Pengertian
Gelombang stasioner yaitu perpaduan dua gelombang yang mempunyai frekuensi,
cepat rambat, dan amplitudo yang sama besar tetapi merambat pada arah yang
berlawanan.
Gelombang stasioner ada dua jenis yaitu gelombang stasioner pada ujung tetap dan
stasioner ujung bebas.
Dari gambar tersebut bisa diketahui bahwa pada ujung tetap (terikat) akan
membentuk 2 gelombang tali yang arahnya berlawanan. Masing – masing
mempunyai persamaan gelombang :
Simpul pertama yaitu titik awal berarti jarak dari titik pantul = 0. Simpul kedua
merupakan ½ λ, simpul ketiga yaitu λ, keempat 1 ½ λ dst.
Berbeda dengan ujung terikat, pada ujung bebas memiliki persamaan (fungsi
cosinus) :
ys = y1 + y2 = 2A cos kx sin ωt
Amplitudo gabungan (Ap)
sebesar Ap = 2A cos kx.
Perut pertama adalah titik awal berarti jarak dari titik pantul = 0. perut kedua
yaitu ½ λ, perut ketiga merupakan λ, keempat 1 ½ λ dst.
y = 2A sin kx cos ωt
y = Ap sin cos ωt
dengan Amplitudo Stasionernya: 2A sin kx
Keterangan:
Ap adalah Amplitudo Gelombang Stasioner (m)
k adalah Bilangan Gelombang
λ adalah Panjang Gelombang (m)
xn+1 = (2n) λ /4
n = 0, 1, 2, . . .
Untuk simpul ke-1, n = 0, perut ke-2, n = 1 dan seterusnya.
n = 0, 1, 2, . . .
Untuk simpul ke-1, n = 0, perut ke-2, n = 1 dan seterusnya.
Contoh Soal
1. Sepotong tali yang memiliki panjang 5 meter, yang salah satu ujungnya terikat
kuat dan ujung yang lainnya digerakkan secara kontinu dengan amplitudo 10
cm serta frekuensi 4 Hz.
Jika cepat rambat gelombang pada tali tersebut adalah 8 m/s
tentukanlah amplitudo titik P yang terletak 1,5 meter dari ujung terikat
Jawab :