SHANTI PUJI
LESTARI
DEFINISI AUDIOMETRI
TUJUAN
Skrining WAKTU
Program pencegahan Pra Kerja
Monitoring Pra penempatan kerja dengan pajanan bising
Diagnostik: “Deteksi dini”/ indikator awal Tahunan
adanya kelainan Pindah kerja dari area bising
Kelayakan Kerja Pensiun atau PHK
Penghitungan Kecacatan
Pemenuhan Aspek Legal/Regulasi
TAHAPAN
• Interpretasi
• Prosedur • Teknis hasil
• Pasien Pelaksanaan • Interpretasi
• Alat & ruangan • Menilai hasil hasil berbasis
• Pemeriksa okupasi
PERSIAPAN TEKNISI
Pemeriksaan Fisik
Benda asing ?
Pemeriksaan dengan Otoskop
Kondisi liang telinga?
Tes Garputala : Tes Rinne, Tes Weber, Tes Schwabach, Tes Bing
Pemeriksaan keseimbangan
PERSIAPAN ALAT & RUANGAN
Alat Audiometri terkalibrasi
Headset, bone - set, kabel-kabel dalam keadaan baik
Booth terkalibrasi
Pemeriksaan dilakukan di ruang kedap suara/ soundbooth
Dilakukan pada tingkat kebisingan latar belakang rendah (<40dB)
Backgorund noise diukur dengan OBA agar diketahui tingkat kebisingan latar
pada setiap frekuensi
Audiometri Soundbooth OSHA 1910.95
OBACenter Frequency (Hz) 5000 1000 2000 4000 8000
• Instruksikan pada pasien untuk menekan tombol patient response jika mendengar
suara pada headset
• Pasang headset pada pasien dengan posisi yang benar
• Nada harus diberikan selama 1-3 detik
• Selang nada diberikan secara acak
• Dimulai pada telinga yg lebih baik
PEMERIKSAAN
Air conduction treshold
2000,3000,4000Hz (OSHA)
Peningkatan intensitas
≥ 15 dB pada salah satu Pemeriksaan
frekuensi 0.5, 1, 2, 3, 4 YA = Confirmed STS Audiometri ulang dalam Suspek
dan 6 kHz dari waktu 30 hari ke depan Akibat Kerja
audiogram terhadap
baseline
2. OSHA : STANDARD THRESHOLD SHIFT(STS)
KRITERIA NIHL (ACOEM 2012)
• Karakteristik Klinik
1. Selalu Sensorineural !
2. Hampir selalu Bilateral
3. Risiko meningkat pada pajanan bising >85dB
4. Pajanan bising sepanjang waktu kerja,bertahun-tahun >> pajanan yang
interrupted
5. Hilangnya pendengaran terjadi paling cepat dalam waktu 10-15 tahun pertama
kemudian melambat setelah PTS terjadi
6. Adanya TTS dengan atau tanpa tinitus
KRITERIA NIHL (ACOEM 2012)
Karakteristik Audiometri
1. Tanda awal “takik” pada frekuensi tinggi 3000,4000 atau 6000Hz, dan
recovery pada 8000Hz
2. Lokasi pasti takik tergantung frekuensi yang merusak dan ukuran saluran telinga
3. “Early” ambang pendengaran frekuensi rendah (500,100,2000Hz) lebih baik
dibanding frekuensi tinggi di 8000Hz lebih baik dibanding bagian terendah takik.
Pada presbikusis : down sloping pattern,tidak recovery di 8000Hz
4. Gangguan ambang dengar pada frek. tinggi biasanya < 75 dB; pada frek. rendah
biasanya < 40 dB