Anda di halaman 1dari 12

MODUL

PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI GINGIVITIS

Disusun oleh :
Nama : Rr. Shinta Putri N S L
NIM : P07125218030
Prodi : S.Tr Terapi Gigi

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan saya kesehatan, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas penulisan
modul tentang “Pengertian dan Klasifikasi Gingivitis”. Adapun penulisan makalah
ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata kuliah Pengelolaan Alat dan
Bahan Periodontologi. Saya ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada semua pihak yang telah mendukung serta membantu saya selama proses
penyelesaian makalah ini hingga selesai. Penulis juga berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca. Tak lupa dengan seluruh
kerendahan hati, saya meminta kesediaan pembaca untuk memberikan kritik serta
saran yang membangun mengenai penulisan makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Terima kasih.

Yogyakarta, 8 Februari 2021

i
Tujuan Pembelajaran :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian gingivitis.
2. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi gingivitis.
3. Untuk mengetahui dan memahami pencegahan gingivitis.
4. Untuk mengetahui dan memahami perawatan gingivitis.

ii
MATERI

1. Definisi Gingivitis
Gingiva merupakan bagian mukosa rongga mulut yang mengelilingi gigi
dan menutupi lingir (ridge) alveolar yang berfungsi melindungi jaringan di bawah
pelekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga mulut (Manson & Eley,
1993). Peradangan pada jaringan gingiva dapat menyebabkan gejala periodontitis
sampai kehilangan gigi. Peradangan pada jaringan gingiva disebut dengan
gingivitis (Lang, NP. et al., 2009).
Gingivitis merupakan inflamasi atau peradangan yang mengenai jaringan
lunak di sekitar gigi yaitu jaringan gingiva (Nevil, 2002). Gambaran klinis
gingivitis adalah kemerahan yang muncul pada margin gingiva, pembesaran
pembuluh darah di jaringan ikat subepitel, hilangnya keratinisasi dari permukaan
gingiva dan perdarahan pada saat probing. Pembengkakan dan hilangnya tekstur
free gingiva mencerminkan hilangnya jaringan ikat fibrous (Lang, NP. et al.,
2009).
Penyebab gingivitis dibagi menjadi dua, yaitu penyebab utama dan
penyebab sekunder atau predisposisi. Penyebab utama gingivitis adalah
penumpukan mikroorganisme yang membentuk suatu koloni serta membentuk
plak gigi yang melekat pada tepi gingiva. Penyebab sekunder antara lain berupa
faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor lokal meliputi kavitas karies, restorasi
gagal, tumpukan sisa makanan, gigi tiruan yang desainnya tidak baik, pesawat
orthodontik dan susunan gigi geligi yang tidak teratur, sedangkan faktor sistemik
meliputi faktor nutrisional, faktor hormonal, hematologi, gangguan psikologi dan
obat-obatan (Manson & Eley, 1993).
Gingivitis yang tidak dirawat dapat berkembang menjadi kerusakan
jaringan pendukung gigi sampai kehilangan gigi (Oredugba, F., and Ayanbadejo,
P., 2012).

1
Gingivitis dapat terjadi pada usia berapapun, tetapi paling sering timbul
pada usia pubertas (Susetyo, B., 1998). Faktor hormonal yang menjadi faktor
sekunder atau predisposisi gingivitis tersebut salah satunya adalah
ketidakseimbangan hormon yaitu peningkatan hormon endokrin pada usia
pubertas (Jurgen & Angelika D., 2009).

2. Klasifikasi Gingivitis
Secara garis besar gingivitis diklasifikasikan menjadi:
A. Gingivitis Akut
Gambaran klinis pada gingivitis akut adalah pembengkakan yang
berasal dari peradangan akut dan gingiva yang lunak. Debris yang
berwarna keabu-abuan dengan pembentukan membran yang terdiri dari
bakteri, leukosit polimorfonuklear dan degenarasi epitel fibrous. Pada
gingivitis akut terjadi pembentukan vesikel dengan edema interseluler dan
intraseluler dengan degenarasi nukleus dan sitoplasma serta ruptur dinding
sel.
Gingivitis akut dibagi menjadi :
a. Gingivitis Ulseratif Nekrosis Akut / GUNA
(Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis IANUG)
GUNA terbagi lagi menjadi:
- GUNA dengan fajctor sistemik tidak dikenal
- GUNA yang berkaitan dengan H.I.V
b. Gingivostomatitis herpetis akut (Acute Herpetic Gingivostomatitis)
B. Gingivitis kronis
Gambaran gingivitis kronis adalah pembengkakan lunak yang
dapat membentuk cekungan sewaktu ditekan dan terlihat infiltrasi cairan
serta eksudat pada peradangan. Pada saat dilakukan probing terjadi
perdarahan dan permukaan gingiva tampak kemerahan. Degenerasi

2
jaringan konektif dan epitel dapat memicu peradangan dan perubahan pada
jaringan tersebut. Jaringan konektif yang mengalami pembengkakan dan
peradangan sehingga meluas sampai ke permukaan jaringan epitel.
Penebalan epitel, edema dan invasi leukosit dipisahkan oleh daerah yang
mengalami elongasi terhadap jaringan konektif. Konsistensi kaku dan
kasar dalam mikroskopis nampak fibrosis dan proliferasi epitel adalah
akibat dari peradangan kronis yang berkepanjangan.
Gingivitis kronis terbagi lagi menjadi:
a. Gingivitis simpel / tidak berkomplikasi (Simple unicomplicated
gingivitis)
b. Gingivitis berkomplikasi (complicatedgingivitis)
c. Gingivitis deskuamatif (descuamative gingivitis)
C. Gingivitis yang tidak berkaitan dengan plak bakteri.
Klasifikasi Gingivitis menurut lokasinya
a. Gingivitis Lokalisata
Gingivitis yang hanya terdapat pada satu gigi.
b. Gingivitis Generalisata
Gingivitis yang hampir menyeluruh pada semua gigi rahang atas atau
rahang bawah.
c. Gingivitis Marginalis
Gingivitis yang terdapat pada daerah margin dan bisa mencapai daerah
attached gingiva
d. Gingivitis Dims
Gingivitis yang melibatkan gingiva margin dan attached gingiva serta
papila interdental
e. Gingivitis Papilaris
Gingivitis yang melibatkan papila interdental dan meluas ke marginal
gingiva yang berbatasan.

3
3. Pencegahan Gingivitis
1. Menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan gusi
Karena penyebab gingivitis adalah plak, maka kebersihan gigi dan gusi
adalah yang utama. Biasakan menyikat gigi dua kali selama dua menit di pagi hari
setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur, dan gunakan pasta gigi dengan
kandungan Zinc-Citrate yang memberikan perlindungan terhadap lapisan bakteri.

2. Menggunakan benang gigi


Benang gigi membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang masih
tertinggal di sela-sela gigi dan menyebabkan berkembangnya plak pada gigi.

3. Pembersihan plak dan karang gigi rutin ke dokter gigi


Kunjungan ke dokter gigi minimal sekali setiap 6 bulan berlaku untuk
mengontrol plak dan karang gigi supaya tidak berkembang menjadi gingivitis atau
penyakit gigi dan mulut lainnya. Jika Anda termasuk orang dengan faktor risiko
gingivitis yang lebih tinggi, dokter akan menyarankan kunjungan untuk dilakukan
lebih sering.

4. Perhatikan faktor risiko


Kurangi atau hentikan kebiasaan-kebiasaan yang dapat meningkatkan
risiko terkena gingivitis seperti merokok dan mengonsumsi makanan dan
minuman manis dan asam.

4
4. Perawatan Gingivitis
1. Scaling dan Root Planing
Scaling adalah suatu proses membuang plak dan kalkulus dari permukaan
gigi, baik supragingiva maupun subgingiva. Sedangkan root planing adalah proses
membuang sisa – sisa kalkulus yang terpendam dan jaringan nekrotik pada
sementum untuk menghasilkan permukaan akar gigi yang licin dan keras. Tujuan
utama skeling dan root planing adalah untuk mengembalikan kesehatan gusi
dengan cara membuang semua elemen yang menyebabkan radang gusi baik plak
maupun kalkulus dari permukaan gigi.

2. Berkumur dengan obat


Berbagai obat kumur hanya sedikit yang berisi bahan kimia yang mampu
mematikan bakteri plak, sehingga hanya obat kumur tertentu yang mendapatkan
pengakuan dari American Dental Assosiation. Keunggulan obat kumur adalah
dapat menyerap ke daerah subgingiva walaupun hanya beberapa milimeter saja.
Jadi obat kumur tetap paling efektif terhadap plak supragingiva (Reddy, 2008).

3. Obat pereda nyeri


Apabila rasa sakitnya amat intens sampai membuat kesulitan mengunyah
dan menggigit makanan, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri seperti
ibuprofen dan paracetamol. Kedua obat tersebut efektif untuk meredakan sensasi
nyut-nyutan di sekitar gusi.

4. Obat antibiotik
Dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk mencegah infeksi yang
semakin parah. Antibiotik bekerja dengan cara menekan pertumbuhan bakteri
penyebab infeksi. Tetapi harus memperhatikan dosis dan cara penggunaan untuk
menghindari kondisi gusi yang bertambah parah.

5
5. Operasi
Dalam kasus serius, operasi flap dapat dilakukan untuk mengangkat plak
dan karang gigi dari kantong gusi. Dokter juga akan melakukan prosedur cangkok
tulang dan jaringan jika kerusakan gigi yang dialami terlampau parah.

6
RANGKUMAN

Gingiva merupakan bagian mukosa rongga mulut yang mengelilingi gigi


dan menutupi lingir (ridge) alveolar yang berfungsi melindungi jaringan di bawah
pelekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga mulut (Manson & Eley,
1993).
Gingivitis merupakan inflamasi atau peradangan yang mengenai jaringan
lunak di sekitar gigi yaitu jaringan gingiva (Nevil, 2002). Secara garis besar
gingivitis diklasifikasikan menjadi gingivitis kronis dan gingivitis akut.
Penyebab utama gingivitis adalah penumpukan mikroorganisme yang
membentuk suatu koloni serta membentuk plak gigi yang melekat pada tepi
gingiva. Gingivitis yang tidak dirawat dapat berkembang menjadi kerusakan
jaringan pendukung gigi sampai kehilangan gigi (Oredugba, F., and Ayanbadejo,
P., 2012).
Cara pencegahan gingivitis yaitu dengan menjaga kebersihan dan
kesehatan gigi dan gusi, menggunakan benang gigi, pembersihan plak dan karang
gigi rutin di dokter gigi, dan memperhatikan faktor risiko penyebab gingivitis.
Sedangkan cara perawatan gingivitis yaitu scaling dan root planing, berkumur
dengan obat kumur, mengkonsumsi obat pereda nyeri, mengkonsumsi obat
antibiotik, dan dalam kasus serius operasi flap dapat dilakukan untuk mengangkat
plak dan karang gigi dari kantong gusi.

7
Latihan Soal

1. Apa yang disebut dengan gingivitis ?


Jawab : Gingivitis merupakan inflamasi atau peradangan yang mengenai jaringan
lunak di sekitar gigi yaitu jaringan gingiva.

2. Apa penyebab utama gingivitis ?


Jawab : Penumpukan mikroorganisme yang membentuk suatu koloni serta
membentuk plak gigi yang melekat pada tepi gingiva.

3. Apa saja faktor sistemik yang menyebabkan gingivitis ?


Jawab : Faktor nutrisional, faktor hormonal, hematologi, gangguan psikologi dan
obat-obatan.

4. Apa yang dimaksud dengan scaling ?


Jawab : Suatu proses membuang plak dan kalkulus dari permukaan gigi, baik
supragingiva maupun subgingiva.

5. Apa yang dimaksud dengan root planing ?


Jawab : Proses membuang sisa – sisa kalkulus yang terpendam dan jaringan
nekrotik pada sementum untuk menghasilkan permukaan akar gigi yang licin dan
keras.

8
Referensi :
Dalimunte, S.H, Pengantar Periodontitis. Universitas Sumatera Utara Ed-1, 1996.
Medan
Langlais RP, Miller Cs, Atlas Berwarna Kelainan Rongga mulut yang Lazim.
Hipokrates, 1998. Jakarta

Leung W.K, Daniel. C, dkk. Toot Loss in Treated Periodntitis Patient Responsible
for Their Suportive Care Arragement. Journal of Clinical Periodontologi, Ed-33,
2006. Hongkong

Anda mungkin juga menyukai