Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PERCOBAAN O4
MIKROSKOP

Pelaksanaan Praktikum

Hari : Rabu Tanggal : 24 Maret 2021 Jam ke : 5-6

Oleh :

Nasywa Haniifa H. (082011133033)


Anggota Kelompok :
Eunike Yosephine M. (082011133034)

Dosen Pembimbing : Osmalina Nur Rahma,S.T., M.Si.


Nuril Ukhrowiyah,S.Si., M.Si.
Asisten Dosen : Sofian Iramanda
Eka Yuliatin

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
A. TUJUAN
Menentukan diameter mikroskopik objek dan Aperture Numerik.
B. DASAR TEORI
Mikroskop terdiri dari dua lensa positif, yaitu lensa yang langsung
berhubungan dengan objek (benda yang diamati, yaitu preparat) disebut lensa
objektif, serta lensa yang dipakai untuk mengamati bayangan objek disebut
lensa okuler.
Lensa okuler terdiri dari dua lensa positif yang terpisah pada jarak tertentu.
Untuk pembicaraan selanjutnya dianggap bahwa lensa ke-1 dan lensa ke-2
merupakan susunan lensa tertentu, sedang lensa ke-3 dianggap sebagai
okulernya.
Agar mata dapat mengamati bayangan yang dibentuk oleh lensa ke-3
dengan jelas tanpa akomodasi maka bayangan z1 yang dibentuk oleh susunan
lensa ke-1 dan lensa ke-2 harus terletak di fokus lensa ke-3 (di f3).
Perbesaran lensa susunan lensa ke-1 dan lensa ke-2 dinyatakan dengan
persamaan

Perbesaran anguler lensa ke-3 dinyatakan dengan persamaan :

Sehingga perbesaran mikroskop adalah

Cara menentukan aperture numerik mikroskop dengan


memperhatikan dua benda titik P1 dan P2 yang oleh lensa L dihasilkan
bayangan P1’ dan P2’ yang berupa pusat pola difraksi berbentuk cakram
bukan berupa titik.
Menurut Rayleigh, kedua benda titik dikatakan tepat terpisah bila
1
P1 tepat berimpit dengan cincin gelap (minimum) pertama pola difraksi
yang berpusatkan P21. Inilah yang dikenal dengan kriteria Rayleigh.
Jarak P1 P2 disebut batas pisah. Makin kecil batas pisah suatu alat
optik, makin besar daya pisah alat tersebut.
Jika panjang gelombang sinar yang dipancarkan Benda di
udara/hampa, n indeks bias media di depan lensa, u sudut antara sumbu
lensa dengan sinar paling tepi, maka batas pisah z ialah :

Karena daya pisah (R) alat berbanding terbalik dengan batas pisah maka

Besaran n sin u disebut aperture numerik mikroskop.


Jadi mutu mikroskop tidak saja ditentukan oleh perbesarannya saja,
melainkan juga oleh daya pisahnya.
Upaya memperbesar daya pisah mikroskop antara lain dengan
memperbesar sudut u, artinya luas permukaan lensa objektif diperbesar,
memperbesar harga n dengan menggunakan minyak imersi. dan dapat pula
dengan menggunakan pendek seperti pada mikroskop elektron.
C. ALAT DAN BAHAN:
1. optik 4. Jangka sorong
2. Objek mikrometer 5. Balok kayu berskala dan benang
3. Okuler mikrometer 6. Preparat
D. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Menentukan diameter mikroskopik
1. Atur cermin dan lensa kondensor sehingga sinar yang masuk cukup
(gunakan cermin datar jika dipakai sinar matahari, dan cermin cekung jika
sinar lampu).
2. Letakkan objek mikrometer pada meja objek. Atur kedudukan susunan
lensa mikroskop dengan cara memutar pemutarnya, sehingga skala objek
mikrometer tampak jelas dan dapat dibaca (mulailah dengan lensa objektif
perbesaran kecil, lalu bertahap naik).
3. Ambillah lensa okuler mikroskop dan masukkan okuler mikrometer.
Amati dan atur kedua deret skala sehingga berjajar satu sama lain.
4. Tentukan harga skala okuler mikrometer dengan cara menentukan Y
buah skala objek mikrometer sesuai dengan beberapa buah skala okuler
mikrometer (misal X skala). Harga skala objek mikrometer adalah 0,01
mm sehingga Y buah skala objek mikrometer adalah Y . 0,01 mm.
𝑌
Jadi harga skala okuler mikrometer adalah 𝑋mm.

5. Ambil objek mikrometer dan ganti preparat yang akan ditentukan


diameternya. Atur posisi susunan lensa-lensa mikroskop sehingga
bayangan lingkaran objek pada preparat nampak jelas dan tajam.
6. Tentukan ukuran 4 buah diameter objek pada preparat yang berbentuk
lingkaran-lingkaran tersebut dengan cara menghitung jumlah skala yang
sesuai dengan diameter objek.
B. Menentukan aperture numerik
1. Singkirkan preparat dan naikkan tabung mikroskop.
2. Letakkan balok kayu pada meja objek.
3. Ambil lensa okuler sehingga tabung mikroskop kosong terbuka.
4. Atur mikroskop sehingga bayangan benang tampak jelas dan tajam.
5. Amati bayangan benang melalui tabung yang terbuka. Gerakkan mata
ke kanan dan kiri secara maksimal sambil membaca jarak AB pada skala
milimeter pada papan dasar balok.
6. Ukur jarak d antara benang dan dasar balok dengan ujung belakang
jangka sorong.
7. Hitung harga tg u dengan persamaan :

8. Tentukan NA mikroskop dengan persamaan Abbe :

Anda mungkin juga menyukai