Anda di halaman 1dari 8

AUDIOMETRY

Dosen : Dr. Martiaz Z, S.Pd, M.Pd


KELOMPOK 1

AYU SEKAR KEDHATON


AZZAHRA BERLIANA KESYA
ERNA MELINA
MIFTAHUL JANNAH
PEMAHAMAN TENTANG AUDIOMETRY
NADA MURNI
Audiometry berasal dari kata audire dan metrios yang berarti
mendengar dan mengukur (uji pendengaran). Jadi, audiometry
adalah teknik untuk megidentifikasi dan menentukan ambang
pendengaran seseorang dengan mengukur sensivitas
pendengarannya menggunakan alat yang disebut audiometer.
PEMAHAMAN TENTANG AUDIOMETRY
NADA MURNI
Audiometri nada murni adalah suatu alat uji pendengaran yang
dapat menghasilkan bunyi nada-nada murni dari berbagai
frekuensi, 250Hz, 500Hz, 1000Hz, 2000Hz, 4000Hz, 8000Hz, dan
taraf intensitas dalam satuan (dB).
PEMAHAMAN TENTANG AUDIOMETRY
NADA MURNI
Derajat ketulian dan nilai ambang pendengaran menurut ISO pada
frekuensi nada murni :
a. 0-28 dB, disebut normal
b. 26-40 dB, disebut tuli ringan
c. 41-60 dB, disebut tuli sedang
d. 61-90 dB, disebut tuli berat
e. >90 dB, disebut tuli sangat berat
1. Tunarungu ringan, kehilangan
pendengaran antara 15-30 dB

2. tunarungu sedang, kehilangan


pendengaran antara 31-60 dB

AMBANG 3. tunarungu berat, kehilangan


PENDENGARAN pendengaran antara 61-90 dB

4. tunarungu sangat berat, kehilangan


pendengaran antar 91-120 dB

5. tunarungu total, kehilangan


pendengaran antara > 121 dB
Kiat- kiat pemeriksaan audiometry
1. Kamu akan dipakaikan earphone untuk mendengar berbagai macam
suara.
2. Audiolog yang membantu melakukan tes akan memainkan berbagai
macam suara, dari frekuensi dB dan juga dari frekuensi Hz.
3. Selama tes berlangsung audiolog mungkin akan memberikan beberapa
instruksi seperti mengangkat tangan atau mengulang ucapan.
4. Tes audiometry membutuhkan waktu sekitar satu jam.
5. Setelah tes selesai, audiolog akan meninjau hasil tes kamu.
THE END 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai