Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


INDEKS BIAS PRISMA
(O3)
Hari : Rabu Tanggal : 5 Oktober 2016 Jam:14.50 – 16.30

Oleh :

Oleh :
Aqila Afifa Rahma
NIM : 051611133171
Nama Kelompok :

1. Rr. Vianda Wivana Bella ( 051611133159 )


2. Lailatul Maghfiroh ( 051611133163 )
3. Aina Senja Yuliyani ( 051611133167 )
4. Aqila Afifa Rahma ( 051611133171 )
5. Ferri Febriansyah ( 051611133175 )
6. Devita Ardina Prameswari ( 051611133179 )
7. Anak Agung Rai Mas Feby Kumala D. ( 051611133183 )

Dosen Pembimbing : Sami’an, S.Si, M.Si


Asisten Pendamping : Kiki Rohmatul Ula

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016
Percobaan (O3)
Indeks Bias Prisma

A. TUJUAN
Menentukan indeks bias kaca prisma

B. ALAT DAN BAHAN


1. Spektrometer Prisma 4. Penjepit prisma

2. Transformator 5. Loupe

3. Lampu natrium 6. Statif dan klem

C. DASAR TEORI
Sinar PQ yang datang dengan sudut datang i1 pada permukaan AB
Prisma kaca dibiaskan dalam kaca dengan sudut bias r1 menjadi sinar QR.
Sinar QR yang datang dengan sudut datang i2 pada permukaan yang lain AC
Prisma dibiaskan ke udara dengan sudut bias r2 menjadi sinar RS. Jadi setelah
melalui prisma kaca, sinar PQ mengalami penyimpangan arah (devisiasi)
sebesar D.
Jadi sudut deviasi (CD) adalah sudut yang dibentuk antara sinar yang
keluar dari prisma dengan sinar datang pada prisma.
Dalam matematika, besar sudut luar suatu segitiga sama dengan
jumlah dua sudut dalam yang bukan pelurusnya segitiga.
D = (i1 – r1) + (i2 – r2) = (i1 + r2) - ( r1 + i2)
A + E = 1800
A = r 1 – r2 D = (i1 + i2) - A
r1 + i2 + E = 1800
Jika D = minimum, maka QR // BC, sehingga :
i 1 = r2
r1 = ½ A
r1 = i 2
(𝐴+𝐷𝑚)
Jadi, D = 2 i1 – A i1 = 2
1
sin 𝑖 sin (𝐴+𝐷𝑚)
dengan Dm = deviasi minimum, sehingga n = sin 𝑖1 = 2
1
2 sin 𝐴
2

D. PROSEDUR KERJA
1. Letakkan prisma pada bangku optik. (gambar.2).
2. Ukur sudut puncak (sudut pembias) prisma (A).
3. Letakkan prisma seperti pada gambar 1, cari sinar biasnya kemudian putar
bangku optik sehingga posisi garis kuning berada paling tepi (tepat pada
saat akan kembali).
4. Catat sudut 𝜃1 dan 𝜃2 kedua posisi teleskop di kanan dan kiri arah lurus
sinar datang dimana masing-masing posisi tersebut deviasinya (D)
minimum. Selisih pembacaan sudut kedua posisi tersebut sama dengan
2Dm. Jadi 𝜃1- 𝜃2 = 2Dm.
Catatan : Pada pembacaan sudut kedua posisi teleskop, spektrum garis
kuning yang tampak harus terletak tepat pada perpotongan
kedua benang silang yang juga tampak bersama dengan
spektrum garis kuning tersebut.
Ketelitian = 1 menit. (1/60 = 0,00167)
Keterangan :
29 sd = 30 sp
1 sp = 29/30 sd
LC = 1 sd – 1 sp
LC = 1 sd – 29/30 sd
LC = 1/30 sd (1 sd = ½0)
LC = 1/600

Anda mungkin juga menyukai