1. Mikroskop, 3. Penggaris,
C. TEORI DASAR
Kita semua tahu bahwa mikroskop merupakan alat yang dirancang untuk melihat
benda- benda kecil. Mikroskop dibangun dari susunan lensa yaitu lensa obyektif dan
lensa okuler. Benda yang diamati diletakkan pada jarak sedemikian rupa dari lensa
obyektif (biasanya lebih jauh sedikit dari titik api lensa obyektif) sehingga bayangan
yang dibentuk lensa obyektif akan jatuh tepat di titik api lensa okuler.
h'
'
tan∝ =
f2
dengan adalah sudut yang terbentang pada mata oleh bayangan terakhir yang terlihat
melalui mikroskop. Sedangkan adalah sudut yang terbentang pada mata tanpa alat oleh
benda pada jarak titik dekat d = 25 cm. Sedangkan h : tinggi benda, h: tinggi bayangan oleh
lensa obyektif, dan f2 : jarak titik api lensa okuler. Sehingga perbesaran total mikroskop
adalah:
'
h d
M= × (1)
h f2
'
h
Di mana =m1 adalah perbesaran lateral oleh lensa obyektif,
h
d 25
Sedangkan = =m2 adalah perbesaran sudut oleh lensa okuler.
f2 f2
dimana h adalah panjang benda. Jika bendanya adalah rambut, maka h dapat diperoleh
dengan mengukur diameter rambut dengan menggunakan mikrometer. Sementara itu
h’ dapat diukur dengan menggunakan dua mata. Satu mata melihat rambut dengan
mikroskop sedang mata yang lain melihat garis skala mistar yang ada di luar
mikroskop. Dengan demikian diameter rambut yang terukur dengan mikroskop dapat
'
h
diukur dengan mistar. Jika a adalah jarak rambut sampai mata, maka tan α ' = dapat
a
diketahui. Perlu diketahui, untuk mikroskop yang lebih canggih, kita tidak perlu
menggunakan cara ini karena kaca telah dilengkapi dengan skala. Tetapi cara manual
seperti yang kita lalukan tetep perlu untuk menekankan pada kita semua akan
pentingnya suatu proses pengukuran.
0,61 λ 0
R= (3)
n sin β
R = jarak dua benda yang mulai dapat dipisahkan oleh lensa (= jarak minimal),
o = panjang gelombang cahaya yang dipakai untuk ruang hampa,
n = indeks bias antara dimana benda berada,
= ½ sudut puncak kerucut cahaya yang masuk lensa obyektif. n sin
dinamakan apertur numerik (AN). Lihat gambar berikut:
Benda
Suatu alat optik dikatakan mempunyai daya pisah yang besar bila jarak dua benda
yang mulai dapat dipisahkan oleh alat tadi sangat pendek. Atau daya pisah makin
besar jika R makin kecil.
TEORI TAMBAHAN
Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa pembesar yang dapat
digunakan untuk melihat objek, mikroba, mikroorganisme, atau bagian tubuh organisme
yang sangat kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Jadi, jika Anda ingin
mengamati hewan dan tumbuhan bersel tunggal (bakteri dan virus), Anda dapat
menggunakan mikroskop untuk mengamatinya (Armico, 2017)
Mikroskop menggunakan dua lensa positif (lensa cembung). Lensa yang paling dekat
dengan mata (lensa atas) disebut lensa okuler. Sebaliknya, lensa yang lebih dekat ke
sasaran pengamatan (lensa bawah) disebut lensa objektif. Perhatikan bahwa titik fokus
lensa lebih pendek dari titik fokus lensa okuler (fob < fok).
Prinsip kerja atau prinsip kerja mikroskop adalah lensa objektif menghasilkan bayangan
benda yang nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan benda melalui lensa ditangkap
sebagai benda melalui lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata.
Pada mikroskop, benda yang akan diamati harus diletakkan di depan lensa dengan jarak
antara fob dan 2fob. Ini akan menghasilkan bayangan nyata dan bayangan terbalik pada
jarak 2 fob atau lebih di belakang lensa. Bayangan pada lensa objektif dilihat sebagai
benda melalui lensa okuler, dan bayangan terbentuk pada lensa okuler.
Keterangan:
d = panjang mikroskop
s’ob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif
s’ok = jarak bayangan objektif ke lens okuler
Perbesaran total yang dihasilkan oleh mikroskop adalah hasil kali perbesaran yang dihasilkan
oleh lensa objektif dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler. Secara matematis,
perbesaran total yang dihasilkan oleh mikroskop ditulis sebagai:
M = M × M ob ok
Keterangan:
Sn
M ok = +1
f ok
Untuk menentukan perbesaran total pada mikroskop, perbesaran lensa objektif ( M ob ) selalu
sama dalam setiap kondisi pengamatan. Sedangkan perbesaran lensa okuler ( M ok ) selalu
bergantung pada kondisi mata saat melakukan pengamatan, apakah mata tidak berakomodasi,
berakomodasi maksimum atau berakomodasi pada jarak tertentu.
D. CARA KERJA
1. Menyiapkan seperangkat mikroskop dan benda kecil yang akan diamati
2. Meletakkan mikroskop dekat dengan sumber cahaya dan aturlah arah cermin
di bawah mikroskop sehingga mikroskop mendapat cahaya yang cukup.
3. Meletakkan sehelai rambut atau benda kecil lain di atas meja obyek, tumpangi
dengan kaca agar kedudukannya tidak berubah. Putarlah pengatur lensa
obyektif hingga posisi lensa hampir menyinggung meja obyek. Hati-hati
jangan sampai menumbuk kaca.
4. Mata melihat obyek dengan mikroskop, putar-putarlah pemutar lensa obyektif
dengan perlahan-lahan untuk mendapat fokus hingga bayangan rambut tampak
jelas dan tajam.
5. Meletakkan mistar pada meja di samping miroskop.
E. PERHITUNGAN
F.PERTANYAAN
1. Gambarkan pembentukan bayangan pada mikroskop!
bayangan!
3. Mengapa tidak terjadi perbesaran lateral untuk lensa okuler pada waktu mata melihat
tanpa berakomodasi?
JAWAB
1.
2.
a. Stabilkan jarak mata Anda dari lensa mata. Untuk menghindari kelelahan
mata, Anda harus menjaga jarak dari lensa mata. Untuk menentukan ini, dekati
lensa mata pada jarak hingga 1 cm.
c.. Jika Anda memutar tombol penyesuaian kasar sambil mengamati lensa okuler, laras
lensa akan naik dan Anda akan dapat melihat gambar meskipun tidak jelas. Gambar
yang jelas dapat diperoleh dengan mengubah fokus.
d. Artinya, setelah melihat gambar dengan lensa objektif perbesaran rendah, gantilah
dengan lensa objektif perbesaran tinggi. Saat mengamati pada perbesaran tinggi
dengan makrometer atau skala kasar.
e. Hitung perbesaran bayangan. Lensa mikroskop memiliki perbesaran tertentu.
Perbesaran total dari panjang tabung yang digunakan, yang dihasilkan dari
perbesaran lensa, dilakukan pada perbesaran yang ditentukan dalam lensa mata..
h' d
M= ×
h f2
3. Karena bayangan lensa obyektif terletak di titik fokus lensa okuler, dimana
bayangan berada di titik tak berhingga. Jika bayangan yang dilihat benda tak
hingga, maka mata akan tak berakomodasi.