Laporan Laba/Rugi
Per 31 Desember 2014
(dalam ribuan Rupiah)
Penjualan 1,082,000
Potongan Penjualan (23,000)
Retur Penjualan (6,000)
Penjualan Bersih 1,053,000
Beban Operasional:
Beban gaji 30,000
Beban depresiasi Gedung 23,000
Beban depresiasi Mesin & Peralatan 6,200
Beban amortisasi aset tak berwujud paten 4,800
Beban Telepon, Listrik, dan Air 8,000
Beban Reparasi Mesin & Peralatan 22,000
Jumlah beban operasional 94,000
Laba Operasional 339,000
Pendapatan Lain-Lain :
Keuntungan Pelepasan Tanah 16,000
Pendapatan Investasi Ekuitas 7,000
23,000
Beban Lain - lain
Kerugian penjualan mesin & peralatan 3,000
Beban bunga 21,000
24,000
Jumlah Pendapatan(Beban) lain-lain (1,000)
Laba Sebelum Pajak 338,000
1. Tanah, PT Perkasa membeli tanah di Denpasar senilai Rp120.000 melalui utang bank. Selain itu, satu bidang tanah terc
pembebasan senilai Rp37.000.
2. Mesin dan peralatan, terdapat tiga transaksi yang perlu diperhatikan berdasarkan informasi analisis aset tetap pada dat
a. Pembelian mesin dan peralatan baru Rp106.000 secara tunai
b. Penjualan mesin dan peralatan lama harga perolehan Rp16.000 susutkan Rp5.000 laku dijual Rp8.000
1. Tanah, PT Perkasa membeli tanah di Denpasar senilai Rp120.000 melalui utang bank. Selain itu, satu bidang tanah terc
pembebasan senilai Rp37.000.
2. Mesin dan peralatan, terdapat tiga transaksi yang perlu diperhatikan berdasarkan informasi analisis aset tetap pada dat
a. Pembelian mesin dan peralatan baru Rp106.000 secara tunai
b. Penjualan mesin dan peralatan lama harga perolehan Rp16.000 susutkan Rp5.000 laku dijual Rp8.000
c. Perbaikan besar mesin dan peralatan, yang biasanya dapat dikapitalisasi sebesar Rp22.000
3. Pengumuman deviden saham biasa (2%) Rp30.000, pada akhir 2014 dilakukan pengumuman dan pembayaran deviden
4. Penerbitan saham baru, yang dilakukan secara tunai berdasarkan analisis ekuitas pada data tambahan lain, adalah sebe
Rp270.000.
5. Pembelian saham treasuri, berdasarkan perubahan saldo laporan posisi keuangan, adalah sebesar Rp34.0000
Buatlah Laporan Arus Kas per 31 Desember 2014 dengan metode Tidak Langsung dari ilustrasi diatas!
PT PERKASA
Laporan Perubahan Ekuitas
Per 31 Desember 2014
(dalam ribuan rupiah)
Modal Saham Agio Saham
Saham Treasury
Biasa Biasa
Saldo Awal 31 Desember 2013 100,000 76,000
Penerbitan Saham Biasa 18,000 270,000
Laba Bersih
Deviden Saham (2%) 2,000 28,000
Deviden Tunai
Saham Treasury (34,000)
Saldo Akhir 31 Desember 2014 120,000 374,000 (34,000)
PT PERKASA
Laporan Posisi Keuangan Komparatif
Per 31 Desember
(dalam ribuan rupiah)
2014 2013
Aset Lancar : Utang Lancar :
Kas 118,000 132,000 Utang Usaha
Piutang Usaha 208,000 102,000 Utang Pajak
Beban Dibayar Dimuka 33,000 34,000 Beban yang Masih Harus Dibayar
Persediaan 986,000 682,000 Jumlah
Investasi Saham pada PT Anak 37,000 30,000 Utang Jangka Panjang :
Jumlah 1,382,000 980,000 Utang Bank
Aset Tetap : Obligasi
Tanah 263,000 164,000 Liabilitas Pajak Tangguhan
Mesin dan Peralatan 396,000 284,000 Jumlah
Akumulasi Depresiasi Mesin dan Peralatan (80,000) (62,000) Modal :
Gedung 524,000 524,000 Modal Saham Biasa (Nominal Rp 2.000)
Akumulasi Depresiasi Gedung (148,200) (142,000) Agio Saham Biasa
Aset Tak berwujud - Paten 15,200 20,000 Saham Treasury
Jumlah 970,000 788,000 Laba Ditahan
Jumlah
nk. Selain itu, satu bidang tanah tercatat Rp21.000 harus dijual kepada pemerintah terkait pembangunan jalan tol, Nilai
2014 2013
264,000 262,000
6,000 32,000
86,000 78,000
356,000 372,000
120,000 0
214,000 216,000
18,000 12,000
352,000 228,000
120,000 100,000
374,000 76,000
(34,000) 0
1,184,000 992,000
1,644,000 1,168,000
2,352,000 1,768,000
A) PENYUSUNAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI
1. Menentukan keuntungan dan kerugian dari penjualan investasi atau aset non lancar lainnya
2. Menentukan beban-beban non-tunai, seperti depresiasi dan amortisasi
3. Menentukan perubahan saldo akun aset lancar dan liabilitas lancar
4. Lain-lain
3. Analisis Pendapatan Lain-lain dari investasi. PT Perkasa menerima Pendapatan lain-lain sebesar Rp7.000 yang
Perkasa dan dicatat dengan metode ekuitas. Karena pendapatan ini tidak berkonsekuensi penerimaan kas (perh
dikurangkan dari laba bersih.
2. Beban Non-Tunai
Perubahan pada akun akumulasi depresiasi, aset tak berwujud, dan obligasi pada Laporan posisi keuangan kom
non-tunai) yang tercatat selama tahun 2014, diantaranya :
1. Beban depresiasi mesin dan peralatan Rp23.000 (dilihat dari analisis Aset Tetap-Mesin dan Peralatan poin A d
2. Beban depresiasi gedung Rp6.200 (dilihat dari Laporan L/R, dapat juga dilihat dari perubahan saldo akumulas
3. Beban amortisasi aset tak berwujud paten sebesar Rp4.800 (dilihat dari laporan L/R atau dilihat dari perubah
Komparatif)
Karena beban-beban ini termasuk ke dalam Acrual basis yang tidak sebenarnya mengurangi arus kas, maka pen
Saldo Perubahan Akun dalam Laporan Posisi Keuangan (dalam ribuan rupiah)
Tahun
Keterangan
2014
Aset Lancar :
Kas 118,000
Piutang Usaha 208,000
Beban Dibayar Dimuka 33,000
Persediaan 986,000
Investasi Saham pada PT Anak 37,000
Jumlah 1,382,000
Aset Tetap :
Tanah 263,000
Mesin dan Peralatan 396,000
Akumulasi Depresiasi Mesin dan Peralatan (80,000)
Gedung 524,000
Akumulasi Depresiasi Gedung (148,200)
Aset Tak berwujud - Paten 15,200
Jumlah 970,000
Total Aset 2,352,000
Utang Lancar :
Utang Usaha 264,000
Utang Pajak 6,000
Beban yang Masih Harus Dibayar 86,000
Jumlah 356,000
Utang Jangka Panjang :
Utang Bank 120,000
Obligasi 214,000
Liabilitas Pajak Tangguhan 18,000
Jumlah 352,000
Modal :
Modal Saham Biasa (Nominal Rp 2.000) 120,000
Agio Saham Biasa 374,000
Saham Treasury (34,000)
Saldo Laba 1,184,000
Jumlah 1,644,000
Total Utang+Modal 2,352,000
1. Piutang Usaha
Saldo piutang usaha PT Perkasa mengalami peningkatan sebesar Rp106.000. Ini berarti tidak semua penjualan d
mengurangi laba bersih. Sebaliknya jika saldo piutang mengalami penurunan, maka perusahaan menerima tam
akan menambah laba bersih.
1. Piutang Usaha
Saldo piutang usaha PT Perkasa mengalami peningkatan sebesar Rp106.000. Ini berarti tidak semua penjualan d
mengurangi laba bersih. Sebaliknya jika saldo piutang mengalami penurunan, maka perusahaan menerima tam
akan menambah laba bersih.
2. Beban dibayar di muka
Saldo beban dibayar di muka PT Perkasa mengalami penurunan sebesar Rp1.000. yang dicatat sebagao beban.
tunai, sehingga dalam penyesuaian akan menambah laba bersih.
3. Persediaan
Saldo persediaan PT Perkasa mengalami peningkatan sebesar Rp304.000. Peningkatan ini berkonsekuensi pada
bersih. Jika saldo persediaan PT Perkasa mengalami penurunan, berarti angka beban pokok penjualan yang dila
sekarang, karena di dalamnya ada persediaan dari periode sebelumnya yang baru terjual sekarang. Karenanya p
bersih.
4. Utang Usaha
Saldo Utang usaha PT Perkasa mengalami peningkatan Rp2.000. Peningkatan ini berarti ada pengeluaran beban
dalam penyesuaian akan menambah laba bersih.
Seandainya utang usaha PT Perkasa mengalami penurunan, maka akan dilakukan pernyesuaian yang menguran
5. Beban yang masih harus dibayar
Saldo beban yang masih harus dibayar PT Perkasa mengalami peningkatan sebesar Rp8.000 dan sesuai penjelas
mengurangi laba bersih.
6. Utang pajak penghasilan
Saldo utang pajak penghasilan PT Perkasa mengalami penurunan sebesar Rp26.000, yang berarti perusahaan m
pajak dalam laporan laba rugi. Dalam penyesuaian ini akan mengurangi laba bersih.
4. Lain-lain
ANALISIS LAINNYA:
PT Perkasa
Laporan Arus Kas
Untuk Periode berakhir 31 Desember 2014
(Dalam ribuan Rupiah)
Metode Tidak Langsung
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba Bersih
Penyesuaian Rekonsiliasi:
Kerugian Penjualan Mesin & Peralatan 3,000
Keuntungan Pelepasan Tanah (16,000)
Pendapatan Investasi Ekuitas (7,000)
Beban Depresiasi Gedung 6,200
Beban Depresiasi Mesin & Peralatan 23,000
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud 4,800
Peningkatan Piutang Usaha (106,000)
Penurunan Beban Dibayar di Muka 1,000
Kenaikan Persediaan (304,000)
Kenaikan Utang Usaha 2,000
Penurunan Utang Pajak (26,000)
Kenaikan Beban yang Masih Harus Dibayar 8,000
Kenaikan Liabilitas Pajak Tangguhan 6,000
Amortisasi Premium Obligasi (2,000)
Arus Kas Bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi
Akumulasi Keuntungan/
Kas
Depresiasi Dr/(Cr) (Kerugian)
(62,000)
80,000
erkasa mengakui adanya kerugian penjualan mesin dan peralatan sebesar Rp3.000. Karena penjualan aset tetap
tivitas operasi dan ditambahkan lagi ke angka laba bersih.
Keuntungan/
(Kerugian) Kas
16,000 37,000
16,000
kui adanya keuntungan pelepasan tanah sebesar Rp16.000. Karena penjualan aset tetap terkait dengan arus kas
dikurangkan dari angka laba bersih.
patan lain-lain sebesar Rp7.000 yang merupakan pengakuan laba bersih dari PT Anak yang 22% sahamnya dimiliki PT
erkonsekuensi penerimaan kas (perhatikan: bukan deviden tunai yang diterima), maka pendapatan lain-lain
pada Laporan posisi keuangan komparatif itu berasal dari depresiasi dan amortisasi (beban
Tetap-Mesin dan Peralatan poin A diatas, dapat juga dilihat di laporan L/R).
ihat dari perubahan saldo akumulasi depresiasi-gedung di Laporan Posisi Keuangan Komparatif)
poran L/R atau dilihat dari perubahan saldo Aset Tak Berwujud Paten di Laporan Posisi Keuangan
nya mengurangi arus kas, maka penyesuaiannya akan ditambahkan ke angka laba bersih.
ibuan rupiah)
Tahun Perubahan
Naik/Turun
2013 (2014-2013)
0 120,000 Naik
216,000 (2,000) Turun
12,000 6,000 Naik
228,000 124,000 Naik
. Ini berarti tidak semua penjualan diterima dalam bentuk tunai. Sehingga dalam penyesuaian akan
n, maka perusahaan menerima tambahan kas yang berasal dari pelanggan, sehingga dalam penyesuaian
do liabilitas pajak tangguhan mengalami peningkatan sebesar Rp6.000. Sesuai penjelasan mengenai utang
poran laba rugi. Oleh karena amortisasi ini bersifat non-tunai, maka dalam penyesuaian akan mengurangi
21,000
16,000
16,000
106,000
22,000
18,000
270,000
34,000
12,000
12,000
234,000
(173,000)
(83,000)
242,000
(14,000)
132,000
118,000