Anda di halaman 1dari 3

Ancaman Terhadap Bangsa dan Negara

Menurut UU Nomor 2 tahun 1982, hal-hal yang membahayakan mencakup ancaman,


tantangan, hambatan, dan gangguan. Sedangkan menurut UU No. 3 tahun 2002 digunakan
istilah ancaman. Menurut Undang-Undang nomer 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara,
yang dimaksud dengan ancamam adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun
luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan negara.[sekretariat negara RI, penjelasan uu no 23 tahun 2002 tentang
pertahanan negara, jakarta hal 9.] Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat
konvensional (fisik) berkembang menjadi multidimensional (fisik dan non fisik), baik yang
berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Ancaman yang bersifat multidimensional
tersebut bersumber dari permasalahan-permasalahan baru dalam ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan yang terkait dengan terorisme, imigran
gelap, bahaya narkotika, pencurian kekayaan alam, bajak laut, dan perusakan lingkungan.
Ancaman dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu ancaman militer dan ancaman non militer.
Ancaman militer, antara lain :
a. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata negara lain terhadap kedaulatan negara,
keutuhan wilayah dan keselamatan suatu bangsa.
b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain.
c. Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer.
d. Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan obyek vital nasional yang
membahayakan keselamatan bangsa.
e. Pemberontakan bersenjata.
f. Perang saudara.
g. Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional.
Ancaman non militer dapat berupa : peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang, film-
film porno atau kegiatan-kegiatan budaya asing yang mempengaruhi budaya Indonesia.
Ancaman bangsa Indonesia masa depan menurut buku Putih yang disusun oleh Departemen
Pertahanan antara lain :
a. Terorisme internasional yang mempunyai jaringan lintas negara dan timbul di dalam negeri.
b. Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI.
c. Aksi radikalisme yang berlatar belakang primordial etnis.
d. Konflik komunal, kendatipun bersumber pada masalah ekonomi, namun dapat berkembang
menjadi konflik antar suku.
e. Kejahatan lintas negara seperti penyelundupan barang, senjata, narkoba, dan lain-lain.
f. Kegiatan imigrasi gelap yang menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan.
g. Gangguan keamanan laut seperti pembajakan/ perompakan, penangkapan ikan secara ilegal.
h. Gangguan keamanan udara seperti pembajakan udara dan pelanggaran wilayah udara.
i. Perusakan lingkungan seperti pembakaran hutan, pembuangan limbah, dan lain-lain.
j. Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa.

Ancaman non militer dapat dibedakan lagi menjadi ancaman berdasarkan Ideologi, politik,
teknologi Informasi.
Ancama non militer berdasarkan Ideologi, bentuk baru dari ancaman ini adalah
metamorfosis dari penganut paham komunis yang telah melebur ke dalam elemen masyarakat
dan sewaktu waktu dapat mengancam bangsa Indonesia.
Ancaman berdimensi politik dapat bersumber dari dalam maupun luar negeri. Dari luar
negeri, ancaman berdimensi politik dapat dilakukan suatu negara dengan penekanan politik
terhadap Indonesia.intimidasi, provokasi atau blokade politik merupakan bentuk ancaman
militer yang sering digunakan pihak lain untuk menekan negara lain. Sedangkan ancaman
berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan
berupa mobilisasi massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau
menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Acaman politik dari
dalam negeri dapat juga berupa ancaman separatisme. Separatisme dapat menempuh pola
perjuangan politik(tidak bersenjata) dan perjuangan bersenjata. Perjuangan separatisme tanpa
senjata sering dilakukan untuk menarik simpati masyarakat Internasional. Oleh karena itu
separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan instrumen militer.
Ancaman berdasarkan teknologi Informasi termasuk lambatanya perkembangan kemajuan
iptek sehingga menyebabkan ketergantungan teknologi terhadap negara maju semakin tinggi.
Kondisi tersebut tidak hanya menyebabkan Indonesia menjadi pasar prduknegara lain, tetapi
lebih dari itu seulit bagi Indonesia untuk mengendalikan ancaman erpotensi teknologi yang
dilakukan pihak tertentu untuk melemahkan indonesia. Tdak hanya itu, tetapi juga mindset
dan pola sikap masyarakat dalam negeri dalam menghargai karya-karya teknologi anak
bangsa.
[KONSEP SISTEM PERTAHANAN NONMILITER: Suatu Sistem Pertahanan Komplemen
Sistem Pertahanan Militer dalam Pertahanan Rakyat Semesta. Suryanto Suryokusumo

Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016]


Dalam menghadapi ancaman terhadap bangsa dan negara, warga negara dapat
melakukan tindakan-tindakan yang berbentuk fisik maupun non fisik. Adapun tindakan-
tindakan yang dapat dilakukan oleh warga negara Indonesia dalam menghadapi ancaman
terhadap bangsa dan negara antara lain :
a. Mengembangkan budaya sadar hukum di semua lapisan masyarakat guna terciptanya
kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum.
b. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil
c. Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat, demokrasi,dan terbuka.
d. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi kepada
kepentingan nasional.
e. Pemimpin negara menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien.
f. Memperkuat alat-alat pertahanan dan keamanan negara.
g. Membersihkan penyelenggaraan negara dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
h. Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan
pendekatan paradigma yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai