Anda di halaman 1dari 17

PERSAMAAN GELOMBANG

Bayang Eko Sugiyono


SMA NEGERI 2 KUALA KAPUAS
Besaran-Besaran Pada Gelombang

Amplitudo (A) : Nilai mutlak terbesar yang dapat di capai


Panjang gelombang ( ) : Jarak antara 2 puncak atau 2 lembah berurutan, atau 1
lembah 1 bukit
Periode gelombang (T) : Selang waktu untuk menempuh satu gelombang
Frekuensi geloombang (F) : Banyaknya gelombang tiap detik
Cepat rambat gelombang (v) : Perkalian antara panjang gelombang dengan frekuensi
v = f
Gelombang Berjalan
Merupakan gelombang yang amplitudonya tetap atau
gelombang mekanik yang memiliki setiap amplitudo
konstan di setiap titik yang di lalui gelombang
Persamaan Gelombang Berjalan

Y = + A sin (t + kx)


Dengan syarat :
A (+) jika arah getar pertama ke atas, dan sebaliknya
(t+ kx) jika arah gelombang ke kiri, dan sebaliknya

Bagaimana jika persamaan gelombang, besarannya diganti


dengan:
 = 2f
k = 2/
Y = + A sin (t + kx)
Y = + A sin (2f t + x 2/)
Y = + A sin 2(f t + x /)

Jika f = 1/T, maka persamaan akan


Menjadi :
Y = + A sin 2( t/T + x /)
Besaran lain pada persamaan Gelombang
Kecepatan getaran gelombang:
Merupakan persamaan yang di turunkan dari
persamaan gelombang
v = dy/dt = d/dt ( A sin (t-kx))
v = A cos (t-kx)
Percepatan getaran gelombang:
Merupakan persamaan yang di turunkan dari
persamaan kecepatan getaran gelombang
a = dv/dt = d/dt (A cos (t-kx))
a = -2 sin(t-kx) = -2Y
Besaran lain pada persamaan Gelombang
Y = + A sin (t + kx)
Sudut Fase : (t + kx) = 2( t/T + x /)
Fase : (t/T + x /)
Beda Fase : x /
Contoh soal :
Penyelesaian
Soal
Gelombang Stasioner
Merupakan perpaduan atau interferensi dua
gelombang yang berlawanan arah, yaitu
gelombang datang dan gelombang pantul yang
mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama.
Amplitudo pada gelombang stasioner tidak
konstan, artinya tidak semua titik yang di lalui
gelombang memiliki amplitudo yang sama.
Amplitudo maksimum = perut
Amplitudo minimum = simpul
Gelombang Stasioner Ujung Bebas
P

Pada gelombang stasioner ujung bebas,


gelombang datang dan gelombang pantul di
rumuskan sebagai :
y1 = A sin (t –k(l-x))
y2 = A sin (t +k(l-x)), sehingga:
Perpaduan kedua gelombang di titik P
menghasilkan :
y = y 1 + y2
y = A sin (t –k(l-x)) + A sin (t +k(l-x))
Sesuai kaidah matematika trigonometri, jika
Sin B + sin B = 2 sin ½ (A + B) cos ½ (A-B)
.
.
Akhirnya : y = 2Acos kx sin (t-kl), dengan
Ap merupakan amplitudo gelombang stasioner
Letak Perut dan Letak Simpul
Simpul = jika Ap = 0, maka x = (2n+1)(¼  )
Perut= jika Ap = maks, maka x = n (½)
Gelombang Stasioner Ujung Terikat
P

l
Pada gelombang stasioner ujung terikat,
gelombang datang dan gelombang pantul di
rumuskan sebagai :
y1 = A sin (t –k(l-x))
y2 = -A sin (t +k(l-x)), sehingga:
Perpaduan kedua gelombang di titik P
menghasilkan :
y = y 1 + y2
y = A sin (t –k(l-x)) - A sin (t +k(l-x))
Sesuai kaidah matematika trigonometri, jika
Sin B - sin B = 2 cos ½ (A + B) sin ½ (A-B)
.
.
Akhirnya : y = 2A sin kx cos (t-kl), dengan
Ap merupakan amplitudo gelombang stasioner
Letak Perut dan Letak Simpul
Simpul = jika Ap = 0, maka x = n (½)
Perut= jika Ap = maks, maka x = (2n+1)(¼  )

Anda mungkin juga menyukai