INDERA PENGECAPAN”
OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Indera Penciuman dan Indera Pengecepan” tepat pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Psikologi Faal, selain itu untuk mengetahui dan memahami Panca Indra Manusia.
Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan isi makalahnya.
BAB II PEMBAHASAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sesuai dengan rumusan
masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana indera pengecap (lidah) pada manusia.
2. Untuk mengetahui bagaimana indera pembau (hidung) pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Mucous membrane
Mucous membrane berfungsi menghangatkan udara dan
melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang
berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil
lainnya yang dapat merusak paru-paru.
3. Sel Silia
Sel silia yang berperan untuk mlemparkan benda asing ke luar dalam
usaha untuk membersihkan jalan napas
Lidah adalah salah satu dari panca indera manusia. Lidah berfungsi
sebagai organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor
ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut
kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap (taste
buds). Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut
yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan
menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki
struktur tunas pengecap. Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan
terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia
yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain: 2 reseptor natrium,2 reseptor
kalium, 1 reseptor klorida,1 resptor adenosine,1 reseptor inosin, 1 reseptor
manis, 1 reseptor pahit,1 reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen.
Alat indera pengecap (lidah) sungguh menakjubkan, kita dapat
membedakan bermacam-macam rasa. Kemampuan reseptor tersebut
dikumpulkan menjadi 5 kategori umum : asam, asin, manis, pahit dan
umami disebut sensasi pengecapan utama.
1. Rasa asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion
hydrogen
2. Rasa Asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi,karena
konsentrasi Na
3. Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat kimia organic ( gula,
glikol, alcohol, aldehide, keton, amida, ester, asam amino,
protein, asam sulfonat, asam halogenasi dan garam anorganik
dari timah dan berilium.
4. Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat
pembentuk rasa manis bila terjadi perubahan pada struktur
kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit juga dapat
mengindikasi bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau
beracun.
5. Rasa Umami (bahasa Jepang), artinya lezat, untuk menyatakan
rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa ini
dominan ditemukan pada L-glutamat ( terdapat pada ekstrak
daging dan keju).
Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada
tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang
pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut
papila. Terdapat empat macam papila lidah:
1. Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,
2. Papila fungiformis, pada bagian anterior.
3. Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.
Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap.
4. Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate
tidak terdapat kuncup-kuncup pengecap.
1. Oral candidosis
Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans..
gejalanya yaitu lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat
dikerok.
2. Atropic glossitis
Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah
maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering
biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak ditemukan pada
penderita anemia.
3. Geografic tongue
Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau. Bagian pulau itu
berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita
putih tebal.
4. Fissured tongue
Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.
5. Glossopyrosis
Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit
dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam
pemeriksaan. Hal ini lebih banyak disebabkan karena psikosomatis
dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
II.3 Kaitannya dengan Psikologis
Dalam laporan yang dimuat jurnal PLoS ONE, para ilmuwan mengatakan
bahwa orang yang tidak dapat mencium bau ternyata mengkhawatirkan bau
badannya sendiri. Orang yang tidak dapat mencium bau juga mengalami masalah
dalam berinteraksi dengan orang lain dan lebih suka menghindar jika diajak
makan bersama orang lain.
III.1 Kesimpulan
III.1.1 Hidung
1. Hidung merupakan salah satu dari kelima alat indera yang penting. indera
penciuman manusia ini dapat mendeteksi 2000 - 4000 bau yang berbeda.
Indera pembau manusia berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan
dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.
2. Bagian-bagian dari hidung terdiri dari rongga hidung, sel silia, Mucous
membrane
3. Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di
udara. Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat
sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian
pendeteksi bau (smell receptors). Reseptor ini jumlahnya sangat banyak
ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal
akan di kirim ke the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah
yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak, bau
apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau sate
padang atau menyengat nya bau selokan.
4. Kelainan-kelainan yang ada pada hidung yaitu: Angiofibroma Juvenil,
Papiloma Juvenil, Rhinitis Allergica, Sinusitis, Salesma dan influenza,
Anosmia
1. Lidah adalah salah satu dari panca indera manusia. Lidah berfungsi
sebagai organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor
ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut
kemoreseptor.
2. Terdapat empat macam papila lidah:
Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,
Papila fungiformis, pada bagian anterior.
Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.
Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak
terdapat kuncup-kuncup pengecap.
3. Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum :
asam, asin, manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan utama.
4. Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan
merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan
rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak
menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu
jenis makanan atau minuman.
5. Kelainan yang ada pada lidah yaitu: oral candidosis, atropic glossitis,
geografic tongue, fissured tongue, glossopyrosis.
2. Saat lidah mengecap sebuah makanan yang pernah dikenalnya, secara tidak
sadar otak akan mengingat kembali kapan saat makanan itu dirasakan. Bila
makanan itu mengingatkan pada memori sedih, bagian otak yang disebut
punishment center akan mengeluarkan hormon kortisol yang dapat
menyebabkan stress. Sebaliknya, jika otak mengingat sebuah makanan
sebagai bagian dari memori yang menggembirakan, bagian otak yang disebut
reward center akan mengeluarkan endorfin.
3. Orang yang terlahir tanpa memiliki indera penciuman (anosmia) lebih bere-
siko mengalami depresi. Orang yang tidak dapat mencium bau juga
mengalami masalah dalam berinteraksi dengan orang lain karena saluran
komunikasi ini tertutup.
III.2 Saran