tenaga kerja
Pemberian nada murni ke liang telinga luar kemudian nada tersebut melalui
telinga tengah menuju telinga bagian dalam.
1.3. Audiometri
1.4. Audiogram
1.6. Otoscope
1.7. Booth
1.8. Earphone
Hz : hertz
dB : desibel
1 dari 5
3 Persyaratan umum
Lubang telinga harus diperiksa untuk menghindari adanya sumbatan oleh kapas
atau benda asing lainnya dan untuk mengetahui keadaan gendang telinga.
3.3 Instruksi
Instruksi harus jelas dan dapat dimengerti oleh orang yang diperiksa. Subjek harus
diberitahu bahwa merokok ataupun mengunyah permen karet tidak dibolehkan.
1. Jelaskan tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui suara terendah yang dapat
didengar.
2. Jelaskan untuk merespon kapanpun suara terdengar meskipun sangat rendah.
3. Jelaskan untuk merespon dengan jelas secepatnya suara terdengar.
4. Jelaskan bahwa setiap telinga diperiksa secara terpisah.
5. Jelaskan untuk memberikan respon berupa mengangkat tangan, jempol ataupun
menekan dan melepaskan tombol respon pada alat.
4 Metoda Pemeriksaan
4.1 Prinsip
4.2 Peralatan
4.3 Bahan
a. Kertas audiogram
b. Spidol warna merah dan biru
c. Kertas untuk menulis data orang yang diperiksa
d. Alat tulis
2 dari 5
4.4 Prosedur Kerja
a. Subjek yang akan diperiksa harus bebas dari paparan bising (belum terpapar
atau belum masuk ruang bising) minimal 16 jam sebelum dilakukan
pemeriksaan untuk menghindari adanya TTS (Temporary Threshold Shift).
b. Lakukan pemeriksaan lubang telinga dengan otoscope untuk melihat adanya
sumbatan (contoh : serumen, kapas) dan untuk mengetahui keadaan gendang
telinga (perforasi/robek). Bila ada sumbatan, harus dibersihkan terlebih dahulu.
c. Subjek tidak sedang menderita penyakit telinga.
3 dari 5
rangsangan yang diberikan. Catat intensitasnya sebagai ambang dengar
subjek.
m. Untuk frekuensi berikutnya, mulailah dengan intensitas 15 dB lebih rendah
dari ambang dengar pada frekuensi 1000 Hz. (contoh : ambang dengar
pada frekuensi 1000 Hz adalah 40 dB, maka pada frekuensi 2000 Hz mulai
dengan intensitas 25 dB)
n. Pemeriksaan dilanjutkan ke frekuensi 2000 sampai dengan 6000 Hz,
dengan prosedur yang sama pada frekuensi 1000 Hz.
o. Ulangi pemeriksaan pada frekuensi 1000 Hz lalu lanjutkan pemeriksaan
pada frekuensi 500 Hz.
p. Catat hasil pada formulir audiogram (lihat Gambar 1).
Gambar 1. Audiogram
4 dari 5