Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman : Gelombang Stasioner

Nama : Daud Kafi Wardana


Kelas : XI MIPA 4

 Pengertian
Gelombang stasioner yaitu perpaduan dua gelombang yang mempunyai frekuensi,
cepat rambat, dan amplitudo yang sama besar tetapi merambat pada arah yang
berlawanan.

Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum


dan nilai minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut juga perut dan
titik dengan amplitudo minimum disebut simpul.

Gelombang stasioner ada dua jenis yaitu gelombang stasioner pada ujung tetap dan
stasioner ujung bebas.

 Gelombang Stasioner pada ujung tetap

Dari gambar tersebut bisa diketahui bahwa pada ujung tetap (terikat) akan
membentuk 2 gelombang tali yang arahnya berlawanan. Masing – masing
mempunyai persamaan gelombang :

y1 = A sin (ωt – kx) (merambat ke arah kanan)


y2 = A sin (ωt + kx) (merambat ke arah kiri)

Super posisi dari kedua gelombang itu dinyatakan :


ys = y1 + y2 = 2A sin kx cos ωt
Amplitudo gabungan Ap sebesar Ap = 2A sin kx

 Menentukan simpul dan perut

Simpul pertama yaitu titik awal berarti jarak dari titik pantul = 0. Simpul kedua
merupakan ½ λ, simpul ketiga yaitu λ, keempat 1 ½ λ dst.

Perut pertama merupakan ¼ λ, perut kedua ¾ λ, perut ketiga 1¼ λ dst.


 Gelombang Stasioner pada ujung bebas

Berbeda dengan ujung terikat, pada ujung bebas memiliki persamaan (fungsi
cosinus) :
ys = y1 + y2 = 2A cos kx sin ωt
Amplitudo gabungan (Ap)
sebesar Ap = 2A cos kx.

 Menentukan simpul dan perut

Simpul pertama yaitu ¼ λ, simpul kedua = ¾ λ, dan simpul ketiga = 1¼ λ dst.

Perut pertama adalah titik awal berarti jarak dari titik pantul = 0. perut kedua
yaitu ½ λ, perut ketiga merupakan λ, keempat 1 ½ λ dst.

 Menentukan Persamaan Gelombang


Pada umunya persamaan gelombang stasioner dapat dituliskan sebagai berikut:

y = 2A sin kx cos ωt
y = Ap sin cos ωt
dengan Amplitudo Stasionernya: 2A sin kx

Keterangan:
Ap adalah Amplitudo Gelombang Stasioner (m)
k adalah Bilangan Gelombang
λ adalah Panjang Gelombang (m)

 Menentukan simpul gelombang pada ujung terikat


Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat yang namanya simpul-simpul gelombang.
Untuk menentukan letak-letak simpul tersebut bisa menggunakan persamaan:

xn+1 = (2n) λ /4

n = 0, 1, 2, . . .
Untuk simpul ke-1, n = 0, perut ke-2, n = 1 dan seterusnya.

 Menentukan Letak Simpul Pada Ujung Bebas

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat yang namanya simpul-simpul gelombang.


Untuk mengetahui letak-letak gelombang yang dihitung dari ujung gelombang, bisa
menggunakan persamaan:

xn+1 = (2n + 1) λ/4

n = 0, 1, 2, . . .
Untuk simpul ke-1, n = 0, perut ke-2, n = 1 dan seterusnya.

 Contoh Soal

1. Sepotong tali yang memiliki panjang 5 meter, yang salah satu ujungnya terikat
kuat dan ujung yang lainnya digerakkan secara kontinu dengan amplitudo 10
cm serta frekuensi 4 Hz.
Jika cepat rambat gelombang pada tali tersebut adalah 8 m/s
tentukanlah amplitudo titik P yang terletak 1,5 meter dari ujung terikat

Jawab :

Anda mungkin juga menyukai