Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 10 Nomor 1, Januari-Juni 2018

Hal 32 - 39; website : www.jurnalwijaya.com; ISSN : 2301-4113

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN


KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH (7-9 TAHUN)
DI SD MARDIYUANA KABUPATEN BOGOR

Al Muhajirin

STIKes Wijaya Husada Bogor


Email : wijayahusada@gmail.com

ABSTRAK
Karies gigi pada anak merupakan masalah serius dalam kesehatan gigi dan mulut. Pada tahun 2013
prevalensi karies gigi di Indonesia mencapai 90,05%. Pada tahun 2011 prevalensi kesehatan gigi
dan mulut di Bogor mencapai 60%. Anak usia sekolah dasar adalah satu kelompok yang rentan
terhadap penyakit gigi dan mulut. Karies gigi ini banyak terjadi pada anak-anak karena anai-anak
menyukai makanan yang bersifat kariogenik yang bisa menyebabkan terjadinya karies gigi.
Tujuannya untuk mengetahui hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian
karies gigi pada anak usia sekolah (7-9 tahun) di Mardiyuana Kabupaten Bogor. Jenis penelitian
ini adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Cara pengambilan sampel ini
menggunakan total sampling dengan jumlah responden 98 responden. Pengambilan data diperoleh
melalui penyebaran angket berupa kuesioner. Tekhnik analisis dengan data dengan analisa
univariat dan bivariat. Pada uji statistic didapatkan hasil bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Dimana nilai hitung dengan uji chi-square 0,000 <0,05 dengan taraf sugnifikansi yang digunakan
adalah 95%. Sehingga pada kesimpulan akhir uji statistik, ada hubungan antara konsumsi makanan
kariogenik dengan kejadian karies gigi. Sehingga, terdapat Hubungan Antara Konsumsi Makanan
Kariogenik Dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia Sekolah (7-9 Tahun) di Mardiyuana
Kabupaten Bogor.
Kata Kunci : Konsumsi Makanan Kariogenik, Anak Usia Sekolah, Karies Gigi

THE RELATIONSHIP OF CARIOGENIC FOOD CONSUMPTION WITH DENTAL


CARARY IN CHILDREN (7-9 YEARS OLD) AT MARDIYUANA ELEMENTARY
SCHOOL BOGOR

ABSTRACT
Dental caries in children is a serious problem in oral health. In Indonesia prevalence of dental
caries reached 90,05% in 2013. In Bogor prevalence of dental caries reached 60% in 2011.
Primary of school age children are one group that is susceptible to get oral disease. Dental caries
occur in children beacuse children like foods that are cariogenic which could mislead dental
caries. The a ims of this study are determine the correlation cariogenic food consumption with
behavior dental caries of school age children (7-9 year) in Mardiyuana Regency Bogor. This study
used deskriptif analitik design and cross sectional approach. Technique sampling this study
means with a total sampling with the number of respondents 98 people. Data collection was
obtained througt a questionnaire. Statistic test shows that H0 was rejact and Ha acceped.
Where the value is calculated by chi square test 0,000< 0,05 and using significancy level is 95%.
The final conclution statustic test is a relationship between the consumption of cariogenic food
with dental caries, so that, it can determine the correlation of cariogenic food with dental cariesof
school age children (7-9year) in Mardiyuana regency Bogor.

Key Words : Cariogenic Food Consumption, Dental Caries, School Age

DOI :

Received : Agustus 2017; Accepted : Oktober 2017; Published : Februari 2018;

32
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 10 Nomor 1, Januari-Juni 2018
Hal 32 - 39; website : www.jurnalwijaya.com; ISSN : 2301-4113

PENDAHULUAN 60 persennya menderita karies gigi.5 Usia


yang paling rentan terkena karies gigi
Kesehatan gigi dan mulut merupakan
adalah antara 4-9 tahun yaitu pada gigi
hal yang sangat penting bagi kesehatan secara
primer sedangkan pada gigi sekunder
keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut di
adalah usia 12-18 tahun.5
Indonesia perlu diperhatikan karena penyakit
Karies
gigi dan mulut merupakan masa untuk
gigi ini banyak terjadi pada anak-anak
meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya
karena anak-anak cenderung lebih
manusia yang berkualitas dan kesehatan
menyukai makanan manis-manis dan
merupakan faktor yang sangat penting yang
minuman yang bisa menyebabkan
menentukan kualitas sumber daya manusia. 1
terjadinya karies gigi. Anak-anak umumnya
Anak usia sekolah khususnya anak
senang gula-gula, apabila anak terlalu
sekolah dasar adalah salah satu kelompok yang
banyak makan gula-gula dan jarang
rentan terhadap penyakit gigi dan mulut karena
membersihkannya, maka gigi-giginya
umumnya anak-anak tersebut masih
banyak yang mengalami karies. 6
mempunyai perilaku atau kebiasaan diri yang
Makanan kariogenik
kurang menunjang terhadap kesehatan gigi. 1
adalah makanan yang dapat menyebabkan
Karies gigi
karies gigi. Sifat dari makanan ini adalah
adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai
banyak mengandung karbohidrat, lengket,
dengan kerusakan jaringan, dimulai dari
dan mudah hancur di dalam mulut.
permukaan gigi meluas kearah pulpa. 2
terbanyak terjadi karies pada anak-anak SD,
Prevalensi karies masih
karena pola konsumsi makanan kariogenik
cukup tinggi di seluruh dunia, sehingga karies
baik jenis, cara mengkonsumsi, waktu, dan
merupakan suatu penyakit infeksi gigi yang
frekuensi mengkonsumsi makanan
menjadi prioritas masalah kesehatan gigi dan
kariogenik yang berlebih diduga dapat
mulut, di Indonesia dengan prevalensi hingga
meningkatkan resiko terjadinya karies gigi
90,05%. Hal ini merupakan salah satu bukti
pada anak.6
bahwa kesadaran masyarakat masih kurang
untuk menjaga kesehatangigi dan mulut. 3 Tujuan penelitian ini adalah untuk
Menurut data dari Riset Kesehatan mengetahui hubungan antara konsumsi
Dasar (RIKESDAS) tahun 2013, prevalensi makanan kariogenik dengan kejadian karies
nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9 % gigi pada anak usia sekolah (7-9 tahun) di
sedangkan Jawa Barat mempunyai prevalensi SD Negeri Sadeng 1 Mardiyuana
kesehatan gigi dan mulut yang melebihi Kabupaten Bogor.
prevalensi rata-rata nasional yakni sekitar
4 METODE PENELITIAN
28%. Survey
Lotte School Tour selama satu bulan
melibatkan 10 ribu pelajar se-Jakarta, Bogor,
depok, Tanggerang, dan Bekasi menemukan
fakta dari 6.183 siswa sekolah yang dikunjungi

33
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 10 Nomor 1, Januari-Juni 2018
Hal 32 - 39; website : www.jurnalwijaya.com; ISSN : 2301-4113

Desain penelitian ini adalah survey Berdasarkan tabel diatas


analitik yaitu dimana peneliti mencoba menunjukkan hasil dari 98 responden yang
menggali bagaimana dan mengapa fenomena mengkonsumsi makanan kariogenik
itu terjadi. Adapun penekatan yang dilakukan kategori tinggi. sebanyak 66 responden
adalah pendekatan cross sectional., yang (67,4%).
berarti suatu penelitian yang mempelajari
dinamika kolerasi antara faktor-faktor dengan
No Konsumsi Frekuensi Persentase (%)
efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
Kariogenik
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
1 Tinggi 66 67,4
(point time approach). Penelitian ini
dilakukan di SD Negeri sadeng 1 Kabupaten 2 Sedang 25 25,5
Bogor pada tanggal 26 Oktober tahun 2015. 3 Rendah 7 7,1
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 98 Total 98 100,0
responden. Teknik sampling dalam penelitian
ini menggunakan total sampling yang berarti
semua populasi dijadikan sampel dengan
jumlah 98 responden. Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari variabel konsumsi
makanan kariogenik dan variabel kejadian Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kejadian
karies gigi. Pengolahan data dan analisa data Karies Gigi pada anak Usia Sekolah (7-9
menggunakan program SPSS for windows seri tahun) di SD Negeri Sadeng 1 Kabupaten
16. Analisa data terdiri dari analisa univariat Bogor
dan bivariat. Dimana analisa bivariat
Berdasarkan tabel diatas
menganalisis hubungan konsumsi makanan
menunjukkan hasil dari 98 responden
kariogenik dengan kejadian karies gigi pada
sebanyak 88 responden (89,8%) mengalami
anak usia sekolah (7-9 tahun) di SD Negeri
Sadeng 1 Kabupaten Bogor tahun 2015. No Kejadian Frekuensi Persentase (%)
Karies Gigi
HASIL PENELITIAN
1 Karies 88 89,8
Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Tidak Karies 10 10,2
tanggal 26 Oktober 2015 kepada 98
responden. Penelitian ini menggunakan hasil Total 98 100,0
ukur yang terdiri dari konsumsi makanan kejadian karies gigi.
kariogenik terdiri dari kategori tinggi, sedang,
dan rendah dan hasil ukur untuk kejadian Tabel 3. Hubungan Konsumsi Makanan
karies gigi terdiri dari karies gigi dan tidak
Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi
karies gigi. Hasil yang didapat dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut : Tabel 1. pada Anak Usia Sekolah di SD Negeri
Distribusi Frekuensi Konsumsi Makanan Mardiyuana Kabupaten Bogor
Kariogenik pada anak Usia Sekolah (7-9
tahun) di SD Negeri Sadeng 1 Kabupaten Kejadian Karies Gigi
Bogor

34
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 10 Nomor 1, Januari-Juni 2018
Hal 32 - 39; website : www.jurnalwijaya.com; ISSN : 2301-4113

Konsumsi Tidak karies karies Total P karbohidrat, lengket dan mudah hancur
7
Makanan Value di dalam mulut.
Kariogenik F % F % F % Tingginya konsumsi makanan
Tinggi 3 3,1 63 64,3 66 67,4 0,000 kariogenik pada anak usia sekolah ini
Sedang 3 3,1 22 22,4 25 25,5 disebabkan karena anak usia sekolah
Rendah 4 4,0 3 3,1 7 7,1 sudah memliki sikap untuk
Total 10 10,3 88 89,8 98 100 menentukan pilihan. Begitu pula untuk
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan menentukan jajanan, mereka sudah
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan hasil dari pandai memilih jajanan yang mereka
98 responden sebanyak 66 responden (67,4%) sukai sesuai dengan seleranya masing-
mengkonsumsi makanan kariogenik kategori masing. 6
tinggi dengan kejadian karies gigi sebanyak 63 Penelitian ini berbanding lurus
responden (64,3%). dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hasil analisis hubungan konsumsi Sumini (2014) dengan judul
makanan kariogenik dengan kejadian karies “Hubungan Konsumsi Makanan Manis
gigi pada anaka usia sekolah (7-9 tahun) di SD dengan Kejadian Karies Gigi pada
Negeri Sadeng 1 Kabupaten Bogor tahun 2015 Anak Pra Sekolah di TK B RA
dengan jumlah 98 responden, analisa bivariat Muslihat PSM Tegalrejo Desa Semen
dengan uji chi square, menunjukan hasil p Kecamatan Nguntornadi Kabupaten
value = 0.000 sehingga p value<0.05, maka Ho Magetan” didapatkan hasil distribusi
ditolak dan Ha diterima yang artinya ada frekuensi berdasarkan tingkat
Hubungan Antara Konsumsi Makanan konsumsi makanan kariogenik di TK B
Kariogenik Dengan Kejadian Karies Gigi pada RA Muslihat sebanyak 26 responden
Anaka Usia Sekolah (7-9 tahun) di SD Negeri (78,8) sering mengkonsumsi makanan
Sadeng 1 Kabupaten Bogor tahun 2015. kariogenik.
Hasil penelitian di SD Negeri
PEMBAHASAN Sadeng 1 menunjukkan mayoritas

a. Konsumsi Makanan Kariogenik pada responden mengkonsumsi makanan


kariogenik dengan kategori tinggi.
Anak Usia Sekolah (7-9 tahun) di SD
Jenis makanan kariogenik yang paling
Negeri Mardiyuana Kabupaten Bogor
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sering dikonsumsi menurut hasil

dari 98 responden yang mengkonsumsi penelitian adalah permen, coklat,

makanan kariogenik kategori tinggi dodol, gulali, roti isi selai, es kemasan,

sebanyak 66 responden (67,3%). es krim, dan biskuit. Makanan-

Makanan kariogenik adalah makanan makanan tersebut adalah makanan

yang dapat menyebabkan terjadinya yang disukai oleh anak-anak. Karena

penyakit karies gigi. Sifat makanan terlihat dari warna yang variatif,

kariogenik adalah banyak mengandung bentuknya yang menarik, harga yang


terjangkau, serta mudah ditemui

35
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 10 Nomor 1, Januari-Juni 2018
Hal 32 - 39; website : www.jurnalwijaya.com; ISSN : 2301-4113

sehingga anak-anak sulit untuk Magetan sebanyak 30 responden


menghindari konsumsi makanan yang (90,9%) mengalami karies gigi.
bersifat kariogenik tersebut Berdasarkan hasil analisis peneliti
b. Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia adanya keselarasan antara teori dengan
Sekolah (7-9 tahun) di SD Negeri kenyaataan di lapangan. Kejadian
Mardiyuana Kabupaten Bogor karies gigi yang dialami oleh anak usia
Hasil penelitian menunjukkan hasil sekolah di SD Negeri Sadeng 1
dari 98 responden sebanyak 88 responden Kabupaten Bogor disebabkan oleh
(89,8%) mengalami karies gigi. adanya beberapa faktor penyebab yaitu
Karies gigi merupakan penyakit faktor internal dan faktor eksternal.
multi faktorial dengan 4 faktor utama yang Faktor internal meliputi struktur gigi
saling mempengaruhi yaitu host (air liur yang sulit dibersihkan menyebabkan
dan gigi), agen atau mikroorganisme, resiko terjadinya karies gigi, diet anak
8
substrat atau makanan dan waktu. usia sekolah senang mengkonsumsi
Karies gigi ditimbulkan oleh bakteri makanan yang manis dan lengket
(Streptococcus mutans) yang hidup dalam seperti permen coklat dan sejenisnya.
plak, lapisan lengket pada saliva dan sisa Faktor eksternal meliputi kesadaran
makanan yang terbentuk pada permukaan sikap, perilaku dan umur usia sekolah
9
gigi. yaitu antara umur 7-9 tahun terjadi
Terdapat dua faktor yang proses lepasnya gigi susu dan berganti
mempengaruhi terjadinya karies gigi yaitu dengan gigi tetap.
faktor internal dan eksternal. Faktor Faktor kultur sosial yang
internal meliputi struktur gigi, agen atau berkembang juga dapat menyebabkan
mikroorganisme, substrat atau diet, dan banyaknya kejadian karies gigi.
waktu. Faktor eksternal meliputi ras, umur, Budaya yang ada misalnya anggapan
jenis kelamin, kultur sosial penduduk, bahwa karies adalah hal yang lumrah
10
kesadaran sikap, dan perilaku. terjadi pada anak, dapat sembuh seiring
Penelitian ini berbanding lurus dengan bertambahnya usia anak,
dengan penelitian Sumini (2014) dengan merupakan penyebab masalah karies
judul “Hubungan Konsumsi Makanan selalu terjadi pada anak.
Manis dengan Kejadian Karies Gigi pada c. Hubungan Konsumsi Makanan
anak Pra Sekolah di TK B RA Muslihat Kariogenik dengan Kejadian Karies
PSM Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Gigi pada Anak Usia Sekolah (7-9
Nguntornadi Kabupaten Magetan” tahun) di SD Negeri Mardiyuana
didapatkan hasil distribusi frekuensi Kabupaten Bogor
berdasarkan kejadian karies gigi di TK B Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
RA Muslihat PSM Tegalrejo Desa Semen hasil dari 98 responden yaitu sebanyak
Kecaman Nguntornadi Kabupaten 66 responden (67,4%) yang
mengkonsumsi makanan kariogenik

36
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 10 Nomor 1, Januari-Juni 2018
Hal 32 - 39; website : www.jurnalwijaya.com; ISSN : 2301-4113

kategori tinggi dengan kejadian karies gigi hubungan antara Hubungan Konsumsi
sebanyak 63 responden (64,3%). Makanan Manis dengan Kejadian
Analisis bivariat dengan uji chi Karies Gigi pada anak Pra Sekolah di
square, diketahui nilai signifikan TK B RA Muslihat PSM Tegalrejo
menunjukan hasil pvalue 0.000< 0.05 (α), Desa Semen Kecaman Nguntornadi
maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya Kabupaten Magetan.
ada Hubungan Antara Konsumsi Makanan Berdasarkan hasil penelitian
Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dapat dianalisis bahwa makanan manis
pada Anak Usia Sekolah (7-9 tahun) di SD yang berbentuk lunak dan lengket
Negeri Sadeng 1 Kabupaten Bogor tahun dapat berpengaruh terhadap terjadinya
2015. penyakit karies gigi. Mengkonsumsi

Kebiasaan mengkonsumsi makanan makanan yang banyak mengandung

manis di luar jam makan utama yaitu gula tinggi, seperti permen, coklat,

makan pagi, siang, dan malam juga dodol, gulali, es krim dan roti isi selai

mempengaruhi terjadinya karies gigi. mempunyai korelasi yang tinggi

Karena pada waktu jam makan utama, air dengan kejadian karies gigi.

ludah yang dihasilkan cukup banyak Mengkonsumsi makanan kariogenik

sehingga membantu membersihkan gula secara sering dan berulang-ulang akan

dan bakteri yang menempel pada gigi. 11 menyebabkan pH plak di bawah

Mengkonsumsi permen juga normal yang akan menyebabkan

mempunyai resiko lebih tinggi terjadi demineralisasi enamel dan terjadilah

karies dibandingkan dengan pembentukan karies gigi.

mengkonsumsi coklat batangan karena Mengkonsumsi makanan

adanya gula sukrosa yang tersembunyi kariogenik dalam waktu utama lebih

dalam permen serta sifat permen yang kecil untuk terjadinya resiko karies gigi

lebih lengket dan keras jika dibandingkan dibandingkan dengan mengkonsumsi

dengan coklat batangan.11 makanan kariogenik dalam waktu

Hasil penelitian ini sejalan dengan senggang. Peresentase gula dalam

hasil penelitian Sumini (2014) dengan permen yaitu sebesar 74,6 dan

judul “Hubungan Konsumsi Makanan menganduk sukrosa sebesar 60.

Manis dengan Kejadian Karies Gigi pada Hal yang dapat menurunkan

anak Pra Sekolah di TK B RA Muslihat angka terjadinya karies gigi dapat

PSM Tegalrejo Desa Semen Kecaman dilakukan beberapa hal diantaranya

Nguntornadi Kabupaten Magetan” adalah menghindari makanan yang

didapatkan hasil sebanyak 26 responden banyak mengandung gula atau manis,

(78,8%) sering mengkonsumsi makanan seperti sirup, permen, dan cokelat,

manis dengan kejadian karies gigi. meminum air setelah makan,

Diperoleh nilai p value <α atau 0.000< membiasakan untuk makan buah-

0.05 maka Ha diterima artinya terdapat buahan segar, memakan makanan yang

37
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 10 Nomor 1, Januari-Juni 2018
Hal 32 - 39; website : www.jurnalwijaya.com; ISSN : 2301-4113

seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, dengan uji chi square, diketahui nilai
keju, telur, teri, bayam, katuk, sawi, agar- signifikan menunjukan hasil pvalue
agar, dan berkonsultasi ke dokter gigi. 0.000 < 0.05 (α), maka Ho ditolak dan
Sedangkan, perilaku orangtua untuk Ha diterima artinya ada Hubungan
membatu menurunkan angka terjadinya Antara Konsumsi Makanan Kariogenik
karies gigi dapat dilakukan dengan cara dengan Kejadian Karies Gigi pada
memodofikasi camilan yang sehat dan Anak Usia Sekolah (7-9 tahun) di SD
enak bagi anak misalnya dapat dilakukan Negeri Mardiyuana Kabupaten Bogor.
dengan cara membuat makan camilan
SARAN
rumahan yang warnanya menarik, rasa
Diharapkan dapat memberikan
yang variatif, dan bentuk unik.
acuan bagi instansi terkait dalam
menetapkan kebijakan untuk mewujudkan
KESIMPULAN derajat kesehatan yang optimal bagi
kesehatan gigi anak dan dapat
Berdasarkan hasil penelitian yang
mengupayakan tindakan preventif karies
berjudul “Hubungan Konsumsi Makanan
pada anak-anak sekolah dengan jalan
Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi pada
promosi kesehatan lewat program UKS
Anak Usia Sekolah (7-9 tahun) di SD Negeri
(Usaha Kesehatan Sekolah) melalui jalur
Mardiyuana Kabupaten Bogor dapat ditarik
UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah).
kesimpulan sebagai berikut :
Selain itu, dapat pula dijadikan sebagai

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan masukkan untuk pembuatan kantin sehat

dari 98 responden, sebanyak 66 responden yang tetap menyediakan makanan yang

(67,4%) mengkonsumsi makanan menarik keinginan anak-anak untuk

kariogenik kategori tinggi, 25 responden membeli makanan yang sudah terjamin gizi

(25,5%) mengkonsumsi makanan dan kebersihannya.

kariogenik kategori sedang, dan 7


responden (7,1%) mengkonsumsi makanan
DAFTAR PUSTAKA
kariogenik kategori rendah . 1. Haryani W. 2013.Hubungan Antara
2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Konsumsi Karbohidrat dengan Tingkat
dari 98 responden, sebanyak sebanyak 88 Keparahan Karies Gigi pada Anak
Usia Prasekolah di Kecamatan Depok,
responden (89,8%) mengalami karies gigi Sleman Daerah Istimewa
dan sebanyak 10 responden (10,2%) tidak Yogyakarta.http://etd.ugm.ac.id/index.
mengalami kejadian karies gigi. php?mod=penelitian_detail&sub=Penel
itian Detail& act=
3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
view&typ=html&buku_ id=19632
dari 98 responden yaitu sebanyak 66 &obyek_id =4. Diunduh 2 Agustus
responden (67,4%) yang mengkonsumsi 2015, 21:22:05
2. Riyanti E. 2013. Pengenalan dan
makanan kariogenik kategori tinggi
Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak
dengan kejadian karies gigi sebanyak 63 Dini. http://resources.
responden (64,3%). Analisis bivariat unpad.ac.id/unpad-content/uploads/

38
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 10 Nomor 1, Januari-Juni 2018
Hal 32 - 39; website : www.jurnalwijaya.com; ISSN : 2301-4113

publikasidosen. Pdf. Diunduh 2 Agustus


2015, 21:28:10
3. Asmawati. 2013.Analisis Hubungan
Karies Gigi dan Status Gizi Anak Usia 10-
11 Tahun di SD Athirah, SDN1
Bawakaraeng dan SDN3 Bangkala.
Dentofasial Jurnal 6 (2): 78-9. Diunduh 2
Agustus 2015, 21:40:22
4. Trihono. 2013.Riset Kesehatan Dasar
(RIKESDAS) Nasional. Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan RI2013: 110-1.
Diunduh 3 Agustus 2015, 20:10:05
5. Kompas. 2011. Opera Sabun Kocok
Kabinet. Jakarta. Hlm. 12 (Edisi 24-30
Oktober 2011)
6. Arisman, 2007. Gizi dalam Daur
Kehidupan. Jakarta: EGC.
7. Setiowati, Tetty dan Furqonita. 2007.
Biologi Interaktif untuk SMA/MA Kelas IX.
Jakarta: Azka Press
8. Ramdhan, Ardyan. 2010. Serba Serbi
Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta
Bukune
9. Kurniawan, Nursidik. 2007. Karakteristik
dan Kebutuhan Pendidikan Anak Usia
Sekolah Dasar.
http://nhowitzer.multiply.com/journal/item
/3 diakses tanggal 8 September 2015,
17:00:00
10. P.M Gaman K.B Sherrington. Ilmu
Pangan, Nutrisi, dan Mikrobiologi.
Yogyakarta. Gajah Mada University Press
11. Kidd, Edwina, dan Sally. 2012. Dasar-
dasar Karies dan Penanggulangannya.
Jakarta: EGC

39

Anda mungkin juga menyukai