Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR LANJUT


Percobaan : O3

INDEKS BIAS PRISMA

Pelaksanaan Praktikum :
Hari: senin Tanggal:30 Mei 2022 Jam :5-6

Oleh :
Sofiya Hanifah Rilia (082111333036)

Anggota kelompok 4 : 1. Faroh Mahmuudah Azzahroh (082111333044)


2. Muhammad Surya Putra (082111333040)
3. Sofiya Hanifah Rilia (082111333036)

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moh. Yasin, M.Si.


Asisten Dosen : Tinezia Noviarum Khasanah

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
A. TUJUAN

Menentukan indeks bias kaca prisma

B. DASAR TEORI :

Prisma adalah benda yang terbuat dari gelas tembus cahaya (transparan) yang
kedua sisinya dibatasi bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu satu
sama lain. Karena membentuk sudut tertentu, maka dua bidang pembatas tersebut
saling berpotongan (tidak sejajar). Dengan demikian, Prisma merupakan
kebalikan dari kaca plan pararel. Kalau kaca plan paralel dua bidang pembatasnya
sejajar sedangkan pada prisma dua bidang pembatasnya tidak sejajar.

Sudut yang dibentuk oleh dua permukaan prisma yang saling berpotongan
tersebut dinamakan sudut pembias yang disimbolkan dengan β (baca: beta).
Bidang permukaan prisma berfungsi sebagai bidang pembias.

Sinar PQ yang datang dengan sudut datang i1 pada permukaan AB


Prisma kaca dibiaskan dalam kaca dengan sudut bias r1 menjadi sinar QR.
Sinar QR yang datang dengan sudut datang i2 pada permukaan yang lain AC
Prisma dibiaskan ke udara dengan sudut bias r2 menjadi sinar RS. Jadi setelah
melalui prisma kaca, sinar PQ mengalami penyimpangan arah (deviasi)
sebesar D.

Jadi sudut deviasi (CD) adalah sudut yang dibentuk antara sinar yang keluar
dari prisma dengan sinar datang pada prisma.
Dalam matematika, besar sudut luar suatu segitiga sama dengan jumlah dua
sudut dalam yang bukan pelurusnya segitiga.

Jika D = minimum, maka QR // BC, sehingga :

Jadi, D = 2 i1 - A

dengan Dm = deviasi minimum, sehingga


Gambar 2.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Spektrometer Prisma 3. Lampu Natrium 5. Loupe

2. Transformator 4. Penjepit Prisma 6. Statif dan klem

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Letakkan prisma pada bangku optik. (gambar. 2)

2. Ukur sudut puncak (sudut pembias) prisma (A).

3. Letakkan prisma seperti pada gambar cari sinar biasnya kemudian putar
bangku optik sehingga posisi garis kuning berada paling tepi (tepat pada
saat akan kembali).
4. Catat sudut dan kedua posisi teleskop di kanan dan kiri arah lurus
sinar datang dimana masing-masing posisi tersebut deviasinya (D)
minimum. Selisih pembacaan sudut kedua posisi tersebut sama dengan
2Dm. Jadi - = 2Dm.
Catatan : Pada pembacaan sudut kedua posisi teleskop, spektrum garis
kuning yang tampak harus terletak tepat pada perpotongan kedua
benang silang yang juga tampak bersama dengan spektrum garis
kuning tersebut. Ketelitian = 1 menit.(1/60 = 0,00167)

Keterangan :

29 sd = 30 sp

1 sp = 29/30 sd

LC = 1 sd – 1sp

LC = 1 sd – 29/30 sd

LC = 1/30 sd ( 1 sd = 1/2°)

LC = 1/60°
LAMPIRAN

Gambar 1. Percobaan Indeks Bias Menggunakan


Kolimator

Gambar 2. Hasil Percobaan Indeks Bias

Anda mungkin juga menyukai