Anda di halaman 1dari 30

Dr.

Ena Sarikencana, SpTHT-KL


RS Persahabatan
Orang yg diperiksa: kooperatif, tidak sakit,
mengerti instruksi, bunyi di telinga, bebas
bising min. 12-14 jam
Alat audiometer terkalibrasi
Pemeriksa: mengerti cara penggunaan, sabar
dan telaten
Ruangan pemeriksaan: kedap suara maksimal
40dB SPL
Menaikkan ambang dengar pada telinga yg
tidak diperiksa dg memberikan bunyi bising
Mencegah telinga yg tidak diperiksa ikut
mendengar rangsang bunyi yg diberikan di
telinga yg sedang diperiksa
Tergantung interaural attenuation/IA (pada
hantaran udara)
Tergantung adanya A-B gap (selisih antara
hantaran udara dan hantaran tulang min.
10dB pada 2 frekuensi yg berurutan) pada
telinga yg sedang diperiksa
Definisi
Noise menutup bunyi di NTE
Tujuan
Mencegah cross over
Syarat masking
AC: AC TE > BC NTE + IA
BC: gap (AC-BC pada telinga yg diperiksa)
Bila kita mneguji seseorang yang diketahui tidak
mampu mendengar di telinga kirinya, dan
intensitas bunyi di earphone telinga kiri
dinaikkan terus menerus, maka akan
menyebabkan vibrasi tengkorak
Bila vibrasi dari telinga kiri tsb cukup kuat, maka
bunyi akan menyebrang melalui tengkorak dan
merangsang telinga kanan (cross over)
Bila vibrasi tsb cukup besar maka bunyi akan
terdengar dengan telinga kanan (cross hearing)
Hz
-10

AC + 35-40 dB NTE
Stimulus > Interaural
0

BC 0-10 dB TE
>x >
x >
attenuation 10
x >
x
20
< < < <
30
[
40
[
[
50
o
[
60
o
70
o o
80

90

100

110

120
IA merupakan besar energi bunyi yg hilang
(attenuate) pada waktu menyeberangi kepala
(melalui hantaran tulang) dan diterima oleh
koklea sisi yang lain

Nilai IA hantaran udara tergantung pada


frekuensi dan jenis transducer yg dipakai

Nilai IA hantaran tulang dianggap nol


Definisi: besarnya intensitas bising yang harus
diberikan agar tidak terjadi cross hearing
Masking minimum merupakan nilai minimal yang
perlu ditambahkan pada telinga yg tidak
diperiksa sehingga masking bermakna
Masking maximum adalah nilai maksimal yang
digunakan untuk masking tanpa menyebabkan
over masking
Over masking terjadi bila intensitas bising terlalu
keras sehingga terjadi penyeberangan kembali
dari telinga yang tidak diperiksa ke telinga yang
diperiksa melalui hantaran tulang
Headphone/earpho
ne yang dipakai
umumnya jenis
TDH 39 dan TDH
49 dengan supra-
aural cushion atau
circum-aural
cushion
Insertphone
Vibrator hantaran
tulang
Curiga bahwa pasien kemungkinan
mendengar pada telinga yang tidak diperiksa
(Non Test Ear = NTE)
Ada keraguan tentang kemungkinan terjadi
cross-hearing
Jangan dilakukan masking bila ada alasan
kuat untuk tidak melakukan, seperti pada
pasien yg bingung
KAPAN?
Bila terdapat perbedaan intensitas antara
hantaran udara telinga yg diperiksa (AC TE)
dengan hantaran tulang telinga yg tidak
diperiksa (BC NTE) minimal sebesar interuaral
attenuation (IA) sesuai dengan frekuensi dan
transducer yg dipakai
BC = 10 dB
AC = 60 dB
BC = 10 dB
AC = 10 dB

???

IA-AC
AC TE BC NTE
60-10dB
50dB
Frekuensi Supra-aural Insertphone Vibrator BC
(TDH 49) (ER-3A)
Hz dB dB dB
250 40 75
500 40 75 0
1000 40 60 0
2000 45 55 0
4000 50 65 0
8000 50 65
KAPAN?
Bila terdapat A-B gap (selisih 10 dB atau lebih
antara hantaran tulang pada 2 frekuensi
berurutan) pada telinga yg diperiksa
BC = 10 dB
AC = 60 dB
BC = 10 dB
AC = 10 dB

???

IA-AC
AC TE BC NTE
60-10dB
50dB
Metoda Plateu (Psikoakustik)
Metoda Formula
Metoda Step Masking
Memberikan bunyi masking yg intensitasnya
dinaikkan secara bertahap samapi mencapai
plateau (tidak terjadi lagi perubahan ambang
dengar pada 2 atau 3 level efektif masking yg
diberikan berurutan)
Hantaran udara:
Masking min: Ambang AC TE-nilai IA+jumlah A-B
gap NTE
Masking max: ambang hantaran tulang TE + 40

Hantaran tulang:
Masking min: ambang BC TE + A-B gap NTE
Masking max: ambang hantaran tulang TE + 40
KAPAN?
Bila terdapat perbedaan intensitas antara
hantaran udara telinga yg diperiksa (AC TE)
dengan hantaran tulang telinga yg tidak
diperiksa (BC NTE) minimal sebesar IA sesuai
dengan frekuensi dan transducer
Dipilih 30 dB
Cukup besar untuk mengubah amabnag
dengar secara bermakna
Tidak menimbulkan over masking
Dipilih 20 dB untuk besar masking tambahan
Penambahan selanjutnya sebesar 20dB
Perubahan dB dengan 30dB SL EML Kebutuhan masking tambahan
0-10 dB Sangat tidak perlu
15 dB Mungkin tidak perlu
20 dB Mungkin perlu
Lebih dari 25dB Sangat perlu
Perubahan dB dengan 20 dB Kebutuhan masking tambahan
0-5 dB Sangat tidak perlu
10 dB Mungkin tidak perlu
15 dB Mungkin perlu
Lebih dari 20 dB Sangat perlu
KAPAN?
Bila terdapat A-B gap pada telinga yg
diperiksa
Bila telinga yg tidak diperiksa normal atau
mengalami tuli sensorineural, maka efek
oklusi merupakan faktor yg berpengaruh
Masking harus ditambah
Frek. 250 dan 500 Hz ditambah 15 dB
Frek. 1000 Hz ditambah 10dB
Frek. 2000 dan 4000 Hz tidak diperlukan
tambahan
Bila telinga yg tidak diperiks terdapat A-B
gap, maka tidak diperlukan tambahan efek
oklusi
Masking awal hantaran tulang adalah 20dB di
atas ambang dengan udara telinga yg
diperiksa (AC TE)
Masking tambahan untuk mengatasi efek
oklusi sesuai frekuensi
Bila masking awal menyebabkan perubahan
ambang dengan 15dB atau lebih
Masking tambahan diberikan sebesar 20dB
Bila terjadi perubahan 15 dB setelah masking
tambahan, maka diperlukan masking
tambahan lagi 20 dB
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai