4.8 Mengajukan gagasan penyelesaian masalah tentang karakteristik gelombang mekanik misalnya pada tali.
MATERI PEMBELAJARAN :
Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan media untuk
merambat. Gelombang yang terjadi pada slinky atau tali merupakan contoh gelombang mekanik. Gejala gelombang
pada slinky atau tali tersebut terjadi karena getaran yang merambat pada slinky atau tali.
Gelombang mekanik selalu hadir di setiap kehidupan kita sehari-hari. Cahaya yang kita lihat sehari-hari adalah salah
satu contoh gelombang mekanik. Gelombang pada tali yang kita gerakkan juga termasuk gelombang mekanik.
Gelombang transversal adalah gelombang yang mengalir karena adanya getaran yang tegak lurus terhadap arah
rambatan gelombang. Dan gerakan gelombang tersebut mempunyai partikel yang berada di sudut kanan ke arah
rambat gelombang. Gelombang tersebut dapat merambat melalui benda cair dan benda padat, namun gelombang ini
tidak dapat merambat melalui benda padat. Saat gelombang transversal ini berlangsung, maka getarannya akan
membentuk puncak dan lembah. Getaran transversal ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu gelombang elektromagnetik
dan gelombang terpolarisasi. Gelombang transversal adalah gelombang yang terbentuk dari medan magnet dan arus
listrik. Contoh gelombang transversal adalah gelombang radio, gelombang cahaya, radiasi termal, sinar X, dll.
Gelombang terpolarisasi adalah gelombang yang membentuk sebuah pola stabil. Gelombang ini membentuk
gelombang dua dimensi. Gelombang ini dapat dibentuk dengan menggerakkan tangan ke atas dank e bawah, atau
dengan cara menggerakkan tangan memutar searah.
Karakteristik gelombang mekanik
Karakteristik gelombang mekanik adalah memerlukan alat atau perantara untuk berpindah. Gelombang ini mempunyai
panjang gelombang, periode gelombang, frekuensi gelombang, dan cepat rambat gelombang. Panjang gelombang
yang dihasilkan oleh gelombang transversal dan gelombang terpolarisasi sangat lah berbeda. Untuk gelombang
transversal panjang gelombang dapat diukur dari bukit, puncak dan dasar gelombang. Periode gelombang yaitu waktu
yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang. Frekuensi gelombang yaitu jumlah gelombang yang dihasilkan
tiap detik. Berapa banyak gelombang penuh yang terbentuk dalam tiap detik. Cepat rambat gelombang adalah jarak
yang ditempuh oleh gelombang penuh tiap detik.
v=s/t
v = λ / t atau v = λ . f
Sebagaimana yang telah diketahui Gelombang merupakan getaran yang merambat disertai dengan perpindahan energi
tanpa memindahkan medium perantaranya. Dalam proses terjadi suatu gelombang ternyata secara umum memiliki
ciri-ciri dan sifat-sifat.
KOMPETENSI DASAR :
3.9 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner pada berbagai kasus nyata.
4.9 Melakukan berbagai percobaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner, beserta presentasi hasil dan makna
fisisnya.
MATERI PEMBELAJARAN :
GELOMBANG BERJALAN :
Jika ujung salah satu tali kita ikatkan pada beban yang tergantung pada pegas vertikal, dan pegas kita getarkan naik
turun,maka getaran pegas akan merambat pada tali seperti ditunjukkan pada Gambar 1.6. Jika Anda mengamati secara
seksama, maka amplitudo (simpangan maksimum) dari gelombang yang merambat pada tali selalu tetap (tidak
berubah). Gelombang merambat yang selalu memiliki amplitudo tetap digolongkan sebagai gelombang berjalan.
Ada juga gelombang merambat yang amplitudonya selalu berubah (dalam kisaran nol sampai nilai maksimum
tertentu). Gelombang merambat seperti ini disebut gelombang stasioner. Kita awali dengan terlebih dahulu
menentukan persamaan gelombang berjalan.
Gelombang berjalan memiliki sifat pada setiap titik yang dilalui akan memiliki amplitudo yang sama. Perhatikan
gelombang berjalan dari sumber P ke titik Q yang berjarak X pada Gambar 1.8. Bagaimana menentukan simpangan
pada titik P? Simpangan tersebut dapat ditentukan dari simpangan getarannya dengan menggunakan waktu
perjalanannya
Dari titik P merambat getaran yang amplitudonya A, periodenya T dan cepat rambat getarannya v. Bila titik P telah
bergetar t detik, simpangannya :
Dari P ke Q yang jaraknya X getaran memerlukan v/x detik, jadi ketika P telah bergetar t detik, titik Q baru bergetar (t
– x/v) detik. Simpangan Q saat itu :
yQ = A Sin
y = A sin
dengan :
ω= frekuensi sudut
k = bilangan gelombang
Fase gelombang dapat didefinisikan sebagai bagian atau tahapan gelombang. Perhatikan persamaan 1.2. Dari
persamaan itu, fase gelombang dapat diperoleh dengan hubungan seperti berikut.
φ= ..............................1.4
dengan :
φ = fase gelombang
Dari fase gelombang dapat dihitung juga sudut fase yaitu memenuhi persamaan berikut.
θ = 2πφ (rad)
Catatan :
Dua gelombang dapat memiliki fase yang sama dan dinormalkan sefase. Dua gelombang akan sefase bila beda
fasenya memenuhi:
θ = π, 3π, 5π ....
Jika getaran itu merambat dari kanan ke kiri dan P telah bergetar t detik, maka simpangan titik Q :
y = sin 2π .................................................1.6
Contoh soal :
1. Gelombang merambat dari sumber P melalui titik Q. Simpangan getar gelombang di titik p memenuhi : y= 0,02 sin
10 π(2t – x/20). Semua besaran dalam satuan SI. Tentukan :
a. amplitudo gelombang
b. periode gelombang
c. frekuensi gelombang
d. panjang gelombang
y = A sin 2π
a. amplitudo : A = 0,02 m
c. frekuensi : f = 1/T= 10 Hz
d. panjang gelombang : λ = 4 m
2. Gelombang berjalan simpangannya memenuhi: y = 0,04 sin 20π(t – x/10). Semua besaran memiliki satuan dalam
SI. Tentukan fase dan sudut fase pada titik berjarak 2 m dan saat bergerak 1/2 s!
Penyelesaian
t = ½ s; x = 2 m
θ = 20π (t – x/10)
θ =20π = 6π rad
fasenya sebesar :
=6π/2π = 3
Gelombang merambat dari titik P ke titik Q dengan frekuensi 2 Hz. Jarak PQ = 120 cm. Jika cepat rambat gelombang
1,5 m/s maka tentukan beda fase gelombang di titik P dan Q !
Penyelesaian
f = 2 Hz
v = 1,5 m/s
λ=v/f = 1,5 / 2 = ¾ m
x = 120 cm = 1,2 m
Δφ = φP – φQ
= -
= = = 0,16
GELOMBANG STASIONER
Pada proses pantulan gelombang, terjadi gelombang pantul yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama
dengan gelombang datangnya, hanya saja arah rambatannya yang berlawanan. Hasil interferensi (perpaduan) dari
kedua gelombang tersebut disebut Gelombang Stasioner Atau Gelombang Diam. Gelombang stasioner dapat
dibentuk dari pemantulan suatu gelombang. Contohnya pada gelombang tali. Tali dapat digetarkan di salah satu
ujungnya dan ujung lain diletakkan pada pemantul. Berdasarkan ujung pemantulnya dapat dibagi dua yaitu ujung
terikat dan ujung bebas. Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan yang :
amplitudo sama, frekuensi sama dan arah berlawanan. Ketika dua gelombang atau lebih datang secara bersamaan pada
tempat yang sama, resultan gangguan adalah jumlah gangguan dari masing-masing gelombang. Prinsip ini dapat
diaplikasikan pada semua jenis gelombang termasuk gelombang bunyi, gelombang permukaan air dan gelombang
elektromagnetik seperti cahaya. Kita akan mempraktekkan prinsip ini untuk menemukan rumus gelombang stasioner
pada tali.
Anda telah mengetahui bahwa jika salah satu ujung tali digetarkan harmonik naik-turun maka gelombang sinusoidal
akan merambat sepanjang tali. Apa yang terjadi ketika gelombang telah sampai pada ujung lainnya. Gelombang
datang ini akan dipantulkan sehingga terjadilah gelombang pantul. Dengan demikian pada setiap titik sepanjang tali,
bertemu dua gelombang yaitu gelombang datang dan gelombang pantul, yang keduanya memiliki amplitudo dan
frekuensi yang sama. Superposisi kedua gelombang yang berlawanan arah inilah yang menghasilkan gelombang
stasioner. (Gelombang stasioner sering disebut juga sebagai gelombang berdiri atau gelombang diam).
Ujung tali yang tak digetarkan bisa diikat kuat pada sebuah tiang sehingga tidak dapat bergerak ketika ujung lainya
digetarkan. Ujung ini disebut ujung tetap. Tetapi bisa juga ujung yang tak digetarkan ini diikatkan pada suatu gelang
yang bergerak pada tiang tanpa gesekan. Ujung ini disebut ujung bebas.
Salah satu contoh gelombang stationer adalah gelombang tali yang ujung satunya digetarkan dan ujung lain bebas.
Gelombang stationer ujung bebas juga terbentuk dari dua gelombang berjalan yaitu gelombang datang dan gelombang
pantul. Gelombang datang dan gelombang pantul di ujung bebas adalah 0, jadi Δφ= 0. Ini berarti bahwa fase
gelombang datang sama dengan fase gelombang pantul. Perhatikan Gambar 1.11:
Gambar 1.11
Pemantulan pada ujung bebas menghasilkan pulsa pantul sefase dengan pulsa datangnya. Dengan demikian jika
gelombang datang yang merambat ke kanan dapat dinyatakan dengan y1 = A sin (kx - ωt), maka gelombang pantul
yang merambat ke kiri tetapi sefase dinyatakan dengan :
y2 = A sin (-kx - ω t)
↑ ....↑
y = y 1 + y2
maka
y = A × 2 cos
atau dengan
y = As sin ωt ......................................................1.10
As = 2 A cos kx ..................................................1.11
Di titik pantul yang tetap gelombang datang dan gelombang pantul berselisih fase 1/2 atau gelombang pantul
berlawanan dengan phase gelombang datang Δφ = 1/2. Ketika Anda mengirim pulsa transversal dari O ke ujung tetap
B, maka setibanya pulsa di ujung tetap B, pulsa akan dipantulkan dan dibalik (Gambar 1.13). Hal yang sama terjadi
jika Anda mengirim gelombang harmonik dari O ke ujung tetap B. Anda telah mengetahui bahwa gelombang datang
yang merambat ke kanan dapat dinyatakan oleh y 1= A sin (kx -ωt). Sedangkan gelombang pantul yang merambat ke
kiri dan dibalik (berlawanan fase) dapat dinyatakan dengan:
Hasil superposisi antara gelombang datang, y1, dan gelombang datang y2 menghasilkan gelombang stasioner. Pola
gelombang stasioner addalah adanya simpul-simpul dan perut – perut pada titik-titik tertentu.
Bagaimanakah persamaan simpangan pada titik sembarang P yang terletak sejauh x dari titik tetap B (lihat gambar
1.13a)? Pada titik P, gelombang datang y, bertindihan dengan gelombang pantul y 2.. Sesuai dengan prinsip superposisi,
simpangan titik sembarang P, diberi notasi y, adalah resultan dari y 1 dan yx.
Mengingat
Keterangan:
y = simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung tetap; A = amplitudo gelombang berjalan; A s= amplitude
gelombang stasioner; x = jarak partikel dari ujung tetap.
KOMPETENSI DASAR :
3.10 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi.
4.10 Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi dan / atau cahaya, berikut presentasi hasil dan makna fisisnya.
Misalnya, sonometer, dan kisi difraksi.
MATERI PEMBELAJARAN :
GELOMBANG BUNYI
Bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari suatu getaran. Bunyi termasuk gelombang longitudinal yang merambat
lurus kegala arah dari sumber tersebut.
c. Ada penerima bunyi yang berada di dekat atau dalam jangkauan sumber bunyi
1. Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya < 20 Hz. bunyi ini tidak dapat didengarkan oleh manusia namun
dapat didengarkan oleh laba-laba, jangkrik dan lumba-lumba.
2. Bunyi audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya diantara 20 Hz - 20.000 Hz. bunyi jenis inilah yang dapat
didengarkan oleh manusia.
3. Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya > 20.000 Hz. bunyi jenis ini juga tidak dapat di dengarkan
manusia. hewan yang mampu mengarkan bunyi jenis ini adalan lumba2, jangkrik, anjing....dll
Kuat Bunyi
Kuat Bunyi (Intensitas Bunyi) adalah keras atau lemahnya bunyi yang terdengar. Kuat bunyi bergantung
pada amplitudo. Semakin besar amplitudo getaran sumber bunyi, semakin keras bunyi yang dihasilkan. Sebaliknya,
semakin kecil amplitudo getaran sumber bunyi, semakin lemah bunyi yang dihasilkannya. Telinga manusia dapat
mendeteksi bunyi dengan intensitas serendah 10-12 W/m2 dan setinggi 1 W/m2. Tingkat Intensitas, β, dari bunyi
didefinisikan dalam intensitasnya, I, sebagai berikut :
(dalam dB)
dimana I0 adalah intensitas tingkat acuan, dan logaritma adalah dari basis 10. I0 biasanya diambil dari intensitas
minimum yang dapt didengar manusia (ambang pendengaran).
Umumnya, sumber nada tidak bergetar hanya pada nada dasarnya, tetapi disertai pula oleh nada-nada atasnya.
Gabungan nada dasar dan nada-nada atas menghasilkan bentuk gelombang tertentu untuk setiap sumber nada yang
menunjukkan kualitas bunyi atau timbre dari sumber nada. Sebagai contoh, nada suling dan nada terompet pada
frekuensi yang dibedakan bunyinya.
Cepat rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh oleh bunyi tiap satuan waktu.
b. Suhu
Udara 340
Alkohol 1.240
Air 1.500
Kaca 4.540
Besi 5.100
0 332
15 340
25 347
V=s:t
Keterangan:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu tempuh (s)
Ledakan petasan terdengar 4 sekon setelah terlihat percikan api. Berapa laju rambat bunyi di udara saat itu jika jarak
antara petasan dengan pengamat 1,2 km? (laju rambat cahaya di udara diabaikan)
Pembahasan
Diketahui: rambatan bunyi petasan di udara
t = 4 s
s = 1,2 km = 1.200 m
Ditanya: v = ...?
V = s : t
= 1.200 m : 4 s
= 300 m/s
Jadi, laju rambat bunyi di udara saat itu adalah 300 m/s.
Laju rambat bunyi di udara berbeda-beda pada suhu yang berbedabeda. Moll dan Van Beek menyelidiki laju bunyi di
udara dengan cara berikut.
Di atas dua bukit yang berjarak 17 km ditempatkan sebuah meriam. Percobaan dilakukan pada malam hari agar
terlihat nyala api yang keluar dari mulut meriam sewaktu ditembakkan.
Dengan mencatat selisih waktu antara nyala api yang terlihat dan bunyi yang terdengar, orang dapat menentukan
waktu yang diperlukan bunyi untuk merambat dari satu bukit ke bukit yang lain. Menurut pengamatan, selisih waktu
itu 50 detik.
Dengan menggunakan rumus berikut ini.
V = s : t
Maka
V = 17.000 m : 50 s
= 340 m/s
Waktu yang digunakan cahaya untuk merambat dari satu bukit ke bukit lain dapat diabaikan karena laju cahaya jauh
lebih besar daripada laju bunyi. Samakah laju bunyi di udara pada berbagai suhu? Berdasarkan penyelidikan, tiap
kenaikan suhu 1oC, laju bunyi di udara bertambah 0,6 m/s.
Jadi, laju bunyi terhadap suhu dapat dirumuskan sebagai berikut.
vt = v0 + 0,6 t
vt = laju pada toC
Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi
Intensitas bunyi adalah jumlah energi yang ditransfer oleh gelombang per satuan waktu dibanding bidang luasan
rambat. Satuan Intensitas bunyi adalah Watt/meter2 ([latex]W/m^2[/latex]). Persamaan intensitas bunyi dinotasikan
dengan:
Dimana,
TI = Taraf intensitas bunyi (dB)
I = Intensitas bunyi ([latex]W/m^2[/latex])
I0= intensitas ambang pendengaran ([latex]W/m^2[/latex])
Intensitas ambang pendengaran manusia sebesar [latex]10^{-12} \: W/m^2[/latex].
Cepat rambat bunyi berbeda-beda tergantung jenis material media rambatnya. Besar cepat rambat bunyi juga
dipengaruhi oleh temperatur, khususnya jika media rambatnya adalah gas. Contohnya, cepat rambat bunyi di udara
pada suhu normal sebesar [latex]343 \: m/s^2[/latex], namun cepat rambat bunyi di udara pada suhu 0 0C hanya sebesar
[latex]331 \: m/s^2[/latex].
Karena cepat rambat bunyi di berbagai media rambatnya berbeda, maka notasi atau persamaan untuk mencari cepat
rambat bunyi juga berbeda. Berikut notasi cepat rambat bunyi pada ketiga media rambat:
Padat
[latex]v = \sqrt{\frac{E}{\rho}}[/latex]
Dimana,
[latex]E[/latex] = modulus elastisitas material (N/m 2
[latex]\rho[/latex] = massa jenis material (kg/m 3)
Gas
Dimana,
[latex]P[/latex] = takanan gas (N/m2)
[latex]\gamma[/latex] = konstanta Laplace (kg/m 3)
Cair
[latex]v = \sqrt{\frac{B}{\rho}}[/latex]
Dimana,
B = modulus Bulk (N/m2)
Bunyi audiosonik = frekuensinya antara 20 Hz hingga 20.000 Hz. Bunyi audiosonik merupakan satu-satunya
bunyi yang dapat kita dengar secara baik.
Bunyi ultrasonik = frekuensinya diatas 20.000 Hz. Kita tidak dapat mendengarnya, tapi sebagian binatang
dapat mendengarnya, contohnya seperti anjing dan kelelawar.
Bunyi infrasonik = frekuensinya dibawah 20 Hz. Contohnya gelombang bunyi yang disebabkan gempa bumi,
halilintar, dan gunung berapi.
Dimana,
[latex]\lambda[/latex] = Panjang gelombang (m)
[latex]f[/latex] = frekuensi gelombang (Hz)
Selain itu, persamaan kecepatan gelombang senar/dawai dan pipa dinotasikan dengan:
Dimana,
F = Tegangan tali senar/dawai (N)
L = panjang tali senar/dawai (m)
m = massa senar/dawai (kg)
Senar/ Dawai
Efek Dopler adalah peristiwa naik atau turunnya frekuensi gelombang bunyi yang terdengar penerima bunyi ketika
sumber bunyi bergerak mendekat atau menjauh. Contoh efek Dopler dapat dilihat pada gambar dibawah. Pada saat
sumber suara diam, kedua penerima mendengar besar frekuensi yang sama. Saat sumber suara bergerak, salah satu
penerima mendengar frekuensi yang lebih besar dari sebelumnya dan penerima lain mendengar frekuensi yang lebih
kecil dari sebelumnya.
Dimana,
V = cepat rambat bunyi di udara (m/s)
GELOMBANG CAHAYA
A. Spektrum cahaya
Cahaya (Spektrum optic, atau spektrum terlihat atau spektrum tampak) adalah bagian dari spektrum elektromagnet
yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut sebagai
cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat
menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm.Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh
jangkauan spektral jendela optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi sebagian besar
tanpa dikurangi (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan mengapai langit
berwarna biru). Radiasi elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela transmisi lainnya,
hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer.
Panjang gelombang cahaya berbanding terbalik dengan frekuensi. Artinya, semakin besar panjang gelombang maka
semakin rendah frekuensi cahaya, maka warna merah memiliki energi lebih rendah daripada warna ungu.
Interferensi cahaya merupakan perpaduan dua atau lebih gelombang cahaya yang bertemu pada suatu titik. Hasil
interferensi gelombang cahaya dapat saling menguatkan (konstruktif) dengan ditandai garis terang ( untuk cahaya
monokromatik) dan saling melemahkan ( destruktif ) yang ditandai dengan garis gelap. Agar dua cahaya dapat
berinterferensi maka kedua cahaya tersebut harus koheren artinya kedua cahaya memiliki frekuensi yang sama serta
beda fase yang tetap. Interferensi cahaya dapat terjadi pada:
1. Celah Ganda
Pertama kali ditunjukkan oleh Thomas Young pada tahun 1801, ketika dua gelombang yang koheren
menyinari/melalui dua celah sempit, maka akan teramati pola interferensi terang dan gelap pada layar.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat gelembung air sabun akan terlihat berwarna, warni. Begitu juga genangan
minyak tanah diatas permukaan air, akan terlihat sama berwarna warni.
Kesan melihat gelembung air sabun berwarna-warni disebabkan terjadinya interferensi yaitu perpaduan dua
gelombang cahaya yang jatuh pada selaput tipis, seperti selaput air sabun. Sinar datang (AB) jatuh pada selaput tipis
dengan tebal lapaisan (d), oleh selaput akan dibiaskan sinar (BC) dan dua sinar dipantulkan yaitu sinar (BD) dan EF,
kedua sinar s1 dan s2 akan berinterferensi di retina mata, sehingga kita bisa melihat gelembung sabun berwarna.
Jika cahaya yang dijatuhkan pada selaput tipis cahaya monokhromatik, maka pada gelembung sabun tidak akan
terlihat warna pelangi, melainkan warna terang dan gelap.
Kisi/celah banyak, sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk dinding bangunan. Kisi difraksi
yang ada di laboratorium Fisika adalah Kaca yang digores dengan intan, sehingga dapat berfungsi sebagai celah
banyak.
Difraksi yang terjadi jika cahaya dilewatkan melalui lubang sempit berbentuk lingkaran. seperti lubang pupil mata
manusia, D = diameter pupil, S1 dan S2 dua sumber cahaya, seperti dua lampu sorot pada mobil. Pola difraksi yang
dihasilkan berbentuk lingkaran pada layar atau retina mata. Pada retina mata ada dua bayangan yang berbentuk
lingkaran di S1' dan S2', seperti gambar berikut/gambar daya urai suatu lensa mata/daya urai alat optik. Pada malam
hari mobil kita akan menyalakan lampu saat sedang bergerak, pada saat berpapasan dengan mobil lain yang arahnya
berlawan, juga menyalakan lampu, kita akan silau melihat mobil itu. Apa yang terjadi pada mata kita ketika melihat
silau/ tidak jelas? Terjadinya silau karena pada retina mata bayangan dari dua lampu mobil tidak bisa dipisahkan,
seperti pada gambar (a).
Daya Urai Lensa (d) adalah kemampuan alat optik untuk menghasilkan bayangan yang terpisah dari dua benda yang
berdekatan. Kriteria Rayleigh berbunyi : "Dua benda titik tepat dapat dipisahkan jika pusat dari pola difraksi benda
pertama berimpit dengan minimum pertama dari difraksi benda kedua".
D. Polarisasi (Pengkutuban)
Polarisasi adalah peristiwa perubahan arah getar gelombang cahaya yang acak menjadi satu arah getar. Polarisasi
Gelombang menunjukkan arah medan listrik pada suatu titik yang dilewati oleh gelombang tersebut. Jenis polarisasi
antena dapat dikategorikan berdasarkan polanya pada bidang yang tegak lurus atau normal dengan sumbu propagasi.
Gelombang yang dapat mengalami polarisasi hanyalah gelombang tranversal yang mempunyai arah getaran
tegak lurus dengan arah perambatannya.
Terpolarisasi atau terkutub artinya memiliki satu arah getar tertentu saja
Dari peristiwa pemantulan dan pembiasan akan diperoleh Rumus Brewster, sebagai berikut:
ip + r = 90, r = 90 -ip
n2/n1 = sin ip/sin r
= sin ip/sin (90-ip) = sin ip/cos ip = tg ip
n2/n1 = tg ip
Polarisasi dengan penyerapan selektif diperoleh dengan memasang dua buah polaroid, yaitu Polarisator dan
Analisator. Polarisator berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi, sedangkan Analisator untuk
mengetahui apakah cahaya sudah terpolarisasi atau belum
Teknologi semakin berkembang dari zaman ke zaman tidak terkecuali juga televisi. Perkembangan teknologi yang
semakin pesat memberi dampak kepada banyak penemuan baru. TV sekarang semakin tipis serta menghasilkan
gambar yang berkualitas tinggi (HD) dan 3D. Jadi pada kali ini akan dikaji sedikit mengenai penjelasan, kelebihan dan
kekurangan di antara LCD dan LED. Tahukah anda bahwa monitor LCD ( Liquid Crystal Display ) sebenarnya tidak
ramah lingkungan? Sebab, ketika layarnya dinyalakan dengan menggunakan tabung-tabung fluorescent (biasanya ada
empat), terbentuklah uap merkuri (air raksa) bertekanan rendah. Nah, merkuri (Hg) ini adalah produk yang berbahaya,
yang jika dibuang begitu saja akan mencemari lingkungan. O ya, tabung-tabung fluorescent/neon itu namanya Cold
Cathode Fluorescent Lamp (CCFL). Para Grafik Desainer lebih memilih monitor CRT ( Cathoda Ray Tube ) karena
memiliki kualitas warna yang lebih baik.
(http://xlawsknowledges.blogspot.com/2011/07/kelebihan-dan-kekurangan-tv.html )
Nah sekarang ini eranya serba hijau CCFL yang tidak ramah lingkungan mulai digantikan dengan yang ramah
lingkungan. Solusinya adalah dengan mengantikan dengan teknologi LED ( Light Emitting Diode ), menggunakan
teknologi dioda sehingga bisa menggantikan neon CCFL yang dipakai di LCD, lebih terang daripada LCD dan lebih
fokus. Lebih jelasnya LCD dan LED akan dijelaskan di bawah ini:
TV LCD menggunakan teknologi yang berbeda. Secara umumnya panel LCD dibuat dari dua lapisan bahan halus,
yang terpolarisasi dilekatkan antara satu sama lain. Salah satu lapisan dibalut dengan polimer khas yang memegang
setiap individu hablur cair. Kemudian, tenaga elektrik disalurkan melalui setiap individu hablur yang mana
membenarkan kristal untuk menyekat cahaya bagi menghasilkan gambar. Kristal LCD tidak menghasilkan cahaya
mereka sendiri, jadi sumber cahaya keluaran seperti mentol lampu neon diperlukan supaya gambar yang dihasilkan
oleh LCD tadi dapat di lihat oleh penonton. Seperti yang kita ketahui sendiri, LCD merupakan layar datar yang
memanfaatkan teknologi Liquid Crystal Display. Jenis ini memiliki dua lapisan kaca yang terpolarisasi dan saling
menempel. Cairan kristal terletak di salah satu lapisan. Kristal-kristal cair berfungsi melewatkan atau memblokir
cahaya, agar menghasilkan gambar pada layar saat arus listrik melewatinya.Namun, kristal tersebut tidak
menghasilkan cahaya sendiri. Cahaya berasal dari serangkaian lampu neon di belakang layar. Dengan bantuan lampu
neon (sebagai back light), gambar yang dibuat oleh kristal menjadi terlihat. Teknologi LCD saat ini banyak di pakai
pada monitor/ layar baik untuk TV maupun Komputer, tentunya banyak perbedaan jika di bandingkan dengan
teknologi Monitor CRT. Monitor LCD menghasilkan kualitas gambar yang tinggi. TV LCD dapat dibuat sangat tipis,
yang membuatnya hemat ruangan, dan pengguna dapat leluasa menempatkannya dimana saja bahkan dengan cara
menempelkan di tembok. Hal ini membuat LCD menarik bagi pembeli.
Bila datang teknologi LED (ada 2 jenis yaitu Full LED dan Edge LED), Sumber cahaya yang digunakan sebelum ini,
ditukarkan dari lampu kepada LED. Ini membolehkan gambar lebih jelas sebab LED lebih fokus dan tak berkelip. Full
LED disusun penuh di belakang LCD. Kalau Edge LED, LED tersebut disusun hanya di sekeliling bingkai belakang
layar LCD.
Kemampuan menghasilkan detail gambar yang lebih halus dan lebih sempurna dibandingkan dengan LCD monitor.
Selama ini LCD monitor banyak dikeluhkan oleh pengguna komputer yang bekerja sebagai desainer grafis, yaitu
kemampuan gambar yang dihasilkan oleh LCD tidak sehalus gambar yang dihasilkan oleh CRT monitor. Karena
menggunakan LED dipastikan tidak menghasilkan flicker (kedip) lebih sering (diistilahkan sebagai "flicker free").
Pencahayaan yang dihasilkan oleh LED lebih stabil dibandingkan dengan LCD, sehingga kestabilan cahaya dan
warna, serta ketajamannya bisa terjaga selama monitor digunakan. Konsumsi energi yang digunakan lebih sedikit
(40% lebih hemat) dibandingkan dengan LCD monitor yang masih menggunakan lampu fluorescent sebagai pemancar
cahaya.Nah hal inilah yang diperbaiki oleh LED monitor, sehingga nantinya seorang desainer grafis bisa memilih
LED monitor sebagai media kerjanya. Umur lampu LED lebih lama atau mempunyai masa pakai yang lebih lama
dibandingkan LCD monitor. LED monitor dibandingkan dengan LCD monitor akan mempunyai berat yang lebih
ringan, disamping itu ketebalannya akan lebih tipis juga. Kedalaman warna yang lebih tinggi dibandingkan LCD
monitor sampai hampir mendekati warna aslinya Kontras Rasio yang cukup tinggi perbandingannya dibandingkan
dengan LCD monitor, misalnya sampai dengan 1.000.000:1.Tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya bagi
lingkungan, salah satunya tidak lagi menggunakan bahan elektronik yang mengandung mercury. TV LCD
menggunakan lampu neon, sedangkan TV LED menggunakan LED (Light Emitting Dioda). Namun LED TV saat ini
lebih mahal dari LCD TV.
KOMPETENSI DASAR :
3.11 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa
MATERI PEMBELAJARAN :