Anda di halaman 1dari 16

Indera Penciuman

dan
Pengecapan

Drg. Susiana Gunardi


Indera Penciuman dan Pengecapan

• Fungsi indera penciuman:


1. Jalan napas
2. Alat pengatur suhu dan kelembaban udara
3. Penyaring udara
4. Resonansi suara pada saat berbicara dan bernyanyi
5. Membantu proses bicara – konsonan Nasal (m, n, ng)
6. Refleks nasal

• Sel-sel reseptor untuk sensasi penghidu adalah sel-sel olfaktoria yang


sebenarnya merupakan sel-sel saraf bipolar yang berasal dari SSP

• Mukosa olfaktorius (penghidu / penciuman) terletak diatas langit-


langit rongga hidung merupakan sistem saraf paling dekat dengan
dunia luar.
• Pengecapan berhubungan erat dengan pembauan (penghidu)

• Meskipun 1000 reseptor bau yang berbeda, manusia dapat


membedakan bau 10 kali dari jumlah ini.

• Agar dapat dibaui, suatu bahan harus


1. Cukup mudah menjadi gas
2. Cukup mudah untuk larut air

• Sistem penghidu cepat beradaptasi  kepekaan terhadap bau baru


cepat menghilang walaupun sumber bau tetap ada. Penurunan
kepekaan ini karena reseptor olfaktorius beradaptasi secara lambat,
dan terjadi degenerasi alamiah.

• Pada usia 60 tahun, kemampuan penghidu berkurang, oleh karena


kemunduran saraf sensoris di rongga mulut, ditambah adanya
degenerasi saraf sensoris di Bulbus Olfaktorius.
Indera Pengecapan

Pengecapan merupakan fungsi utama taste buds dalam rongga mulut, namun
indera penghidu (penciuman) juga sangat berperan pada persepsi
pengecapan

Lidah merupakan suatu organ yang dapat bergerak dan berperan penting
dalam pengunyahan, menelan, mengisap dan berbicara

Indera pengecapan merupakan salah satu dari empat indera khusus yang
reseptornya terdapat pada otak.
Papilla terbesar, ada Papila yang
10-14 buah dari jenis terbanyak dan Umumnya banyak
ini yang terletak pada menyebar di atas terletak pada
bagian dasar lidah seluruh permukaan bagian samping dan
lidah belakang lidah

 Semua papil mengandung banyak syaraf sensoris untuk berbagai rasa dan tunas
pengecap pada semua papilla kecuali Papilla Filiformis
Mekanisme Kerja Indera Penciuman
• Mekanisme kerja mulai ketika molekul dilepaskan oleh substansi di sekitar kita
yang menstimulasi sel saraf khusus di hidung, mulut atau tenggorokan
• Sel-sel ini menyalurkan pesan ke otak, dimana bau dan rasa khusus
diidentifikasi
• Penciuman terjadi karena adanya molekul-molekul menguap (odorant) dan
masuk ke saluran hidung dan mengenai olfactory membrane (cilium olfactory)
• Odorant dilarutkan oleh mukus yang disekresi oleh kelenjar bowman (kelenjar
olfactory) sehingga memicu transduksi sinyal selanjutnya.
• Manusia memiliki 1000 sel reseptor berbentuk rambut. Bila molekul udara
masuk, maka sel-sel ini akan mengirimkan impuls saraf.
Mekanisme Kerja Indera Penciuman
 Molekul odorant akan merangsang protein membran (G-
protein)  adenylate cyclase  cAMP  membuka kanal
ion Na+  ion Na+ ion --> Na+ masuk ke sitosol  terjadi
depolarisasi  bila mencapai ambang rangsang, maka
impuls akan terus berjalan disepanjang akson sel reseptor
olfactory menuju bulbus olfactory yang terletak di lobus
frontalis cereberum sebelah lateral dari crista galli tulang
ethmoidalis.
 Impuls akan terus berjalan menuju neuron bulbus olfactory
yang memanjang membentuk traktus olfactory.
 Sebagian impuls terproyeksi menuju primary olfactory area
di korteks serebri (letaknya di permukaan inferior medial
lobus temporalis)
 Timbul persepsi bau
Mekanisme Kerja Indera Penciuman
 Dari primary olfactory area  impuls menuju
lobus korteks untuk identifikasi dan diskriminasi
bau ( menentukan jenis bau )
 Dari traktus olfactory  sebagian impuls lagi
terproyeksi menuju le sistem limbic dan
hipotalamus  sehingga bau yang tercium
dapat mempengaruhi emosi seseorang dan
dapat memberikan respon terhadap bau yang
tercium.
Mekanisme Kerja Indra Pengecap
• Sel-sel gustatory (saraf pengecapan) bereaksi terhadap makanan dan minuman yang
tercampur air liur dan mereka dikelompokan di bintil-bintil pengecapan (membran plasma
mikrovilli gustatory) dari mulut dan tenggorokan
• Permukaan sel-sel ini mengirimkan informasi rasa (tastan) ke serat saraf di dekatnya
(transduksi sinyal) Nervus yang menginervasi taste buds di 2/3 anterior lidah (N. VII), 1/3
posterior lidah (N.IX) dan tenggorokan dan epiglotis (N. X)  mengalami depolarisasi
• Impuls menuju nucleus gustatory di medula oblongata


Mekanisme Kerja Indra Pengecap
 Sebagian akan terproyeksi ke thalamus
kemudian ke primary gustatory area di lobus
parietal koteks cerebri (persepsi rasa)
 Sebagian lagi akan terproyeksi ke sistem limbic
dan hipotalamus  untuk mempengaruhi emosi
dan respon terhadap rasa
Fungsi Indera Pengecapan
1. Menunjukan kondisi atau kesehatan tubuh
2.Lidah merupakan indikator metabolisme tubuh atau kesehatan tubuh (warna dan
bentuk)
3.Merasakan makanan, membasahi makanan, menelan makanan
4. Mengontrol suara dan mengucapkan kata-kata

• Tiap kuntum pengecap dari 50 sel reseptor yang akan terus-menerus diganti
dalam masa hidup 10 hari.
• Perlu mineral zinc untuk fungsi pengecapan  karena pada wanita menopause
sering mengeluh seperti rasa terbakar, kering pada mulut, disertai gangguan
pengecapan  rasa pahit akibat berkurangnya zinc.
Kuntum Pengecap / Taste Buds
• Adalah organ sensorik untuk pengecapan, dengan bentuk bulat telur yang
berukuran 50-70 mm.
• Tiap kuntum pengecap terdiri dari sel-sel penyangga dan 5-18 sel rambut,
reseptor pengecap
• Tiap kuntum pengecap disarafi 50 serabut saraf
• Apabila saraf sensorik dipotong, kuntum pengecap akan degenerasi dan
akhirnya lenyap. Akan tetapi apabila saraf mengalami regenerasi, sel di
sekitarnya menyusun kuntum pengecap yang baru
• Kuntum pengecap terdiri atas sekitar 40 sel-sel epitel yang telah mengalami
modifikasi yang dinamakan sel-sel kecap, dan sel-sel ini terus diganti oleh
pembelahan mitosis dari sel epitel
• Masa hidup setiap sel kecap sekitar 10 hari
• Mikrovili atau rambut kecap, merupakan reseptor permukaan berbagai rasa
• Tempat kuntum pengecap:
1. Pada dinding palung yang mengelilingi papila sirkumvalata  terdapat
kuntum pengecap dalam jumlah besar
2. Pada papila fungsiformis di atas permukaan depan lidah  terdapat
kuntum pengecap dalam jumlah sedang
3. Pada papila foliata pada lipatan-lipatan sepanjang permukaan
posterolateral lidah  terdapat kuntum pengecap dalam jumlah sedang
4. Papilla Filiformis terbanyak dan menyebar pada permukaan lidah.

• Keberadaan kuntum pengecap dengan persentasi terbesar ada pada papilla


sirkumvalata, juga papilla fungiformis dan papilla foliata, tapi tidak ada pada
papilla filiformis.
• Di atas usia 45 tahun banyak kuntum pengecap yang mengalami degenerasi
dan berkurangnya reseptor yang menyebabkan sensasi rasa secara progresif
berkurang
Macam-macam Rasa
• Ada 4 rasa sensasi dasar:
1. Rasa manis, terletak pada permukaan anterior dan ujung lidah
2. Rasa asin, terletak pada kedua pinggir lidah
3. Rasa asem, terletak pada kedua pinggir lidah
4. Rasa pahit, terletak pada papila sirkumvalata pada bagian belakang lidah
5. Rasa umami (rasa kecap yang menyenangkan), merupakan rasa yang
dominan, ditemukan pada makanan yang mengandung L-glutamat

• Kemampuan seseorang menikmati rasa makanan / mengecap tergantung pada:


1. Banyaknya papil pengecap
2. Sel-sel pengecap-
3. Gerakan lidah (terjadinya gangguan oleh karena stroke)
4. Banyaknya air ludah
Zat kimia yang larut dalam cairan ludah akan merangsang sel pengecap
sehingga timbul rangsangan yang akan diteruskan ke saraf di otak
Proses penurunan fisiologis indera pengecapan seiring berjalannya usia terjadi:

1. Perubahan struktural dan fungsionil dalam rongga mulut.


Sensasi taktil menurun, sehingga terjadi gangguan selera makan.
2. Jumlah Taste Buds pada Papilla Circumvalata berkurang sehingga
sensitivitas rasa menurun.
 Pada usia 20 tahun hingga usia subur ada sekitar 200-250 taste
buds per Papilla Circumvalata.
 Pada usia lanjut (75 tahun), taste buds menurun hingga 200 taste
buds per Papilla Circumvalata, permukaan dorsal lidah menjadi lebih
licin karena atrophi pada papilla lidah.

Anda mungkin juga menyukai