Anda di halaman 1dari 12

Modul 1

Esensi Sumber Belajar dalam


Pembelajaran Anak Usia Dini
KELOMPOK 1
1. Nadhrotus Syaikhina (857136706)
2. Nur Azizah (857134085)
3. Tarisa Ariani Elly (857140476)
4. Sinora (8562239514)
KEGIATAN BELAJAR
1 2
Hakikat dan
Pentingnya Sumber Belajar
Cara belajar dalam Pembelajaran Anak
anak Usia DINI
A. Hakikat Anak
Hakikat Dan Mengenal anak dan dunianya secara mendalam selalu menjadi hal
yang menarik dan memunculkan keinginan untuk menelusurinya

Cara Belajar secara terus-menerus. Demikian pula yang terjadi pada para ahli
yang memiliki perhatian yang tinggi terhadap anak. Pada awal ahli
yang memahami bahwa anak pada hakekatnya adalah miniatur atau

Anak bentuk kecil orang dewasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara
fisik anak memiliki ukuran yang lebih kecil atau mungil
dibandingkan dengan orang dewasa. Namun demikian, secara
bertahap ia akan tumbuh dan berkembang sehingga suatu saat kelak
ia pun menjadi orang dewasa. Dalam perkembangannya pemahaman
anak ini dikoreksi sejalan dengan munculnya teori-teori baru tentang
anak.
Berikut ini berbagai pendapat para ahli mengenai anak

1. Pandangan Pestalozzi
Johann heinrich pestalozzi adalah seorang ahli pendidikan Swiss yang hidup antara
tahun 1746-1827. Pesta Loji adalah seorang tokoh yang memiliki pengaruh cukup besar
dalam dunia pendidikan. Pesta Loji berpendapat bahwa anak pada dasarnya memiliki
pembawaan yang baik pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak
berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan.

2. Pandangan Maria Montessori


Maria montessori hidup pada tahun 1870-1952. Iya adalah seorang dokter dan ahli
tentang manusia yang berasal dari Italia. Menurut pandangannya anak usia dini sebagai
suatu proses yang berkesinambungan ia memahami bahwa pendidikan merupakan
aktivitas diri yang mengarah pada pembentukan disiplin, pribadi, kemandirian, dan
pengarahan diri.
3. Pandangan Froebe
lFroebel hidup pada tahun 1782-1852. Froebel memandang anak sebagai individu yang
kodratnya bersifat baik. Sifat yang buruk timbul karena kurangnya pendidikan atau
pengertian yang dimiliki oleh anak tersebut. sSetiap tahap perkembangan yang dialami
oleh anak harus dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh anak memiliki potensi, dan
potensi itu akan hilang jika anak tidak dibina dan dikembangkan.

4. Pandangan J.J Rousseau


Rousseau yang hidup antara tahun 1712-1778.Rousseau menyarankan konsep kembali
ke alam dan pendekatan yang bersifat alamiah dalam pendidikan anak. Bagi Rousseau
pendekatan alamiah berarti anak akan berkembang secara optimal tanpa hambatan.
5. Pandangan konstruktivis
Menurut paham ini anak bukanlah individu yang bersifat pasif yang hanya menerima
pengetahuannya dari orang lain. Anak adalah makhluk belajar yang aktif dan dapat
mengkreasi atau mencipta secara membangun pengetahuannya sendiri

6. Pandangan Ki Hadjar Dewantara


Nama aslinya adalah Suwardi suryaningrat lahir pada 2 Mei 1899. Ki Hajar memandang
anak sebagai kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan
untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Akan tetapi, kemerdekaan itu juga sangat
relatif karena dibatasi oleh hak-hak yang patut dimiliki oleh orang lain.
B. Cara Belajar Anak

● Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif


● Anak berbeda satu sama lain
spontan.
● Anak lebih cenderung melihat dan memahami
● Anak senang dan kaya dengan fantasi/daya
sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya
khayal
sendiri
● Anak masih mudah frustasi
● Anak lazimnya senang melakukan berbagai
● Anak masih kurang pertimbangan dalam
aktivitas.
melakukan sesuatu.
● Dengan rasa ingin tahu yang kuat ini anak usia
● Anak memiliki daya perhatian yang pendek
dini cenderung banyak memperhatikan,
● Anak bergairah untuk belajar dan banyak belajar
membicarakan, dan mempertanyakan berbagai
dari pengalaman
hal yang sempat dilihat dan didengarnya,
● Anak semakin menunjukkan minat terhadap
terutama terhadap hal-hal yang baru
teman.
● Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang.
Sumber belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan belajar anak. Tersedianya sumber belajar secara
lengkap dan memadai akan sangat mendukung pencapaian
Pentingnya perkembangan anak secara optimal. Demikian pula
pemanfaatannya secara tepat oleh guru akan memotivasi anak

Sumber Belajar dalam kegiatan belajarnya karena merasa senang dan


memperoleh pengalaman belajar yang bermakna dalam tahap

Dalam
perkembangan berpikir yang sedang mereka lalui.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsur
pembelajaran anak usia dini memegang peranan penting dalam
Pembelajaran rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang bermutu,
menarik dan bermakna bagi anak. Sumber belajar tersebut

Anak Usia Dini menjadi sangat penting, karena ketersediaannya yang


membutuhkan semangat motivasi dan minat anak untuk belajar
dan mengeksplorasi berbagai sumber informasi secara leluasa
dan sesuai dengan minat anak-anak.
Ada beberapa pertimbangan mengenai pentingnya sumber
belajar dalam pembelajaran anak usia dini yaitu :

1. Sumber belajar memberi kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan


memperkaya wawasan anak dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar
seperti buku, alat, narasumber, metode, lingkungan, dan lain-lain.
Anak dapat memperoleh pengetahuan melalui buku, yang pada umumnya telah
dirancang sesuai dengan kebutuhan anak-anak, sederhana, menarik, atraktif, dan
berwarna-warni.

2. Sumber belajar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam


berbahasa.Perkembangan kemampuan anak dalam berbahasa sangat berkembang pesat
jika difasilitasi dengan berbagai sumber belajar seperti buku-buku bergambar,
menghadirkan narasumber menggunakan radio cerita dari guru, beragam alat permainan
edukatif untuk perkembangan bahasa, dan sumber-sumber lainnya.
3. Sumber belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan dan juga
mengajar anak mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya.Penggunaan alat
permainan sebagai sumber belajar dapat memotivasi anak untuk melakukan kegiatan
dan menggunakan semua panca indranya secara aktif. Lingkungan di sekitar anak
merupakan sumber belajar potensial untuk meningkatkan perkembangan dan
kemampuan anak.

4. Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak
meningkat.Sumber belajar yang beragam dan bervariasi akan menimbulkan rasa
ketertarikan anak terhadap materi yang akan disampaikan guru anak-anak dapat memilih
sumber belajar mana yang paling cocok bagi dirinya sesuai dengan kecenderungan minat
dan gaya belajar masing-masing.
5. Sumber belajar memungkinkan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan
lebih baik.Pemanfaatan sumber belajar yang beragam dapat meningkatkan pemahaman
anak secara lebih baik. Hal tersebut dikarenakan materi untuk anak disampaikan secara
lebih jelas dan aktual. Dalam praktek pembelajaran anak usia dini dengan memanfaatkan
sumber belajar yang beragam memberi kesempatan kepada anak untuk menunjukkan
dan mengekspresikan berbagai kemampuan dan kebolehannya sebagai manfaat dan
testimulasinya kemampuan anak secara lengkap dan tepat.

6. Sumber belajar mendukung siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar,
yaitu selain mendengarkan uraian dari guru. Tetapi juga mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain. Perbatasan sumber belajar dalam pembelajaran anak
sering menyebabkan anak tidak terfasilitasi perkembangan dan minatnya secara
memadai. Hal tersebut dapat dipahami karena bagaimana anak akan bisa berkreasi
sementara sumber belajar yang tersedia bagi mereka sangat terbatas.
Sekian
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai