Anda di halaman 1dari 15

AUDIOMETRI NADA MURNI

Oleh :
dr. Rudi Artono,
Sp.THT.KL
1
AUDIOMETRI NADA MURNI

suatu cara pemeriksaan untuk


mengukur sensivitas
pendengaran dengan alat
audiometer yang
menggunakan nada murni
(pure tone)

2
Ambang nada murni diukur
dengan intensitas minimum yang
dapat didengar selama satu atau
dua detik melalui antaran udara
ataupun hantaran tulang.
Frekwensi yang dipakai berkisar
antara 125 – 8000 Hz dan
diberikan secara bertingkat
(Feldman dan Grimes, 1997)
3
PERSYARATAN KEABSAHAN PEMERIKSAAN

(1) Audiometri yang telah


dikalibrasi
(2) Puasana/ruangan sekitar
pemeriksa harus tenang
(3) Pemeriksa yang terlatih.

4
KOMPONEN PADA AUDIOMETRI
1. Oscilator: untuk menghasilkan bermacam nada
murni
2. Amplifier: alat untuk menambah intensitas nada
3. Interuptor/pemutus : alat pemutus nada
4. Atteneurator: alat mengukurintensitas suara
5. Earphone: alat merubah sinyal listrik yang
ditimbulkan audiometer menjadi sinyal suara yang
dapat didengar
6. Masking noise generator: untuk penulian telinga
yang tidak diperiksa

5
CARA PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
Headphone dipasang pada telinga untuk
mengukur ambang nada melalui konduksi udara.
Tempat pemeriksaan harus kedap udara. Pasien
diberitahu supaya menekan tombol bila
mendengar suara walaupun kecil. Suara diberi
interval 2 detik, biasanya dimulai dengan
frekwensi 1000 Hz sampai suara tidak terdengar.
Kemudian dinaikkan 5 dB sampai suara
terdengar. Ini dicatat sebagai audiometri nada
murni (pure tone audiometry) (Keith, 1989)

6
Biasanya yang diperiksa terlebih dahulu
adalah telinga yang dianggap normal (tidak
sakit) pendengarannya melalui hantaran
udara, kemudian diperiksa melalui hantara
tulang. Kalau perbedaan kekurangan
pendengaran yang diperiksa 50 dB atau lebih
dari telinga lainnya, maka telinga yang tidak
diperiksa harus ditulikan (masking). Ketika
memeriksa satu telinga pada intensitas
tertentu, suara akan terdengar pada telinga
yang satu lagi. Hal ini disebut “cross over”
yang dapat membuat salah interpretasi pada
pemeriksaan audiometer.
7
KETENTUAN PRAKTIS MASKING
1. Masking untuk hantaran udara (AC) diperlukan
bila terdapat perbedaan kehilangan pendengaran
sebesar 45 dB atau lebih pada waktu percobaan.
2. Masking untuk hantaran tulang (BC) diperlukan
bila :
a. Apabila treshold hantaran tulang (BC) pada
telinga yang dites lebih sensitif dari treshold
hantaran tulang yang tidak diperiksa.
b. Apabila tidak ada respon pada hantaran tulang
setelah mempengaruhi maksimum output dari
audiometer (Keith, 1989)

8
AUDIOMETRI NORMAL

9
AU
DIO
ME
TRI
NO
RM
AL

10
AU
DIO
ME
TRI
TUL
I
SEN
SO
RIN
EUR
AL
11
AU
DIO
ME
TRI
TUL
I
KO
ND
UKT
IF
12
AU
DIO
ME
TRI
TUL
I
CA
MP
UR
AN
13
AU
DIO
ME
TRI
AKI
BAT
BISI
NG

14
Semoga
bermanfa
at
15

Anda mungkin juga menyukai