Anda di halaman 1dari 5

FISIKA

Gelombang Stasioner

XI MIPA 2
Di

OLEH KELOMPOK 4

Ulil Asmi
Suci Rahmadani
Sri Wulandari
Diva Nadia
Hairul
Muh.Fauzi
Rahul.S
GELOMBANG STASIONER
Gelombang stasioner terbentuk dari hasil interferensi atau perpaduan dua buah
gelombang yang memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama, tetapi arah rambatnya
berlawanan. Pada gelombang ini tidak semua titik yang dilalui oleh gelombang mempunyai
amplitudo yang sama. Ada titik-titik yang bergetar dengan amplitudo maksimum disebut
perut dan ada titik-titik yang bergetar dengan amplitudo nol, disebut simpul. Dengan kata
lain, amplitudo gelombang stasioner tidak konstan. Gelombang stasioner disebut juga sebagai
gelombang diam, gelombang berdiri, atau gelombang tegak.

A. Gelombang Stasioner Pada Dawai dengan Ujung Bebas

Dawai dengan ujung bebas berarti ujung dawai dapat bergetar dengan bebas naik atau
turun mengikuti getaran gelombang datang seperti tampak pada gambar di bawah ini, dengan
demikian pada ujung bebas tidak ada perubahan fase, yang artinya fase gelombang datang
sama dengan gelombang datang sama dengan fase gelombang pantul.

Y1
Y2

O
B p

x l

Untuk menurunkan persamaan gelombang stasioner pada dawai dengan ujung bebas,
perhatikan kambar dia atas. Titik O adalah titik asal getaran, l = panjang dawai, x = jarak titik
P dari ujung bebas. Hasil superposisi gelombang datang y1, dan gelombang pantul ,y2,
menghasilkan gelombang stasioner , yp dengan persamaan:
yp = y1 + y2
=A sin (kx - ωt) - A sin (kx + ωt)
=A [ sin (kx - ωt) - sin (kx + ωt) ]
Mengingat aturan penjumlahan sinus bahwa:
1 1
sin a+ sin b=2 sin ( a+b ) cos (a−b)
2 2
Maka diperoleh

1. Letak Simpul dan Perut pada Ujung Bebas

Karena ujungnya bebas, partikel bergerak bebas, sehingga di ujung bebas selalu terjadi
perut. Rumus letak simpul dan perut untuk gelombang stasioner pada ujung bebas
adalah :

B. Formulasi Gelombang Stasioner pada Ujung Tetap


Maksudnya ujung tetap disini adalah apabila salah satu ujung tali yang digetarkan diikat
kuat pada sebuah tiang sehingga tidak dapat bergerak keyika ujung lainnya digetarkan.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa gelombang datang yang merambat ke kanan dinyatakan
oleh y1 = A sin (kx - w t), sedangkan gelombang pantul yang meambat kekiri dan dibalik
(berlawanan fase) dapat dinyatakan oleh y2 = A sin (kx +ωt) PeRetemuan dua gelombang ini
menghasilkan gelombang stasioner seperti yang dapat dilihat pada gambar.
Keterangan :
y = simpangan partikel pada gelombag stasioner oleh ujung tetap
A = amplitudo gelombang berjalan
As= amplitudo gelombang stasioner
x = jarak partikel dari ujung tetap

1. Letak Perut dan Simpul pada Ujung Tetap


Simpul adalah titik yang amplitudonya nol. Perut adalah titik yang amplitudonya
maksimum. Pada perambatan gelombang dengan ujung tetap, partikel tidak dapat

bergerak sehinga di ujungnya selalu terjadi simpul. Rumus letak simpul dan perut untuk
gelombang stasioner pada ujung tetap adalah :

“Letak simpul dari ujung tetap merupakan kelipatan genap dari seperempat
panjang gelombang.”

“Letak perut dari ujung tetap merupakan kelipatan ganjil dari seperempat
panjang gelombang.”

B. Contoh Soal
1. Suatu gelombang stasioner mempunyai persamaan simpangaY= (
16 π
0,4 cos x .sin 20 πt ¿ ¿ m. Makajarak simpul ke 3 dan perut ke 4 adalah....
10
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai