Kelas : 6 sore
Mata Kuliah : Penulisan Dan Seminar Proposal
Hari/Tanggal : Jumat,22 April 2022
Pertemuan 6
Merumuskan Kerangka Teori, Kajian Penelitian Terdahulu dan Kerangka
Pemikiran
Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari
hasil pemikiran atau kerangka dan acuan yang pada dasarnya bertujuan mengadakan
kesimpulan terhadap dimensi-dimensi. Setiap penelitian selalu disertai dengan pemikiran-
pemikiran teoritis, dalam hal ini karena adanya hubungan timbal balik yang erat antara teori
dengan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan kostruksi.
Pembuatan kerangka teori dinilai sebagai langkah awal yang sempurna sebelum
memulai membuat karya ilmiah. Kerangka teori merupakan suatu gambaran atau rencana
yang berisi tentang penjelasan dari semua hal yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang
berlandaskan pada hasil dari penelitian tersebut. kerangka teori biasanya juga berisi mengenai
relasi antara sebuah variable dengan variable yang lainnya, yang biasanya terdapat sebab
serta akibat dari kedua atau lebih dari dua variabel tersebut.
Kerangka teori dapat dibuat dalam bentuk skema ataupun diagram. Pembuatan
kerangka teori bertujuan untuk mempermudah penulis dalam memahami semua variabel
yang menjadi cikal bakal dari terbentuknya karya ilmiah yang akan disusun oleh penulis.
Atau dengan kata lain, kerangka teori dapat diartikan sebagai bentuk kesimpulan mentah
dari masalah dengan topik tertentu. Kerangka teori menjadi pedoman atau patokan penulis
dalam menyusun karya ilmiah agar saat penulis menyusun karya ilmiah tersebut penulis
tidak melakukan pembahasan yang sia-sia (keluar dari topik pembahasan utama). Kerangka
teori juga dapat menjadi pedoman untuk pembaca dalam memahami isi karya ilmiah
tersebut agar tak salah paham saat membacanya.
Sedangkan untuk kerangka konsep yang berisi ringkasan lengkap serta memiliki relasi
yang sangat erat dengan suatu penelitian dan dapat dijadikan sebagai rangkuman dasar.
Penulis dapat menganggap isi dari kerangka konsep ini lebih rinci dan spesifik dalam artian
terikat dan bebas. Lalu sedangkan untuk kerangka teori ini lebih menonjolkan variabel luar.
Hipotesis penelitian
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yakni hupo dan thesis. Hupo adalah sementara,
sedangkan thesis adalah pernyataan atau teori. Jadi hipotesis adalah pernyataan sementara.
Inilah praduga peneliti terhadap masalah penelitian. Namun hipotesis ini bukanlah kebenaran.
Karena praduga, hipotesis bisa benar dan bisa juga salah.
Jenis- Jenis Hipotesis
1. Hipotesis Alternatif
Hipotesis kerja kerap juga disebut hipotesis alternatif (Ha). Namun ada kalanya
hipotesis disimbolkan dengan H1. Jadi, hipotesis kerja ini berfungsi untuk menyatakan
hubungan antara variabel X dan Y. Hipotesis ini juga bisa menunjukkan adanya perbedaan
antar dua kelompok. Hipotesis ini menjelaskan adanya hubungan antara variabel dengan
variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat kemiskinan dan ketersediaan
lowongan pekerjaan.
2. Hipotesis Nol
Sedangkan hipotesis nol (null hypotheses) biasanya disimbolkan dengan Ho. Nama
lain hipotesis ini adalah hipotesis statistik. Dinamai demikian karena sering dipakai dalam
penelitian kuantitatif yang membutuhkan perhitungan statistik. Kebalikannya dengan
hipotesis hipotesis Ho menerangkan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variabel
dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan mahasiswa
dengan peluang mencari kerja
Contoh Hipotesis 1.Hipotesis Asosiatif Rumusan masalah asosiatif: adakah hubungan yang
signifikan antara tinggi badan dengan barang yang terjual? Kemudian hipotesis adalah
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan
barang yang terjual. Sementara itu, hipotesis Statistik Ho : p sama dengan 0, berarti tidak ada
hubungan. Ha : p tidak sama dengan 0, berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti ada
hubungan, p = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan. 2.Hipotesis Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif: Berapa daya tahan lampu pijar merk X? Hipotesis Deskriptif
Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho), karena daya tahan lampu yang ada pada
sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan lampu yang ada pada
populasi. Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama 600 jam.
“Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.
3. Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
Ho : µ = 600
Ha : µ ? 600
µ : Adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel
Manfaat Hipotesis
Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang
dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada
sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar
hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan
memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami persoalan.
Pertemuan 7
Metode Penelitian
Pengertian Metode Penelitian
Metodologi penelitian” berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi
artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai
suatu tujuan. Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,
merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Tentang istilah “Penelitian” banyak para sarjana yang mengenukakan pendapatnya, seperti :
a. David H. Penny Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis
masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
b. J. Suprapto MA Penelitian ialah penyelididkan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta
sistematis.
c. Sutrisno Hadi MA Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
d. Mohammad Ali Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui
penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan
masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya
Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk
melaksanakan pemasaran (Malhotra, 2007).
Desain penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian.
Desain penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu,
desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien. Klasifikasi
desain penelitian dibagi menjadi dua yaitu, eksploratif dan konklusif.
Desain penelitian konklusif dibagi lagi menjadi dua tipe yaitu deskriptif dan kausal.
Dalam penelitian ini digunakan penelitian eksploratif dan deskriptif.
Menurut Malhotra (2007). penelitian eksploratif bertujuan untuk menyelidiki suatu
masalah atau situasi untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang baik. Sementara
itu, penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sesuatu. Penelitian deskriptif
memiliki pernyataan yang jelas mengenai permasalahan yang dihadapi, hipotesis yang
spesifik, dan informasi detail yang dibutuhkan
Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) sering dipakai dengan istilah ex post facto
research. Penelitian deskriptif meliputi survey dan penelusuran fakta-fakta terhadap berbagai
permasalahan. Teknik yang sering dipakai adalah kuantitatif. Karakteristik utama penelitian
ini adalah peneliti hanya dapat melaporkan apa yang terjadi dan telah terjadi pada variabel,
dan tidak dapat mengontrol variabel penelitian.
Tujuan utama jenis penelitian ini adalah
Mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat
populasi atau lokus tertentu
Mengidentifikasi dan mengklasifikasi elemen-elemen/masalah dari suatu
subyek penelitian
Membuat komparasi dan evaluasi
Mengetahui tindakan yang dilakukan seseorang dalam menangani permasalahan
Penelitian Analitik
Pada penelitian analitik, peneliti menggunakan fakta-fakta atau informasi yang sudah
ada, dan menganalisanya dalam rangka evaluasi kritis. Penelitian ini sering dilakukan untuk
mengembangkan hasil penelitian deskriptif, yaitu untuk menjawab “mengapa” dan
“bagaimana” suatu fenomena terjadi. Ciri khusus dari jenis penelitian ini adalah terdapat
penempatan dan penentuan faktor-faktor (variabel) yang berpengaruh.
Penelitian Prediktif
Penelitian ini bertujuan memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
pada suatu subyek di masa yang akan datang. Perkiraan-perkiraan tersebut berdasarkan
analisis mendalam terhadap penyebab dan efek yang ditimbulkan.
Penelitian Aplikatif
Penelitian ini disebut juga penelitian terapan (applied research) atau penelitian tinda
kan (action research). Tujuan penelitian aplikatif adalah:
Menemukan solusi terhadap masalah yang berkembang di masyarakat atau organisasi.
Mengembangkan keterampilan atau cara pendekatan baru untuk memecahkan
masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lainnya.
Penelitian Konseptual
Penelitian konseptual berhubungan dengan pemikiran yang bersifat abstrak atau teori.
Riset ini biasa digunakan ahli filosofi dan pemikir untuk mengembangkan konsep baru atau
untuk menginterpretasi ulang suatu teori atau pemikiran. Contoh penelitian ini antara lain:
studi penyebab penyakit.
Penelitian
Penelitian ini disebut juga dengan penelitian dasar (basic research) atau penelitian
murni (pure research).
Penelitian Empiris
Penelitian empiris mendasarkan kegiatan riset pada pengalaman dan observasi,
kadang tanpa memperhatikan teori atau sistem. Tipe riset ini timbul dari konklusi yang harus
diverifikasi dengan observasi atau eksperimen. Sehingga penelitian ini sering disebut dengan
penelitian eksperimen, atau data-based research. Penelitian ini cocok digunakan ketika
diperoleh bukti bahwa beberapa variabel terbukti mempengaruhi variabel lain. Pembuktian
yang diperoleh dari riset empiris sangat berguna dalam pengujian hipotesa.
Penelitian Historis
Penelitian historis (historical research) yaitu penelitian yang menggunakan sumber
data bersejarah seperti dokumen, catatan sisa, dan sebagainya, yang bertujuan untuk
mempelajari pemikiran atau kejadian yang telah berlangsung, termasuk filosofi pemikiran
seseorang atau kelompok pada berbagai waktu.
Conclusion-Oriented Research
Pada conclusion-oriented, peneliti bebas menentukan masalah, mendesain ulang
penyelidikan, dan disiapkan untuk mengkonseptualisasikan apa yang ditemukan oleh peneliti.
Decision-Oriented Research
Lawan dari conclusion-oriented research. Pada decision-oriented, kebutuhan hasil
penelitian ditentukan oleh pengambil keputusan (decison maker), peneliti tidak berwenang
penuh dalam menentukan riset sesuai dengan keinginannya. Contoh decision-oriented
research antara lain operation research (penelitian operasional), merupakan penggunaan
metode ilmiah yang digunakan untuk menghasilkan keputusan berbasis kuantitatif terhadap
unit operasional yang berada dalam pengawasan pengambil keputusan.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah riset yang didasarkan pada pengukuran secara kuantitatif
pada berbagai karakteristik (variabel). Penelitian ini dapat hanya dapat digunakan pada
fenomena yang bisa dikuantifikasi.
Karakteristik penelitian kuantitatif antara lain:
Melakukan pengumpulan dan analisis data numerik
Melakukan pengukuran terhadap masalah penelitian (skala, jarak, frekuensi, dsb)
Lebih sulit dalam penyusunan proposal
Lebih detail dan terstruktur
Hasilnya lebih mudah digabungkan dan disajikan secara statistik
Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif menitikberatkan kegiatan pada fenomena kualitatif, yaitu
fenomena yang berhubungan dengan atau di dalamnya terdapat kualitas, atau sejenis kualitas.
Menurut Lapau (2012) penelitian kualitatif digunakan untuk memperolah jawaban atau
informasi mendalam tentang pendapat, persepi, dan perasaan seseorang.
Karakteristik penelitian kualitatif antara lain:
Lebih subyektif dibanding kuantitatif
Lebih menggambarkan aspek yang tidak terlihat dari permasalahan (mis: sikap, nilai-
nilai, persepsi)
Lebih mudah dalam penyusunan proposal
Hasilnya lebih sulit diinterpretasikan dan memerlukan tantangan tersendiri
One-TIME Research
One-time research yaitu penelitian yang dilakukan dan dibatasi dalam satu periode
waktu. Penelitian ini disebut juga dengan cross-sectional research. Pembahasan mengenai
cross-sectional lihat pada materi pembelajaran desain studi epidemiologi.
Longitudinal Research
Penelitian ini disebut juga penelitian perkembangan (development research). Tujuan
penelitian ini adalah menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan dengan
menggunakan fungsi waktu.
Penelitian Lapangan dan Studi Kasus
Tujuan penelitian lapangan dan studi kasus adalah mempelajari secara intensif tentang
latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuai unit soial yang ditetapkan
seperti individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat. Hasil penelitian ini berupa gambaran
yang lengkap dan terorganisir mengenai unit tersebut.
Penelitian Laboratorium
Penelitian laboratorium adalah penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup,
dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari variable pengganggu. Hal ini dilakukan karena
dapat memengaruhi hasil dari pengujian hubungan sebab akibat.
Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang ditujukan untuk mengumpulkan data-
data dan segala informasi dengan menggunakan berbagai materi yang terdapat dalam ruang
perpustakaan. Data tersebut dapat dijadikan pondasi dasar dan alat utama bagi praktik
penelitian di lapangan. Materi kepustakaan yang dipakai dapat berupa literatur, buku-buku,
naskah-naskah kuno, catatan, kisah sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain.
Penelitian Eksploratori
Disebut juga penelitian penjajakan. Penelitian ini masih terbuka dan masih mencari
unsur-unsur, ciri-ciri, dan sifat-sifat.
Ciri-ciri penelitian ini antara lain:
Dilakukan ketika tidak ada atau hanya sedikit penelitian yang sudah dilakukan
terhadap permasalahan yang difokuskan oleh peneliti, sehingga pada exploratory
research dilakukan pengembangan hipotesa bukan pengujian hipotesa.
Biasanya belum memiliki hipotesis dan kerangka pemikiran
Biasanya menggunakan pendekatan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
penelitian bukan kerangka berfikir, yang berujuan supaya pemikiran peneliti
mengalir.
Penelitian Penjelasan
Penelitian ini disebut juga penelitian formal atau explanatory
research atau confirmatory research. Penelitian penjelasan berusaha menyoroti hubungan
antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran terlebih dahulu, kemudian
dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
Penelitian Korelasional
Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana variabel-
variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan pada koefisien korelasi.
Penelitian Kausal-Komparatif
Tujuan penelitian Kausal-Komparatif adalah menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat dengan cara berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari
kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data.
Setting Penelitian
Setting penelitian adalah lingkungan, tempat atau wilayah yang direncanakan oleh peniliti
untuk dijadikan sebagai objek penelitian.
Setting penelitian kualitatif naturalistik mempunyai tiga dimensi yaitu:
1. Dimensi tempat,
2. Dimensi pelaku,
3. Dimensi kegiatan
1. Dimensi tempat merupakan daerah atau wilayah di mana subjek atau objek penelitian yang
hendak diteliti. Dimensi tempat ini, dibedakan menjadi tempat terbuka dan tertutup.
Dikatakan sebagai tempat terbuka, jika daerah atau wilayah tidak dibatasi secara nyata, agar
terpisah dari subjek/objek lain. Tempat terbuka ini termasuk misalnya : terminal, pasar,
pelabuhan. Dikatakan sebagai tempat tertutup, jika peneliti perlu menggunakan prosedur
tertentu untuk dapat mengakses atau memasuki objek penelitian tersebut.
2. Dimensi pelaku yaitu subjek atau objek yang berperan dalam menentukan keberhasilan
tahap pengambilan informasi dari suatu proses penelitian.
3. Dimensi kegiatan merupakan implikasi dari adanya fenomena dan persoalan dengan
menjelaskannya di dalam penelitian.
Subjek Peneltian
Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara
sengaja. Subjek penelitia ini menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi
yang diperlukan selama proses penelitian. Informan peneliti ini meliputi beberapa macam,
seperti :
(1) informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informan pokok
yang diperlukan dalam penelitian,
(2) informan utama, yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti,
(3) informan tambahan, mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung
terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.