NIM : 20003117
Prodi : PLB
Tugas : Resume 4 Anfis
Anatomi Fisiologi Indra Penciuman dan Indra Pengecap
1. Anatomi Fisiologi Indra Penciuman
Pada hakikatnya lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indrapengecap.
Lidah sebagian besar terdidi dari dua kelompok otot. Otot instrinsik lidah melakukan semua
gerakan halus, sementara oto ekstrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta
melakukan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saatmengunyah dan menelan.
Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi, dan akhirnya
mendorongnya masuk faring.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan
keluar pada akarnya. Ujung serta pinggir lidah bersentuhan dengan gigi-gigi
bawah,sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila
lidah digulung ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut
frenulumlinguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada
dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan maka ujung lidah
meruncing, dan bila terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat.
Ada empat macam rasa kecapan, yaitu : manis, pahit, asam dan asin.
Kebanyakanmakanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu merangsang ujung
saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecap. Supaya dapat dirasakan, semua makanan
harus menjadi cairan, serta harus sungguh-sungguh bersentuhan dengan ujung saraf
yangmampu menerima rangsangan yang berbeda-beda.
Bagian-bagian lidah
Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh
seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor (tunas pengecap)
terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa
membedakan rasa manis, asam, pahit dan asin. Bila kita melihat dicermin permukaan lidah
kita tidak rata. Hal ini disebabkan karena permukaan lidah bagian depan tertutup oleh selapis
tonjolan yang disebut papillae.
1. Secara klinik indra pengecap sama juga seperti indra penciuman sangat peka dan
dapat hilang karena pilek atau gangguan pada mulut, lambung dan saluran
pencernaan.
2. Glositis atau peradangan lidah, bisa akut ataupun kronis, dengan gejala-gejala berupa
adanya ulkus dan lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini biasanya timbul pada
orang yang mengalami gangguan pencernaan ataupun infeksi pada gigi.
3. Lekopakia ditandai oleh adanya bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah
(juga pada sel lendir pipi dan gusi). Hal ini biasanya terlihat pada perokok.
4. Sariawan, merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni di bagian dinding dalam
pipi atau lidah. Penyebab dari sariawan ini adalah diantaranya : kekurangan vitamin
C, alergi, mengkonsumsi makanan/minuman yang terlalu panas, kekurangan asupan
zat besi atau bisa juga disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh.
5. Kanker lidah, tembakau dan alkohol merupakan dua hal yang disinyalir sebagai
pemicu semakin cepatnya pertumbuhan sel kanker lidah. Cara pencegahannya adalah
dengan cara berhenti merokok, hindari minuman beralkohol, menjaga kebersihan
mulut.
6. Persepsi rasa phantom, gangguan rasa yang paling umum adalah persepsi rasa
phantom, yaitu persepsi rasa yang seringkali bertahan lama di lidah meskipun Anda
tidak sedang makan apapun.
7. Hypogeusia, anda juga dapat mengalami penurunan kemampuan untuk
mengidentifikasi rasa manis, asam, pahit, asin, dan umami, suatu kondisi yang disebut
hypogeusia. Beberapa orang mungkin tidak dapat mendeteksi setiap selera, yang
disebut ageusia yang dipicu oleh gangguan saluran khusus antara indra perasa dan
penciuman.
8. Dysgeusia, adalah suatu kondisi di mana lidah merasakan rasa busuk asin, sensasi
rasa tengik, atau logam yang bertahan dalam mulut. Dysgeusia kadang-kadang
disertai dengan sindrom mulut terbakar, suatu kondisi di mana seseorang mengalami
sensasi terbakar yang menyakitkan di mulut.
9. Leukoplakia adalah bercak putih yang dapat timbul di permukaan lidah, gusi maupun
di dinding bagian dalam pipi. Penyakit lidah ini berkaitan dengan kebiasaan merokok
atau mengunyah tembakau, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
David Bocher, Aji Darma. 1983. Pengantar Ilmu Urat dan Faal Susunan
Company
Gramedia
Gilroy L. Meyer LS. 1981. Medical Neurology. New York : Mac Millan Publ.
Co
http://repository.unpkediri.ac.id/287/1/ST%20dan%20Modul%20Praktikum%20Anfis.pdf