Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

OPTIK DAN GELOMBANG

PEMANTULAN

Nama : M. Ashar Rifky

NIM : 11220163000034

Kelas : Tadris Fisika 3B

Kelompok : 6 (Enam)

Nama Anggota :

1. Rahma Amelia (11220163000008)


2. Sahrul Fauzi (11220163000038)
3. Ayu Rozadien (11220163000042)
4. Avri Nur Anisa (11220163000056)
5. Rida Rihadatul Aiys (11220163000072)

LABORATORIUM FISIKA

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2023
PEMANTULAN

M. Ashar Rifky*, Rahma Amelia, Sahrul Fauzi, Ayu Rozadien, Avri Nur Anisa, Rida Rihadatul
Aiys

Tadris Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta

Email: ashar.rifky22@mhs.uinjkt.ac.id

Abstrak
Telah dilakukan praktikum berjudul pemantulan. Praktikum ini dilaksanakan pada Jum’at, 13
Oktober 2023 di Laboratorium Fisika Dasar. Pemantulan adalah proses perubahan arah rambat
cahaya ketika dipantulkan pada permukaan halus yang nantinya cahaya tersebut akan berpencar.
Salah satu peristiwa pemantulan yang banyak dijumpai dalam kehidupan adalah saat bercermin,
ketika kita sedang berdiri di depan cermin, cahaya dari tubuh kita akan memantul dari permukaan
cermin dan menciptakan bayangan. Bayangan ini terbentuk karena cahaya yang dipantulkan secara
teratur dan mengikuti hukum pemantulan. Praktikum ini melakukan 3 kegiatan, Pada kegiatan
pertama, yaitu pemantulan pada cermin datar, kegiatan kedua yaitu pemantulan pada cermin cekung
dan cermin cembung, kegiatan ketiga yaitu melakukan percobaan pada blok kaca setengah lingkaran
untuk membuktikan adanya pemantulan sempurna yang terjadi dan mengukur jarak sudut sinar
datangnya. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu untuk menganalisis prinsip-prinsip
pemantulan yang terdapat pada cermin datar, cermin cekung, dan juga cermin cembung. Serta, agar
mahasiswa memahami sinar-sinar istimewa yang terdapat pada cermin cekung dan cermin cembung.
Dan juga agar mahasiswa mengetahui prinsip-prinsip yang terdapat pada pemantulan sempurna.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakuan, maka dapat disimpulkan bahwa pada pemantulan dengan
cermin datar sinarnya akan dipantulkan dan sudut pemantulannya bergantung pada sinar datang dan
juga permukaan bidang pantul. Pemantulan pada cermin cekung dan cermin cembung menggunakan
sinar istimewa untuk memperoleh jarak fokus. Syarat dari pemantulan sempurna adalah dari medium
yang lebih rapat ke medium yang lebih renggang, sinar datang dan sinar pantul sejajar dengan garis
normal, sudut datang sama dengan sudut pantul.
Kata Kunci: Cermin, Medium, Pemantulan

Pendahuluan
Kita sering menjumpai banyak sekali peristiwa-peristiwa pemantulan dalam kehidupan sehari-
hari, seperti saat kita sedang bercermin, ketika kita sedang berdiri di depan cermin, cahaya dari tubuh

1
kita akan memantul dari permukaan cermin dan menciptakan bayangan. Bayangan ini terbentuk
karena cahaya yang dipantulkan secara teratur dan mengikuti hukum pemantulan.
Pemantulan cahaya terjadi ketika sinar cahaya bertemu dengan permukaan dan dipantulkan
kembali ke medium asalnya. Hukum pemantulan yang menyatakan bahwa, sudut datang cahaya sama
dengan sudut pantul cahaya. Jika dilihat dari bentuk pemantulannya, pemantulan cahaya dapat dibagi
menjadi 2 macam yaitu, pemantulan sempurna dan pemantulan baur.
Adapun tujuan dalam praktikum ini yaitu, Mahasiswa mampu menganalisis prinsip pemantulan
pada cermin datar, kemudian kita akan prinsip pemantulan pada cermin cekung dan cermin cembung.
Dalam praktikum ini pula praktikan akan mengidentifikasi prinsip-prinsip pada yang terdapat pada
pemantulan sempurna.

Kajian Teori
Salah satu energi yang mempunyai gelombang elektromagnetik adalah cahaya. Gelombang
cahaya tidak memerlukan medium sebagai media rambatnya. Adapun 2 macam sumber cahaya yaitu
cahaya secara alamiah dan cahaya buatan. Cahaya alami contohnya seperti matahari sedangkan
cahaya buatan ialah sumber cahaya yang memancarkan cahaya karena dibuat oleh manusia,
diantaranya laser, lampu senter, lilin, dan lain-lain. Salah satu sifat cahaya yaitu dapat dupantulkan
atau biasa disebut dengan refleksi. Cahaya dapat dipantulkan ke permukaan benda yang halus atau
licin dan cahaya tersebut akan terpancar kembali ke arah semula maka hal tersebut disebut dengan
proses pemantulan. Pemantulan sempurna terjadi ketika sinar datang dari medium yang lebih rapat
menuju medium yang lebih renggang. Dalam hal ini pematulan sempurna hanya terjadi pada cermin
datar, dimana sering disebut dengan cermin datar sempurna. (Lea, 1992)
Pemantulan sendiri memiliki 2 macam jika dilihat dari bentuk pemantulannya, yaitu
pemantulan teratur dan pemantulan baur. Disebut dengan pemantulan teratur ketika cahaya yang
dipantulkan mengenai permukaan yang datar dan licin maka cahaya akan dipantulkan secara teratur
yaitu sejajar dengan arah pantulnya. Sedangkan pemntulan baur terjadi ketika cahaya dipantulkan
mengenai permukaan yang kasar maka cahaya akan dipantulkan secara acak atau menyebar.
Pemantulan dapat terjadi pada cermin dan lensa, untuk pemantulan pada cermin maka berlaku
menggunakan sudut sinar istimewa. (Putra, 2022).
Fenomena terjadinya pemantulan cahaya saat berkas cahaya yang datang mengarah pada
permukaan atau batasan dua medium yang berbeda akan menghasilkan berkas cahaya dengan arah
yang berlawanan. Sudut datang yang terbentuk dari cahaya pada garis normal (𝑖) sama dengan sudut
yang terbentuk dari cahaya saat dipantulkan pada garis normal (𝑟). Garis normal merupakan garis
yang tegak lurus terhadap permukaan bidang.

2
Hukum paling penting dalam pemantulan adalah cahaya yang dipantulkan akan selalu berlawanan
arah dengan sudut datang cahaya. Selain itu, cahaya datang, garis normal dan cahaya yang
dipantulkan akan berada pada satu medium. Dalam proses pemantulan, cahaya akan terpolarisasi
sebagian atau seluruhnya oleh bayangan ketika melewati dua medium transparan yang berbeda indeks
bias. (Prasetyo, 2017).
Berkas cahaya saat melewati dua medium yang berbeda mengakibatkan cahaya jadi berbelok.
Di dalam medium yang lebih rapat, kecepatan cahaya lebih kecil dibandingkan medium yang kurang
rapat. Sehingga, cahaya menjadi berbelok. Perbandingan laju cahaya antara dua medium tersebut
disebut dengan indeks bias dan diberi simbol (𝑛). Jika cahaya merambat pada udara atau hampa pada
suatu medium, maka indeks biasnya disebut dengan indeks bias mutlak. Secara matematis dapat
ditulis :
𝑐
𝑛=
𝑣
Dengan:
𝑛: indeks bias mutlak
𝑐: laju cahaya (𝑚/𝑠)
𝑣: laju cahaya dalam medium (𝑚/𝑠). (Suwarna, 2010).

Metode
Praktikum gelombang stasioner dilaksanakan di Laboratorium Fisika Dasar, Prodi Tadris
Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Negri Syarif Hidayatullah pada hari
jum’at, 13 Oktober 2023 pukul 09.20 – 11.00. Adapun alat bahan yang digunakan dalam praktikum
pemantulan ini adalah cermin kombinasi, sinar laser, blok kaca ssetengah lingkaran, busur derajat,
mistar, kertas millimeter blok dan pulpen warna.

Gambar 1. Alat dan bahan praktikum

Pada kegiatan pertama, dilakukan pemantulan pada cermin datar, hal yang pertama dilakukan
adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Setelah alat dan bahan disiapkan kemudian
menggambar bentuk cermin kombinasi dengan menarik garis di sepanjang sisi cermin. Setelah itu
3
membuat garis normal menggunakan busur derajat. Kemudian laser dinyalakan dengan satu sumber
cahaya kemudian diarahkan menuju permukaan cermin datar dan memberi tanda titik pada millimeter
block untuk sinar datang dan sinar pantulnya. Cermin diangkat dan hubungkan titik-titik yang sudah
dibuat tadi baik sinar pantul nya atau sinar datang nya. Setelah itu mengulangi langkah yang sama
sebanyak 3 kali pengulangan dan mengukur sudut datang (< i) dan sudut pantul (< r) menggunakan
busur derajat dan mencatat hasil nya pada data pengamatan.

Gambar 2. Kegiatan praktikum

Kegiatan kedua yaitu pemantulan pada cermin cekung dan cermin cembung. Terdapat 2
percobaan yang akan dilakukan pada kegiatan 2, percobaan pertama adalah menganalisis hasil
pengukuran jarak fokus cermin cekung dan cermin cembung dan percobaan kedua adalah melakukan
pembuktian sinar istimewa pada cermin cekung dan juga cermin cembung, hal pertama yang
dilakukan sama seperti kegiatan 1 hingga menarik garis normal menggunakan busur derajat,
kemudian laser dinyalakan dengan 3 sumber cahaya dan diarahkan ke permukaan cermin cekung dan
cembung. Dalam percobaan ini untuk mengukur jarak fokusnya maka digunakan sudut sinar
istimewa. Kemudian mencatat hasil nya pada table pengamatan. Setelah itu meletakan kembali
cermin diatas millimeter block yang baru kemudian menggambar sisi cermin seperti pada kegiatan
sebelumnya. Menggambar sumbu utama serta ditandai titik fokus dan titik kelengkungan pada
cermin. Setelah itu laser dinyalakan dengan satu sumber cahaya dan mengarahkan sinar datang searah
dengan sumbu utama. Lakukan pada cermin cekung dan cembung.

Pada kegiatan 3 yaitu melakukan percobaan pada blok kaca setengah lingkaran untuk
membuktikan adanya pemantulan sempurna yang terjadi dan mengukur jarak sudut sinar datangnya.
Hal pertama yang dilakukan adalah meletakan lensa setengah lingkaran diatas kertas HVS. Kemudian
menggambar bentuk bola kaca dengan menarik garis di sepanjang sisi lensa setengah lingkaran.
Setelah itu laser diarahkan tepat di pusat kelengkungan lensa, kemudian laser digerakan secara
perlahan hingga sinar mulai dipantulkan sempurna dan memberi tanda untuk setiap sinar datang sinar
pantul. Setelah itu mengulangi langkah yang sama hingga 2 kali pengulangan dan mengukur sudut

4
datang (< i) dan sudut pantul (< r) menggunakan busur derajat dan mencatat hasil nya pada data
pengamatan.

Hasil
 DATA PERCOBAAN
Kegiatan 1 : Pemantulan Pada Cermin Datar
Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Pemantulan Cermin Datar
Percobaan ke- <i <r Gambar Warna
1. 15° 15° Hijau

2. 26° 26° Biru

3. 45° 45° Merah


.

Kegiatan 2 : Pemantulan Pada Cermin Cekung dan Cermin Cembung


Tabel 2. hasil pengukuran jarak fokus cermin cekung dan cermin cembung
Percobaan ke- Cermin f (cm) 2f (cm) Keterangan Gambar

1. Cekung 5,8 11,6

2. Cembung 4,8 9,6

5
Tabel 3. Hasil pengamatan hukum pemantulan pada cermin cekung dan cermin cembung
Percobaan ke- Cermin Arah sinar datang Keterangan Gambar
Sinar datang sejajar dengan
sumbu utama dipantulkan
melalui titik fokus

Sinar datang melalui titik


fokus dipantulkan sejajar
1. Cekung dengan sumbu utama

Sinar datang melalui titik


kelengkungan akan
dipantulkan kembali

Sinar datang sejajar dengan


sumbu utama dipantulkan
seolah olah melalui titik
fokus

2. Cembung Sinar datang melalui titik


fokus dipantulkan sejajar
dengan sumbu utama

Sinar datang melalui titik


kelengkungan akan
dipantulkan kembali

Kegiatan 3 : Pemantulan Sempurna


Tabel 4. Hasil pengamatan pemantulan sempurna
Percobaan ke- <i Gambar

1. 37°

2. 15°

Pembahasan
Praktikum kali ini mengenai pemantulan cahaya pada cermin kombinasi dan blok setengah
lingkaran untuk menganalisis pemantulan sempurna. Seperti yang diketahui bahwa, pemantulan
adalah ketika berkas cahaya yang datang menuju ke sebuah permukaan atau batas dua medium yang
berbeda akan memancarkan berkas cahaya dengan arah yang berlawanan. Dalam praktikum ini,

6
praktikan ingin membuktikan prinsip dari pemantulan cermin datar, cermin cekung, dan cermin
cekung.
Pada kegiatan 1 yaitu menganalisis prinsip pemantulan pada cermin datar. Dari percobaan
praktikan memperoleh data secara berurut yaitu 15 °, 26°, 45°. Dari data yang diperoleh maka dapat
disimpulkan bahwa sudut sinar datang akan sama besar dengan sudut sinar pantulnya yang dimana
hal ini sesuai dengan bunyi dari hukum Snellius pada pemantulan. Pemantulan pada cermin datar
sering disebut juga dengan pemantulan sempurna karena, sinar yang dipantulkan sejajar dengan sinar
datangnya.
Pada kegiatan 2 yaitu menganalisis pemantulan pada cermin cekung dan cermin cembung.
Terdapat 2 percobaan yang akan dilakukan pada kegiatan 2, percobaan pertama adalah menganalisis
hasil pengukuran jarak fokus cermin cekung dan cermin cembung dan percobaan kedua adalah
melakukan pembuktian sinar istimewa pada cermin cekung dan juga cermin cembung. Pada
percobaan pertama didapat jarak fokus pada cermin cekung sebesar 5,8° dan pada cermin cembung
sebesar 4,8°
Percobaan kedua adalah melakukan pembuktian sinar-sinar istimewa yang terdapat pada cermin
cekung dan juga cermin cembung. Berdasarkan data yang telah diperoleh, praktikan menyimpulkan
bahwa percobaan yang telah dilakukan telah sesuai dengan teori yang ada. Perlu diperhatikan bahwa
saat melakukan pembuktian terhadap sinar-sinar istimewa pada cermin, posisi dari laser tidak
berubah, karena jika posisinya berubah maka pantulan dari cahyanya juga akan berubah
Pada kegiatan 3 yaitu melakukan percobaan pada blok kaca setengah lingkaran untuk
membuktikan adanya pemantulan sempurna yang terjadi dan mengukur jarak sudut sinar datangnya.
Percobaan ini melakukan 2 kali pengulangan. Pada pengulangan pertama sudut yang didapatkan
sebesar 37° dan pada pengulangan kedua sudut yang didapatkan sebesar 15°

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sinar dapat dipantulkan
dan sudut pemantulan bergantung pada sinar datang dan juga permukaan bidang pantul. Besar sudut
sinar datang sama dengan besar sudut sinar pantul. Cermin cembung memiliki sifat divergen yang
berarti menyebarkan cahaya, sedangkan cermin cekung memiliki sifat konvergen yang berarti
mengumpulkan cahaya. Syarat dari pemantulan sempurna adalah dari medium yang lebih rapat ke
medium yang lebih renggang, sinar datang dan sinar pantul sejajar dengan garis normal, sudut datang
sama dengan sudut pantul.

Ucapan Terima kasih


Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum “Pemantulan” tepat pada waktunya.
Dalam menyusun laporan ini penulis tidak luput dari bimbingan dan dorongan Dosen serta asisten

7
laboratorium optik, dengan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Praktikum Gelombang Dan Optik Bapak Dwi Nanto M.Si., Ph.D. dan kak Siti Herawati
sebagai asisten laboratorium gelombang dan optik serta jajaran aslab lainnya yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu telah berperan penuh dalam pelaksanaan Praktikum Gelombang Stasioner ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya yang telah
membantu dalam penulisan laporan ini.

Daftar Rujukan

Lea, P. (1992). Mengerti Fisika: Gelombang. Andi Offset.

Prasetyo, E. (2017). BAB II : Pemantulan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Putra, R. M. (2022). Cahaya Dan Penerapan Sifat-Sifat Cahaya. CV Media Edukasi Creative.

Suwarna, I. P. (2010). OPTIK. Bogor: CV. Duta Grafika.

8
Lampiran
Tugas Pasca Praktikum

1. Bagaimana prinsip-prinsip pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung, dan cembung?
2. Mengapa cermin dapat memantulkan cahaya?
3. Mengapa pemantulan sempurna terjadi?
4. A concave mirror forms an image, on a wall 3.00 m in front of the mirror, of a headlamp
filament 10.0 cm in front of the mirror. (a) what are the radius of curvature and focal length
of the mirror? (b) what is the lateral magnification? What is the image height if the object
height is 5.00 mm?

Jawaban

1. A. Prinsip pemantulan cahaya pada cermin datar, yaitu sinar yang datang dengan sinar yang
dipantulkan akan sama dengan sumbu utamanya.
B. Prinsip pemantulan pada cermin cekung yaitu cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar
artinya sinar akan dipantulkan pada satu titik fokus, pemantulan pada sinar cekung berada di
depan cermin.
C. Prinsip pemantulan pada cermin cembung yaitu cermin cembung bersifat menyebarkan
cahaya yang artinya jika cahaya mengenai permukaan cermin cembung maka sinar pantul yang
terbentuk akan menyebar tidak pada satu titik fokus, dan pembentukan bayangan akan berada
di belakang cermin cembung.
2. Menurut saya cermin dapat memantulkan cahaya karena terbuat dari bahan yang memiliki sifat
reflektif. Permukaan cermin biasanya dilapisi dengan lapisan tipis logam seperti perak atau
aluminium, yang memiliki kemampuan untuk memantulkan cahaya dengan sangat baik.
3. Menurut saya, pemantulan sempurna terjadi ketika sinar bias dari medium yang rapat
membentuk sudut 90° menuju ke medium yang lebih renggang terhadap bidang normal. Ketika
sudut datang dibesarkan maka tidak ada lagi cahaya yang dibiaskan sehingga cahaya
dipantulkan sempurna.
4. A. Diketahui :
𝑠 ′ = 3.00𝑚 = 300𝑐𝑚
𝑠 = 10𝑐𝑚

Ditanya : R?
Dijawab :
1 1 1
= 𝑠′ + 𝑠
𝑓

9
1 1 1
= 300 + 10
𝑓
1 10+3
=
𝑓 30
1 13
= 30
𝑓
30
𝑓 = 13

𝑅 = 2𝑓
30
𝑅 = 2. 13

𝑅 = 4,615 𝑐𝑚
B. Diketahui :
ℎ = 5.00𝑚 = 0,5 𝑐𝑚
𝑠 ′ = 3.00𝑚 = 300𝑐𝑚
𝑠 = 10𝑐𝑚
Ditanya : ℎ′ ?
Dijawab :
𝑠′
ℎ′ = ℎ
𝑠
300
ℎ′ = 0,5
10

ℎ′ = 15 𝑐𝑚

10
Foto kegiatan praktikum

11

Anda mungkin juga menyukai