Ancaman non militer dapat dibedakan lagi menjadi ancaman berdasarkan Ideologi, politik,
teknologi Informasi.
Ancama non militer berdasarkan Ideologi, bentuk baru dari ancaman ini adalah
metamorfosis dari penganut paham komunis yang telah melebur ke dalam elemen masyarakat
dan sewaktu waktu dapat mengancam bangsa Indonesia.
Ancaman berdimensi politik dapat bersumber dari dalam maupun luar negeri. Dari luar
negeri, ancaman berdimensi politik dapat dilakukan suatu negara dengan penekanan politik
terhadap Indonesia.intimidasi, provokasi atau blokade politik merupakan bentuk ancaman
militer yang sering digunakan pihak lain untuk menekan negara lain. Sedangkan ancaman
berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan
berupa mobilisasi massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau
menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Acaman politik dari
dalam negeri dapat juga berupa ancaman separatisme. Separatisme dapat menempuh pola
perjuangan politik(tidak bersenjata) dan perjuangan bersenjata. Perjuangan separatisme tanpa
senjata sering dilakukan untuk menarik simpati masyarakat Internasional. Oleh karena itu
separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan instrumen militer.
Ancaman berdasarkan teknologi Informasi termasuk lambatanya perkembangan kemajuan
iptek sehingga menyebabkan ketergantungan teknologi terhadap negara maju semakin tinggi.
Kondisi tersebut tidak hanya menyebabkan Indonesia menjadi pasar prduknegara lain, tetapi
lebih dari itu seulit bagi Indonesia untuk mengendalikan ancaman erpotensi teknologi yang
dilakukan pihak tertentu untuk melemahkan indonesia. Tdak hanya itu, tetapi juga mindset
dan pola sikap masyarakat dalam negeri dalam menghargai karya-karya teknologi anak
bangsa.
[KONSEP SISTEM PERTAHANAN NONMILITER: Suatu Sistem Pertahanan Komplemen
Sistem Pertahanan Militer dalam Pertahanan Rakyat Semesta. Suryanto Suryokusumo