Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG)

Volume 2 No 2, Juli 2021


ISSN: 2721-2033

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK


TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK
USIA SEKOLAH DASAR
Listia Nur Farizah1*, I.G.A. Kusuma Astuti2,Ratih Larasati3
123
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
* listiafarizah@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan : Karies gigi merupakan salah satu masalah
kesehatan mulut yang dapat mempengaruhi kesehatan
masyrakat. Kejadian karies gigi banyak dialami baik oleh anak-
Kata kunci: anak maupun orang dewasa. Masalah gigi yang sering terjadi
konumsi makanan kariogenik, adalah karies gigi yaitu salah satunya terjadi pada kelompok anak
karies gigi, anak usia sekolah dibawah usia 15 tahun. Banyak faktor yang dapat menyebabkan
dasar karies gigi pada anak karena pada anak usia sekolah cenderung
lebih menyukai makanan manis-manis seperti coklat, kue-kue,
gula dan lain-lain. Makanan kariogenik tersebut termasuk dalam
karbohidrat yang bisa menyebabkan terjadinya karies gigi.
tingkat konsumsi makanan kariogenik yang tinggi cenderung
akan meningkatkan risiko kejadian karies, sedangkan anak yang
rendah konsumsi makanan kariogenik akan mempunyai resiko
rendah terhadap kejadian karies. Tujuan : Menjelaskan hubungan
konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies pada
anak usia Sekolah Dasar. Metode : Protokol dan evaluasi literature
review ini menggunakan PRISMA checklist untuk menentukan
penyeleksi seleksi studi. Academic database yang digunakan dalam
pencarian artikel yaitu Google Scholar dan DOAJ dengan kata
kunci pencarian mengguanakn metode Boolean searching yaitu
Dental Caries, karies gigi, cariogenic food, Makanan Kariogenik dan
artikel yang didapat berjumlah 52 artikel. Kemudian dievaluasi
dengan menggunakan PRISMA Checklist yang mengacu pada
kriteria inklusi dan eksklusi berdasarkan PICOS. Hasil :
Berdasarkan hasil review dari 9 artikel didapatkan bahwa
makanan kariogenik bukan satu-satunya penyebab terjadinya
karies. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian karies
pada anak usia sekolah yang mengkonsumsi makanan kariogenik
yaitu faktor perilaku anak terhadap kesehatan gigi dan mulut
serta frekuensi konsumsi makanan kariogenik. Semakin baik
perilaku anak terhadap kesehatan gigi dan mulut serta frekuensi
konsumsi makanan kariogenik maka semakin rendah resiko
kejadian karies gigi pada usia sekolah dasar.

266
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

ABSTRACT
Key word: Introduction : Dental caries is one of the oral health
consumption of cariogenic problems that can affect public health. The incidence of
food, dental caries, dental caries is experienced by both children and adults.
elementary school age
Dental problems that often occur are dental caries, one of
children
which occurs in the group of children under the age of 15
years. Many factors can cause dental caries in children
because school-age children tend to prefer sweet foods such
as chocolate, cakes, sugar and others. These cariogenic
foods are included in carbohydrates that can cause dental
caries. A high level of cariogenic food consumption tends to
increase the risk of caries occurrence, while children with
low cariogenic food consumption will have a low risk of
caries occurrence. Objective : To explain the relationship
between cariogenic food consumption and caries incidence
in elementary school age children. Methods: The protocol
and evaluation of this literature review used the PRISMA
checklist to determine the selectors of the study selection.
The academic database used in the article search is Google
Scholar and DOAJ with the search keywords using the
Boolean searching method, namely Dental Caries, dental
caries, cariogenic food, cariogenic food and the articles
obtained are 52 articles. Then evaluated using the PRISMA
Checklist which refers to the inclusion and exclusion criteria
based on PICOS. Results: Based on the results of a review of
9 articles, it was found that cariogenic foods were not the
only cause of caries. Other factors that can influence the
incidence of caries in school-age children who consume
cariogenic foods are the child's behavior factors towards
dental and oral health and the frequency of consumption of
cariogenic foods. The better the behavior of children
towards dental and oral health and the frequency of
consumption of cariogenic foods, the lower the risk of
dental caries at elementary school age.

PENDAHULUAN
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan,
dimulai dari permukaan gigi (ceruk, fisura dan daerah interproksimal) meluas ke arah
pulpa. Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada satu
permukaan gigi atau lebih, serta dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi,
misalnya dari email ke dentin atau pulpa (Tarigan,2013).
Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang dapat
mempengaruhi kesehatan masyrakat. Kejadian karies gigi banyak dialami baik oleh anak-

267
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

anak maupun orang dewasa. Karies gigi umunya terjadi di negara berkembang di
bandingkan di negara maju karena prevalensi karies di negara maju terus menurun,
sedangkan di negara berkembang prevalensi cenderung terus meningkat (WHO,2019).
Tingginya angka kejadian karies memerlukan penanganan yang optimal, terutama
kejadian karies pada anak (Winahyu,2019).
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013 dan 2018 presentase penduduk yang
mempunyai masalah gigi dan mulut mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu
dari 25,9% menjadi 57,6%. Masalah gigi yang sering terjadi adalah karies gigi yaitu
sebanyak 45,3%, salah satunya terjadi pada kelompok anak dibawah usia 15 tahun yaitu
diantaranya 36,4% terjadi pada anak usia 3-4 tahun, 54,0% pada usia 5-9 tahun dan 41,4%
terjadi pada anak usia 10-14 tahun dan hanya 10,2% masyakat Indonesia yang menerima
perawatan tenaga medis kesehatan gigi dan mulut (Riskesdas,2018).
Banyak faktor yang dapat menyebabkan karies gigi pada anak karena pada anak usia
sekolah cenderung lebih menyukai makanan manis-manis seperti coklat, kue-kue, gula
dan lain-lain. Makanan kariogenik tersebut termasuk dalam karbohidrat yang bisa
menyebabkan terjadinya karies gigi (Prakoso,2016). Makanan kariogenik yang banyak
mengandung gula dan bersifat lengket sehingga dapat menempel pada permukaan gigi
apabila tidak dibersihkan dengan baik. Makanan manis memperngaruhi terbentuknya
karies gigi. Pola konsumsi makanan jenis gula dan sukrosa menambah cepat terjadinya
karies gigi, terutama pada anak yang senang mengkonsumsi makanan manis ini.
Hubungan gula dengan snack lebih besar dari total diet karena snack lebih sering
dimakan dalam frekuensi tinggi. Pengaruh pola makanan dalam proses karies biasanya
bersifat lokal, terutama dalam frekuensi mengkonsumsi makanan. Setiap kali seseorang
mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat, maka asam akan
diproduksi oleh beberapa bakteri penyebab karies di rongga mulut sehingga terjadi
demineralisasi yang berlangsung selama 20 – 30 menit setelah makan (Sirat, 2017)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Karina dkk (2019), tentang resiko
kejadian karies gigi ditinjau dari konsumsi makanan kariogenik pada anak usia sekolah di
kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa tingkat konsumsi makanan kariogenik yang
tinggi cenderung akan meningkatkan risiko kejadian karies, sedangkan anak yang rendah
konsumsi makanan kariogenik akan mempunyai resiko rendah terhadap kejadian karies.

METODE
Strategi Pencarian Literature
Rangkuman yang menyeluruh dalam bentuk literature review mengenai hubungan
konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies pada anak usia sekolah dasar.
Protokol dan evaluasi literature review menggunakan PRISMA checklist untuk menentukan
penyeleksi seleksi studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan literature
review. Pencarian literature dilakukan selama satu bulan yaitu dari bulan Agustus-
September 2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
didapat berupa artikel jurnal baik artikel jurnal nasional maupun internasional. Literature
didapatkan dari 2 academic database yaitu: Google scholar dan DOAJ. Jumlah artikel
minimal yang direncanakan adalah 5 artiktel, yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir.

268
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Mengacu pada PICOS, kriteria inklusi dan ekslusi ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Kriteria Inklusi Ekslusi
Populations Anak usia Di bawah
sekolah dasar atau di atas
anak usia
sekolah
dasar
Intervention Penyebab Penyebab
s karies karena karies Title Identified and Screened
makanan selain dari (n=32)
kariogenik makanan
kariogenik Abstract identified and
Comparator - - screened (n=12)
Outcomes Makanan Selain Exlude (n=3)
kariogenik makanan Full Text ( n=9)
terhadap kariogenik
kejadian terhadap
Study Included in Synthesis
karies kejadian
(n=9)
karies
Study Design Deskriptif, Kohort,
and Analitik kasus
Publication Observasiona, control
Types Pendekatan
cross-sectional
Publication 2010 atau Sebelum
Years sesudahnya 2010
anguages Bahasa Selain
Indonesia dan Bahasa
Bahasa Indonesia
Inggris dan Bahasa
Inggris

Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

Hasil seleksi artikel studi didapat digambarkan dalam Diagram Flow sebagai berikut :

269
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Research Identified through


database : Google Scholar dan
DOAJ (n=52)

Record after duplicates


removed (n=51) Exlude (n=20)
Populations
(n=9)
Outcome (n=3)
Study Design
(n=2)
Publication years
(n=6)
Languages (n=0)

Gambar 1. PRISMA flow diagram dalam pemilihan kelayakan artikel tentang


pengaruh makanan kariogenik terhadap kejadian karies

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1 Rangkuman Hasil Systematic Literature Review
No Penulis Tahu Jurnal Judul Metode Hasil Databas
n Vol(No) e
1 Zasendy 2020 MOLUCCA Hubungan D : Ada Google
Rehena S HEALTH Jenis dan Deskriptif hubungan Schoolar
JOURNAL Frekuensi Analitik antara jenis
Jurnal Konsumsi dengan dan frekuensi
Kesehatan Makanan pendekata konsumsi
UKIM Vol. Kariogeni n Cross Makanan
2 (1) k dengan sectional Kariogenik
Kejadian S : 32 dengan
Karies responden kejadian
Gigi pada Karies Gigi
Anak SD pada anak
Negeri 5 SD Negeri 5
Waai Waai
Kabupate Kabupaten
n Maluku Maluku
Tengah Tengah
2 Sri 2016 Jurnal PDGI Hubungan D : Terdapat Google
Lestari Vol. 65(2) Antara Deskriptif hubungan Schoolar
dan Tara Kebiasaan Analitik antara
Ayu Konsumsi dengan kebiasaan
Atmadi Makanan pendekata konsumsi
P. Manis n survey makanan
dengan S : 40 manis

270
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Karies responden dengan


Gigi Anak karies gigi
Usia pada
Sekolah reponden
3 Rizki 2016 e-journal Hubungan D: Terdapat Google
Safira Keperawata Frekuensi Observasi hubungan Schoolar
Talibo, n (e-KP) Konsumsi Analitik frekuensi
Mulyadi, Vol. 4(1) Makanan dengan konsumsi
dan Kariogeni pendekan makanan
Yolanda k dan cross kariogenik
Kebiasaan sectional. dengan
Menggoso S : 43 kejadian
k Gigi responden karies gigi
dengan
Kejadian
Karies
Gigi Pada
Siswa
Kelas III
SD 1 dan 2
Sonuo
4 Safira 2018 Jurnal Hubungan D: Ada Google
Diyanti Ilmiah Ilmu Kebiasaan Deskriptif hubungan Schoolar
Elbees, Keperawata Menggoso Analitik yang
Chandra n Indonesia k gigi dan dengan signifikan
Tri Vol. 8(4) Frekuensi pendekata antara
Wahyudi Konsumsi n cross frekuensi
Makanan sectional konsumsi
Kariogeni S : 152 makanan
k dengan responden kariogenik
Karies dengan
Gigi pada karies gigi
Anak Usia
di SDN
Pancoran
Mas 2
5 Cornelis 2016 Arkesmas, Hubungan D: Ada Google
Navianu Vol 1(2) Karakteris Kuantitaif hubungan Schoolar
s tik dan dengan yang
Konsumsi pendekata signifikan
Makanan n cross antara
Kariogeni sectional konsumsi
k dengan S :140 makanan
Kejadian responden kariogenik
Karies dengan

271
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Gigi pada kejadian


Siswa karies
umur 11-
12 tahun
di Sekolah
Dasar
Negeri
Terpilih
Wilayah
Kerja
Puskesma
s Taktakan
Kota
Serang
6 Ni Made 2017 Intisari Hubungan D: Terdapat DOAJ
Sirat, Sains Medis Pola Jajan Observasi hubungan
Asep Vol. 8(3) Kariogeni dengan antara
Arifin k dengan pendekata konsumsi
Senjaya, Karies n cross makanan
dan I pada sectional kariogenik
Nyoman Siswa S : 550 dengan
Wirata Sekolah responden karies gigi
Dasar di
Wilayah
Kerja
Puskesma
s III
Denpasar
Selatan,
Bali 2016
7. Yulisetya 2016 The 3rd Hubungan D: Ada Google
ningrum University Konsumsi Deskriptif hubungan Scoolar
dan Eko Research Jenis Korelatif antara
Rujianto Colloquium Makanan dengan konsumsi
Kariogeni pendekata jenis
k dengan n Cross makanan
Kejadian Sectional kariogenik
Karies S: 44 dengan
Gigi pada Responde kejadian
Anak di n karies pada
SDN anak
Kradon
Kudus
8. Sohra 2018 Jurnal Pola D: cross Tidak ada Google
Annissa, Ilmiah Konsumsi sectional hubungan Scoolar

272
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

dan Kesehatan Makanan S: 74 yang


Fajaria Masyarakat Kariogeni responden signifikan
Nurcand Vol. 11 (2) k, antara pola
ra Kebiasaan konsumsi
Menggoso makanan
k Gigi, kariogenik
dan Karies dengan
pada karies
Anak Usia
Sekolah di
SDN
Cipedak
02 Jakarta
Selatan

9. Ni 2018 Journal of Usia Dan D: Tidak ada Google


Wayan Holistic Frekuensi Analitik hubungan Scoolar
Ayu Nursing Mengkons Korelatif antara
Dewi Science umsi dengan frekuensi
Lestari, (JHNS) Makanan rancangan mengkonsum
dan Lala Volume 5(2) Kariogeni Cross si makanan
Budi k sectional kariogenik
Fitriana Berhubun dengan
gan kejadian
Dengan karies gigi di
Kejadian MI Al Huda,
Karies Karangnongk
Gigi Anak ,
Maguwoharj
o, Depok,
Sleman,
Yogyakarta

Berdasarkan sembilan artikel yang telah direviu pada bab 4 didapatkan dua hasil
yang berbeda mengenai hubungan makanan kariogenik terhadap kejadian karies gigi
pada anak usia Sekolah Dasar yaitu sebanyak tujuh artikel yang menyatakan bahwa ada
hubungan antara konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies gigi dan dua
artikel menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik
terhadap kejadian karies gigi.

Ada Hubungan Antara Konsumsi Makanan Kariogenik Terhadap Kejadian Karies Gigi
Pada Anak Usia Sekolah Dasar
Hubungan konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies gigi dapat terjadi
karena makanan kariogenik adalah makanan yang kaya akan gula dan dapat memicu

273
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

timbulnya kerusakan gigi. Sifat dari makanan kariogenik adalah lengket serta melekat
pada permukaan gigi dan mudah terselip diantara permukaan gigi seperti coklat,
permen, biskuit, roti, kue-kue dan lain-lain (Rahmadhan,2010).
Frekuensi konsumsi makanan kariogenik sangat berpengaruh terhadap kejadian
karies gigi, karena semakin sering seseorang dalam mengonsumsi makanan manis dan
lengket akan mengakibatkan saliva dalam rongga mulut tetap dalam suasana asam,
akibatnya gigi akan semakin rentan terhadap karies. Konsumsi makanan manis dalam
waktu senggang jam makan akan lebih berbahaya daripada pada waktu makan utama.
Karena kontak gula dengan plak menjadi diperpanjang dengan makanan manis yang
menghasilkan pH lebih rendah. Hubungan antara konsumsi karbohidrat dengan
terjadinya karies gigi ada kaitannya dengan pembentukan plak pada permukaan gigi.
Plak tersebut terbentuk dari sisa makanan yang melekat di sela-sela gigi dan plak tersebut
akan ditumbuhi bakteri yang dapat mengubah glukosa menjadi asam sehingga pH
rongga mulut menurun sampai dengan 4,5. Pada keadaan demikian maka akan
membentuk pori-pori atau porositas pada struktur email gigi sehingga dapat
menyebabkan larutnya mineral kalsium (Rahmadhan,2010).

Tidak Ada Hubungan Antara Konsumsi Makanan Kariogenik Terhadap Kejadian


Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Dasar
Hubungan konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies tidak terjadi
karena adanya faktor lain yang dapat mencegah terjadinya karies gigi pada anak usia
Sekolah Dasar yang sering mengkonsumsi makanan kariogenik yaitu karena makanan
kariogenik bukan satu-satunya penyebab terjadinya karies gigi. Ada faktor lain yang
dapat mencegah terjadinya karies gigi pada anak usia Sekolah Dasar yaitu salah satunya
faktor perilaku yang berhubungan dengan kesehatan gigi (Rahmawati dalam
Listriana,2018). Faktor Perilaku sangat berpengaruh terhadap tingginya prevalensi karies.
Perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik akan sangat berperan
penting dalam menentukan derajat kesehatan dari masing-masing individu (Budiharto
dalam Saptiwi,2019). Bila perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang kurang
baik, maka kecenderungan terjadinya karies semakin besar. Oleh karena itu perilaku
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang kurang baik harus diubah (Sutjipto,2013).

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil literature review dan pembahasan mengenai hubungan konsumsi
makanan kariogenik terhadap kejadian karies pada anak usia Sekolah Dasar dari
sembilan artikel yang direviu maka dapat disimpulkan bahwa makanan kariogenik dapat
menyebabkan terjadinya karies pada anak yang sering mengkonsumsi makanan
kariogenik karena makanan kariogenik kaya akan gula dan dapat memicu timbulnya
kerusakan gigi. Selain itu, konsumsi makanan kariogenik yang sering dan berulang-ulang
akan menyebabkan pH plak di bawah normal dan menyebabkan demineralisasi enamel
dan terjadilah pembentukan karies. Meskipun demikian makanan kariogenik bukan satu-
satunya penyebab terjadinya karies gigi. Banyak faktor penyebab yang dapat memicu
terjadinya karies gigi, salah satunya dapat dilihat dari perilakunya yaitu bagaimana
seseorang menjaga kebersihan gigi dan mulutnya.

274
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

DAFTAR PUSTAKA

Aman, Q. 2017. “Hubungan Pengetahuan Tentang Konsumsi Makanan Kariogenik


Dengan Karies gigi Molar Permanen Pada Anak kelas IV dan V Sekolah dasar Inpres
Watu rutu”. Skripsi. Poltekkes kemenkes Yogyakarta.
Kidd, Edwina A.M., Joyston, Sally.2013. Dasar-dasar Karies. Jakarta : EGC
Listrianah. 2018. “Gambaran Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada siswa – siswi
Sekolah Dasar Negeri 13 Palembang”. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang). Vol.
13 No. 2.
Prakoso, H. M. 2016. “Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan
Menggosok Gigi Pada Anak Serta Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Karies Gigi di
PAUD Taman Caria Surakarta”. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Putri, M. H., Herijulianti E., Nurjannah, N..2012. Ilmu Pencegahan penyakit Jaringan Keras
dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta : EGC
Rahmadhan, A.D. 2010. Serba-serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Bukune. Jakarta.
Riskesdas. 2018. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI.
Saptiwi, B., Hanafi, M., Purwitasari, D., 2019. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Mulut Terhadap Status Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Warga Samin
Surosentiko Kabupaten Blora. Jurnal Kesehatan Gigi. Vol. 6(1):68-71.
Sirat, N. M., Senjaya A. A., Wirata, I N.. 2017. “Hubungan Pola Jajan Kariogenik Dengan
Karies Pada Siswa Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas III Denpasar Selatan
Bali”. Intisari Sains Medis, 2017. Vol. 8 No. 3 : 193-197.
Sutjipto C., Wowor, V.N.S., Kaunang W.P.J., 2013, Gambaran Tindakan Pemeliharaan
Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia 10-12 Tahun di SD Kristen Eben Haezan 02
Manado, Jurnal e Biomedik, 1(1):697-706.
Tarigan, Rasinta. 2013. Karies Gigi Edisi 2. Jakarta : EGC
Winahyu, Karina Megasari. 2019. “Risiko Kejadian Karies gigi Ditinjau Dari Konsumsi
Makanan Kariogenik Pada Anak Usia Sekolah di Kabupaten Tangerang”. Faletehan
Health Jurnal. Vol. 6 No. 1 : 25-29
World Health Organization. 2019. Oral Health Information system. Diakses dari:
http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/oral-health

275

Anda mungkin juga menyukai