Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Hipertensi

Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi menurut Kementrian Kesehatan


RI adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Faktor resiko Hipertensi adalah umur,
jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor resiko yang tidak dapat
diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi lemak jenuh, penggunaan jelantah,
kebiasaan konsumsi minum-minuman beralkohol, obesitas, kurang aktifitas fisik,
stres, penggunaan estrogen, faktor lingkungan dan makanan (meningkatnya asupan
garam dan berkurangnya kalium atau kalsium).

Menurut Bertram G. Katzung dkk. dalam bukunya menyebutkan, diagnosis


hipertensi didasarkan pada pengukuran berulang tekanan darah yang meningkat.
Seperti yang tertera pada tabel 1

Tabel 1 Klasifikasi hipertensi berdasarkan tekanan darah


Tekanan Sistol/diastol (mmHg) Kategori
<120/80 Normal
120-135/80-89 Prahipertensi
>140/90 Hipertensi
140-159/90-99 Stadium 1
>160/100 Stadium 2
Dari Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of
hight blood pleasure.JAMA 2003;289:2560

Diagnosis terutama berfungsi sebagai prediksi konsekuensi bagi pasien;


diagnosis jarang mencakup pernyataan tentang penyebab hipertensi. Studi-studi
epidemologik mengisyaratkan bahwa risiko kerusakan ginjal, jantung, dan otak
berbanding lurus dengan derajat peningkatan tekanan. Tekanan darah pada pasien
hipertensi dikontrol dengan mekanisme yang juga berlaku pada orang yang tekanan
darahnya normal. Pengaturan tekanan darah pada pasien hipertensi berbeda dengan
pasien sehat, pada pasien hipertensi, baroreseptor dan sistem pengatur volume
tekanan darah ginjal tampaknya di “set” pada tekanan darah yang lebih tinggi. Semua
obat antihipertensi bekerja dengan mengganggu mekanisme-mekanisme normal
tersebut.

Ada pun klasifikasi hipertensi menurut Kementrian Kesehatan RI terbagi


menjadi:

1. Berdasarkan penyebab

a. Hipertensi Primer/Hipertensi Esensial

Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), walaupun dikaitkan


dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang bergerak (inaktivitas) dan pola
makan. Terjadi pada sekitar 90% penderita hipertensi.

b. Hipertensi Sekunder/Hipertensi Non Esensial

Hipertensi yang diketahui penyebabnya. Pada sekitar 5-10% penderita


hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya
adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

2. Berdasarkan bentuk Hipertensi

Hipertensi diastolik (diastolic hypertension), Hipertensi campuran (sistol dan


diastol yang meninggi), Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension).

Terdapat jenis hipertensi yang lain:

1. Hipertensi Pulmonal
Suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah pada
pembuluh darah arteri paru-paru yang menyebabkan sesak nafas, pusing dan pingsan
pada saat melakukan aktivitas. Berdasar penyebabnya hipertensi pulmonal dapat
menjadi penyakit berat yang ditandai dengan penurunan toleransi dalam melakukan
aktivitas dan gagal jantung kanan. Hipertensi pulmonal primer sering didapatkan pada
usia muda dan usia pertengahan, lebih sering didapatkan pada perempuan dengan
perbandingan 2:1, angka kejadian pertahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta penduduk,
dengan mean survival / sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 2-3 tahun. Kriteria
diagnosis untuk hipertensi pulmonal merujuk pada National Institute of Health; bila
tekanan sistolik arteri pulmonalis lebih dari 35 mmHg atau "mean"tekanan arteri
pulmonalis lebih dari 25 mmHg pada saat istirahat atau lebih 30 mmHg pada aktifitas
dan tidak didapatkan adanya kelainan katup pada jantung kiri, penyakit myokardium,
penyakit jantung kongenital dan tidak adanya kelainan paru.

2. Hipertensi Pada Kehamilan


Pada dasarnya terdapat 4 jenis hipertensi yang umumnya terdapat pada saat
kehamilan, yaitu:
a. Preeklampsia-eklampsia atau disebut juga sebagai hipertensi yang diakibatkan
kehamilan/keracunan kehamilan ( selain tekanan darah yang meninggi, juga
didapatkan kelainan pada air kencingnya ). Preeklamsi adalah penyakit yang
timbul dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena
kehamilan.
b. Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak sebelum ibu mengandung
janin.
c. Preeklampsia pada hipertensi kronik, yang merupakan gabungan preeklampsia
dengan hipertensi kronik.
d. Hipertensi gestasional atau hipertensi yang sesaat.

Penyebab hipertensi dalam kehamilan sebenarnya belum jelas. Ada yang


mengatakan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh kelainan pembuluh darah, ada yang
mengatakan karena faktor diet, tetapi ada juga yang mengatakan disebabkan faktor
keturunan, dan lain sebagainya.

Pustaka : Bertram G.Katzung. Farmakologi dasar dan klinik. 12th ed.Jakarta. EGC;
2012. P 187-188
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai