Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jenny Artika

NIM : 20003117
Prodi : PLB
Tugas : Resume 4 Anfis
Anatomi Fisiologi Indra Penciuman dan Indra Pengecap
1. Anatomi Fisiologi Indra Penciuman

A. Anatomi Fisiologi Indra Penciuman


Alat penciuman erat hubungannya dengan alat pengecap bahkan disebut sebagai
pengecap jarak jauh. Alat penciuman mempunyai kepekaan yang luar biasa karena kadar zat-
zat yang dimiliki rendah sudah mampu merangsang reseptor penciuman. Reseptor penciuman
terletak di bagian atas dari rongga hidung, pada gerak pernafasan biasa alirang erak udara
pernafasan hanya melalui bagian bawah rongga hidung, oleh karena itu kita bernafas biasa
suatu zat tidak tercium oleh kita. Supaya udara pernafasan dapat mencapai rongga hidung
bagian atas (area olfaktoria) maka kita harus menarik nafas dalam- dalam.Dengan demikian
terjadi arus memutar dari udara pernafasan sehingga gas yan gmengandung zat yang berbau
tadi akan sampai pada arah olfaktoria akan bau akan tercium.
Penciuman disarafi oleh Nervus I (Nervus Olfaktorius) juga disaraf oleh NervusVI
(Nervus Trigeminus) yang berfungsi sebagai reflek perlindungan tubuh terhadapsaluran
pernafasan (reflek bersin, batuk dan sebagainya).
Bagian hidung luar terdiri atas:
1. Pangkal hidung
2. Punggung hidung
3. Ujung hidung (Apex)
4. Lubang hidung
5. Sayap hidung (Alanasi)
6. Lengkungan atas bibir
Fungsi bagian-bagian indra pencium:
1. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara.
2. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas.
3. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau.
4. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan.
5. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak.

B. Saraf pada Indra Penciuman


Saraf Olfaktori atau saraf kranial I adalah saraf pertama dari dua belas saraf
kranial. Saraf ini penting dalam penciuman. Saraf kranial I (Olfaktorius) merupakan sel
reseptor utama untuk indra penciuman. Saraf ini memonitor asupan bauan yang dibawa udara
ke dalam sistem pernapasan manusia dan sangat menentukan rasa,aroma dan palatabilitas
dari makanan dan minuman. Selain fungsinya yang dalam meningkatkan nafsu makan
melalui bauan, Saraf Olfaktorius juga dapat berperan dalam memperingatkan adanya
makanan yang busuk, kebocoran gas, polusi udara,dan asap yang berbahaya untuk tubuh.
Selain itu saraf olfaktorius juga berperan sebagai elemen yang menengahi komunikasi dasar
(misalnya, interaksi ibu-bayi).
Saraf Trigeminus adalah saraf yang berperan dalam mengirimkan sensasi dari kulit
bagian anterior kepala, rongga mulut dan hidung, gigi dan meninges(Lapisan otak).
Saraf Penciuman terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Saraf Nervus olfaktorius (N I).
Yaitu saraf yang berperan dalam organ sistem penciuman / penghidu bagi manusia.
Filmen saraf mengandung jutaan akson dari jutaan sel – sel reseptor. Satu jenis odoran
mempunyai satu reseptor tertentu, dengan adanya nervus olfaktorius kita bisa mencium
odoran seperti strawberi, apel, dan bermacam odoran lainnya.
2. Saraf Somatosensori Trigeminus (N V)
Yaitu letak saraf ini tersebar diseluruh mukosa hidung dan kerjanya dipengaruhi
rangsangan kimia maupun nonkimia. Kerja saraf trigeminus tidak sebagai indera
penghidu tapi menyebabkan seseorang dapat merasakan stimuli iritasi, rasa terbakar, rasa
dingin, rasa geli dan dapat mendeteksi bau yang tajam dari amoniak atau beberapa jenis
asam. Ada anggapan bahwa nervus olfaktorius dan trigeminus berinteraksi secara
fisiologis.
3. Saraf Terminal (N O) dan Organ Vemeronasanal (VMO)
Sistem saraf terminal merupakan pleksus saraf ganglion yang banyak terdapat di mukosa
sebelum melintas ke lempeng kribriformis. fungsi saraf terminal pada manusia belum
diketahui pasti.
Organ rudimeter vemeronasanal disebut juga dengan organ Jacobson’s. Pada
manusia saraf ini tidak berfungsi dan tidak ada hubungan antara organ ini dengan otak.
Pada pengujian elektrofisiologik, tidak ditemukan adanya gelombang pada organ ini.

C. Gangguan pada indra pencium

1. Hyposmia adalah penurunan sebagian dari nilai rasa bau.umumnya tidakdisebabkan


kelainan neurologis, tetapi berasal dari kelainan dalam hidung itu sendiri.
2. Parosmia adalah pengenalan yang salah dari bau.
3. Cacosmia persepsi yang abnormal dari bau yang tidak menyenangkan (dengan atau tanpa
substrat yang sebenarnya menjadi berbau).
4. Anosmia, ketidakmampuan total dari indra penciuman.
5. phantosmia artinya halusinasi terhadap bau-bau yang sebenarnya tidak ada.
6. Kandidiasis, kondisi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans ini biasanya lebih
mungkin terjadi pada orang yang daya tahan tubuhnya sedang lemah atau sedang
menjalani pengobatan dengan steroid.

2. Anatomi Fisiologi Indra Pengecap

A. Anatomi Fisiologi Indra Pengecap

Pada hakikatnya lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indrapengecap.
Lidah sebagian besar terdidi dari dua kelompok otot. Otot instrinsik lidah melakukan semua
gerakan halus, sementara oto ekstrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta
melakukan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saatmengunyah dan menelan.
Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi, dan akhirnya
mendorongnya masuk faring.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan
keluar pada akarnya. Ujung serta pinggir lidah bersentuhan dengan gigi-gigi
bawah,sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila
lidah digulung ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut
frenulumlinguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada
dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan maka ujung lidah
meruncing, dan bila terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat.
Ada empat macam rasa kecapan, yaitu : manis, pahit, asam dan asin.
Kebanyakanmakanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu merangsang ujung
saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecap. Supaya dapat dirasakan, semua makanan
harus menjadi cairan, serta harus sungguh-sungguh bersentuhan dengan ujung saraf
yangmampu menerima rangsangan yang berbeda-beda.

 Rasa Asin : Lidah Bagian Depan


 Rasa Manis : Lidah Bagian Tepi
 Rasa Asam : Lidah Bagian Samping
 Rasa Pahit : Lidah Bagian Belakang

Bagian-bagian lidah

Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh
seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor (tunas pengecap)
terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa
membedakan rasa manis, asam, pahit dan asin. Bila kita melihat dicermin permukaan lidah
kita tidak rata. Hal ini disebabkan karena permukaan lidah bagian depan tertutup oleh selapis
tonjolan yang disebut papillae.

Ada 4 jenis papillae,yaitu:


1. Papillae sirkumvalata, ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yangterletak pada
dasar lidah. Papillae sirkumvalata adalah jenis papillae terbesar dan masing-masing
dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papillae ini berjejer membentuk huruf V pada
belakang lidah.
2. Papillae fungiformis, menyebar pada permukaan ujung lidah dan sisi lidah dan berbentuk
jamur.
3. Papillae filiform, adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah.
Papillae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh dari pada rasa pengecapan
yang sebenarnya.
4. Papillae vallatea, sebagai pembantu memegang makanan saat terjadi proses
pengunyahan.

B. Saraf Indra Pengecap


Saraf trigeminus adalah saraf yang berperan dalam mengirimkan sensasi dari kulit
bagian anterior kepala, rongga mulut dan hidung, gigi dan meninges (Lapisan otak).
Saraf fasialis adalah saraf kranialis ke-7 berperan besar dalam mengatur ekspresi dan
indra perasa di kulit wajah manusia. Saraf fasialis memiliki 2 komponen utama. Komponen
yang lebih besar merupakan murni saraf motorik dan berperan dalam persarafan otot ekspresi
wajah. Saraf utama yaitu Saraf Hipoglossus.
Saraf hipoglossus adalah saraf yang berperan dalam memberikan persarafan pada
otot-otot lidah. Gerakan lidah memiliki berbagai macam peranan mulai dari untuk
mengunyah, menelan, dan bahkan berbicara. Selain itu saraf ini jug a menyalurkan serat saraf
dari C1 yang berfungsi mensarafi otot-otot tali.

C. Gangguan Indra Pengecap

1. Secara klinik indra pengecap sama juga seperti indra penciuman sangat peka dan
dapat hilang karena pilek atau gangguan pada mulut, lambung dan saluran
pencernaan.
2. Glositis atau peradangan lidah, bisa akut ataupun kronis, dengan gejala-gejala berupa
adanya ulkus dan lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini biasanya timbul pada
orang yang mengalami gangguan pencernaan ataupun infeksi pada gigi.
3. Lekopakia ditandai oleh adanya bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah
(juga pada sel lendir pipi dan gusi). Hal ini biasanya terlihat pada perokok.
4. Sariawan, merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni di bagian dinding dalam
pipi atau lidah. Penyebab dari sariawan ini adalah diantaranya : kekurangan vitamin
C, alergi, mengkonsumsi makanan/minuman yang terlalu panas, kekurangan asupan
zat besi atau bisa juga disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh.
5. Kanker lidah, tembakau dan alkohol merupakan dua hal yang disinyalir sebagai
pemicu semakin cepatnya pertumbuhan sel kanker lidah. Cara pencegahannya adalah
dengan cara berhenti merokok, hindari minuman beralkohol, menjaga kebersihan
mulut.
6. Persepsi rasa phantom, gangguan rasa yang paling umum adalah persepsi rasa
phantom, yaitu persepsi rasa yang seringkali bertahan lama di lidah meskipun Anda
tidak sedang makan apapun.
7. Hypogeusia, anda juga dapat mengalami penurunan kemampuan untuk
mengidentifikasi rasa manis, asam, pahit, asin, dan umami, suatu kondisi yang disebut
hypogeusia. Beberapa orang mungkin tidak dapat mendeteksi setiap selera, yang
disebut ageusia yang dipicu oleh gangguan saluran khusus antara indra perasa dan
penciuman.
8. Dysgeusia, adalah suatu kondisi di mana lidah merasakan rasa busuk asin, sensasi
rasa tengik, atau logam yang bertahan dalam mulut. Dysgeusia kadang-kadang
disertai dengan sindrom mulut terbakar, suatu kondisi di mana seseorang mengalami
sensasi terbakar yang menyakitkan di mulut.
9. Leukoplakia adalah bercak putih yang dapat timbul di permukaan lidah, gusi maupun
di dinding bagian dalam pipi. Penyakit lidah ini berkaitan dengan kebiasaan merokok
atau mengunyah tembakau, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.

DAFTAR PUSTAKA

A. Salim. 1996. Pendidikan Bagi Anak Cerebral Palsy, Jakarta : Dikti

Agus Sudomo. 1980. Osteologi. Universitas 11 Maret : Surakarta

David Bocher, Aji Darma. 1983. Pengantar Ilmu Urat dan Faal Susunan

Saraf. Jakarta : Dian Rakyat

Ernest Garned. 1980. Fundomental odf Neurologi. London : W.B. Sounders

Company

Evelyn C. Pierre. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :

Gramedia

Gilroy L. Meyer LS. 1981. Medical Neurology. New York : Mac Millan Publ.

Co

http://repository.unpkediri.ac.id/287/1/ST%20dan%20Modul%20Praktikum%20Anfis.pdf

Anda mungkin juga menyukai