051611133171
Selasa Pagi
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
KONSEP NASIONALISME
1. Aleta Baun, seorang ibu dari Nusa Tenggara Timur, yang meraih penghargaan
Goldman Environmental Prize 2013. Perjuangannya dimulai pada 1990-an ketika
Gunung Batu Anjaf dan Nausus mulai dirambah industri tambang dan industri
kehutanan. Gunung Batu Anjaf untuk dikeruk (dibelah) dan diolah menjadi batu
marmer. Batu, bagi orang Timor adalah batu nama. Nama marga ada pada batu-batu
itu. Kalau batu nama itu dihilangkan, maknanya sama dengan menghilangkan
identitas orang Timor. Dia pun bertindak, menyatukan komunitas untuk sama-sama
menolak upaya korporasi itu demi mempertahankan identitas Suku Mollo.
Keinginannya sederhana, agar masyarakat setempat tidak kehilangan sumber pangan,
identitas dan budaya daerah. Kegigihan perempuan kelahiran Lelobatan, Mollo,
Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, 16 Maret 1963 itu mempertahankan
tanah leluhurnya dan membangun solidaritas menjadi inspirasi bagi kaum tani dan
masyarakat adat, khususnya kaum perempuan adat, telah membawanya meraih
penghargaan lingkungan hidup "Goldman Environmental Prize 2013".Wujud rasa
nasionalisme yang dia lakukan adalah dengan menjaga alam Indonesia, khususnya
NTT yang berada di garis luar Indonesia.
2. Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan, upaya negara
untuk menangkal radikalisme dan membangun semangat nasionalisme pada generasi
muda akan diarahkan sedari di bangku perguruan tinggi. "Radikalisme akan dilawan
dengan nasionalisme karena itu, Kementerian Pertahanan sedang merancang program
Bela Negara untuk mahasiswa yang akan masuk perguruan tinggi," ujar Ryamizard
saat menghadiri peringatan Hari Bela Negara di Monas, Jakarta Sabtu (19/12).
3. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional. Yang dapat kita lakukan untuk
membantu pembangunan Negara adalah dengan ikut pemilu, karena dengan ikut
pemilu kita dapat memilih seorang pemimpin yang dapat membawa negara ini ke arah
yang lebih baik dan menunjukkan rasa cinta pada tanah air serta rasa nasionalisme.
Daftar Pustaka
Taufik Abdullah, (2001), Nasionalisme dan Sejarah, Bandung: Satya Historika, hlm. 66-67.
Turnan Kahin, (1995), Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia, Jakarta: Sinar Harapan, hlm.
175.