Pelaksanaan Praktikum :
Hari: senin Tanggal:30 Mei 2022 Jam :5-6
Oleh :
Sofiya Hanifah Rilia (082111333036)
B. DASAR TEORI :
Prisma adalah benda yang terbuat dari gelas tembus cahaya (transparan) yang
kedua sisinya dibatasi bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu satu
sama lain. Karena membentuk sudut tertentu, maka dua bidang pembatas tersebut
saling berpotongan (tidak sejajar). Dengan demikian, Prisma merupakan
kebalikan dari kaca plan pararel. Kalau kaca plan paralel dua bidang pembatasnya
sejajar sedangkan pada prisma dua bidang pembatasnya tidak sejajar.
Sudut yang dibentuk oleh dua permukaan prisma yang saling berpotongan
tersebut dinamakan sudut pembias yang disimbolkan dengan β (baca: beta).
Bidang permukaan prisma berfungsi sebagai bidang pembias.
Jadi sudut deviasi (CD) adalah sudut yang dibentuk antara sinar yang keluar
dari prisma dengan sinar datang pada prisma.
Dalam matematika, besar sudut luar suatu segitiga sama dengan jumlah dua
sudut dalam yang bukan pelurusnya segitiga.
Jadi, D = 2 i1 - A
D. PROSEDUR PERCOBAAN
3. Letakkan prisma seperti pada gambar cari sinar biasnya kemudian putar
bangku optik sehingga posisi garis kuning berada paling tepi (tepat pada
saat akan kembali).
4. Catat sudut dan kedua posisi teleskop di kanan dan kiri arah lurus
sinar datang dimana masing-masing posisi tersebut deviasinya (D)
minimum. Selisih pembacaan sudut kedua posisi tersebut sama dengan
2Dm. Jadi - = 2Dm.
Catatan : Pada pembacaan sudut kedua posisi teleskop, spektrum garis
kuning yang tampak harus terletak tepat pada perpotongan kedua
benang silang yang juga tampak bersama dengan spektrum garis
kuning tersebut. Ketelitian = 1 menit.(1/60 = 0,00167)
Keterangan :
29 sd = 30 sp
1 sp = 29/30 sd
LC = 1 sd – 1sp
LC = 1 sd – 29/30 sd
LC = 1/30 sd ( 1 sd = 1/2°)
LC = 1/60°
LAMPIRAN