Anda di halaman 1dari 20

Tugas kasus

OE MALIGNA
DWI MUTIARA RAMADHANI, S.KED
D R . U M I R A H AY U , S P. T H T- K L
KASUS
• Seorang perempuan berumur 48 tahun datang dengan keluhan nyeri telinga
kanan
• Keluhan di rasakan sejak 4 hari yang lalu, nyeri dirasakan sangat hebat yang
berlokasi di dalam telinga. Nyeri dirasakan terus-menerus, nyeri saat makan/
menggerakan rahang serta mengeluarkan cairan berwarna kemerahan namun
tidak berbau, nyeri dirasakan 2 hari setelah mengorek telinga dengan cutton
bud, nyeri disertai dengan keluhan telinga terasa penuh dan berdenging,
riwayat demam selama keluhan (+), batuk pilek (-), vertigo (-), riwayat
trauma(-), tertampar(-),
• Sejak 5 tahun yang lalu pasien memiliki riwayat diabetes melitus dan rutin
kontrol ke puskesmas
• Dikeluarga tidak ada yang memiliki riwayat keluhan yang sama
PENDAHULUAN
• Otitis eksterna maligna disebut juga otitis eksterna nekrotikans.
• Toulmouche adalah orang pertama yang melaporkan kasus otitis
eksterna maligna pada tahun 1838, di mana dia melaporkan kasus
osteomielitis tulang temporal di Gazette Medicale de Paris.
ANATOMI TELINGA
ANATOMI TELINGA LUAR
1. Daun Telinga
Lekukan daun telinga dibentuk oleh :
 Heliks
 Antiheliks
 Tragus
 Antitragus
 Fossa skafoidea
 Fossa triangularis
 Konkha
 Lobulus
• Perdarahan daun telinga oleh :
 A. Karotis eksterna
 A. Oksipitalis
 A. Temporalis superfisialis anterior

• Persarafan daun telinga oleh :


 Cabang – cabang aurikularis magnus dan oksipitalis
minor dari pleksus servikalis.
 Cabang aurikulotemporal N. Trigeminus
 Cabang auricular N. vagus.
2. Liang Telinga
 Berbentuk huruf S, panjang : ± 2,5 – 3
cm.
 1/3 luar :
- tulang rawan
- menyerupai struktur kulit di bagian
tubuh lain
 2/3 dalam :
- Tulang
- kulit yang tipis sekali, tidak
mengandung folikel rambut dan kelenjar
• HUBUNGAN ANTARA LIANG TELINGA DENGAN STRUKTUR DI
SEKITARNYA
 Dinding anterior liang telinga ke arah medial : sendi
temporomandibular .
 Dinding anterior liang telinga ke arah lateral : kelenjar parotis.
Dehisensis pada liang telinga bagian tulang rawan (fissure of Santorini )
memungkinkan infeksi meluas dari liang telinga luar ke dalam
parotis.
 Ujung medial dinding superior liang telinga bagian tulang : tepi
timpani dari tulang temporal.
 Dinding superior liang telinga bagian tulang,
di sebelah medial terpisah dari epitimpani oleh lempengan
tulang baji.
 Ke arah lateral suatu lempengan tulang lebih tebal memisahkan
liang telinga dari fossa kranii medial.
 Dinding posterior liang telinga bagian tulang terpisah dari sel
udara mastoid oleh suatu tulang tipis.
• Saluran Limfatik
 Bagian anterior dan superior dari meatus akustikus eksternus :
pembuluh limfe preaurikuler di kelenjar parotis dan kelenjar limfe servikal
bagian superior.
 Bagian inferior : infraaurikuler dekat angulus mandibula.
 Bagian posterior : ke kelenjar limfe postaurikuler dan kelenjar limfe
servikal bagian superior.
3. Membran Timpani
 Bentuk hampir lonjong, terletak obliq di liang telinga, diameter ± 1 cm.
 Membatasi liang telinga dengan kavum timpani.

Lapisan Tengah Lapisan Dalam


Lapisan Luar • Lapisan radier yang serabut –
• Kulit terusan dari serabutnya berpusat di manubrium • Bagian dari
kulit yang melapisi maleus. lapisan mukosa
• Lapisan sirkuler yang serat – seratnya
dinding liang lebih padat di lingkaran luar dan
kavum timpani.
telinga. makin jarang ke arah sentral.
OTITIS EKSTERNA MALIGNA
• DEFINISI
Otitis eksterna maligna adalah infeksi difus di liang telinga luar dan struktur
lain di sekitarnya.
• EPIDEMIOLOGI
- Di Amerika serikat : > di daerah beriklim lembab dan basah.
- Laki-laki > perempuan
- 99% mempunyai riwayat DM
• PATOGENESIS

pH serumen lebih
Pasien diabetes Otitis eksterna yang
tinggi dan terjadi
melitus progresif
mikroangiopati

Meningitis, abses Fisura Santorini dan


Dasar tulang
otak, kejang, dan osseocartilaginous
tengkorak
kematian junction.
• GEJALA KLINIS
- Gatal di liang telinga
- Nyeri yang hebat
- Sekret yang banyak
- Pembengkakan liang telinga
- Pusing, sakit kepala dan trismus
• DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

• Identitas : usia lanjut • Kulit yang • Laboratorium : Peningkatan


• Keluhan: otalgia menetap, mengalami inflamasi, jumlah leukosit, laju endap
hiperemis, udem dan darah, gula darah sewaktu.
otorea purulent, menetap, Kultur sekret liang telinga: P.
granulasi. tampak jaringan granulasi Aeruginosa ( bakteri aerob,
• RPD : riwayat diabetes pada dasar meatus gram negatif)
melitus akustikus eksternus. • Radiologi : Dekstruksi tulang
• Riwayat pengobatan : • Sekret purulen di liang di sekitar dasar tulang
penggunaan antibiotik dan telinga. tengkorak dan meluas ke
• Kelumpuhan saraf fasial. intrakranial.
obat tetes telinga pada • Histopatologi : Kartilago
otitis eksterna tanpa dikelilingi oleh jaringan
adanya perubahan gejala inflamasi dan tampak
yang bermakna. destruksi. , dinding pembuluh
darah : hialinisasi, tulang
mastoid : adanya sel – sel
inflamasi akut.
• STADIUM
Pembagian stadium pada otitis eksterna nekrotikan dibuat oleh Levenson et al,
Corey et al, Benecke dan Davis et al. berdasarkan luasnya kerusakan jaringan
atau tulang dan besarnya komplikasi neurologik yang terjadi :

• Infeksi hanya terbatas pada jaringan lunak dan kartilago.


Stadium I

• Kerusakan jaringan lunak yang mulai meluas dan terjadi


destruksi tulang temporal.
Stadium II

• Destruksi basis tengkorak yang ekstensif dan meluas ke


intrakranial.
Stadium III
• DIAGNOSIS BANDING

Herpes
Zooster
Otikus

Tumor Otitis
Ganas
Tulang Eksterna Mastoiditis
Temporal Maligna

Otitis
Media
Kronik
• KOMPLIKASI

Komplikas
i Otitis
Eksterna
Maligna
Abses Meningiti
Otak s

Neuropati
TERAPI
• Kontrol gula darah.
• tidak merespon ab topikal, diberikan ab iv/oral, bisa selama beberapa bulan.
Pemberian obat aminoglikosida dgn anti Pseudomonas
• Debridement: Pembersihan jaringan nekrotik secara radikal karena potensi
penjalaran penyakit yang cepat.
• Operasi: Mastoidektomi, reseksi temporal, parotidektomi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai