Anda di halaman 1dari 10

Nama : Theo Ginanjar

NRP : 03311740000040
Kelas : Fisika Gelombang B

Exercise Type 1 : Quiz

1. What is meant by simple harmonic motion? Give the answer in terms of displacement, s and
acceleration, a.

2. There are two types of waves: transverse and longitudinal.


a ) What is meant by transverse waves? Give an example of transverse waves.
b ) Define the term longitudinal wave. Can longitudinal waves be polarized? Give an example of
longitudinal waves.

3. Two polarized electromagnetic waves, E ~1 and E ~2, have the same amplitude, A, and propagate
along the same line but in two opposite directions:
E ~1 = A~e1 sin[ω1(t − x/c)] and E ~2 = A~e2 sin[ω2(t + x/c)],
where ~e1 and ~e2 are two unit vectors. It is given that these two waves produce a standing wave, E
~ = E ~1 + E ~2.
Compare the polarisations and frequencies of the two waves. Give your answer in terms of ω1, ω2,
~e1 and ~e2.

4. Define the term interference pattern?

5. State what is meant by diffraction.

6. State the principle of superposition

7. State Lenz ’s law of electromagnetic induction. State the universal physics principle this law
expresses.

Jawab:

1. Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak periodik bolak balik dengan lintasan yang ditempuh
selalu sama (tetap) berpusat pada satu titik (titik setimbang). Gerak Harmonik Sederhana
mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis
suatu gerak periodik tertentu. Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan
sederhana.
Penjelasan dalam hal perpindahan dan percepatan :
 Perpindahan
Bola mulai dari sumbu x pada x = +A dan bergerak menempuh sudut θ dalam waktu t.
Karena gerak ini merupakan gerak melingkar beraturan, maka bola bergerak dengan laju
sudut konstan w (dalam rad/s). Akibatnya dapat dinyatakan, θ = wt. Perpindahan
bayangan pada arah x adalah proyeksi jari-jari lingkaran A pada sumbu

 Percepatan
Percepatan sesaat merupakan turunan dari fungsi kecepatan. Dengan demikian,
percepatan gerak harmonik sederhana dirumuskan sebagai berikut.
Oleh karena A sin (ωt + θ0 ) merupakan fungsi y, persamaan percepatan gerak
harmonik dapat ditulis sebagai berikut.

ay = -ω2y
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah percepatan selalu berlawanan dengan arah
simpangan. Percepatan maksimum gerak harmonik sederhana terjadi ketika nilai sin (ωt
+ θ0) = 1. Dengan demikian, percepatan maksimum gerak harmonik sederhana
dirumuskan:

a = -ω2

2. a) Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan
arah rambat gelombang. Bentuk gelombang transversal dapat dilihat melalui tali yang
diikatkan pada sebuah tiang kemudian di gerakkan. Tali tersebut akan membentuk
lengkungan yang terdiri atas bukit dan lembah. Bagian gelombang yang melengkung ke atas
disebut bukit. Sedangkan bagian gelombang yang melengkung ke bawah disebut lembah.
Pada gelombang transversal, panjang satu gelombang dinyatakan dalam 1 (satu) bukit dan
1 (satu) lembah. Karakteristik dari gelombang transversal adalah Arah rambatannya tegak
lurus terhadap arah getarannya dan gelombang transversal berbentuk bukit dan lembah.

Sebuah contoh populer gelombang transversal adalah cahaya ketika berjalanan


dengan cara ini. Ada dua cara gelombang transversal bisa bergerak. Contoh: Jika dua orang
berdiri saling berhadapan dan menahan slinki diantara mereka, diikuti oleh satu orang
menggerakan tangan mereka ke atas dan ke bawah menciptakan gelombang dalam sebuah
slinki. Ini adalah salah satu metode transferensi. Gelombang radio, air, tali dan gelombang
elektromagnetik adalah contoh lain gelombang transversal.

b) Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya berimpit/sejajar


dengan arah rambat gelombang. Bentuk gelombang longitudinal dapat dilihat melalui
sebuah slinki yang salah satu ujungnya diikatkan pada tiang. Sliki tersebut direntangkan dan
disentakkan, sehingga akan terbentuk rapatan dan regangan pada slinki. Bagian slinki yang
lebih renggang disebut regangan. Sedangkan bagian slinki yang lebih rapat disebut rapatan.
Pada gelombang longitudinal, panjang satu gelombang dinyatakan dalam 1 (satu) rapatan
dan 1 (satu) regangan. Karakteristik dari gelombang longitudinal adalah Arah getar sejajar
dengan arah rambatnya dan gelombang longitudinal berbentuk rapatan dan regangan.

Gelombang suara adalah contoh dari jenis gelombang longitudinal. Contoh lain dari
gelombang longitudinal termasuk P-gelombang seismik yang diciptakan oleh ledakan dan
gempa bumi. Gelombang elektromagnetik tertentu ketika dalam plasma atau ruang
terbatas dapat disebut gelombang longitudinal.

Ide polarisasi gelombang dengan mudah dapat kita pahami dengan memperhatikan
secara seksama suatu gelombang transversal pada tali ketika melewati sebuah celah. Dari
penjelasan sebelumnya dapat kita nyatakan bahwa suatu gelombang terpolarisasi
linear bila getaran gelombang tersebut selalu terjadi dalam satu arah saja. Arah ini
disebut arah polarisasi. Untuk mengamati polarisasi ini, marilah kita ikat seutas tali
pada titik O di dinding, kemudian masukkan ujung tali lain, yaitu ujung A ke sebuah celah,
seperti pada gambar 1.26. Pasang celah dalam posisi vertikal, kemudian getarkan ujung
tali di A sehingga gelombang transversal yang merambat dari A dapat menembus
celah, dan sampai di titik O. Ubahlah posisi celah menjadi horisontal, kemudian getarkan
kembali ujung tali A secara vertikal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gelombang
vertikal tidak dapat menembus celah (tampak tidak ada gelombang diantara celah dan titik
O). Jika kemudian tali di titik A digetarkan berputar, artinya digetarkan ke segala
arah dan celah dipasang vertikal, apa yang terjadi? Ternyata, gelombang dapat
menembus celah dengan arah getaran gelombang yang sama dengan arah posisi
celah, yaitu arah vertikal. Apa yang dapat Anda pahami dari peristiwa tersebut?
Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya polarisasi pada gelombang tali yang
melewati sebuah celah sempit, dengan arah polarisasi gelombang sesuai arah celahnya.
Polarisasi dapat diartikan sebagai penyearah gerak getaran gelombang. Jika gelombang
bergetar ke segala arah, seperti pada gambar 1.26 setelah melewati sebuah celah, arah
getaran gelombang menjadi satu arah getar saja, yang disebut dengan gelombang
terpolarisasi linear.

Jadi, hanya gelombang-gelombang yang memiliki arah getaran tegaklurus dengan


arah rambatannya saja yang disebut sebagai gelombang transversal, yang dapat mengalami
polarisasi. Oleh karena cahaya atau gelombang elektromagnet termasuk gelombang
transversal, cahaya dapat mengalami polarisasi.

3. Diketahui dua gelombang terpolarisasi dengna persamaan


𝑥
𝐸1 = 𝐴𝑒1 sin [𝜔1 (𝑡 − )]
𝑐
𝑥
𝐸2 = 𝐴𝑒2 sin [𝜔2 (𝑡 − )]
𝑐
Dua gelombang diatas mengalami superposisi gelombang
𝐸 = 𝐸1 + 𝐸2
Maka :
Perbandingan polarisasi gelombang
𝑥
𝐸1 𝐴𝑒1 sin [𝜔1 (𝑡 − 𝑐 )]
= 𝑥
𝐸2 𝐴𝑒2 sin [𝜔2 (𝑡 − 𝑐 )]
𝑥
𝐸1 𝑒1 sin [𝜔1 (𝑡 − )]
= 𝑐
𝐸2 𝑥
𝑒2 sin [𝜔2 (𝑡 − 𝑐 )]

Perbandingan frekuensi gelombang


𝜔
𝑓=
2𝜋
𝑓1 𝜔1 /2𝜋
=
𝑓2 𝜔2 /2𝜋
𝑓1 𝜔2
=
𝑓2 𝜔1

4. Interferensi merupakan sifat cahaya yang dapat diamati ketika perbedaan gelombang
cahaya dicampur bersamaan. Contoh interferensi adalah pelangi yang kamu lihat dalam
gelembung sabun, spektrum warna opal, dan kilauan warna dari beberapa bulu burung. Di
sebagian area pola interferensi, gelombang cahaya berada dalam fase, dengan bukit dan
lembah saling menguatkan, membentuk daerah yang berkilau. Di daeah lain,di luar fase,
dengan bukit dan lembah yang berlawanan,membentuk daerah yang suram. Terdapat
berbagai variasi cara untuk memperagakan interferensi, pada bagian daerah yang terang
maupun daerah suram, dan perbedaan warna menggambarkan perbedaan panjang
gelombang cahaya. Interferensi menghasilkan gelombang yang berhimpit.Ketika dua bukit
(titik tertinggi) gelombang bertemu, mereka bergabung menjadi gelombang yang lebih
besar.Ketika bukit sebuah gelombang dan lembah (titik terendah) gelombang bertemu,
gelombang saling menghapuskan satu sama lain. Posisi bukit dan lembah disebut fase.

Interferensi juga didefinisikan sebagai interaksi antar gelombang di dalam suatu


daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda
fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan
dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat,
sehingga kedua gelombang saling menghilangkan. Interferensi menghasilkan gelombang yang
berhimpit. Ketika dua bukit (titik tertinggi) gelombang bertemu, mereka bergabung menjadi
gelombang yang lebih besar. Ketika bukit sebuah gelombang dan lembah (titik terendah)
gelombang bertemu, gelombang saling mengapuskan satu sama lain. Posisi bukit dan lembah
disebut fase.

Pola interferensi terbagi dua, yaitu: Interferensi Maksimum: gelombang saling


memperkuat/konstruktif, menghasilkan garis terang. Interferensi Minimum: gelombang
saling memperlemah/destruktif, menghasilkan garis gelap. Interferensi Maksimum
(Konstruktif): Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki fase yang sama
(sefase), yaitu jika selisih lintasannya sama dengan nol atau bilangan bulat kali panjang
gelombang λd sin θ = m λ; m = 0, 1, 2

Interferensi maksimum terjadi jika beda fasenya = 2mπ, maka :d cos θt = (2m + 1) λf/4
; λf = λ0/nfInterferensi minimun terjadi jika beda fasenya = (2m + 1)π, maka : d cos θt = 2m
λf/4 ; λf = λ0/nf Interferensi pada Lapisan Sabun (Wedge Shaped Film). Ketika cahaya
dipantulkan dari buih sabun atau dari layar tipis dari minyak yang mengambang dalam air
terlihat bermacam-macam warna. Hal ini akibat pengaruh inteferensi antara dua gelombang
cahaya yang dipantulkan pada permukaan yang berlawanan dari lapisan tipis larutan sabun
atau minyak. Interferensi Dua Gelombang yaitu Interferensi konstruktif dan interferensi
destruktif.

5. Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan gelombang ketika melewati celah


sempit atau penghalang. contoh difraksi dalam kehidupan sehari-hari. Difraksi dialami oleh
setiap gelombang baik gelombang mekanik (misalnya gelombang air, gelombang bunyi)
maupun gelombang elektromagnetik (misalnya gelombang cahaya).

Difraksi gelombang Di dalam suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus.
Oleh karena itu, gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk
gelombang lurus juga. Hal ini tidak berlaku bila pada medium diberi penghalang atau
rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat
melentur setelah melalui celah tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya
penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang.

Jika penghalang celah yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak begitu jelas
terlihat. Muka gelombang yang melalui celah hanya melentur di bagian tepi celah. Jika
penghalang celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde panjang gelombang, maka
difraksi gelombang sangat jelas. Celah bertindak sebagai sumber gelombang berupa titik, dan
muka gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk lingkaran-lingkaran dengan celah
tersebut sebagai pusatnya

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.


Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh
prinsip Huygens. Pada animasi pada gambar sebelah kanan atas terlihat adanya pola gelap
dan terang, hal itu disebabkan wavelet-wavelet baru yang terbentuk di dalam celah sempit
tersebut saling berinterferensi satu sama lain. Untuk menganalisa atau mensimulasikan pola-
pola tersebut, dapat digunakan Transformasi Fourier atau disebut juga dengan Fourier Optik.

 Jenis-jenis Difraksi Gelombang


Jenis-jenis difraksi gelombang dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis. Kelompok ini
dibagi berdasarkan pengamatan tentang berbagai cara untuk menghasilkan difraksi
gelombang. Yang terdiri dari difraksi Fresnel, difraksi Franhoufer, difrkasi celah tunggal,
difraksi celah ganda, dan difraksi celah majemuk.

1. Difraksi Fresnel
Difraksi Fresnel merupakan difraksi yang terjadi apabila letak sumber cahaya, celah,
dan layar pengamatan berdekatan, biasanya disebut difraksi jarak dekat. Juga menggunakan
celah yang lebar dan bertepi lancip di bagian pinggirnya. Karena jarak yang dekat muka
gelombang yang masuk ke celah tidak berbentuk datar, tetapi melengkung. Pola difraksinya
pada layar memiliki intensitas yang berubah dari pusat hingga ke bagian tepi pola.

2. Difraksi Fraunhofer
Difraksi Franhoufer merupakan difraksi yang terjadi apabila letak sumber cahaya,
celah, dan layar pengamatan berada pada jarak yang jauh. Karena itu bentuk muka gelombang
yang masuk ke celah berbentuk datar atau planar dan pola difraksi memiliki bentuk dan
intesitas yang konstan.

3. Difraksi Celah Tunggal


Pada difraksi celah tungal digunakan penghalang yang memiliki celah tunggal. Setiap
tepi celah akan menghasilkan gelombang baru atau berperan sebagai sumber gelombang.
Gelombang yang dihasilkan salah satu tepi celah akan berinteferensi dengan gelombang yang
berasal dari tepi celah yang lain.
4. Difraksi Celah Ganda
Pada difraksi celah ganda digunakan pengahalang bercelah ganda, sehingga dihasilkan
gelombang baru, karena setiap satu celah menhasilkan dua gelombang baru. Ke empat
gelombang tersebut akan berinterferensi menghasilkan pola gelap terang pada layar
pengamatan.

5. Difraksi Celah Majemuk


Pada Difraksi celah majemuk digunakan pengahalang yang memiliki celah atau kisi
yang banyak. Sehingga akan menghasilkan banyak sumber gelombang baru, yang semuanya
akan saling berinterferensi menghasilkan pola difraksi seperti gambar di atas.

6. Apabila dua gelombang atau lebih merambat pada medium yang sama. Maka,
gelombang-gelombang tersebut akan datang di suatu titik pada saat yang sama sehingga
terjadilah superposisi gelombang. Artinya, simpangan gelombang-gelombang tersebut di tiap
titik dapat dijumlahkan sehingga akan menghasilkan sebuah gelombang baru.

Misalkan, simpangan getaran di suatu titik disebabkan oleh gelombang satu dan dua,
yaitu y1 dan y2. Kedua gelombang mempunyai amplitudo A dan frekuensi sudut yaitu ω yang
sama dan merambat dari titik yang sama dengan arah sama pula.Persamaan superposisi dua
gelombang tersebut dapat diturunkan persamaannya sebagai berikut.

y1 = Asinωt : y2 = Asin (ωt + Dθ)

Kedua gelombang di atas memiliki perbedaan sudut fase sebesar Dθ. Persamaan simpangan
gelombang hasil superposisi kedua gelombang tersebut adalah :

y = y1 + y2 = Asin ωt + Asin (ωt + Δθ)


7. Hukum Faraday hanya menunjukkan besarnya GGL induksi pada kumparan, dan belum
dapat menunjukkan arah arus induksi dalam kumparan.

Hukum Lens berbunyi : “Arus induksi mengalir pada penghantar atau kumparan dengan
arah berlawanan dengan gerakan yang menghasilkannya” atau “medan magnet yang
ditimbulkannya melawan perubahan fluks magnet yang menimbulkannya”.

a. Jika kutub U magnet batang di dekatkan kumparan AB, maka akan terjadi
pertambahan garis gaya magnet arah BA yang dilingkupi kumparan.
b. Sesuai dengan hukum Lens, maka akan timbul garis gaya magnet baru arah AB untuk
menentang pertambahan garis gaya magnet tersebut.
c. Garis gaya magnet baru arah AB ditimbulkan oleh arus induksi pada kumparan.
d. Jika kutub U magnet batang dijauhkan, maka akan terjadi kebalikannya.
sehingga didapat persamaan sebagai berikut :

Sumber Referensi :

 http://fisikon.com/kelas3/index.php?option=com_content&view=article&id=33:mengapa-

polarisasi-hanya-terjadi-pada-gelombang-transversal&catid=1:gelombang-mekanik&Itemid=79

 http://idschool.net/smp/fisika-smp/penjelasan-gelombang-transversal-dan-longitudinal/

 http://pilipusfisika.blogspot.co.id/2012/01/interferensi-gelombang.html

 https://informazone.com/difraksi-gelombang/#Pengertian_Difraksi_Gelombang

 http://www.sridianti.com/pengertian-difraksi-gelombang.html

 http://www.nafiun.com/2014/06/pengertian-prinsip-superposisi-gelombang-contoh-soal-kunci-

jawaban-amplitudo.html
 http://komputerdalampembelajaran.blogspot.co.id/2013/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-

none.html

Anda mungkin juga menyukai