Anda di halaman 1dari 4

Nama : Stefanus Nofrison Seran

Nim : 2019120055
Program Studi : Mananjemen
Matakulia : Metodologi Penelitian Manajemen

UTS

1. Motivasi yang mendorong kegiatan penelitian dan peran penelitian dalam pengembangan
ilmu pengetahuan ?
Jawab :
Penelitian adalah suatu proses penyelidikan atau pencarian sesuatu (fakta dan prinsip-
prinsip) yang dilakukan secara sistematis, hati-hati, kritis (critical thinking) dan harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran, sehingga
penelitian merupakan metode berpikir secara kritis.
Ilmu pengetahuan adalah usaha yang bersifat multi dimensional, sehingga dapat
didefinisikan dalam berbagai cara dan tidak baku. Walau demikian ilmu pengetahuan
perlu dilihat sebagai suatu dasar (basic) proses berpikir manusia dalam melaksanakan
berbagai penelitian. Untuk itu ilmu pengetahuan dapat dihubungkan dengan metode dan
proses penelitian tersebut.
Relevansi penelitian dengan ilmu pengetahuan, berkembang dari upaya manusia mencari
jawaban atas berbagai pertanyaan seperti “ini apa?”; “itu apa?”; “mengapa begini?”;
“mengapa begitu?” dan selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan “bagaimana hal itu
terjadi?” serta “bagaimana memecahkannya?”. Dengan dorongan ingin tahu tersebut
manusia selalu ingin mendapatkan pengetahuan mengenai permasalahan yang tidak
diketahuinya sehingga pada akhirnya muncul pengetahuan-pengetahuan baru yang
dikenal sebagai ilmu pengetahuan (knowledgement) yang sistematis dan terorganisir.
Dengan mengguanakan akal dan pikiran yang reflektif, manusia merasa mampu
memecahkan masalah yang dihadapi.
2. Penelitian dasar dan penelitian terapan dan faktor-faktor yang membedakan diantara
keduanya?
Jawab :
Penelitian dasar secara tirminologi berasal dari Bahasa Inggris “pure research/basic
research” yang bermakna sebuah penelitian dengan karakteristik sifat murni dan
mempunyai tujuan untuk menemukan suatu generalisasi atau teori atau prinsip tertentu,
maka kita dapat menggolongkannya ke dalam penelitian dasar.
Sedangkan, penelitian terapan adalah metode penelitian yang mengembangkan landasan
teoriteori ilmiah untuk mengembangkan teknologi atau teknik dalam melakukan kajian
terkait dengan fenomena alam atau lainnya. Meskipun diakui dalam metodologi ini sering
didorong oleh rasa ingin tahu, penelitian dasar mendorong inovasi terapan sains. Kedua
tujuan tersebut sering terkoordinasi dalam penelitian dan pengembangan.
1. Penelitian dasar Kajian terkait dengan penelitian dasar hal yang dilakukan ialah
bertujuan untuk ;
 Memperluas pengetahuan
 Menghasilkan prinsip-prinsip universal yang berkaitan dengan proses dan
hubungannya dengan hasil
 Temuan penting dan bernilai bagi masyarakat secara umum.
Konteks kajian yang dilakukan dalam penelitian dasar, antara lain;
 Dilakukan oleh orang-orang yang berbasis di universitas
 Pilihan topik penelitian dan tujuan ditentukan oleh peneliti
 Skala waktu yang fleksibel.
2. Penelitian Terapan Kajian terkait dengan jenis penelitian terapan dalam suatu metode
memiliki tujuan, diantranya;
 Meningkatkan pemahaman tentang suatu masalah tertentu
 Menghasilkan solusi untuk masalah
 Pengetahuan baru terbatas pada rumusan masalah.
Sedangkan untuk konteksnya dalam penelitian terapan, antara lain adalah sebagai
berikut;
 Dilakukan oleh orang-orang yang berbasis di berbagai pengaturan termasuk
organisasi dan universitas
 Tujuan dinegosiasikan dengan pencetus
 Skala waktu yang ketat.
3. Arti pentingnya masalah penelitian dan berikan penjelasan yang dimaksud dengan
kriteria masalah penelitian yang mempunyai siknifikansi secara teoritis atau praktif?
 Arti pentingnya masalah dalam penelitian
Penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit dan krusial, karena
masalah penelitian mempengaruhi strategi yang akan diterapkan dalam pemecahan
penelitian.
 Adapun kriteria yang harus dipenuhi dalam rumusan masalah antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Rumusan masalah harus menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang jelas.
3. Rumusan masalah harus padat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh orang lain.

4. Posisi dan peranan teori dalam suatu penelitian,dan kriteria rumusan hipotesis yang
baik?
Jawab :
Dari fungsi-fungsi teori diatas bisa ditarik kesimpulan, bahwa kedudukan teori dalam
sebuah penelitian adalah: teori sebagai konsep atau metode yang digunakan dalam sebuah
penelitian, dan bisa membantu peneliti dalam mendeskripsikan data-data yang dihasilkan
dari lapangan, teori menjadi acuan atau pedoman dalam penelitian untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Semisal ketika seorang peneliti meneliti tentang “
peneyesuaian diri pada janda dan duda yang menikah diusia lanjut”. Maka sebelum kita
membahas tentang variabel-variabel yang menjadi tema dalam sebuah penelitian, terelbih
dahulu kita harus mengetahui dan memhami tentang teori-teori apa saja yang mnejadi
kajian untuk mendeskripsikan atau membahas tema yang diteliti. Sehingga terjadi
kesesuain dalam laporan atau kajian penelitian antara teori dengan variabel-variabel
dalam pembahasan. Demikianlah sedikit pembahasan tentang kedudukan teori dalam
sebuah penelitian. Hipotesis harus sesuai dengan fakta. Artinya, hipotesis harus terang.
Kandungan konsep dan variabel harus jelas. Hipotesis harus dapat dimengerti, dan tidak
mengandung hal-hal yang metafisik. Sesuai dengan fakta, bukan berarti hipotesis baru
diterima jika hubungan yang dinyatakan harus cocok dengan fakta.
5. Bagaimana cara membedakan hubungan antara dua variabel atau lebih kedalam
hubungan korelasional dengan hubungan sebab akitab?
Jawab :
Secara teori hubungan adalah mengukur derajat keeratan (korelasi) antara dua variabel
baik yang sudah jelas secara literatur berhubungan atau sesuatu masalah yang akan
diteliti. Namun analisis hubungan tidak menjelaskan arah hubungan dengan landasan
teori baku. Sedangkan analisis pengaruh meneliti pola kausalitas atau fungsi sebab akibat
dari sebuah variabel atau lebih terhadap variabel lain berlandaskan teori tertentu. Dengan
kata lain, terdapat variabel yang secara teoritik mempengaruhi (independent variabel)
kemudian melihat efek dari variabel tersebut terhadap variabel lain yang dipengaruhi
(dependent variabel).
Dalam statistika, metode yang paling cocok untuk mengukur hubungan adalah korelasi.
Sedangkan metode yang paling umum untuk mengukur pengaruh adalah analisis regresi
(regression analysis), atau analisis jalur (path analysis) dan variannya seperti cross-
section, time series, panel data dan lainnya (tergantung dari skala data pada variabel
dependen dan variabel independen). Sebagai contoh jika skala data pada variabel
dependennya adalah kategorik, sedangkan skala data variabel independennya adalah
numerik, maka statistika yang digunakan untuk mengukur pengaruh adalah analisis
varians.
Berdasarkan konsep statistika, analisis korelasi atau hubungan untuk mengukur tingkat
hubungan kedua variabel penelitian adalah bersifat tetap atau fix, baik variabel Y maupun
variabel X. Sedangkan pada analisis regresi, variabel independen adalah fix, karena
digunakan untuk mengukur respon terhadap variabel dependen yang random.

Anda mungkin juga menyukai