Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit gigi dan mulut masih menduduki urutan pertama yang banyak
diderita oleh masyarakat Indonesia (Depkes, 2014). Hal tersebut terjadi karena
kesehatan gigi dan mulut bukan menjadi prioritas utama bagi sebagian orang.1
Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang banyak
adalah penyakit gigi dan mulut kedua terbanyak setelah karies gigi.2 Periodontitis
merupakan lanjutan dari perkembangan gingivitis yang tidak dirawat tetapi tidak
peradangan yang terjadi pada jaringan sekitar apeks gigi yang merupakan lanjutan
jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik yang dan
yang merupakan salah satu tanda klinis pada penyakit periodontal. Poket
dibedakan menjadi pseudo poket atau poket suprabony yang terjadi akibat
1
pergerakan margin gingiva ke arah korona, dan true poket atau poket infrabony
Setelah dilakukan perawatan scaling dan root planning akan terjadi perubahan
inflamasi, edema, dan poket dengan kedalaman 3-5 mm pada gingiva, maka dapat
terinflamasi yang berada pada dinding poket periodontal yang berisi jaringan
patogen dan debris yang harus segera dihilangkan sehingga tidak meluas menjadi
lebih parah. Kuretase merupakan salah satu teknik bedah periodontal dan dapat
dilakukan sebagai bagian dari prosedur perlekatan baru pada saku infraboni
dengan kedalaman sedang yang berada pada sisi yang dapat diakses atau disebut
kuretase sering juga dilakukan pada kunjungan berkala dalam rangka fase
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Gingivitis
A. Pengertian
kulit jeruk yang disebut stippling, tepinya meruncing, dan tidak mudah
3
Begitu juga, pada tepi gingiva berubah menjadi membulat,
tidak beraturan.6
4
c. Rasa yang tidak nyaman
d. Halitosis
B. Etiologi
a. Faktor Utama
gingiva.6
1. Plak gigi
spesies gram positif dan 44% gram negatif, 59% spesies yang
5
fakultatif dan 41% spesies yang anaerob. Bakteri gram positif
spesies Campylabacter.8
b. Faktor Predisposisi
gigi tiruan yang tidak adekuat, alat ortodonti, gigi yang berjejal,
permukaan servikal.6
C. Klasifikasi Gingivitis
Gingivitis akut terjadi tiba-tiba, durasinya singkat dan disertai rasa sakit.
rekuren juga dapat hilang secara tiba-tiba. Gingivitis kronis terjadi secara
perlahan, memiliki durasi yang lama, dan tidak disertai rasa sakit kecuali
6
dibagi menjadi gingivitis marginal lokal, gingivitis difus lokal, gingivitis
Gingivitis marginal lokal terjadi pada satu atau beberapa area pada margin
pada seluruh gigi. Gingivitis difus lokal melibatkan margin gingiva sampai
alveolar dan gingiva cekat. Gingivitis papil lokal melibatkan satu ataupun
Lesi traumatic
7
2.1.2 Periodontitis
gingiva dan terjadinya kerusakan tulang alveolar lebih dalam dan terjadi
8
terdapatnya akumulasi plak dan kalkulus, dan progresnya lama,
9
diklasfikasikan kedalam periodontitis pada usia muda dan oleh
muda selama atau belum lama setelah pubertas. Tipe ini dapat
10
Faktor lokal yang mempengaruhi perlekatan pada paling sedikit dua
terjadinya periodontitis. gigi permanen, yang salah satunya
Faktor lingkungan seperti merokok adalah molar pertama.
dan stress emosional. Respon serum antibody yang sehat
terhadap agen infeksi.
7. Dapat disubklasifikasikan menjadi : Generalisata :
Lokalisata : melibatkan <30% gigi Biasanya terkena pada pasien yang
yang terlibat. berusia dibawah 30 tahun, walau
Generalisata : melibatkan >30% gigi dapat juga terjadi pada pasien yang
yang terlibat. lebih tua.
Ringan : 1-2 mm clinical attachment Generalisata melibatkan paling
loss. sedikit tiga gigi permanen selain
Sedang : 3-4 mm clinical attachment molar pertama dan insisivus.
loss. Respon serum antibody yang
Berat : ≥5 mm clinical attachment kurang terhadap agen infeksi.
loss.
8. Terdapat keabnormalan pada fungsi
fagosit.
9. Makrofag yang hiperresponsif,
menghasilkan peningkata PGE2 dan
IL-1β.
Sumber : Michael G. Newman, dkk. Carranza's Clinical Periodontology. 11th Ed.
Missouri : Elsevier. 2012. P.43
11
mellitus atau infeksi HIV, dapat didiagnosis dengan periodontitis
2.4 Abses
Abses periodontal adalah suatu lesi akut mengakibatkan kerusakan
dengan kondisi periodontitis dan poket periodontal, baik pada pasien yang
12
Hal- hal yang menyebabkan abses periodontal yang
saku tertutup.
pengeluaran suppurasi.
pembentukan abses.
tidak diketahui.
13
4. Faktor-faktor lokal yang mempengaruhi morfologi akar
perkembangan abses.
abses:9
a. Abses gingival
akut yang mungkin timbul dari berbagai faktor, termasuk infeksi plak
berfluktuasi.
b. Abses periodontal
c. Abses perikoronal
sering terjadi pada gigi molar tiga rahang atas dan rahang bawah.Sama
14
trauma.Gambaran klinis berupa gingiva berwarna merah terlokalisir,
malaise.
2.4. Kuretase
dilakukan setelah atau bersamaan dengan prosedur scaling dan root planing.10
tulang alveolar.11
lebih baik dibandingkan hanya melakukan prosedur scaling dan root planning saja
15
3. Memperbaiki gingiva menjadi sehat baik warna, kontur, konsistensi, dan
tekstur permukaan.
2. Poket berada di daerah yang sulit dilakukan, misalnya pada gigi molar.
4. Keterlibatan furkasi.
2.4.3. Armamentarium11
1. APD
2. Alat standar
3. Cotton pellet dan cotton roll
4. Lidocaine 2%
5. Povidone iodine
7. NaCl 0,9%
8. Spuit
16
9. Hoe
10. Kuret Universal
11. Kuret Gracey
Saat ini terdapat 6 jenis kuretase, yaitu teknik dasar yang terdiri dari
a. Teknik Dasar :
17
perlekatan baru. Untuk poket supraboni yang oedematus, yang mengalami
kelainan dan penurunan pada dasar sulkus atau dipakai sebagai tujuan
18
Prosedur kuretase gingival diawali anestesi lokal. Kuret yang
dapat diindikasikan jika daerah bekuan telah terganggu dan papila telah
19
Gambar 2.1 Gingival Curettage13
teknik ENAP yaitu untuk poket supraboni, jaringan keratin yang memadai,
20
Sedangkan kekurangannya adalah sulit untuk menentukan sejauh apikal
Instrumen yang dipakai (Bard parker no.3) pisau bedah no.11, 12,
15, curettes gracey, teknik scaling dan root planing yang dilakukan
memastikan bahwa zona jaringan keratin memadai dan bahwa poket tidak
c. Chemical Curettage
yang dilakukan dimulai dengan anestesi pada daerah yang dipilih, setelah
d. Ultrasonik Kuret
dapat digunakan pada teknik ini. Namun alat ultrasonik ini tidak seefektif
alat manual yang bisa menghilangkan dan membuat halus dinding poket. 13
e. Laser Curettage
21
Pengurangan bakteri dengan prosedur Laser Curettage tidak dapat
Periksa keadaan umum pasien, tensi, cek ada atau tidaknya penyakit
sistemik/minum obat
Informed consent
Posisi pasien semi supine, rahang atas 45o terhadap lantai
Posisi kerja operator jam 8-12
Cek OHIS dan poket. Tindakan dilakukan jika OHIS < 1
4. Anastesi lokal
22
5. Pengukuran poket sebelum prosedur kuretase
7. Prosedur Kuretase
Restorasi dan epitelisasi dari sulkus umumnya dimulai sekitar 2-3 hari
setelah kuretase dan selesai antara 7-10 hari setelah perawatan. Perubahan klinis
dari jaringan setelah kuretase gingiva marginal tampak merah dan darah
koagulum akan nampak pada margin gingiva pertama setelah 2 hari gingiva
23
muncul cahaya merah kebiruan. Setelah 4 hari gingiva tampak merah edema
dengan intensitas berkurang. Setelah 6 hari jaringan gingiva akan tampak merah
dan edema berkurang. Setelah 7 hari jaringan gingiva akan menjadi merah muda
dengan penyempitan dan resesi tapi marjinal gingiva halus dan mengkilap.
Setelah 8 hari gingiva tetap lancar. Setelah 9 hari gingiva muncul merah muda
pucat dengan keritinisasi pada permukaan. Proses penyembuhan diamati dan plak
berlangsung selama 5-12 hari sementara studi lain mengatakan bahwa pemulihan
24
Gambar 2.4. 1 bulan setelah Gambar 2.5. 2 bulan setelah
kuretase gingival14 kuretase gingiva14
Gambar 2.6. Sebelum dilakukan kuretase. Kedalaman poket periodontal 7-8 mm13
25
BAB III
LAPORAN KASUS
I. Anamnesa
Pasien wanita berusia 61 tahun datang ke RSGM Moestopo dengan
keluhan gigi terasa panjang dan ngilu saat makan atau minum dingin.
Pasien menyikat gigi 2x sehari, pagi sebelum sarapan dan malam sebelum
karang gigi namun, pasien masih mengeluhkan ngilu saat makan atau
26
Hepatitis : (-)
Asma : (-)
Alergi : (+) : obat antibiotik golongan penisilin
Asam urat : (+)
Kolestrol : (+)
c. Pipi : TAK
d. Limfonodi : TAK
e. Mata :
- Pupil : isokor
2. Pemeriksaan I.O :
Resesi gingiva pada gigi 18, 28, 23, 28 klas I Miller, resesi gingiva
pada gigi 22, 24, 25, 33, 35, 44 klas II Miller, resesi gingiva pada gigi
13-21, 32-43, 45 klas III Miller, gigi 12, 28, 35, 38 karies, gigi 34
gangren radiks, gigi 32-42 goyang °1, gigi 11,21 mesiopalatoversi, gigi
gigi 45 distoversi.
27
a. Gingiva :
V G O Mp M Tk K T Kr Tm At/Ab
18 + - + - - - - - - - -/-
D (-)
13 + - + - - - - - - +/+
M(+)
12 + - + - - + - - DP - +/+
11 + - + MPV - + - - - - +/+
21 + - + MPV - + - - - - +/+
22 + - + - - + - - - - +/+
23 + - + - - + - - - - +/+
24 + - + - - + - - - - -/+
D (-)
25 + - + - - - - - - -/+
M(+)
28 + - + - - - - - MP - -/-
28
V G O Mp M Tk K T Kr Tm At/Ab
38 + - + - - - - - MP - -/-
35 + - + MD MD + - - S,MP,DP - -/-
34 -
M(+)
33 + - + - - - - - - -/-
D (-)
o
32 + 1 + - - + - - - - -/-
o
31 + 1 + LV - + - - - - +/-
o
41 + 1 + MLV - + - - - - +/-
o
42 + 1 + LV - + - - - - -/-
43 + - + - + - - - - -/-
44 + - - - - + - - - - -/-
M(+)
45 + - - DV - - - - - -/-
D(-)
48 + - + - - - - - - -/-
Keterangan :
Gigi Mesial Bukal Distal Palatal Gigi Mesial Bukal Distal Palatal
18 5 mm 3 mm 3 mm 3 mm 22 3 mm 2 mm 3 mm 3 mm
13 3 mm 3 mm 3 mm 4 mm 23 3 mm 2 mm 3 mm 2 mm
12 3 mm 2 mm 4 mm 3 mm 24 3 mm 2 mm 3 mm 3 mm
11 3 mm 2 mm 2 mm 3 mm 25 5 mm 1 mm 3 mm 3 mm
21 3mm 2 mm 3mm 3mm 28 5 mm 4 mm 2 mm 2 mm
29
POKET RAHANG BAWAH
Gigi Mesial Bukal Distal Lingual Gigi Mesial Bukal Distal Lingual
38 3 mm 2 mm 5 mm 2 mm 41 4 mm 1 mm 4 mm 2 mm
35 5 mm 2 mm 3 mm 2 mm 42 2 mm 2 mm 4 mm 1 mm
33 2 mm 3 mm 2 mm 2 mm 43 2 mm 2 mm 5 mm 1 mm
32 3 mm 2 mm 3 mm 1 mm 44 4 mm 1 mm 3 mm 2 mm
31 4 mm 2 mm 3 mm 2 mm 45 3 mm 3 mm 2 mm 3 mm
Foto ekstraoral:
2
Gambaran Radiografi :
3
IV. Diagnosis
a. Etiologi
a. Lokal :
kalkulus,
resesi gingiva pada gigi 18,28,23,28 klas I Miller,
resesi gingiva pada gigi 22,24,25,33,35,44 klas II Miller,
resesi gingiva pada gigi 13-21, 32-43, 45 klas III Miller,
gigi 12, 28, 35, 38 karies, gigi 34 gangren radiks,
gigi 32-42 goyang °1,
gigi 11,21 mesiopalatoversi,
gigi 35 mesial drifting,
gigi 31, 42 labioversi,
gigi 41 mesiolinguoversi,
gigi 45 distoversi.
b. Sistemik :-
periodontal (1-5mm).
V. Prognosis
i. Umum: Baik, pasien kooperatif, ada faktor sistemik namun
terkontrol, tidak mengkonsumsi obat-obatan.
ii. Lokalis : Sedang, gigi vital, terjadi kerusakan tulang alveolar,
poket periodontal 1-5mm, terdapat resesi gingiva klas I, II, III
Miller, terdapat kegoyangan gigi °1.
4
VI. Rencana Terapi
Fase I (inisial) :
1. Scaling + Polishing
2. Root planing + Polishing
3. Penambalan gigi 12, 28, 35, 38
4. Exo gigi 34
5. Splinting gigi 32,31,41,42
6. Occlusal adjustment gigi 32,31,41,42
Fase II (surgical) : Kuretase gigi 18, 28, 38, 31, 41, 48
Fase III (restoratif) : Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
Fase IV (maintanance) :
1. Kontrol periodik, kontrol plak, kalkulus, gingiva dan OHIS.
2. Evaluasi keadaan gingiva (pemeriksaan kembali kedalaman
poket, plak, kalkulus dan inflamasi gingiva).
5
VII. Rujukan
1. Radiologi : Foto roentgen panoramik
2. Oral Surgery : Pencabutan gangren radiks gigi 34
3. Konservasi : Penambalan gigi 12, 28, 35, 38
4. Prosthodontia : Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan
1. Alat :
- Lap putih, set alat diagnostik, yaitu neirbeken, 2 buah kaca mulut no.
- Brush
- Syringe irigasi
- Kuret universal atau kuret gracey nomor 7-8 untuk bagian bukal gigi
posterior, 9-10 untuk bagian palatal atau lingual gigi posterior, 11-12
untuk bagian mesial gigi posterior dan 13-14 untuk bagian distal gigi
posterior.
6
2. Bahan
- Disclosing agent
- Pumice
Prosedur perawatan
2. Pemeriksaan umum
5. Profilaksis yaitu menghilangkan plak dengan sikat gigi agar bakteri tidak
luar ke dalam
perdarahan
gingiva ditekan dari arah luar dengan jari dari tangan yang tidak
7
memegang alat, lalu dengan sapuan kearah luar dan koronal epitel poket
dikuret. Untuk penyingkiran secara tuntas semua epitel poket dan jaringan
keluar, semua jaringan granulasi hilang, dinding jaringan lunak halus dan
suction, lalu bilas dengan aquades 3cc sampai bersih untuk menyingkirkan
kasa steril 1-2 menit agar terbentuk pembekuan darah dengan baik.
11. Pemberian instruksi paska kuretase pada pasien dan pemberian resep obat
hisap
8
- Pemberian resep obat antibiotik tablet amoxycilin 500 mg yang
diminum 3 x sehari selama 5 hari, obat analgesik berupa tablet
9
BAB 4
PEMBAHASAN
Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang
periodontal yang banyak dijumpai adalah peradangan gusi atau gingivitis dan
periodontitis.2
periodontal yang disebabkan oleh bakteri spesifik pada subgingiva, yang dapat
keluhan gigi terasa panjang dan ngilu saat makan atau minum dingin. Pasien
menyikat gigi 2x sehari, pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur. Pada
tanggal 31 Oktober 2019 pasien datang untuk membersihkan karang gigi namun,
pasien masih mengeluhkan ngilu saat makan atau minum dingin.Pasien mengeluh
gigi depan bawah sering ngilu. Pasien datang dalam keadaan tidak sakit dan ingin
dirawat.
diperberat oleh kalkulus supragingiva dan subgingiva disertai resesi gingiva klas
I Miller pada gigi 18, 28, 23, 28, resesi gingiva klas II Miller pada gigi 22, 24, 25,
33, 35, 44, resesi gingiva klas III Miller pada gigi 13-21, 32-43, 45, karies, gigi
pada gigi 12, 28, 35, 38, gangren radiks pada gigi 34, gigi 32-42 goyang 01
10
dengan gambaran klinis gingiva kemerahan dan terdapat poket periodontal (1-
5mm).
planing dan polishing, penambalan gigi 12, 28, 35, 38, ekstraksi gigi 34, splinting
dengan kuretase menggunakan teknik dasar kuretase subgingiva oleh karena poket
yang terbentuk merupakan poket periodontal atau lebih apikal dari junctional
epithelium.
terjadi selama 2-7 hari, perbaikan epitel attachment terjadi selama 5 hari dan
perbaikan gingiva tepi terjadi selama 7 hari. Setelah itu, pasien diinstruksikan
11
BAB 5
KESIMPULAN
lunak yang terinflamasi. Secara umum, kuretase dibagi menjadi dua, yaitu
kuretase dibagi menjadi teknik dasar, ENAP, kuretase ultrasonik, chemical, dan
oleh karena bakteri plak diperberat oleh kalkulus supragingiva dan subgingiva.
dari sulkus sekitar 2-3 hari setelah perawatan dan berlangsung selama 5-12 hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
109.
6. Elley BM, Manson JD. Periodontics. Ed ke-5. London: Wright; 2004: 112,
114, 191-2
13
9. Newman, Michael G. Takei, Henry dan Klokkevold, Perry. Carranza’s
50-57, 576-578.
10. Khoman JA, Singal GA. Perawatan Kuretase Gingiva pada Gigi Premolar Kiri
11. Newman, M., Takei, H., Klokkevold, P. and Carranza, F., 2019. Newman And
14
LAMPIRAN BUKTI STATUS
15
16
17
18
19