Anda di halaman 1dari 15

BIOKIMIA

PENGECAPAN
Queen Ula Azzahara
Pengecapan & Lidah
Manusia adalah organisme kemoheterotrofik yang menelan dan mencerna berbagai senyawa kimia.Persepsi
rasa atau gustation adalah pendeteksian sensorik terhadap makanan pada sel reseptor rasa lidah yang terletak
pada kuncup pengecap atau papila . Rasa menentukan cita rasa suatu makanan. Manusia memiliki reseptor
rasa pada kuncup pengecap di permukaan atas lidah dan epiglotis .
Lidah merupakan organ muskular yang ditutupi oleh membran mukosa. Otot-otot lidah merupakan otot
bercorak seperti otot skelet, dan terdiri dari otot lidah ekstrinsik dan intrinsik. Otot intrinsik berfungsi untuk
melakukan semua gerakan lidah, otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya
serta membantu melakukan gerakan menekan makanan pada langit-langit dan gigi, kemudian
mendorongnya masuk ke faring
Anatomi Lidah
FUNGSI LIDAH
• Sebagai indera pengecap
• Sebagai alat berbicara
• Pemgatur letak makanan
• Membantu menelan
• Merasakan panas,dingin,kasar dan halu
1.TASTE AREA PADA LIDAH
& PAPILA

Sejumlah besar papilla pada bagian anterior lidah merupakan peninggian membrane mukosa yang
memiliki berbagai bentuk dan fungsi.
Terdapat empat tipe papilla :

• Papilla Filiformis
Papilla Filiformis jumlahnya banyak, berbentuk kerucut memanjang dan memiliki banyak
lapisan tanduk, yang membuat permukaannya terlihat keabu-abuan atau keputihan.
Epitelnya tidak memiliki kuncup pengecap dan perannya bersifat mekanis dalam
menyediakan permukaan kasar yang mempermudah gerakan makanan selama
mengunyah
1.TASTE AREA PADA LIDAH
& PAPILA
• Papilla Fungiformis
Papilla Fungiformis berjumlah sedikit, berwarna merah terang, datar, terdapat 8-10 kuncup pengecap pada
setiap papilla dan memiliki struktur seperti titik. terletak di 2/3 bagian anterior lidah sepanjang tepi, dorsum.

• Papilla foliata
Papilla foliata kurang berkembang pada orang dewasa, ditemukan pada permukaan posterolateral anterior lidah
hingga ke papilla circumvallate. Setiap papilla foliate memiliki kuncup pengecap yang banyak.

• Papilla circumvallata
Papilla Circumvallata berjumlah paling sedikit dan terbesar
di lidah serta memiliki lebih dari separuh kuncup pengecap di lidah. Papilla Circiumvallata berdiameter sebesar
1-3 mm dan berbentuk garis huruf V tepat di belakang sulcus terminalis.

Tambahkan sedikit teks isi


2. RESEPTOR YANG BERPERAN
IDENTIFIKASI & PERESEPSO RASA

Kemoreseptor untuk sensasi kecap terkemas dalam kuncup pengecap.


Kuncup pengecap memiliki sebuah lubang kecil, yang disebut taste pore, yang dilewati oleh cairan
di dalam mulut untuk berkontak dengan permukaan sel reseptor. Sel reseptor pengecap adalah sel
epitel modifikasi dengan banyak lipatan di permukaannya, atau mikrovilus, yang sedikit menonjol
melewati taste pore dan sangat menambah luas permukaan yang terpajang ke isi mulut. Membran
plasma mikrovilus mengandung reseptor yang berikaran secara selektif dengan molekul zat kimia
di lingkungan. Hanya bahan kimia dalam bentuk terlarut baik cairan atau bahan padat yang
dimakan dan telah larut dalam air liur yang dapat melekat ke sel reseptor dan memicu sensasi rasa
3. INERVASI SARAF
7 PADA ORGAN
PENGECAPAN

Lidah memiliki sistem persarafan yang majemuk. Otot-otot lidah mendapat persarafan
dari saraf hipoglosus (saraf otak ke-12). Daya perasaannya dibagi menjadi perasaan
umum dan rasa pengecap khusus. Impuls perasaan umum yang menyangkut taktil
seperti membedakan ukuran, bentuk, susunan, kepadatan dan rasa pengecap khusus.
Impuls perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah dalam serabut saraf
lingual yang merupakan sebuah cabang saraf trigeminus, sementara impuls indera
pengecap bergerak dalam khorda timpani bersama saraf lingual, kemudian bersatu
dengan saraf fasialis. Saraf glossofaringeal, membawa impuls perasaan umum
maupun khusus dari sepertiga posterior lidah. Sederhananya indera pengecapan lidah
dipersarafi oleh saraf trigeminus, fasialis dan glossofaringeal, sementara gerakan-
gerakannya dipersarafi oleh saraf hipoglosus.
4.7 LAPISAN BULB
OLFACTORIUS
Permukaan bulbus olfaktorius ditutupi oleh neuron sensorik glomeruli yang
bersinaps dengan prosesus dendritik sel mitral/berumbai. Sel mitral/berumbai
adalah neuron utama di bulbus olfaktorius. Mereka mempunyai dendrit apikal
primer yang memanjang menjadi kumpulan bola glomerulus . Akson mereka
bergabung bersama membentuk saluran penciuman . Sel mitral/berumbai
mengirimkan informasi tentang bau ke korteks penciuman . Pada mamalia,
sistem penciuman adalah satu-satunya sistem sensorik di mana informasi
perifer dikirim langsung ke korteks, melewati thalamus sensorik . Oleh karena
itu, diusulkan agar bulbus olfaktorius menggabungkan fungsi sistem sensorik
perifer dan talamus.
5.STRUKTUR & FUNGSI
EPITEL OLFAKTORIUS

Epitel olfaktorius terdiri dari dua bagian, masing-masing berukuran sekitar 5 cm 2 ,


terletak di atap rongga hidung. Permukaan epitel dibatasi oleh pelat tulang berlubang
tipis, pelat kribriformis, yang memisahkan rongga hidung dari otak. Pelat tersebut
memanjang secara horizontal pada bidang tepat di bawah mata. Area penciuman
sekunder, organ vomeronasal, melapisi turbinat di rongga hidung. Tampaknya sensitif
terhadap feromon dan mungkin terlibat dalam fungsi seksual.
6.MEKANISME PENGIKATAN
ODORANT -RECEPTOR
Odorant Binding Proteins (OBPs) adalah respon pertama dalam mekanisme penciuman serangga yang
mengantarkan semiokimia ke Odorant Receptors (ORs) pada serangga termasuk An. . stephensi . Total 44 OBP
dan 45 OR telah diidentifikasi dalam An . stephensi oleh penelitian ini. OBP selanjutnya diklasifikasikan
menjadi OBP klasik (27), atipikal (10), dan plus-C (7) berdasarkan keberadaan motif yang dilestarikan. Analisis
filogenetik mengungkapkan hubungan erat antara OBP dan OR dari An . stephensi dengan An . gambiae .
Namun, sangat sedikit OBP dan OR yang berhubungan dengan Ae . aegypti OBP dan OR tetapi tidak ada
hubungan yang terjalin dengan D. OBP dan OR melanogaster . Analisis sintenik menunjukkan homologi yang
erat dengan An . gambiae OBP. Sifat fisikokimia memperkirakan berat molekul dan titik isoelektrik OBP dan
OR dalam kisaran OBP dan OR yang dilaporkan sebelumnya. Studi ini mengungkap OBP dan OR pada
Anopheles stephensi yang selanjutnya dapat dikarakterisasi dengan NMR dan studi kristalografi serta membantu
dalam identifikasi senyawa baru untuk mengendalikan penyebaran An . stephensi isi

w w w. r e a l l y g r e a t s i t e . c o m
7.VOMERONASAL ORGAN
PREVALENSI DAN KEGUNAANYA

Organ vomeronasal (VNO) adalah struktur yang terletak di bagian anteroinferior


septum hidung dan merupakan bagian dari sistem penciuman aksesori. Ini terdiri
dari kantung buta dengan saluran terbuka di anterior, keduanya dilengkapi dengan
jaringan pembuluh darah dan kelenjar yang kaya. Organ tersebut mengandung sel
sensorik penciuman khusus atau esthesiosit, yang berfungsi baik sebagai neuron
aferen dalam penerimaan feromon melalui saraf kranial terminal dan juga
menghasilkan hormon pelepas gonadotropin.
8.PERSEPSI BAU
Penciuman bau monomolekuler hampir tidak pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan fungsi indera
penciuman sehari-hari terutama bergantung pada pemrosesan campuran kompleks zat-zat mudah menguap yang ada
di lingkungan (misalnya, yang berasal dari makanan atau sejenisnya).
Akibatnya, mekanisme psikofisiologis dan neurobiologis yang mengatur persepsi rangsangan bau yang kompleks,
yaitu fungsi indera penciuman sehari-hari, masih kurang dipahami.
Kebanyakan perusahaan makanan dan minuman menggunakan jasa perusahaan perasa untuk menciptakan rasa atau
aroma yang akan masuk ke dalam formulasi produk akhir.
Dalam komposisi parfum, penciptaannya juga bertumpu pada pengetahuan empiris.
KESIMPULAN Studi tentang campuran bau adalah sebuah jendela awal untuk menyelidiki proses penciuman dengan
cara yang mungkin lebih relevan dengan konteks persepsi ekologi, yang sangat penting untuk memahami bagaimana
organisme, termasuk manusia, mewakili dan beradaptasi dengan lingkungan kimia yang kompleks.
Namun, jelas bahwa pengetahuan ilmiah yang ada mengenai persepsi campuran bau, bahkan yang paling sederhana
yang hanya memiliki dua bau, masih jauh dari pengetahuan empiris.
9.GENEMO OLFAKTORIUS
Epitel olfaktorius adalah jaringan epitel khusus yang menutupi septum, bagian atas turbinat superior, dan permukaan lateral bagian posterosuperior
kedua rongga hidung. Epitel khusus ini mengandung badan sel neuron penciuman bipolar tempat serabut saraf penciuman berasal dan meluas ke
apikal. Di setiap lubang hidung, manusia memiliki 6 hingga 10 juta neuron sensorik penciuman yang tersebar di sepanjang permukaan seluas 2,5 cm^2.
Sel-sel ini terus beregenerasi dari sel induk di bagian basal epitel dan memiliki waktu paruh 30 hingga 40 hari. Bagian apikal sel-sel ini mempunyai
dendrit yang menonjol ke permukaan epitel, tempat mereka berinteraksi dengan partikel bau dari dunia luar melalui reseptor berpasangan protein G.
Proyeksi basal neuron olfaktorius naik dan melintasi lempeng kribriformis etmoid sebagai akson tak bermyelin yang dikelompokkan menjadi berkas
saraf kecil yang disebut fila olfactoria. Masing-masing kumpulan saraf kecil ini membentuk saraf penciuman, dan terdapat sekitar 15 hingga 20 saraf
di setiap sisi rongga hidung. Persimpangan di mana saraf penciuman melintasi lempeng tulang berkisi merupakan area yang berpotensi mengalami
kerusakan, baik melalui bentuk infeksi atau trauma. Foramina pada lempeng kribiform berfungsi sebagai titik masuk yang mudah bagi patogen untuk
mendapatkan akses ke ruang intrakranial dan juga memfasilitasi pergeseran saraf penciuman selama trauma. Setelah menembus lempeng kribiformis
dan lmelintasi ruang subarachnoid, fila olfactoria memasuki bulbus olfaktorius secara ventral. Dura mater yang melapisi permukaan intrakranial pelat
kribiformis berjalan terus menerus dengan membran basal epitel olfaktorius muncul melalui foramen.
Permukaan ventral bulbus olfaktorius terletak di atas sepertiga posterior lempeng kribriformis, sedangkan permukaan dorsal berada di bawah
permukaan inferior lobus frontal, khususnya orbital dan rektus girus. Bulbus olfaktorius berfungsi sebagai stasiun pemancar untuk semua impuls yang
ditransmisikan antara epitel olfaktorius dan korteks olfaktorius primer.
THANK YOU
SO MUCH!

Anda mungkin juga menyukai