LABORATORIUM ANATOMI

OSTEOLOGI CRANIUM

MODUL 1.3

By

Tim Anatomi FKG UPDM (B)

Pricillia Priska Sianita drg.,M.Kes.,Sp.Ort.

Theresia Suhartati drg.,PAK
Andy Hidayat dr.,M.Biomed
Cranium (tengkorak) terbagi :
1. Neurocranium (1,3 ,9 ,10,11,13)
2. Splanchnocranium (2, 4, 7, 8, 5,14) + zygomaticus
di dalam rongga hidung
Os Zygomaticus
Neurocranium / cranium cerebrale :

 Os occipitalis 1
 Os parietalis 2
 Os frontalis 1
 Os temporalis 2
 Os sphenoidalis 1
 Os ethmoidalis 1
8
Splanchnocranium :

 os nasalis 2
 os maksilaris 2
 os lacrimalis 2
 os zygomaticus 2
 os palatinus 2
 os vomer 1
 os concha nasalis inferior 2
 os mandibularis 1

14
Cranium  struktur
* pelindung Organ & jaringan penting :

* penyangga
Otak, mata,aparat telinga & keseimbangan
Hidung & regio olfactorius , aparat mastikasi
∑ tl pipih yg membentuk cranium = 22
(ada yg berpasangan & tidak berpasangan)

Neurocranium dibagi : * calvarium

* basis cranii
Basis cranii dibagi : * basis cranii interna
* basis cranii eksterna
Bag. Sup. dr kranium spt kubah – calvaria/calvarium

Batas antara calvaria & basis cranii = bid. Horisontal

yg mell. Arcus supercilliaris & linea nucha
superior

Calvaria dibentuk =
 squama ossis frontalis
 os parietalis kiri & kanan
 squama ossis occipitalis
 squama ossis temporalis kiri & kanan

Dlm neurocranium ada ruang  cavum cranii

(tempat otak berada)
 1
2
2
3

4
Tulang yg membentuk calvaria : 1. os frontalis
2. os parietalis ka.&ki. 3. os temporalis
ka.&ki. 4. os occipitalis
Dasar cavum cranii (sisi dlm basis cranii) =

basis cranii interna – dibagi menjadi :

 fossa cranii anterior (frontalis)

 fossa cranii media

 fossa cranii posterior (occipitalis)

Tulang cranium dihubungkan oleh sutura 
Fossa cranii anterior 
dibentuk oleh : Dorsum sellae

- tl. Pars orbitalis ossis frontalis

- lamina cribosa ossis ethmoidalis
- ala parva ossis sphenoidalis
Batas dorsalnya : - tepi tajam ala parva ossis sphenoidalis
- tepi ventral sulcus chiasmatis
Foramen di daerah ini :
- lubang-2 lamina cribosa ossis ethmoidalis
- foramen caecum – lubang buntu

Fossa cranialis media 

Lebih dlm, sempit di medial & lebar di lateral

Batas dorsal :
* angulus superior pars petrosus ossis temporalis
* dorsum sellae
Fosa ini dibentuk oleh :

* Ala magna osssis sphenoidalis

* corpus ossis sphenoidalis
* facies anterior pars petrosus ossis
temporalis
* squama ossis temporalis

Foramen di daerah ini :

* foramen opticum * foramen ovale

* fissura orbitalis superior * foramen lacerum
* foramen rotundum * foramen spinosum
* hiatus canalis facialis * foramen vesalius
Fossa cranialis posterior :

* paling besar dari ke3 fossa tsb

* paling dalam

Dibentuk oleh :
Dorsum sellae
Pars petrosus & pars mastoideus ossis
temporalis
Oss occipitalis
Foramennya 
 Porus acustucus internus
 Foramen jugularis pars venossa & pars nervossa
 Foramen occipitalis magnum
Selain cavum cranii yang besar – terdapat banyak
cavum kecil-kecil 
Cavum ini meliputi :
* Cavum telinga tengah

& dalam (sisi lateral)

* Cavum nasalis &
orbita (sisi anterior)
Juga terdapat sinus-sinus berisi udara (sinus
paranasalis)  lebih ringan & utk resonansi suara
Processus mastoid – penuh dgn rongga udara –
sinus mastoid (dekat cavum telinga tengah –
beresiko tinggi terkena infeksi dari tenggorokan) 
beresiko tinggi terinfeksi!! (mastoiditis)
 Pemabahasan masing-2 tlng dari kranium

Os Frontalis 
• Membentuk bag. Anterior kranium
• Di posterior beratikulasi dgn sepasang os
parietalis mell. sutura coronalis
• Bag. paling anterior – pars squamosa ossis
frontalis  kening
• Pars squamosa ini ke bawah berakhir sbg margo
supraorbitalis – bag. Superior yg menebal dari
orbit, terletak dibwh alis mata
• Dari sini, ke posterior os frontalis membentuk
dinding superior orbit & sebagian besar dari fossa
cranialis anterior
• Fossa cranial anterior menyangga lobus frontalis otak
• pd tiap margi supraorbital  foramen supraorbital
(dilalui arteri & nervus supraorbital menuju kening)
• Bag. halus dari tlng frontal diantara orbit – glabela
• ke bwh, tlng frontal bertemu dgn tlng nasal pd sutura
frontonasalis
Os Parietale  Sutura
coronal

Sutura
squamosa

Ke2 tl parietal yg besar membentuk:

Bag superior & lateral kranium

Pd tlng ini – 4 sutura besar  os parietal

berartikulasi dgn tulang-tulang kranial lainnya
* Sutura coronal * sutura sagital
* Sutura lamdoid * sutura squamosal (2)
Os Occipitalis 

Superior nuchal line

S. occipitomastoid External occipital crest Inferior nuchal line

* Membentuk sebag. besar basis & dinding posterior

cranium
* Di anterior, berartikulasi dgn os parietal & os temporal mell.
sutura lamdoidea & sutura occipitomastoidea
 Condylus occipitalis

* Di dasar kranial – bergabung dgn os sphenoidalis mell regio

basilar yg memiliki proyeksi di midline  tuberkel faringeal
* Di sebelah dlm, os occipitalis membentuk fossa cranial
post. (menyangga bag cerebellum dari otak)
* Pd basis os occipitalis  foramen magnum (bag. Inferior
otak berhub. Dgn spinal cord.
* Di sebelah lateral foramen – condyllus occipitalis –
berhubungan dgn vertebra pertama
* Di sebelah superior foramen – tonjolan di median 
protuberansia occipitalis eksterna

* Di sebelah medial & superior dari condyllus occipitalis – kanalis

hipoglosus dilalui nervus cranial XII
* Di dekat foramen – ridge  krista occipital eksterna dan
Superior serta inferior nuchal line
* Krista occipital externa – ligamentum nuchae (ligamen elastik yg
menghub. vertebra cervical dgn cranium
Os Temporalis 

* Pandangan terbaik = arah lateral

* Terletak di sebelah inferior os parietalis
(berhub mell sutura squamosa)
* Membentuk sisi infero-lateral dari cranium &
bagian-bagian dari basis cranial
* Memiliki 4 area utama yaitu : pars
squamosa, pars petrosa, pars mastoidea &
pars timpanika.
* Berasal dari bhs latin – temporum (waktu)
krn uban muncul pertama di area ini!
 Pars petrosa ossis temporalis

Pars squamosa ossis

temporalis

Pars mastoidea ossis

temporalis

Pars timpanica ossis temporalis

* Pars squamosa – terdpt processus
zigomaticus (bag anteriornya - berhub
dgn os zygomaticum di wajah)

* ke2 struktur tlng tsb membentuk

arcus zigomaticus (tonjolan tulang

pipi) – zigoma = tulang pipi

* Pd permukaan inferior proc. Zigomaticus terdapat

fossa mandibularis kecil – oval berhub dgn

condylus mand. membentuk

sendi temporomandibula
 Meatus acustikus eksternus
* Pars timpanika - mengelilingi
meatus acustikus eksternus /
saluran telinga luar

* Di bawah meatus ini terdapat

proc. Stylohyoid (tempat perle-
katan beberapa muskulus lidah
dan leher dan sebuah ligamen
yg memfiksasi os hyoideus di
leher ke kepala !
* Pars mastoidea – memiliki proc. mastoideus
* Proc. ini merup. tempat penjangkaran bbrp otot
leher & bisa diraba sbg tonjolan di blkng telinga
* Diantara proc stylohoid & mastoid – foramen stylomastoid – tempat
keluar N. cranial VII – N. facialis
* Pars petrosus (ridge) – bag dari basis cranii
* Bag posteriornya = os occipitalis, bag anteriornya
= os sphenoidalis
* lereng posterior ridge pada fossa cranialis post
* Lereng anterior ridge pada fossa cranialis anterior
* Os sphenoid & pars petrosus ossis temporalis
membentuk fossa cranialis media
* Fossa cranialis media – menyangga lobus
temporalis dari otak
* Di dlm regio petrosus terdpt cavum telinga dalam &
tengah tempat reseptor sensoris utk mendengar &
* Pada pars petrosus - terdpt bbrp foramen :
foramen jugularis (pd pertemuan os occipitalis &
pars petrosus ossis temporalis) – dilalui vena
jugularis interna & N. cranialis IX, X, XI
* Canalis carotis – di sebelah anterior foramen
jugularis (transmisi arteri carotis interna ke dalam
cavum cranii)
* Foramen lacerum – terletak diantara pars petrosus
ossis temporalis & os sphenoidalis. Foramen ini
(pd orang hidup – nyaris sepenuhnya tertutup oleh
kartilago, tapi pada tengkorak kering – terlihat
jelas)
* Meatus acustikus internus – terletak supero-lateral
dr foramen jugularis – dilalui N. cranial VII & VIII
Os Sphenoidalis 

* Terdpt pada fossa cranialis media

* Penting karena merupakan tulang yg berhub. dgn
semua tulang cranial lainnya
* Terdiri : corpus sentral & 3 pasang proc : ala
magna, ala parva & proc. pterygoideus
* Di dlm corpus terdpt sepasang sinus sphenoidalis
* Pd permukaan superior dari corpus – terdpt sella tursica
* Pd sella tursica – terletak fossa hypophyseal (utk kelenjar
hypophyse / kel. Pituitaria
* Ala magna membentang ke lateral – membentuk fossa cranialis
media & dinding dorsal orbita & dinding luar cranium terlihat sbg
bagian tlng di medial arcus zygomaticus
* Ala parva membentuk sebagian dari dasar fossa cranial anterior

& bagian dr dinding medial orbit

* Proc. Pterygoid meluas ke inferior dari pertemuan
antara corpus dan ala magna ossis sphenoidalis
merup. tempat otot pterigoideus (otot pengunyah)

* Terdapat bbrp lubang pada os sphenoidalis :

- Canalis optikum – anterior sella tursica dilalui N.II
(nervus opticus menuju ke mata)

* Pd tiap sisi corpus sphenoidalis – ada 4 lubang :

- Paling anterior – fissura orbitalis sup (celah kecil
panjang di antara ala magna dan ala parva) dilalui
N cranial utk pergerakan mata – N III, IV, VI
- Foramen rotundum (pd bag medial ala magna) –
dilalui N V2
- Foramen ovale (di sebelah posterior foramen
rotundum) – dilalui N V3
- Foramen spinosum – (di sebelah posterolateral
foramen ovale), kecil – transmisi arteri meningea
media

Os Ethmoidalis 

* Terletak di antara os os sphenoid & os nasalis

* Terletak paling dalam (dari semua tulang cranium)
• Membentuk sebagian besar dari bony area antara
rongga hidung & rongga mata
• Permukaan superior dibentuk oleh cribiform plate
– membantu membentuk atap rongga hidung &
dasar fossa cranialis anterior
* Pd cribiform plate – tdpt foramina olfaktorius yg
memungkinkan filamen dari N.olfactorius berjalan
dari reseptor penciuman di dlm rongga hidung
menuju ke otak
* Proyeksi superior di antara cribiform plate, tdpt
sebuah proc triangularis  crista galli
* Lap paling luar yg menutupi otak (duramater)
melekat ke krista gali & membantu menjaga otak di
dalam cavum cranii

* Lamina perpendicularis meluas ke inferior pd bid.

median – membentuk bag superior septum nasalis
yg membagi rongga hidung : sebelah kanan & kiri

* Pd tiap sisi lamina perpendicularis tdpt sinus-sinus

ethmoidalis (ethmoidal air cells)
* Di sebelah medial sinus-sinus ini tdpt concha
nasalis superior & media
* Di sebelah lateral dari sinus-sinus tsb tdpt orbital
plate (membantu membentuk dinding medial orbit)
Tulang-tulang wajah 

Tulang – tulang wajah tersusun dari 14 tulang

dan hanya
* mandibula yg tidak berpasangan
* vomer
Tulang wajah pria lebih panjang daripada wanita
Wajah wanita cenderung lebih bulat dan tidak
begitu bersudut !!
Os. Mandibularis 
Mandibula = tulang
rahang bawah –
berbentuk “U”

* Merupakan tulang
terbesar dan terkuat
dari wajah !

mandibula
 Lingula mandibula

•Memiliki bag. Corpus horisontal yg membentuk

dagu / chin
•Memiliki dua bag. Corpus vertikal – ramus
mandibularis
•Corpus vertikal dan horisontal bertemu pd
mandible angle
•Pd margin superior tiap ramus  dua processus
dipisahkan oleh mandibular notch
 • Proc yg anterior = proc.
Coronoideus (insersi
M.Temporaris – elevates
mandibula selama
mengunyah)
•Proc. Yg posterior = condylus mandibula –
berartikulasi dgn fossa mandibularis ossis
temporalis  membentuk

SENDI TEMPOROMANDIBULA
 •PD CORPUS HORISONTAL
MANDIBULA  GIGI BAWAH
•BATAS SUPERIOR CORPUS
MANDIBULA = ALVEOLAR
MARGIN
•GIGI BAWAH TERTANAM DLM SOKET = ALVEOLI

•DI DAERAH MIDLINE CORPUS MANDIBULA

TERDAPAT LEKUKAN DANGKAL – SIMPISIS
MANDIBULA

•SIMPISIS MERUPAKAN DAERAH PERTEMUAN /

FUSI KEDUA TULANG MANDIBULA KA & KI.
• Pd sisi medial ramus – satu foramen besar = foramen
mandibula

• Foramen ini dilalui nervus – sensasi gigi rahang bawah

• Blok anestesi utk gigi bawah diberikan  syaraf di foramen ini

• Pad sisi lateral corpus horisontal – foramen mentalis

• Foramen mentalis –
masuknya arteri & syaraf yg
melayani area kulit dagu &
bibir bawah

Foramen mandibula
 CONTOH
BSSO
Fragmentasi pd
mandibula

TOVRO
FRAGMENTASI PD
MANDIBULA
 a

c
d

Fraktur pada mandibula 

a. Fraktur pada proc. Coronoideus
b.Fraktur pada leher mandibula
c. Fraktur pada angulus mandibularis
d.Fraktur pada corpus mandibularis
Os. Maksilaris 

• Tulang maksila / maxillae – berfusi di bag. Medial

 membentuk rahang atas & central portion dr
facial skeleton
• Semua tlng wajah (kecuali mandibula)
berartikulasi dgn maksila
• Maksila  tulang kunci dr facial skeleton

• Pd maksila tdpt gigi rahang atas – dlm margin

alveolar
• Di sebelah inferior hidung, maksila berfusi di
medialnya – membentuk spina nasalis anterior yg
runcing !
 Le Fort I Le Fort II Le Fort III
Pola fraktur skeleton di midfacial - R.Le Fort (1900)
Area abu-abu menunjukkan tulang-2 yg terlibat – OS
 Articulates with frontal bone
Maxillary tuberosity

Frontal process

Canine fossa Zygomatic process Spina nasalis anterior

Incisive fossa
Maxillary tubercle
Alveolar margin
Canine ridge

•Proc. Palatinus ossis maxilaris - ke posterior dari

margin alveolaris & berfusi di medial pada : sutura
intermaksilaris
Membentuk 2/3 anterior
dari palatum keras / durum
(bony roof of the mouth)
• Fossa incisiva – cekungan dangkal di atas
akar gigi incisivus tepat di bawah rongga
hidung  lokasi injeksi untuk anestesia
lokal pada gigi geligi incisivus rahang atas

• Canine ridge – tonjolan memanjang dari

tulang alveolaris di atas akar gigi kaninus
rahang atas yang besar – ortodonti

• Canine fossa – cekungan di distal canine

ridge di atas akar gigi premolar atas meluas
ke atas sampai ke foramen infraorbitalis 
lokasi injeksi utk anestesia lokal gigi P atas
• Tuberositas maksila  Prostodonti

• Lokasi : permukaan infratemporal atau posterior

maksila

• Konturnya : konveks, membulat

• Pd apeks dari konveksitasnya - bbrp lubang kecil 

foramina alveolaris superior posterior – dilalui pembuluh
darah & syaraf alveolaris superior posterior

• Tuberkel maksilaris – kontur cembung kecil persis di distal

molar atas terakhir. Di bag superiornya – attachment of the
pyramidal process of the palatine bone
•Di posterior gigi depan – foramen di midline  fossa
incisiva – pembuluh darah & syaraf
•Proc. Frontalis meluas ke superior  frontal bone &
membentuk bag. Lateral dari “bridge of the nose”
•Lateral rongga hidung – sinus maksilaris (bag. Dari sinus
paranasalis) – membentang dr orbit – akar gigi atas
• di sebelah lateral, maksila ini berartikulasi dgn os zygomatic
mell processus zygomaticus
• Fisura orbitalis inferior – terletak lebih dalam pd
orbit pd pertemuan maksila & ala magna ossis
sphenoidalis  memungkinkan N zygomaticus &
N maxilaris serta pembuluh darah masuk ke
daerah wajah

• Di bawah eye socket,pd tiap sisi – foramen

infraorbitalis – N. infraorbitalis (kontinuasi N
maksilaris) & pembuluh darah mencapai wajah
OS. Zygomaticus 

• Disebut sebagai tulang pipi

• Di posteriornya – berartikulasi dgn procesus

zygomaticus ossis temporalis

• Di superiornya – berartikulasi dgn procesus

zygomaticus ossis frontalis

• Di anteriornya – berartikulasi dgn procesus

zygomaticus ossis maxilaris

• Os Zygomaticus membentuk tonjolan tulang pipi

dan sebagian dari margin infero-lateral dari orbit
Os Nasalis 

•Os Nasalis ini pipih

& berbentuk
rektangular
•Berfusi di medialnya
– membentuk
“bridge of the nose”
•Superior –
berartikulasi dgn os
frontalis

•Lateral – berartikulasi dgn os maxilaris

•Posterior – berartikulasi dgn lamina perpenticularis ossis
ethmoidalis
•Inferior – attach ke kartilago yg membentuk most of skeleton
Os Lakrimalis 
• Fingernail shaped
• ikut membentuk dinding medial
dari orbit ki & ka
• Superior – berartikulasi dgn os
frontalis
• Posterior – berartikulasi dgn
os ethmoidalis
• Anterior – berartikulasi dgn os
maxilaris
• Tiap os lakrimalis punya groove dalam – membentuk fossa
lakrimalis
• Fossa lakrimalis – saccus lacrimalis (bag dr saluran yg
dilalui air mata dari permukaan mata ke dlm rongga hidung)
 Os Palatinus 
• L shaped
• Tersusun dari 2 bony plates
: - horisontalis
- perpendicularis

• Memiliki 3 procesus artikularis 

-Pyramidalis - Spenoidalis - Orbitalis
• Plat horisontal – joined pd median palatine suture, complete
the posterior portion of hard palate

• Superior – membentuk plat perpendicularis (vertikal) –

merupakan bag dari dinding postero-lateral rongga hidung
& sebagian kecil dari orbit
Plat vertikal 

• Medial or nasal & lateral surfacenya berartikulasi

dengan maksila
• Proc. Orbitalis – proyeksi anterior berartikulasi
dgn os sphenoidalis & os ethmoidalis pd dinding
postero-medial orbital. Containing small air cell
• Proc. Sphenoidalis – proyeksi posterior,
berartikulasi dgn corpus dr os. Sphenoidalis
• Sphenoidal notch memisahkan kedua procesus.
Karena os palatinus berartikulasi dgn corpus
sphenoidalis, spenoidal notch  foramen
sphenopalatina
• Foramen sphenopalatina – dilalui oleh cab. Nasalis
dan pharyngealis dari ganglion pterygopalatina &
arteri maksilaris
• Proc. Pyramidalis – proyeksi posterior-inferior dari
plat vertikal Os palatinus
• Letaknya diantara proc. Pterygoid (posterior) &
tuberkel maksilaris (anterior)
• Krista conchalis  berjalan transversal melintasi
facies nasalis & medialis dari plat vertikal
• Krista conchalis ini menyangga concha inferior

• Krista ethmoidalis  berjalan sejajar ridge

transversal persis di bawah incisura
sphenopalatina
• Krista ini menandai artrikulasinya dgn concha
media osis ethmoidalis
Plat horisontal 

• Form – posterior third of the bony palate

• Krista nasalis  ridge yg menonjol ke atas di midline dari
“medial border of horizontal plate”
• Krista nasalis membantu membentuk bony nasal septum
dan berartikulasi dengan vomer di atasnya
• Terminasi posterior dari plat horisontal ini halus dan
cekung, ke medial berakhir sebagai spina nasalis posterior
yang runcing
• Foramen palatinus mayoris – muara kanalis palatinus
mayus pada oral surface tulang palatina, dilalui pembuluh
darah & nervus palatinus mayus (blok anestesia – bedah
mulut)
• Foramen palatinus minoris – muara kanalis palatinus
minoris dari plat vertikal, dilalui pembuluh darah dan
nervus palatinus minoris
Vomer 
•plow- shaped (spt bajak)
•Terletak di rongga hidung
•Membentuk bag dari septum nasalis
 Nasal bone

Concha nasalis inferior 

•Sepasang
•Thin & curved bone in nasal cavity
•Project medially from lateral walls of the nasal cavity, just
inferior to the middle nasal conchae of the ethmoid bone
•The largest of the three pairs of conchae
•Form part of lateral walls of the nasal cavity
 The hyoid bone (OS & Prostho)
•Not really part of the skull
•Hyoid = “ U “ shaped
•Lies just inferior to the mandible
in the anterior neck
•Unique – the only bone of the
body that does not articulate
directly with any other bone !!!
•Di fiksasi oleh ligamen stylohoid ke procesus
styloideus ossis temporalis
•Horseshoe – shaped, dgn corpus + 2 cornu
•Acts as a movable base for the tongue
•Corpus & cornu mayor – attachment - neck mucles
(naik / turun larynx during swollowing & speech)
 ORBIT (OS – fraktur)

•Cone – shaped bony cavities

•Di dlmnya  otot penggerak bola mata & kel. Lacrimalis

•Dinding tiap orbit terdiri dari 7 tulang : frontalis,

sphenoidalis, zygomaticus, maxilla, palatina, lacrimalis,
ethmoidalis
 Paranasal sinuses (OS)

• 5 skull bones (frontal, sphenoidal, ethmoidal &

sepasang maxillary) contain : mucosa-lined, air –
filled sinuses
• Secara radiografis – radiolucent
• As cluster around nasal cavity  paranasal
sinuses
• Lubang kecil menghub. sinus-sinus ini ke rongga
hidung – aliran udara 2 arah
• Udara memasuki sinus dari rongga hidung
• Mucosa sinus – menjaga kehangatan & kelembaban udara
yg masuk (yg di hirup)