Anda di halaman 1dari 41

GELOMBANG TRANSVERSAL

A. Gelombang
 Gelombang dapat muncul sebagai :
1. Gelombang berjalan, yang bergerak dalam suatu arah, seperti gelombang air laut
menuju ke pantai.
2. Gelombang berdiri, seperti getaran dari senar gitar.
 Gelombang dapat berwujud :
1. Gelombang sistem satu dimensi seperti gelombang pada tali dan pegas,
2. Gelombang permukaan dua dimensi seperti gelombang permukaan kolam, atau
tiga dimensi seperti gelombang di udara di sekitar kita.
 Gelombang menurut mediumnya terbagi :
1. Gelombang dengan medium tak terbatas, sebagai contoh gelombang yang
dibentuk seutas tali yang diikat salah satu ujungnya dan ujung lainnya digerakan
naik turun. Puncak dan lembah gelombang bergerak sepanjang tali, dan jika tali
panjang tak terhingga gelombang pada tali disebut gelombang progresif, ini
merupakan gelombang-gelombang yang berjalan dalam suatu medium tak terbatas
yang bebas dari kemungkinan pemantulan.

2. Gelombang dengan medium terbatas, sebagai contoh, jika tali direduksi seperti
tali biola, terikat di kedua ujungnya, gelombang progresif yang berjalan pada tali
tersebut akan dipantulkan di kedua ujung tali; getaran tali maka akan berupa
kombinasi gelombang- gelombang yang bergerak maju mundur sepanjang tali dan
gerlombang-gelombang berdiri akan terbentuk.
 Gelombang menurut arah rambatnya :
1. Gelombang transversal, dimana simpangan atau osilasi dalam medium adalah
transversal atau tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang.
Contohnya : gelombang pada tali
2. Gelombang longitudinal, ketika osilasi sejajar terhadap arah perambatan
gelombang.
Contohnya : gelombang bunyi
Suatu gas hanya dapat mempertahankan gelombang longitudinal karena gelombang
transversal memperoleh suatu gaya shear.
Baik gelombang transversal maupun longitudinal dapat merambat di dalam zat padat.
 Parameter yang mendeskripsikan gerak gelombang tetap konstan.
 Puncak dan lembah adalah bidang- bidang amplitudo maksimum dari osilasi yang
berbeda fase rad; suatu puncak berupa suatu bidang amplitudo maksimum positif,
sedangkan lembah berupa suatu bidang amplitudo maksimum negatif.
 Dalam merumuskan gerak gelombang seperti itu secara matematis kita akan
diharuskan menghubungkan beda fase antara dua bidang dengan separasi fisisnya di
dalam ruang.
B. Kecepatan di dalam Gerak Gelombang
 Osilator-osilator individual yang menyusun medium tidak bergerak maju memalui
medium sebagai gelombang, namun bergerak harmonik sederhana, terbatas pada osilasi,
transversal atau longitudinal, di sekitar posisi setimbangnya.
 Yang kita amati sebagai gelombang adalah relasi fasenya, bukan geraknya yang maju
melaui medium.
 Terdapat tiga kecepatan di dalam gerak gelombang yang sangat berbeda walaupun mereka
berhubungan secara matematis. Kecepatan tersebut adalah
a. Kecepatan partikel, yang merupakan kecepatan harmonik sederhana osilator di
sekitar posisi setimbangnya. Kecepatan ini juga disebut kecepatan transversal
gelombang (yang akan kita singgung dibagian selnjutnya).
b. Kecepatan gelombang atau fase, kecepatan dengan mana gelombang-gelombang
berfase sama, puncak atau lembah, bergerak maju melalui medium.
c. Kecepatan kelompok. Sejumlah gelombang berbeda frekuensi, panjang gelombang
dan kecepatan bisa bersuperposisi membentuk suatu grup atau gugus. Gelombang
secara jarang terjadi sebagai komponen monokromatik tunggal: suatu pulsa cahaya
putih terdiri dari spektrum frekuensi halus tak terhingga dan gerak dari pulsa seperti itu
akan dideskripsikan oleh kecepatan gugusnya. Gugus seperti itu tentunya akan terurai
sebagai fungsi waktu karena kecepatan gelombang setiap komponenya berbeda di
dalam semua medium kecuali ruang bebas atau vakum. Hanya di dalam ruang bebas
gugus cahaya akan tetap sebagai cahaya putih.
C. Persamaan Gelombang

 Secara sistematis pergerakan pulsa gelombang dapat dituliskan :

 Jika pulsa bergerak ke kiri, tanda 𝑣 haruslah sebaliknya, sehingga secara umum kita
dapat menuliskan

 .Fungsi f adalah fungsi apapun, sebagai contoh,

 Semua menyatakan gelombang bergerak. Namun demikian hanya yang pertama


menyatakan gelombang periodik.
 Maka, persamaan gelombang yang paling umum dipenuhi oleh suatu fungsi
gelombang yang mempunyai bentuk

dimana 𝐶1 dan 𝐶2 adalah konstan dan fungsi tersebut dapat diturunkan dua kali.
 Persamaan gelombang untuk gelombang yang merambat dalam arah sumbu 𝑥 adalah

dimana 𝑣 adalah kecepatan fase gelombang dan 𝑦 menyatakan variable yang berubah
selama gelombang bergerak. Ini adalah bentuk persamaan gelombang yang berlaku
pada tali atau gelombang elektromagnet bidang.

 Persamaan gelombang dalam dua dimensi berbentuk :

yang juga menggambarkan persamaan gelombang pada sebuah membran. Analog


dengan penurunan persamaan untuk satu dan dua dimensi kita dapat menurunkan
persamaan gelombang tiga dimensi:

 Dengan menjumlahkan ketiga turunan di atas dan dengan mengunakan relasi

, kita dapatkan :

 Dengan menggabungkan persamaan turunan posisi dengan turun waktu dan


𝜔
mengingat bahwa 𝑣 = 𝑘 , kita dapatkan :
 Persamaan gelombang tiga dimensi biasanya ditulis dalam bentuk lebih sederhana

dengan menggunakan operator Laplacian sebagai berikut :

D. Parameter Gelombang Harmonik Berjalan


 Bentuk gelombang paling sederhana, yaitu yang mempunyai profil berbentuk sinus
atau cosinus.
 Gelombang sinusoidal, gelombang harmonik sederhana, dikenal sebagai gelombang
harmonik. Dipilih sebagai profil fungsi sederhana
k = konstanta positif dikenal sebagai angka perambatan.

kx adalah dalam radian, yang bukan satuan fisika yang real.

Sinus bervariasi dari -1 ke (x) adalah A.

Gangguan maksimum ini dimasukan ke dalam suatu gelombang progresif yang ber-

gerak dengan kelajuan v dalam arah x positif, maka kita perlu mengganti x dengan

(x-vt),

Dengan mempertahankan baik x dan t tetap mengakibatkan sebuah gangguan


sinusoidal, gelombang adalah periodik baik dalam ruang dan waktu.

 Periode sparsial/panjang gelombang (𝜆) : bilangan bersatuan panjang untuk


setiap gelombang.

 Periode Temporal : jumlah waktu yang diperlukan untuk satu gelombang penuh
melewati pengamat diam. Dalam hal ini, periode merupakan sifat pengulangan dari
gelombang dalam waktu

 Periode : angka bersatuan waktu untuk setiap gelombang kebalikan dari periode
temporal adalah frekuensi temporal, 𝑣, atau jumlah gelombang per satuan waktu
(per sekon). Maka dlam satuan siklus per sekon atau hertz persamaannya menjadi

 Dua kuantitas yang sering digunakan dalam literature mengenai gerak gelombang
adalah:
a. Frekuensi temporal angular (dinyatakan dalam satuan radian per sekon)

b. Bilangan gelombang atau frekuensi spasial : bilangan gelombang per


satuan panjang (1/meter)

 Menggunakan sejumlah definisi di atas maka persamaan gelombang harmonik


berjalan dapat ditulis dalam beberapa bentuk ekivalen berikut:
E. Gelombang Bidang
 Gelombang bidang merupakan contoh paling sederhana dari gelombang tiga
dimensi. Pada suatu waktu tertentu, ketika semua permukaan di mana suatu
gangguan mempunyai fase konstan membentuk himpunan bidang-bidang,
masing-masing umumnya tegak lurus arah perambatan.

Gambar (a) Sebuah gelombang bidang yang bergerak dalam arah k . (b) dan (c) Muka
gelombang dari sebuah gelombang bidang harmonik.
 Bentuk paling mendekati persamaan sebuah bidang yang tegak lurus pada k adalah
k. r = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 = 𝑎
 Bidang adalah tempat titik-titik yang mempunyai vektor posisi masing-masing
dengan proyeksi yang sama terhadap arah
 Maka kita dapat menyatakan himpunan bidang-bidang dimana 𝜓(r) bervariasi dalam
ruang secara sinusoidal
 Masing-masing ekspresi dari 𝜓(r) adalah konstan pada setiap bidang yang
didefinisikan oleh k. 𝑟 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎. Karena gelombang yang ditinjau adalah
harmonik, maka ia dengan sendirinya akan berulang dalam ruang setelah bergeser
sejauh 𝜆 searah k.

 (Gambar b) Sifat pengulangan secara spasial dari fungsi harmonik ini dapat
dinyatakan sebagai berikut :

𝑘 adalah besar dari k dan k/k adalah vektor satuan sejajar dengannya (Gambar a)
 Dalam bentuk eksponensial, hal ini ekivalen dengan :

 Disebarang titik tetap dalam ruang dimana r adalah konstan, fase adalah konstan
dan begitu juga 𝜓(r) adalah konstan. Dalam kasus bergerak 𝜓(r) haruslah dibuat
bervariasi terhadap waktu dengan memasukkan variabel waktu.

 Pada suatu titik tertentu, permukaan yang menghubungkan semua titik berfase sama
dikenal sebagai muka gelombang atau permukaan gelombang.
 Fungsi gelombang akan mempunyai harga konstan pada muka gelombang hanya jika
amplitudo 𝐴 mempunyai harga tetap di setiap titik pada muka gelombang. Secara
umum 𝐴 adalah fungsi r dan mungkin tidak konstan pada seluruh ruang atau bahkan
pada suatu muka
 Kecepatan fase sebuah gelombang bidang (5.24) adalah sama dengan kecepatan
perambatan muka gelombang.
 (Gambar a) Komponen skalar r dalam arah k adalah rk . Gangguan pada suatu muka
gelombang adalah konstan, sehingga setelah waktu dt, jika muka gelombang bergerak
searah k sejauh 𝑘 . kita dapatkan relasi
 Bentuk Eksponensial :

 Sehingga seharusnya

𝑑𝑟𝑘
 Besar kecepatan gelombang :
𝑑𝑡

 Bila system koordinat dalam Gambar 5.5.a diputar sehingga k sejajar sumbu- x ,
maka

karena 𝐤 𝒓 = 𝑘𝑟𝑘 = 𝑘𝑥 . Maka gelombang tereduksi menjadi gelombang satu dimensi.


 Dua gelombang yang mempunyai panjang gelombang sama sedemikian hingga
2𝜋
𝑘 = 𝑘1 = 𝑘2 =
𝜆
 Gelombang-1 yang merambat sepanjang sumbu- z dinyatakan sebagai berikut:

 Gelombang-2

 Gelombang bidang harmonik sering ditulis dalam koordinat Cartesian sebagai berikut

 Besar perambatan vektor (𝛼, 𝛽, 𝛾 adalah cosinus arah k) :

Dan tentunya
Superposisi dua gelombang. Panjang gelombang keduanya sama namun arahnya
berbeda.
F. Gelombang Sferis
 Gelombang sferis adalah gelombang-gelombang dimana permukaan- permukaan dari
fase umum berupa bola dan sumber gelombang berada di titik pusat, seperti sebuah
ledakan; masing-masing permukaan bola mendefinisikan himpunan osilator dimana
gangguan radiasi menentukan fase umum dalam getaran.
 Dalam prakteknya, gelombang sferis menjadi gelombang-gelombang bidang setelah
menempuh suatu jarak sangat jauh. Suatu bagian kecil dari suatu permukaan sferis
dapat didekati sebagai suatu bidang.
 Contoh gelombang sferis misalnya pada peristiwa batu dijatuhkan pada permukaan
kolam. Kerutan-kerutan air permukaan kolam menyebar sebagai gelombang melingkar
dua dimensi dari titik jatuhnya batu. Jika fenomena ini diperluas dalam ruang tiga
dimensi, dimana sumber gelombang yang dikelilingi fluida berdenyut secara sferis.
Selama sumber mengembang dan berkontraksi, ia membangkitkan variasi tekanan yang
merambat keluar sebagai gelombang sferis.

 Secara matematis gelombang sferis lebih cocok bila dinyatakan dalam koordinat sferis

Dengan :
Geometri sistem koordinat sferis
 Dalam hal ini kita mencari deskripsi gelombang sferis yaitu gelombang yang simetri
secara sferis (yaitu tidak tergantung pada 𝜃 dan 𝜙) sehingga

 Laplacian dari 𝜓(r)

 Bentuk Cartesian dari Laplacian

 Konversi tiap suku ke koordinat polar

 Menggunakan

 Menggunakan cara yang diperoleh dengan menjumlahkan ketiganya


 Persamaaan Gelombang satu dimensi

 Persamaan Gelombang yang merambat secara radial kelura dari pusat, pada kelajuan
konstan v , dan yang mempunyai suatu bentuk fungsi sebarang f

 Bentuk lain persamaan (dalam kasus ini gelombang konvergen ke pusat)

 Penyelesaian umum (kasus khusus)

A adalah kekuatan sumber. Pada suatu harga t tertentu, persamaan ini


menyatakan sekelompok bola konsentris yang mengisi semua ruang.

(a) Muka gelombang sferis.

(b) Ekspansi quadropole dari sebuah


pulsa sferis.

(c) Perataan gelombang sferis sebagai


fungsi jarak

 Amplitudo gelombang sferis adalah fungsi 𝑟 , dimana suku 𝑟 −1 berfungsi sebagai


factor atenuasi. Tidak seperti gelombang bidang, gelombang sferis berkurang
amplitudonya, sambil berubah profilnya, selama ia merambat keluar dari pusat.
 Gambar a mengilustrasikan hal ini secara grafis dengan menunjukkan beberapa
puncak pulsa sferis pada empat waktu berbeda.
 Gambar b merupakan upaya untuk merepresentasikan 𝜓(r) secara diagram dari Gambar a
ke bentuk sesungguhnya sebagai gelombang sferis.
 Gambar c menjelaskan selama muka gelombang sferis merambat menjauhi sumber, jari-
jarinya bertambah. Untuk jarak yang cukup jauh dari sumber, segmen luasan muka
gelombang dapat dianggap sebagai muka gelombang dari gelombang bidang.
G. Gelombang Silindris

Gambar (a). Geometri Koordinat silindris. (b). Gelombang silindrir memancar


dari celah panjang yang sempit.

 Prosedur matematis untuk menurunkan persamaan gelombang silindris


Laplacian untuk 𝜓 dalam koordinat silindris (Gambar a)

 Persamaan gelombang silindris :


H. Penurunan Persamaan Gelombang Pada Tali

 Persamaan gelombang untuk sebuah gelombang di dalam tali ideal dapat diperoleh
menggunakan hukum kedua Newton pada segmen kecil tali.

Gambar (a) Gaya tegang pada tali yang bergelombang. (b) Analisis gaya pada
segmen tali tegang menghasilkan dua relasi

 Ketika suatu tegangan horizontal konstan T dipertahankan di dalam tali maka

 Kombinasi keduanya menghasilkan


 Dan dengan mengkaitkan ini dengan slopes (lihat Gambar 5.10.b) di ujung segmen
menghasilkan :

 Dalam limit Δ𝑥 menuju 0 :

 Constraints Tali ideal


Agar persamaan gelombang berlaku pada gelombang di dalam sebuah tali, ia harus memenuhi
constraints. Untuk sebuah tali ideal, diasumsikan bahwa :
a. Tali diasumsikan uniform sempurna dengan massa persatuan panjang konstan, dan elastic
sempurna dengan tanpa resistensi terhadap lengkungan.
b. Tegangan tali diasumsikan cukup besar sehingga gravitasi dapat diabaikan.
c. Segmen kecil tali diasumsikan bergerak transversal dalam bidang tegak lurus pada tali, dan
bahwa pergeseran dan slope dari segmen tali adalah kecil.

Walaupun dipaksakan, idealisasi ini memungkinkan penurunan persamaan gelombang yang


dengan baik menjelaskan getaran dari tali real tipis.

I. Kecepatan dan Percepatan Transversal Gelombang berjalan


 Setiap elemen tali, misalkan titik P, berosilasi dengan gerak harmonik sederhana di dalam
vertikal. Dengan memisalkan bahwa gelombang adalah sinusoida.

 Kelajuan transversal vy (jangan dibingungkan dengan kelajuan gelombang v) dan percepatan


transversal ay dari elemen tali adalah

Dengan memilih salah satu ekspresi di atas untuk gelombang bergerak ke kanan :

 Panah-panah menunjukkan arah kecepatan partikel atau kecepatan transversal pada


berbagai titik dari gelombang yang bergerak ke kanan.
 Kecepatan partikel meningkat searah dengan gaya transversal dalam gelombang dan kita
akan melihat dalam bagian berikut bahwa gaya ini adalah
dimana T adalah tegangan tali.

J. Impedansi Karakteristik Seutas Tali (Tali Sebagai Osilator Dipaksa)

 Setiap medium yang dilalui gelombang akan menghadirkan suatu impedansi pada
gelombang tersebut.

 Jika medium tanpa loss, dan tidak mempunyai resistivitas atau mekanisme disipasi, inersia
dan elastisitas, dan ia adalah real.

 Kehadiran suatu mekanisme loss akan mengintroduksikan suatu suku kompleks di dalam
impedansi.

 Seutas tali menghadirkan impedansi seperti itu pada gelombang yang merambat dan ini
didefinisikan, karena sifat gelombang, sebagai impedansi transversal

 Tegangan pada tali mempunyai nilai konstan 𝑇 , dan di ujung tali keseimbangan gaya-gaya
menunjukkan bahwa gaya yang diterapkan sama dan berlawanan dengan 𝑇 𝑠𝑖𝑛 𝜃 untuk
semua waktu, sehingga :

 Simpangan gelombang :
 Amplitudo

 Kecepatan Transversal dan kecepatan partikel :

 Impedansi Transversal

Karena kecepatan 𝑣 ditentukan oleh inersia (atau kerapatan) dan elastistas, impedansi juga diatur
oleh sifat-sifat ini.

K. Refleksi dan Transmisi Gelombang pada Seutas Tali di Perbatasan

 Pemantulan sebuah pulsa berjalan di ujung tetap sebuah tali teregang. Pulsa pantul terbalik,
tetapi bentuknya tidak berubah.

 Pemantulan sebuah pulsa berjalan di ujung bebas sebuah tali teregang. Pulsa pantul tidak
terbalik.
 Aturan umum berikut berlaku pada gelombang pantul:
1. Ketika sebuah gelombang atau pulsa bergerak dari medium 1 ke medium 2 dan v1 >
v2 (yaitu, ketika 2 adalah lebih rapat dari pada 1), gelombang pantul terbalik atau
berubah fase.
2. Ketika sebuah gelombang atau pulsa bergerak dari medium 1 ke medium 2 dan v1 <
v2 (yaitu ketika 1 lebih rapat dari pada 2), gelombang pantul tidak terbalik atau
fasenya tetap.

(a) Sebuah pulsa yang bergerak ke kanan pada seutas tali ringan dikaitkan
pada sebuah tali lebih berat.

(b) Bagian dari pulsa datang dipantulkan (dan terbalik), dan sebagaian
ditransmisikan ke tali yang lebih berat.

(a) Sebuah pulsa bergerak ke kanan pada seutas tali yang berat dikaitkan pada
tali yang lebi ringan.
(b) Sebuah pulsa datang sebagaiandipantulkan dan sebagaian diteruskan dan
pulsa yang dipantulkan tidak terbalik.
 Sebuah gelombang berjalan sepanjang tali tersebut menemui ketakkontinyuan impedansi
di posisi 𝑥 = 0. Di posisi 𝑥 = 0 ini, sebagian dari gelombang datang akan dipantulkan
dan sebagaian lainya diteruskan ke dalam medium dengan impedansi 𝜌2 𝑣2
 Untuk mendapatkan koefisien amplitudo refleksi dan transmisi; yaitu, nilai relatif dari 𝐵1
dan 𝐴2 terhadap 𝐴1 dapat dicari melalui dua syarat batas yang harus dipenuhi saat
dikonstinyuitas impedansi di 𝑥 = 0
 Syarat batas yang berlaku di 𝑥 = 0 :
a. Sebuah syarat geometri bahwa simpangan adalah sama di sebelah kiri dan kanan dari
𝑥 = 0 untuk semua waktu, sehingga tidak terdapat diskontinyuitas simpangan.
𝜕𝑦
b. Sebuah syarat dinamis bahwa terdapat suatu kekontinyuan gaya transversal 𝑇 (𝜕𝑥 ),

dan oleh karena itu berwujud slope kontinyu. Ini harus berlaku, jika tidak suatu
selisih gaya beraksi pada massa tali sangat kecil menghasilkanpercepatan tak
terhingga; ini tidak diijinkan.
 Koefisien Pantul Amplitudo

 Koefisien Transmisi Amplitudo


L. Pemantulan dan Transmisi Energi
 Hal yang terjadi saat energi dalam gelombang ia menemui suatu batas antara dua medium
berbeda nilai impedansinya.
 Jika ditinjau setiap satuan panjang, massa ρ dari tali sebagai sebuah osilator harmonik
beramplitudo A maka energi totalnya
𝟏
E = ρ ω² A²
𝟐

 Gelombang tersebut sedang merambat dengan kecepatan v, sehingga setiap satuan panjang
tali melakukan osilasi dengan kelajuan energi yang dibawa tali adalah
𝟏
(energi x kecepatan) = 𝟐 ρ ω² A² v

 Laju energi yang sampai di perbatasan 𝑥 = 0 adalah energi yang sampai bersama gelombang
datang :

 Dari rasio 𝐵1 / 𝐴1 dan 𝐴2 / 𝐴1


 Laju energi meninggalkan perbatasan, melalui gelombang pantul dan transmisi :
 Maka,energi adalah kekal, dan semua energi yang datang di perbatasan dalam bentuk
gelombang datang meninggalkan perbatasan dalam bentuk gelombang pantul dan transmisi.

M. Koefisien Intensitas Pantuk dan Transmisi

Koefisien ini dipresentasikan oleh

𝑍1 = 𝑍2 tidak ada energi pantul dan impedansi dikatakan cocok (matched)


N. Pencocokan Impedansi
 Merupakan suatu masalah praktis yang sangat penting dalam transfer energi. Kabel jarak jauh
yang membawa energi harus secara akurat cocok di semua sambungan untuk menghindari
pemborosan dari pemantulan energi. Transfer daya dari suatu generator adalah maksimum
ketika bebean cocok dengan impedansi generator.
 Ketika sebuah sambungan halus ada antara dua tali berbeda impedansi, energi akan
dipantulkan diperbatasan. Penyisipan elemen panjang tali antara kedua tali yang tidak sama
akan memungkinkan untuk mengeliminasi pemantulan energi dan mencocokan impedansi.
 Impedansi 𝑍1 = 𝜌1 𝑣1 dan 𝑍3 = 𝜌3 𝑣3 perlu dicocokkan dengan penyisipan halus seutas tali
sepanjang I dan impedansi 𝑍2 = 𝜌2 𝑣2 .
 Simpangan datang, pantul, dan transmisi di sambungan 𝑥 = 0 dan 𝑥 = 𝑙 dapat dibuat rasio =
1

 Syarat batas adalah bahwa y dan Ty / x) adalah kontinyu melintasi sambungan 𝑥 = 0 dan
𝑥=𝑙
 Antara 𝒁𝟏 dan 𝒁𝟐 kontiyuitas dari 𝒚 menghasilkan

atau
𝐴1 + 𝐵1 = 𝐴2 + 𝐵2 di 𝑥 = 0 (5.46)
Hal yang sama kontinyuitas dari Ty / x) menghasilkan

𝒌 𝑻
Dengan membagi persamaan ini dengan ω dan 𝑻 ( ) = = 𝝆𝒗 = 𝒁
𝝎 𝒗

Diperoleh

(5.47)
Hal yang sama di 𝒙 = 𝒍, kontiyuitas 𝒚 menghasilkan

(5.48)
Dan kontinyuitas dari Ty / x) menghasilkan

(5.49)

Gambar 5.19. Impedansi 𝑍1 = 𝜌1 𝑣1 dan 𝑍3 = 𝜌3 𝑣3   v dari dua tali dicocokkan


dengan penyisipan halus seutas tali sepanjang l dan impedansi 𝑍2 = 𝜌2 𝑣2 . Gelombang
datang dan pantul ditunjukkan untuk sambungan 𝑥 = 0 dan = 𝑙 .
𝜆
Impedansi cocok ketika 𝑍22 = 𝑍1 𝑍3 dan 𝑙 = dalam 𝑍2 = 𝜌2 𝑣2 , hasil ini benar untuk gelombang
4

di dalam semua medium. Dari keempat persamaan diperoleh rasio 𝐴3 / 𝐴1 . Kita menggunakan
persamaan (5.46) dan 5.47) untuk mengeliminasi 𝐵1 dan memperoleh 𝐴1 dinyatakan dalam 𝐴2 dan
𝐵2 . Kemudian kita menggunakan persamaan (5.48) dan (5.49) untuk mendapatkan 𝐴2 dan 𝐵2
dalam 𝐴3 . Persamaan (5.46) dan (5.47) menghasilkan
𝑍1 (𝐴1 -𝐴2 -𝐵2 +𝐴1 ) = 𝑍2 (𝐴1 -𝐵2 )
atau

𝐴2 (𝑟12 +1 )+ 𝐵2 (𝑟12 −1 )
𝐴1 = 2𝑟12

dimana

𝑍
𝑟12 = 𝑍1
2

Persamaan (5.48) dan (5.49) menghasilkan

(5.51)

Dan

Dimana

𝑍
𝑟23 = 𝑍2
3

Persamaan (5.7) dan (5.8) menghasilkan

Dimana

𝑍1 𝑍2 𝑍1
𝑟12 𝑟23 = = = 𝑟13
𝑍2 𝑍3 𝑍3

Karenanya
atau

𝜆2
Jika kita memilih 𝑙 = , 𝑐𝑜𝑠𝑘2 𝑙 = 0 dan 𝑠𝑖𝑛𝑘2 𝑙 = 1 kita mendapatkan
4

𝑍 𝑍
Ketika 𝑟12 = 𝑟23yaitu ketika 𝑍1 = 𝑍2 atau 𝑍2 = √𝑍1 𝑍3
2 3

Oleh karena itu, jika impedansi dari medium gandengan adalah rerata harmonik dari kedua
impedansi dipenuhi dan ketebalan medium gandengan adalah

𝜆2 2𝜋
dimana 𝜆2 =
4 𝑘2

Semua energi di frekuensi ω akan ditransmisikan dengan pantulan nol.

Ketebalan dari lapisan dielektrik lensa opti yang mengeliminasi pantulan saat cahaya lewat dari
udara ke dalma gelas adalah seeperempat panjang gelombang. Penampakan yang cerah muncul
karena kecocokan eksak terjadi pada hanya satu frekuensi.

O. Gelombang Berdiri Pada Seutas Tali Ujung-Ujung Tetap


Suatu gelombang progresif dipantulkan secara sempurna oleh suatu impedansi tak terhingga
dengan suatu perubahan fase amplitudo sebesar 𝜋.
Seutas tali panjang 𝑙 yang ujungnya tetap atau terikat merepretasi suatu impedansi tak terhingga
di setiap ujung.
Contoh kasus sederhana : sebuah gelombang monokromatik berfrekuensi tunggal ω dengan
amplitudo 𝑎 sedang bergerak dalam arah sumbu 𝑥 positif dan gelombang lain beramplitudo dengan
amplitudo 𝑏 sedang bergerak dalam arah sumbu 𝑥 negatif. Simpangan pada tali di setiap titik yakni
:

Dengan syarat batas 𝑦 = 0 di 𝑥 = 0 dan 𝑥 = 𝑙 sebagai fungsi waktu.


Syarat batas di atas menghasilkan 0 = (𝑎 + 𝑏)ⅇ ⅈ𝜔𝑡 , sehingga 𝑎 = −𝑏 yang menyatakan bahwa
suatu gelombang dari suatu arah yang menemui impedansi tak terhingga di ujung lainnya secara
sempurna dipantulkan dengan perubahan fase amplitudo 𝜋.
Maka

(5.25)
Ekspresi untuk 𝑦 berdiri dari persamaan gelombang

Karena . Syarat bahwa 𝑦 = 0 di 𝑥 = 𝑙 untuk semua t menghasilkan

Dengan membatasi nilai frekuensi

Yaitu yang menghasilkan


Frekuensi tersebut disebut frekuensi normal (frekuensi eigen). Frekuensi tersebut mendefinisikan
panjang tali sebagai suatu kelipatan bulat setengah panjang gelombang.
Maing-masing harmonik tunggal 𝑛 > 1 akan terdapat sejumlah titik posisi sepanjang tali yang
selalu diam. Titik ini terjadi saat

Atau
Nilai dari 𝑟 = 0 dan 𝑟 = 𝑛 menghasilkan 𝑥 = 0 dan 𝑥 = 𝑙 yang merupakan ujung-ujung tali,
tetapi di antara ujung terdapat 𝑛 − 1 posisi berspasi lama sepanjang tali dalam harmonik ke 𝑛
dimana simpangan selalu nol, disebut simpul atau titik simpul.
Gelombang berdir muncul ketika sebuah mode tunggal dieksitasi dan gelo,bang datang dan
pantul disuperposisi.
Simpul atau titik simpul merupakan posisi dari gerak nol dalam suatu sistem gelombang berdiri.
Gelombang berdiri muncul ketika sebuah mode tunggal dieksitasi dan gelombang datang dan
pantul disuperposisi.
Jika amplitudo dari gelombang sama dan berlawanan titik simpul akan ada sehingga fluks
energi total (energi yang dibawa melintas satuan luasan per detik dalam suatu sistem
gelombang) adalah nol

Ekspresi untuk simpangan harmonik ke n :


Atau

Amplitudo mode ke n adalah


P. Energi dari Seutas Tali yang Bergetar
Seutas tali yang bergetar mempunyai energi kinetik maupun potensial.
𝟏
Energi kinetik dari sebuah elemen panjang 𝑑𝑥 dan kerapatan linear 𝜇 adalah 𝟐 𝝁 𝒅𝒙 𝒚²

Energi kinetik total :

Energi potensial (usaha yang dilakukan oleh tegangan pada elemen 𝑑𝑥 ke elemen panjang baru 𝑑𝑠
ketika tali sedang bergetar.

𝜕𝑦
Jika tali adalah elastis perubahan tegangan proporsional dengan perubahan panjang sehingga ( )
𝜕𝑥

adalah gelombang orde pertama dari kuantitas kecil dan perubahan tegangan adalah orde kedua
maka T bisa dianggap konstan.
Q. Energi dalam Setiap Mode Normal dari Seutas Tali yang Bergetar
Simpangan total 𝑦 dalam tali adalah superposisi simpangan-simpangan 𝑦𝑛 dari harmonik-harmonik
individual.
Energi kinetik dalam harmonik ke 𝑛 adalah

Dan energi potensial adalah

Untuk gelombang berdiri


Maka

Dan

Sehingga

Dan

dengan 𝑻 = 𝝁𝒗𝟐 diperoleh

m adalah massa dari tali dan (𝑨²𝒏 + 𝑩²𝒏 ) adalah kuadrat simpangan maksimum (amplitudo)
dari mode. Untuk mendapatkan nilai eksak dari energi total, diperlukan nilai presisi dari 𝑨𝒏
dan 𝑩𝒏.
R. Rasio Gelombang Berdiri
Ketika sebuah gelombang terpantul sempurna superposisi dari amplitudo datang dan pantul akan
menghasilkan titik-titik simpul (amplitudo nol) dimana amplitudo datang dan pantul saling
meniadakan, dan titik-titik simpangan maksimum sama dengan dua kali amplitudo gelombang
datang dan menguatkan
Amplitudo maksimum saat penguatan adalah 𝐴1 + 𝐵1 , amplitudo minimum dinyatakan oleh 𝐴1 -
𝐵1 .
Rasio amplitudo maksimum terhadap amplitudo minimum dalam sistem gelombang berdisi disebut
rasio gelombang berdiri :
𝐴1 + 𝐵1 1+𝑟 𝐵
= 1−𝑟 dengan 𝑟 = 𝐴1
𝐴1 − 𝐵1 1

Pengukuran nilai amplitudo maksimum dan minimum menghasilkan nilai koefisien refleksi untuk
𝐵 𝑆𝑊𝑅− 1
𝑟 = 𝐴1 = SWR : Standing Wave Ratio (rasio gelombang berdiri)
1 𝑆𝑊𝑅+1

S. Gugus Gelombang (wave group) dan Kecepatan Gugus (group velocity)


Gelombang monokromatik yaitu gelombang dengan frekuensi dan panjang gelombang
tunggal. Kenyataannya, kebanyakan gelombang berwujud gabungan sejumlah gelombang dengan
frekuensi berbeda berupa cahaya putih sebagai contoh, tersusun dari spektrum panjang gelombang
cahaya tampak kontinyu terentang dari 3000 𝐴° dalam daerah biru sampai 7000 𝐴° dalam daerah
merah. Dengan menguji tingkah laku gugus gelombang seperti membawa jenis kecepatan ketiga,
yaitu kecepatan gugus.
T. Superposisi Dua Gelombang dengan Frekuensi Hampir Sama
Gugus gelombang yang terdiri dari dua komponen beramplitudo sama a tetapi berfrekuensi
hamper sama 1 dan 2 . Simpangan dari masing-masing gelombang diberikan oleh :

Sebuah sistem gelombang dengan frekuensi 1 2/2 yang sangat dekat dengan frekuensi
dari komponen gelombang lainnya tetapi dengan amplitudo maksimum 2a , dimodulasi sebagai
fungsi ruang dan waktu oleh gugus yang berubah sangat lambat berfrekuensi 1 2/2 dan
angka gelombang k1  k2/2 . Kecepatan dari gelombang baru adalah (1 2)/(k1  k2) yang
mana, jika kecepatan fase 1/k1 = 2/k2 = v , menghasilkan :

, sehingga komponen gelombang dan superposisinya atau gugus akan


bergerak dengan kecepatan sama. Jika gelombang tersebut berupa gelombang bunyi intensitasnya
adalah maksimum kapanpun amplitudo adalah sama dengan 2a ; hal ini terjadi dua kali untuk
setiap periode frekuensi modulasi, yaitu pada frekuensi 1  2 .
Gambar Superposisi dua gelombang dengan perbedaan frekuensi kecil 1 dan 2
membentuk suatu gugus. Osilasi lebih cepat terjadi pada frekuensi rerata 1 2 /2 dan
gugus gelombang yang bervariasi secara lambat mempunyai frekuensi 1 2 /2 ,
separuh beda frekuensi antara komponen-komponen gelombang tersebut.
Layangan dari fluktuasi intensitas maksimum maka mempunyai frekuensi sama dengan beda
frekuensi 1 2 dari komponen-komponen gelombang. Dalam contoh disini dimana komponen-
komponen mempunyai amplitudo sama a , superposisi akan menghasilkan suatu amplitudo yang
bervariasi antara 2a dan 0 ; ini disebut modulasi lengkap atau 100%. Secara lebih umum suatu
gelombang termodulasi amplitudo bisa dinyatakan oleh :

, sehingga disini modulasi


amplitudo mengintroduksikan dua frekuensi baru  ' , yang dikenal sebagai tone kombinasi
atau sidebands. Modulasi amplitudo dari sebuah frekuensi pembawa merupakan bentuk umum dari
transmisi radio.
U. Gugus Gelombang dan Kecepatan Gugus
Kecepatan amplitudo maksimum dari gugus atau kecepatan gugus yaitu :

, suatu medium dalam mana kecepatan fase tergantung frekuensi (/k, tidak
konstan) dikenal sebagai medium dispersif. Suatum medium dispersif mengekspresikan variasi 
sebagai fungsi k . Jika suatu gugus berisi sejumlah komponen frekuensi yang hampir sama ekspresi
untuk kecepatan gugus dapat ditulis :

Kecepatan gugus adalah kecepatan amplitudo maksimum dari gugus sehingga berupa kecepatan
dimana energi dalam gugus ditransmisikan. Karena   kv , dimana v adalah kecepatan fase, maka
kecepatan gugus adalah :

dimana k  2  . Biasanya dv/d adalah positif, sehingga vg  v . Hal ini disebut dispersi normal,
tetapi dipersi anomalus dapat terjadi ketika dv/d negatif, sehingga vg  v. Gelombang
elektromagnetik berupa konduktor listrik merupakan medium dispersif anomalus terhadap
gelombang-gelombang, sedangkan dielektrik adalah medium dispersif kecuali pada frekuensi
resonansi natural dari atom-atomnya. Gelombang yang kemudian beraksi sebagai gaya penggerak
pada osilator-osiltor atom dan absopsi yang kuat pada energi gelombang direpresentasikan oleh
fraksi disipasi dari impedansi osilator.

Gambar Kurva yang mengilustrasikan relasi diuspersi: (a) garis lurus merepresentasikan
suatu medium non dispersif, v  vg ; (b) relasi dispersi normal dimana v  /k  vg 
d/dk ; (c) relasi dispersi anomalus dimana v  /k  vg  d/dk
Ketiga kurva dalam gambar merepresentasikan :
1) Suatu medium non dispersif dimana /k adalah konstan, sehingga v  vg , sebagai contoh
ruang bebas bagi gelombang cahaya.
2) Relasi dispersi normal v  /k  vg  d/dk.
3) Relasi dispersi anomalus v = /k < vg  d/dk.
V. Gugus Gelombang Teorema Bandwidth
Prinsip dasar dari bab getaran harmonik , dimana didapatkan jumlah dari deret :

, dimana  adalah beda fase konstan antara komponen-


komponen berurutan. Disini dikaitkan dengan beda fase konstan t yang disebabkan beda
frekuensi konstan  antara komponen-komponen berurutan. Persamaan amplitude yang
disebabkan superposisi dari komponen frekuensi :

Dengan :

dan frekuensi rerata dalam gugus atau pita adalah :

Gambar Pita gelombang persegi selebar  yang mempunyai n komponen frekuensi


beramplitudo a dengan beda frekuensi umum  . (b) Menyatakan pita frekuensi pada
sumbu waktu berupa suatu kurva cosinus dengan frekuensi rerata  , amplitudo
dimodulasi oleh kurva sin  dimana    t 2 . Setelah waktu t  2  superposisi dari
komponen-komponen tersebut menghasilkan amplitudo nol.
Sekarang n   , bandwidth, maka tingkah laku R resultan sebagai fungsi waktu bisa
dituliskan :

Amplitudo Rt diberikan oleh kurva cosinus dengan frekuensi rerata  yang dimodifikasi oleh
suku Asin /. Saat t  0 , sin/ 1 dan semua komponen bersuperposisi dengan beda fase
nol untuk menghasilkan amplitudo maksimum Rt  A  na . Setelah interval waktu t ketika 
 t/2   fase-fase antara komponen-komponen frekuensi adalah sedemikian hingga
amplitudo resultan Rt adalah nol. Selang waktu aktu t yang merupakan ukuran lebar dari pulsa
sentral, oleh karena itu diberikan oleh t/2   atau  t 1 dimana   2 . Lebar
sebenarnya dari basis pulsa sentral adalah 2t tetapi interval t diambil sebagai suatu ukuran
waktu, terpusat di sekitar t  0 , selama amplitudo Rt tetap secara signifikan besar ( A/2 ).
Dengan definisi ini ekspresi eksak  t 1 Menjadi pendekatan  t 1 atau  t  2.
Pendekatan ini dikenal sebagai Teorema Bandwidth. Ia menyatakan bahwa komponen-
komponen dari suatu pita selebar  dalam rentang frekuensi akan bersuperposisi untuk
menghasilkan suatu amplitudo signifikan Rt hanya untuk selang waktu t sebelum pita meluruh
dari beda fase acak. Semakin besar rentang  semakin pendek periode t . Dengan cara lain,
teorema ini menyatakan bahwa sebuah pulsa tunggal berdurasi waktu t adalah hasil dari
superposisi komponen-komponen frekuensi dalam rentang  , semakin pendek periode t pulsa
semakin lebar rentang  dari frekuensi yang diperlukan untuk menyatakannya. Dalam gugus
gelombang baru saja ditinjau masalah yang telah disederhanakan dengan mengasumsikan semua
komponen frekuensi mempunyai amplitudo sama a. Dalam kasus nilai a tidak sama
diperlukan metode Fourier untuk menyelesaikannya. Di dalam fisika modern teorema bandwidth
menjadi Prinsip Ketidakpastian Heisenberg.
W. Gelombang Transversal di dalam sebuah Struktur Periodik
Mengenai osilasi gandengan didiskusikan getaran transversal normal dari n massa sama
terpisah a sepanjang seutas tali ringan panjangnya n1a dibawah pengaruh tegangan tali T
dengan kedua ujungnya tetap. Persamaan gerak partikel ke r ditemukan sebagai berikut :

dimana j 1,2,3,..., n . Ketika separasi a menjadi sangat kecil sekali (misalkan x ) suku dalam
persamaan gerak :

Sekarang ditinjau perambatan gelombang transversal sepanjang deretan atom, bermassa m di


dalam sebuah kisi kristal dimana tegangan T sekarang merepresentasikan gaya elastik antara atom-
atom (sehingga T/a adalah elastisitas)m dan a , separasi antar atom besarnya berkisar o 1A° atau
10−10 𝑚 . Ketika ujung-ujung yang diikat dari tali
diganti dengan ujung-ujung kristal yang dapat menyatakan
simpangan dari partikel ke r disebabkan oleh gelombang transversal sebagai
karena x  ra . Persamaan gerak maka menjadi :
yang menghasilkan nilai frekuensi yang diijinkan :

Tetapi n 1a  l , panjang tali atau kristal, dan kita telah melihat bahwa panjang gelombang 
diijinkan dimana p/2  l  n 1a . Maka :

jika j  p . Ketika j  p , perubahan satuan dalam j menunjukkan perubahan dari satu jumlah
yang diizinkan dari setengah panjang gelombang ke yang berikutnya sehingga panjang
gelombang minimum adalah   2a , yang menghasilkan frekuensi maksimum ^2  4T/m.
Maka, kedua ekspresi bisa dipandang ekivalen. Ekspresi untuk 2  adalah ekivalen dengan nilai
sebelumnya dalam bab osilasi gandengan:

Ketika   2a , sin ka/2 1 karena ka   , dan atom-atom didekatnya secara eksak berlawanan
fase  rad karena :

Frekuensi tertinggi maka berkaitan dengan gandengan maksimum, seperti yang diharapkan. Jika
persamaan di plot sin ka/2 versus k didapatkan bahwa ka meningkat melebihi  , relasi fase adalah
sama seperti untuk nilai negatif dari ka di luar  . Oleh karena itu, hal ini mencukupi untuk
membatasi nilai-nilai dari k ke daerah :
, Yang dikenal sebagai zone Brillouin pertama.
X. Deretan Linier Dua Jenis Atom di dalam sebuah Kristal Ionik
Dengan menggunakan garis satu dimensi yang mengandung dua jenis atom dengan separasi a
seperti sebelumnya, atom-atom bermassa M menempati posisi bernomer ganjil, 2r 1 , 2r 1 dan
seterusnya serta atom-atom bermassa m yang menempati posisi bernomer genap 2r, 2r  2 dan
seterusnya. Persamaan gerak untuk setiap jenis yaitu :

dimana Am dan AM adalah amplitudo kedua massa. Persamaan geraknya menjadi :

Kurva relasi dispersi  versus k untuk tanda positif dan m  M memberikan kurva bagian atas,
dengan :

Tanda negatif dalam persamaan menghasilkan kurva bagian bawah dengan :


dan

Gambar Relasi dispersi untuk kedua mode osilasi transversal di dalam sebuah struktur
kristal

Gambar Simpangan dari spesie atom berbeda di dalam kedua mode osilasi transversal di
dalam sebuah kristal (a) mode optik, dan (b) mode akustik
Di dalam cabang optik untuk panjang gelombang yang besar dan k kecil, Am/AM   M/m dan
atom-atom bergetar berlawanan satu sama lain, sehingga pusat massa dari sel satuan di dalam
kristal tetap diam. Gerak ini dapar dibangkitkan oleh aksi sebuah gelombang elekltromagnetik
ketika atom-atom yang bergetar adalah ionion berlawanan muatan; maka dinamai cabang optik.
Di dalam cabang akustik, panjang gelombang yang besar dan k kecil menghasikan Am  AM ,
dan atom-atom dan pusat massanya bergerak bersama (seperti dalam gelombang bunyi
longitudinal). Gelombang transversal didiskusikan disini terpolarisasi dalam satu bidang;
gelombang juga bisa bergetar dalam suatu bidang tegak lurus dengan bidnag yang ditinjau disini.
Energi getaran dari dua gelombang transversal ini, bersama dengan gelombang longitudinal yang
didiskusikan dalam bab gelombang longitudinal, membentuk basis teori panas jenis zat padat.
Y. Absorpsi Radiasi Infremerah oleh Kristal Ionik
Radiasi frekuensi 3 × 1012 𝐻𝑧 menghasilkan panjang gelombang inframerah 100 μm (10−4 𝑚)
2𝜋
dan angka gelombang 𝑘 = ≈ 6 × 104 𝑚−1 . Kita mendapatkan frekuensi cut-off dalam kisi
𝜆

kristal untuk menghasilkan angka gelombang 𝑘𝑚 ≈ 1010 𝑚−1 , sehingga nilai k radiasi inframerah
merupakan kuantitas yang dapat diabaikan relatif terhadap 𝑘𝑚 dan bisa dianggap nol. Ketika ion-
ion muatan berlawanan  e bergerak dibawah pengaruh vektor medan listrik 𝐸 = 𝐸0 ⅇ ⅈ𝜔𝑡 dari
radiasi elektromagnetik, persamaan gerak (dengan k  0 ) menjadi :

Maka, ketika   0 radiasi inframerah diserap secara kuat oleh kristal ionik dan amplitudo
ion AM dan Am meningkat. Secara eksperimental, Natrium klorida mempunyai maksimum
absorpsi di   71μm .
Z. Efek Doppler
Tanpa adanya dispersi kecepatan gelombang yang dikirmkan oleh suatu sumber bergerak
adalah konstan tetapi panjang gelombang dan frekuensi yang dicatat oleh pengamat diam adalah
berubah. Sebuah sumber diam memancarkan sebuah sinyal berfrekuensi  dan panjang
gelombang  untuk satu periode t maka jarak ke pengamat diam adalah t . Jika sumber S'
bergerak menuju O pada kecepatan u selama periode t maka O mencatat sebuah frekuensi baru
 '. Dapat dilihat bahwa

Gambar, Jika gelombang frekuensi  dan panjang gelombang  dari sebuah sumber
diam S diterima oleh pengamat diam O frekuensi  dan panjang gelombang . Frekuensi
diamati sebagai ' dan panjang gelombang sebagai ' di O jika sumber S' bergerak
selama memancarkan. Ini disebut efek Doppler.
Anggap bahwa sumber S ini sekarang diam tetapi seorang pengamat O' bergerak dengan
kecepatan v menjauhi sumber S. Jika kita menempatkan kecepatan v pada pengamat, sumber
dan gelombang, kita membawa pengamat diam; sumber sekarang mempunyai kecepatan v dan
gelombang berkecepatan c  v . Dengan menggunakan nilai-nilai ini dalam ekspresi untuk '
𝑣(𝑐−𝑣)
menghasilkan frekuensi teramati baru : 𝑣 ′′ = .
𝑣

Anda mungkin juga menyukai