Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


MIKROSKOP

Pelaksanaan Praktikum

Hari : Rabu Tanggal : 11 Maret 2020 Jam ke- : 5-6

Oleh :

Moch. Ardhan K. Y. A. (081911133061)

Nama Kelompok :

1. Rafinoza Alfarisi (081911133066)


2. Zico Ramdhani Zaneti (081911133071)

Dosen Pembimbing : Drs. R. Arif Wibowo, M.Si.


Asisten Pendamping : Caterine Dewanty S. P.

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
A. TUJUAN
Menentukan diameter mikroskopik objek dan Aperture Numerik.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Optik 5. Balok kayu berskala dan
2. Objek micrometer benang
3. Okuler mikrometer 6. Preparat
4. Jangka sorong

C. DASAR TEORI
Mikroskop terdiri dari dua lensa positif, yaitu lensa yang langsung
berhubungan dengan objek (benda yang diamati, yaitu preparat) disebut lensa
objektif, serta lensa yang dipakai untuk mengamati bayangan objek disebut lensa
okuler.
Lensa okuler terdiri dari dua lensa positif yang terpisah pada jarak tertentu.
Untuk pembicaraan selanjutnya dianggap bahwa lensa ke-1 dan ke-2 merupakan
susunan lensa tertentu, sedang lensa ke-3 dianggap sebagai okulernya.
Agar mata dapat mengamati bayangan yang dibentuk oleh lensa ke-3
dengan jelas tanpa akomodasi maka bayangan z1 yang dibentuk oleh susunan
lensa ke-1 dan lensa ke-2 harus terletak di focus lensa ke-3 (di f3).
Perbesaran lensa susunan lensa ke-1 dan lensa ke-2 dinyatakan dengan
persamaan
𝒛𝟏
𝒎𝟏𝟐 =
𝒛
Perbesaran anguler lensa ke-3 dinyatakan dengan persamaan:
𝟐𝟓
𝜸𝟑 =
𝒇𝟑
Sehingga perbesaran mikroskop adalah
𝒛𝟏 𝟐𝟓
𝑴 = 𝒎𝟏𝟐 × 𝜸𝟑 = ×
𝒛 𝒇𝟑

1
Cara menentukan aperture numeric mikroskop dengan memperhatikan
dua benda titik P1 dan P2 yang oleh lensa L dihasilkan bayangan P1’ dan P2’
yang berupa pusat pola difraksi berbentuk cakram bukan merupakan titik.
Menurut Rayleigh, kedua benda titik dikatakan tepat terpisah bila P11 tepat
berimpit dengan cincin gelap (minimum) pertama pola difraksi yang berpusatkan
P21. Inilah yang dikenal dengan kriteria Rayleigh.

Jarak P1P2 disebut batas pisah. Makin kecil batas pisah suatu alat optik,
makin besar daya pisah alat tersebut. Jika λ0 panjang gelombang sinar yang
dipancarkan benda di udara/hampa, n indeks bias media di depan lensa, u sudut
antara sumbu lensa dengan sinar paling tepi, maka batas pisah z ialah:
𝟎, 𝟔𝟏 𝝀𝟎
𝒛=
𝒏 𝑺𝒊𝒏 𝒖
Karena daya pisah (R) alat berbanding terbalik dengan batas pisah maka
𝒏 𝑺𝒊𝒏 𝒖
𝑹=
𝟎, 𝟔𝟏 𝝀𝟎
Besaran n Sin u disebut aperture numerik mikroskop.
Jadi mutu mikroskop tidak saja ditentukan oleh perbesarannya saja,
melainkan juga oleh daya pisahnya.
Upaya memperbesar daya pisah mikroskop antara lain dengan
memperbesar sudut u, artinya luas permukaan lensa objektif diperbesar,

2
memperbesar harga n dengan menggunakan minyak imersi, dan dapat pula
dengan menggunakan λ pendek seperti pada mikroskop elektron.

D. PROSEDUR
a. Menentukan diameter mikroskopik:
1. Mengatur cermin dan lensa kondensor sehingga sinar yang masuk
cukup (menggunakan cermin datar jika dipakai sinar matahari dan
cermin cekung jika sinar lampu)
2. Meletakkan objek mikrometer pada meja objek. Mengatur
kedudukan susunan lensa mikroskop dengan cara memutar
pemutarnya sehingga skala objek mikrometer tampak jelas dan dapat
di baca (memulai dengan lensa objektif perbesaran kecil, lalu
bertahap naik).
3. Mengambil lensa okuler mikroskop dan memasukkan okuler
mikrometer. Mengamati dan mengatur kedua deret skala sehingga
berjajar satu sama lain.
4. Menentukan harga skala okuler mikrometer dengan cara menentukan
Y buah skala objek mikrometer sesuai dengan beberapa buah skala
okuler mikrometer (misal X skala). Harga skala objek mikrometer
adalah 0,01 mm sehingga Y buah skala objek mikrometer adalah Y .
0,01 mm.
𝑌
5. Jadi harga skala outer mikrometer adalah 𝑚𝑚
𝑋
6. Mengambil objek mikrometer dan mengganti preparat yang akan
ditentukan diameternya. Mengatur posisi susunan lensa-lensa
mikroskop sehingga bayangan lingkaran objek pada preparat nampak
jelas dan tajam
7. Menetukan ukuran 4 buah diameter objek pada preparat yang
berbentuk lingkaran-lingkaran tersebut dengan cara menghitung
jumlah skala yang sesuai dengan diameter objek.

b. Menentukan aperture numerik:


1. Menyingkirkan preparat dan menaikkan tabung mikroskop
2. Meletakkan balok kayu pada meja objek
3. Mengambil lensa okuler sehingga tabung mikroskop kosong terbuka

3
4. Mengatur mikroskop sehingga bayangan benang tampak jelas dan
tajam
5. Mengamati bayangan benang melalui tabung yang terbuka.
Menggerakkan mata ke kanan dan ke kiri secara maksimal sambil
membaca jarak AB pada skala milimeter pada papan dasar balok.
6. Mengukur jarak d antara benang dan dasar balok dengan ujung
belakang jangka sorong.
7. Menghitung harga tg u dengan persamaan:
𝟏 𝑨𝑩
𝒔𝒊𝒏 𝒖 = 𝒕𝒈 𝒖 =
𝟐𝒅
8. Menentukan NA mikroskop dengan persamaan Abbe:
NA = n sin u

4
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner

Anda mungkin juga menyukai