Anda di halaman 1dari 22

Pure Tone Audiometry

Presented by :
Puteri Rofatul Aini K C111 13 004
Vivi Sulistianingsih C111 13 068
Narisha Smaradhantia C111 12 269

Pembimbing
dr. Muhammad Anwar

Departemnt of Dermatology and Venereology


Faculty of Medicine
Hasanuddin University
Makassar
2018
ANATOMI PENDENGARAN
FISIOLOGI PENDENGARAN
Pure tone audiometry (pta)
Definisi :
Audiometri nada murni adalah pemeriksaan pendengaran dengan
menggunakan bunyi yang dihasilkan oleh alat elektroakustik yaitu
audiometri sebagai bahan tes.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan ambang pendengaran


satu telinga, baik hantaran udara maupun hantaran tulang.
ALAT Pure tone audiometry (pta)
AUDIOGRAM
TUJUAN PURE TONE AUDIOMETRY

1. Kegunaan diagnostic penyakit telinga.


2. Mengukur kemampuan pendengaran dalam menangkap
percakapan sehari-hari atau validitas sosial pendengaran seperti
untuk tugas dan pekerjaan, apakah butuh alat bantu dengar, ganti
rugi seperti dalam bidang kedokteran kehakiman dan asuransi.
3. Skrining pada anak balita dan sekolah dasar.
4. Monitor pekerja yang bekerja di tempat bising.
MANFAAT PURE TONE AUDIOMETRY
1. Untuk mengukur batas pendengaran pada kondisi udara dan tulang
serta derajat atau tipe ketulian.
2. Merekam hasil dapat disimpan dan dapat digunakan untuk rujukan
masa akan datang.
3. Audiogram berguna sebagai ukuran untuk penggunaan alat bantu
dengar.
4. Membantu untuk mencari derajat kecacatan untuk tujuan
medikolegal.
SYARAT PEMERIKSAAN PTA
1. Alat Audiometri

2. Lingkungan Pemeriksaan yang Baik

3. Kontrol Infeksi
GANGGUAN PENDENGARAN
• Tuli Konduktif
Pada tuli konduktif terdapat gangguan hantaran suara, disebabkan oleh
kelainan atau penyakit di telinga luar atau di telinga tengah

• Tuli Saraf (sensorineural deafness)


kelainan terdapat pada koklea (telinga dalam), nervus VIII atau di pusat
pendengaran

• Tuli Campuran
Kombinasi tuli konduktif dan tuli saraf
TEST GARPU TALA

Batas Atas Batas


Bawah
- 128 Hz
- 256 Hz
- 512 Hz
- 1028 Hz
CARA MELAKUKAN PEMERIKSAAN PTA
CARA MELAKUKAN PEMERIKSAAN PTA
INTERPRETASI PTA
TELINGA TELINGA KIRI
KANAN

AC
O X
BC
< >
MASKING

AC

BC
DERAJAT KETULIAN
• Derajat ketulian dapat • Menurut kepustakanaan
diukur dengan terbaru
menggunakan indeks • Ambang dengar (AD) =
Fletcher, yaitu:3
• Ambang dengar (AD) =
DERAJAT KETULIAN
Ambang Pendengaran Interpretasi
0-25 Normal
26-40 Tuli Ringan
41-55 Tuli Sedang
56-70 Tuli Sedang Berat
71-90 Tuli Berat
>90 Tuli Total
MASKING
Masking adalah mengaburkan suatu bunyi dengan
menggunakan bunyi lainnya atau peninggian
ambang pendengaran suatu sinyal yang
diakibatkan terdengarnya sinyal kedua
MASKING DILAKUKAN JIKA :
Interaural Attenuation for Air-Conducted
• (AC yang diperiksa – BC yang tidak di periksa = IA dari AC)

Frekuensi (Hz)
250 500 1000 2000 3000 4000 6000 8000
Perbedaan dB antara
40 40 40 45 45 50 50 50
kedua telinga

Interaural Attenuation for Bone-Conducted


• (AC yang diperiksa – BC yang diperiksa = IA dari BC)

Pada Bone Conduction dilakukan masking jika perbedaan dB pada Air


conduction dan bone conduction lebih atau sama dengan 10 dB
CARA MELAKUKAN MASKING
Air Conduction Bone Conduction
dB AC kontralateral + 30 dB, dB AC kontralateral + 20 dB,
apabila pasien belum mendengar apabila pasien belum mendengar
maka dinaikkan 5 dB pada telinga maka dinaikkan 5 dB pada telinga
yang diperiksa sampai 20 dB. yang sampai 15 dB. Namun, jika
Namun, jika pasien belum pasien belum mendengar sampai
mendengar sampai kenaikan 20 kenaikan 15 dB pada telinga yang
dB pada telinga yang diperiksa, diperiksa, maka pada AC
maka pada AC kontralateral kontralateral ditambah 20 dB.
ditambah 20 dB.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai