Anda di halaman 1dari 11

Tanggal Percobaan : 4 November 2022

Tanggal Pengumpulan : 17 Oktober 2022

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I SEMESTER 117


MIKROSKOP

NAMA : Muhammad Alhady


NIM ASISTEN:LABORATORIUM
1304622029 :
DOSEN PENGAMPU : Dr. Hadi
Annete Gabriella Nuraliya Nasbey, S.Pd., M.Si
(1306620066)
Annisa Feby Nur Rahmasari (1306620065)
Elsa Regita Hutami (1306620053)
Irsya Luthfiah Ramadhyagita (1306620010)

Laporan Awal Laporan Akhir Total

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
A. TUJUAN
1. Mengenal mikroskop dari segi praktis.
2. Memahami prinsip kerja mikroskop.
3. Terampil menggunakan mikroskop.
4. Mengetahui bagaimana menyalakan mikroskop, bagian-bagian mikroskop, dan
cara memakai mikroskop.
5. Mengetahui bagaimana bentuk objek yang akan diamati.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Mikroskop, 3. Penggaris,

2. Mikrometer, 4. Rambut atau benda kecil lainnya.

C. TEORI DASAR
Kita semua tahu bahwa mikroskop merupakan alat yang dirancang untuk melihat
benda- benda kecil. Mikroskop dibangun dari susunan lensa yaitu lensa obyektif dan
lensa okuler. Benda yang diamati diletakkan pada jarak sedemikian rupa dari lensa
obyektif (biasanya lebih jauh sedikit dari titik api lensa obyektif) sehingga bayangan
yang dibentuk lensa obyektif akan jatuh tepat di titik api lensa okuler.

Menentukan Perbesaran Mikroskop


Berdasarkan analisis diagram pembentukan bayangan pada mikroskop, maka :
h h
tan ∝= =
d 25

h'
'
tan∝ =
f2
dengan  adalah sudut yang terbentang pada mata oleh bayangan terakhir yang terlihat
melalui mikroskop. Sedangkan  adalah sudut yang terbentang pada mata tanpa alat oleh
benda pada jarak titik dekat d = 25 cm. Sedangkan h : tinggi benda, h: tinggi bayangan oleh
lensa obyektif, dan f2 : jarak titik api lensa okuler. Sehingga perbesaran total mikroskop
adalah:
'
h d
M= × (1)
h f2

'
h
Di mana =m1 adalah perbesaran lateral oleh lensa obyektif,
h
d 25
Sedangkan = =m2 adalah perbesaran sudut oleh lensa okuler.
f2 f2

Menentukan Perbesaran Total secara Langsung


Perbesaran total dihitung menurut persamaan:
tan α ' ' 25
M= =tan α × (2)
tan α h

dimana h adalah panjang benda. Jika bendanya adalah rambut, maka h dapat diperoleh
dengan mengukur diameter rambut dengan menggunakan mikrometer. Sementara itu
h’ dapat diukur dengan menggunakan dua mata. Satu mata melihat rambut dengan
mikroskop sedang mata yang lain melihat garis skala mistar yang ada di luar
mikroskop. Dengan demikian diameter rambut yang terukur dengan mikroskop dapat
'
h
diukur dengan mistar. Jika a adalah jarak rambut sampai mata, maka tan α ' = dapat
a
diketahui. Perlu diketahui, untuk mikroskop yang lebih canggih, kita tidak perlu
menggunakan cara ini karena kaca telah dilengkapi dengan skala. Tetapi cara manual
seperti yang kita lalukan tetep perlu untuk menekankan pada kita semua akan
pentingnya suatu proses pengukuran.

Daya Pisah dan Daya Aparatur Numerik


Daya pisah menurut Rayleigh.
Bayangan dari benda titik pada sebuah lensa tidak berupa titik, melainkan berupa
bundaran dikelilingi cincin gelap terang yang dinamakan pola difraksi. Hal ini
disebabkan adanya difraksi oleh lubang (aperture). Pola difraksi ini praktis dianggap
bundaran karena 85% cahaya terkumpul pada bundaran ini. Dua titik cahaya yang
sangat berdekatan bayangannya berupa dua bundaran yang berpotongan. Dua
bundaran ini dianggap terpisah jika jaraknya minimal sama dengan jari-jarinya. Hal
ini terpenuhi jika jarak dua benda (titik cahaya):

0,61 λ 0
R= (3)
n sin β

R = jarak dua benda yang mulai dapat dipisahkan oleh lensa (= jarak minimal),
o = panjang gelombang cahaya yang dipakai untuk ruang hampa,
n = indeks bias antara dimana benda berada,
 = ½ sudut puncak kerucut cahaya yang masuk lensa obyektif. n sin 
dinamakan apertur numerik (AN). Lihat gambar berikut:

Benda
Suatu alat optik dikatakan mempunyai daya pisah yang besar bila jarak dua benda
yang mulai dapat dipisahkan oleh alat tadi sangat pendek. Atau daya pisah makin
besar jika R makin kecil.

TEORI TAMBAHAN
Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa pembesar yang dapat
digunakan untuk melihat objek, mikroba, mikroorganisme, atau bagian tubuh organisme
yang sangat kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Jadi, jika Anda ingin
mengamati hewan dan tumbuhan bersel tunggal (bakteri dan virus), Anda dapat
menggunakan mikroskop untuk mengamatinya (Armico, 2017)

Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya :


 Lensa objektif adalah lensa yang menghadap ke arah preparat yang berfungsi
memperbesar bayangan preparat. Perbesaran yang tersedia adalah 10 kali, 40 kali, dan
60 kali.
 Revolver atau pemutar lensa adalah alat yang digunakan untuk memasang lensa
objektif. Alat ini dapat diputar-putar agar lensa objektif berada pada kedudukan yang
sesuai.
 Lensa okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang berfungsi untuk
memperbesar bayangan dari lensa objektif. Perbesaran yang tersedia adalah 10 kali, 40
kali, dan 100 kali.
 Tubus okuler adalah bagian yang menghubungkan lensa okuler, revolver, dan lensa
objektif.
 Sumber Cahaya (bisa juga menggunakan cermin) merupakan bagian alat penerang
yang berfungsi untuk memancarkan cahaya ke arah kondensor.
 Diafragma merupakan bagian yang dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk. Bagian ini dapat menutup dan membuka.
 Kondensor merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya pada preparat yang
kita amati.
 Kaki Mikroskop yang bentuknya menyerupai tapal kuda.
 Penyangga yang menghubungkan dasar dan pegangan mikroskop.
 Lengan mikroskop yang merupakan tempat memegang mikroskop.
 Meja benda yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan preparat yang akan
diamati dengan mikroskop. Bagian tengah meja ini berlubang sebagai lubang untuk
masuknya cahaya dari kondensor.
 Penjepit berfungsi sebagai penjepit kaca yang berisi preparat agar tidak bergeser-
geser.
 Makrometer atau tombol pengatur kasar berfungsi menggerakkan lensa naik-turun
dengan cepat.
 Mikrometer atau tombol pengatur halus berfungsi menggerakkan lensa naik-turun
secara perlahan-lahan.

Prinsip kerja mikroskop

Mikroskop menggunakan dua lensa positif (lensa cembung). Lensa yang paling dekat
dengan mata (lensa atas) disebut lensa okuler. Sebaliknya, lensa yang lebih dekat ke
sasaran pengamatan (lensa bawah) disebut lensa objektif. Perhatikan bahwa titik fokus
lensa lebih pendek dari titik fokus lensa okuler (fob < fok).

Prinsip kerja atau prinsip kerja mikroskop adalah lensa objektif menghasilkan bayangan
benda yang nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan benda melalui lensa ditangkap
sebagai benda melalui lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata.

Proses pembentukan bayangan pada mikroskop

Pada mikroskop, benda yang akan diamati harus diletakkan di depan lensa dengan jarak
antara fob dan 2fob. Ini akan menghasilkan bayangan nyata dan bayangan terbalik pada
jarak 2 fob atau lebih di belakang lensa. Bayangan pada lensa objektif dilihat sebagai
benda melalui lensa okuler, dan bayangan terbentuk pada lensa okuler.

Rumus perbesaran dan panjang mikroskop


d = s’  + s
ob ok

Keterangan:
d = panjang mikroskop
s’ob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif
s’ok = jarak bayangan objektif ke lens okuler

Perbesaran total yang dihasilkan oleh mikroskop adalah hasil kali perbesaran yang dihasilkan
oleh lensa objektif dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler. Secara matematis,
perbesaran total yang dihasilkan oleh mikroskop ditulis sebagai:

M = M  × M ob ok

Keterangan:

M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop

Mob = perbesaran yang dihasilkan lensa objektif

Mok = perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler

Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif memenuhi persamaan berikut.


'
s
M ob= ob
sob
Sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip dengan perbesaran sudut lup,
yakni untuk pengamatan tanpa akomodasi.
Sn
M ok =
f ok
Dan untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, perbesaran sudut yang
dihasilkan oleh lensa okuler adalah sebagai berikut.

Sn
M ok = +1
f ok

Dengan fok = panjang fokus lensa okuler

Untuk menentukan perbesaran total pada mikroskop, perbesaran lensa objektif ( M ob ) selalu
sama dalam setiap kondisi pengamatan. Sedangkan perbesaran lensa okuler ( M ok ) selalu
bergantung pada kondisi mata saat melakukan pengamatan, apakah mata tidak berakomodasi,
berakomodasi maksimum atau berakomodasi pada jarak tertentu.

D. CARA KERJA
1. Menyiapkan seperangkat mikroskop dan benda kecil yang akan diamati

2. Meletakkan mikroskop dekat dengan sumber cahaya dan aturlah arah cermin
di bawah mikroskop sehingga mikroskop mendapat cahaya yang cukup.
3. Meletakkan sehelai rambut atau benda kecil lain di atas meja obyek, tumpangi
dengan kaca agar kedudukannya tidak berubah. Putarlah pengatur lensa
obyektif hingga posisi lensa hampir menyinggung meja obyek. Hati-hati
jangan sampai menumbuk kaca.
4. Mata melihat obyek dengan mikroskop, putar-putarlah pemutar lensa obyektif
dengan perlahan-lahan untuk mendapat fokus hingga bayangan rambut tampak
jelas dan tajam.
5. Meletakkan mistar pada meja di samping miroskop.

E. PERHITUNGAN

Hitunglah perbesaran total mikroskop yang anda gunakan!

F.PERTANYAAN
1. Gambarkan pembentukan bayangan pada mikroskop!

2. Terangkan langkah-langkah secara lengkap bagaimana mendapatkan perbesaran


total mikroskop pada persamaan (1) dengan menganalisis diagram pembentukan

bayangan!

3. Mengapa tidak terjadi perbesaran lateral untuk lensa okuler pada waktu mata melihat
tanpa berakomodasi?

4. Mana yang lebih menguntungkan, melihat dengan mikroskop tanpa


berakomodasi atau berakomodasi sekuat-kuatnya? Mengapa!

JAWAB
1.

2.
a. Stabilkan jarak mata Anda dari lensa mata. Untuk menghindari kelelahan
mata, Anda harus menjaga jarak dari lensa mata. Untuk menentukan ini, dekati
lensa mata pada jarak hingga 1 cm.

b. Memulai pengamatan dengan menggunakan lensa obyektif perbesaran lemah (misall0x).

c.. Jika Anda memutar tombol penyesuaian kasar sambil mengamati lensa okuler, laras
lensa akan naik dan Anda akan dapat melihat gambar meskipun tidak jelas. Gambar
yang jelas dapat diperoleh dengan mengubah fokus.

d. Artinya, setelah melihat gambar dengan lensa objektif perbesaran rendah, gantilah
dengan lensa objektif perbesaran tinggi. Saat mengamati pada perbesaran tinggi
dengan makrometer atau skala kasar.
e. Hitung perbesaran bayangan. Lensa mikroskop memiliki perbesaran tertentu.
Perbesaran total dari panjang tabung yang digunakan, yang dihasilkan dari
perbesaran lensa, dilakukan pada perbesaran yang ditentukan dalam lensa mata..

f. Untuk mendapatkan nilai perbesaran bayangan total, dengan rumus :

h' d
M= ×
h f2

g. Untuk menganalisis diagram bayangan dilakukan perhitungan dengan


mencari nilai KSR yang kemudian dapat diketahui hasil perbesaran bayangan.

3. Karena bayangan lensa obyektif terletak di titik fokus lensa okuler, dimana
bayangan berada di titik tak berhingga. Jika bayangan yang dilihat benda tak
hingga, maka mata akan tak berakomodasi.

4. Lebih menguntungkan dengan mata berakomodasi maksimum, karena


bayangan yang dibentuk akan tampak lebih jelas dan tajam.
DAFTAR PUSTAKA

Setianingsih, T. (2017). Mikroskop Elektron Transmisi: Teori dan


Aplikasinya untuk Karakterisasi Material. Universitas Brawijaya Press.

ALIFIANA, G. (2017). KALIBRASI PERBESARAN GAMBAR MELALUI


LENSA MATA (OKULER) MIKROSKOP (Doctoral dissertation,
Universitas Gadjah Mada).

Hermawati, F. A., Kautsar, P. P., Darwanto, A., & Kastiawan, I. M.


(2021). Sistem Pemfokusan Otomatis Pada Mikroskop Digital Berbiaya
Rendah Menggunakan Metode Gradient dan Statistics Based Focus
Measurement Function. Proceeding KONIK (Konferensi Nasional Ilmu
Komputer), 5, 170-175.

Wahyudi, A. A. (2022). ANALISIS PENGARUH MASALAH


PENCAHAYAAN PADA GEJALA MATA PEKERJA MIKROSKOP
CLEANROOM (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Malang).

Agustina, R., Dewi, E., & Mardhiah, A. (2022). PELATIHAN


PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN MIKROSKOP DI SMAN I
MILA KECAMATAN MILA KABUPATEN PIDIE. Al Ghafur: Jurnal
Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 16-27.

Widyatmoko, A. (2020). Mengenal Laboratorium Biologi. Alprin.

Wicaksono, D., Rizal Isnanto, S. T., MT, M., & Nurhayati, O. D.


(2014). Perancangan perangkat lunak untuk analisis tingkat fokus pada
citra mikroskop digital menggunakan proses ekstraksi ciri (Doctoral
dissertation, Diponegoro University).

Anda mungkin juga menyukai