0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan8 halaman
Audiometri adalah teknik untuk mengukur ambang pendengaran seseorang dengan menggunakan alat bernama audiometer. Audiometri nada murni dapat menghasilkan nada-nada murni dari berbagai frekuensi dan intensitas untuk menentukan derajat ketulian seseorang. Tes audiometri membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengetahui ambang pendengaran pasien pada berbagai frekuensi.
Audiometri adalah teknik untuk mengukur ambang pendengaran seseorang dengan menggunakan alat bernama audiometer. Audiometri nada murni dapat menghasilkan nada-nada murni dari berbagai frekuensi dan intensitas untuk menentukan derajat ketulian seseorang. Tes audiometri membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengetahui ambang pendengaran pasien pada berbagai frekuensi.
Audiometri adalah teknik untuk mengukur ambang pendengaran seseorang dengan menggunakan alat bernama audiometer. Audiometri nada murni dapat menghasilkan nada-nada murni dari berbagai frekuensi dan intensitas untuk menentukan derajat ketulian seseorang. Tes audiometri membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengetahui ambang pendengaran pasien pada berbagai frekuensi.
AZZAHRA BERLIANA KESYA ERNA MELINA MIFTAHUL JANNAH PEMAHAMAN TENTANG AUDIOMETRY NADA MURNI Audiometry berasal dari kata audire dan metrios yang berarti mendengar dan mengukur (uji pendengaran). Jadi, audiometry adalah teknik untuk megidentifikasi dan menentukan ambang pendengaran seseorang dengan mengukur sensivitas pendengarannya menggunakan alat yang disebut audiometer. PEMAHAMAN TENTANG AUDIOMETRY NADA MURNI Audiometri nada murni adalah suatu alat uji pendengaran yang dapat menghasilkan bunyi nada-nada murni dari berbagai frekuensi, 250Hz, 500Hz, 1000Hz, 2000Hz, 4000Hz, 8000Hz, dan taraf intensitas dalam satuan (dB). PEMAHAMAN TENTANG AUDIOMETRY NADA MURNI Derajat ketulian dan nilai ambang pendengaran menurut ISO pada frekuensi nada murni : a. 0-28 dB, disebut normal b. 26-40 dB, disebut tuli ringan c. 41-60 dB, disebut tuli sedang d. 61-90 dB, disebut tuli berat e. >90 dB, disebut tuli sangat berat 1. Tunarungu ringan, kehilangan pendengaran antara 15-30 dB
2. tunarungu sedang, kehilangan
pendengaran antara 31-60 dB
AMBANG 3. tunarungu berat, kehilangan
PENDENGARAN pendengaran antara 61-90 dB
4. tunarungu sangat berat, kehilangan
pendengaran antar 91-120 dB
5. tunarungu total, kehilangan
pendengaran antara > 121 dB Kiat- kiat pemeriksaan audiometry 1. Kamu akan dipakaikan earphone untuk mendengar berbagai macam suara. 2. Audiolog yang membantu melakukan tes akan memainkan berbagai macam suara, dari frekuensi dB dan juga dari frekuensi Hz. 3. Selama tes berlangsung audiolog mungkin akan memberikan beberapa instruksi seperti mengangkat tangan atau mengulang ucapan. 4. Tes audiometry membutuhkan waktu sekitar satu jam. 5. Setelah tes selesai, audiolog akan meninjau hasil tes kamu. THE END THANK YOU