Anda di halaman 1dari 32

PEMERIKSAAN

SPIROMETRI
SHANTI PUJI LESTARI
DEFINISI
SPIROMETRI
Suatu prosedur pemeriksaan dengan
menggunakan alat spirometer yang bertujuan
untuk mengukur ventilasi yaitu mengukur
volume statik dan volume dinamik paru
TUJUAN PEMERIKSAAN

 Menilai status faal paru


(normal, restriksi, obstruksi, campuran)
 Menilai manfaat pengobatan
 Memantau perjalanan penyakit
 Menentukan prognosis
 Menentukan toleransi tindakan bedah
INDIKASI
PEMERIKSAAN
Setiap keluhan sesak
Penderita asma stabil
Penderita PPOK stabil
Evaluasi penderita asma tiap tahun
Penderita PPOK tiap 6 bulan
Penderita yang akan dianestesi umum
Pemeriksaan pra-kerja pekerja dengan resiko terpapar zat kimia
Pemeriksaan berkala pekerja
KONTRA INDIKASI
PEMERIKSAAN
Absolut : Tidak ada
Relatif :
Kondisi akut yang dapat mempengaruhi pemeriksaan,
seperti vertigo, muntah,dll
Hemoptisis, pneumothoraks
Pasca bedah : abdomen, thoraks,mata
Infark miokard akut dalam 1 bulan terakhir dan atau angina
tidak stabil
PERSIAPAN
PEMERIKSAAN FAAL PARU
Teknisi
 pasien
Alat dan ruangan
PERSIAPAN TEKNISI
 Terlatih
 Mengerti teknis, prosedur dan tujuan
 Dapat menilai hasil
 Mencuci tangan sebelum dan sesudah
pemeriksaan
 Anamnesis terinci
PASIEN
ID, Usia, Ras, riwayat penyakit atau pengobatan
Pengukuran TB, BB
Aktivitas / kondisi yang harus dihindari sebelum px:
• Merokok - 4 jam
• Mengkonsumsi alkohol - 4 jam
• Melakukan latihan fisik - 30 menit
• Makan kenyang - 2 jam
• Mengenakan pakaian dan atau celana ketat selama pemeriksaan
Pasien mendapat penjelasan mengenai tujuan dan prosedur pemeriksaan
PERSIAPAN ALAT
&RUANGAN
• Timbangan, pengukur tinggi terkalibrasi
• Nose clip, Mouth piece (disposable)
• Spiro filter
Spirometer terkalibrasi
– Kalibrasi internal
– Kalibrasi eksternal
• Suhu ruangan 25˚C
• Memasukkan data pasien
TEKNIS
PEMERIKSAAN
1. SVC (Slow Vital capacity) atau VC Maneuver
Vital Capacity merupakan jumlah udara yang dapat
diekspirasi maksimal setelah inspirasi maksimal, diukur
dalam Liter.
Pemeriksaan SVC dilakukan dalam posisi berdiri, dan
sebaiknya dilakukan sebelum pemeriksaan FVC dilakukan.
Posisi dagu dan leher saat melakukan manuver harus
benar, yaitu berdiri tegak dengan leher menghadap ke
depan, sedikit mendongak.
POSISI DAGU PASIEN
TEKNIS
PEMERIKSAAN
VC Maneuver
1.Pasien diminta untuk memasukkan mouth piece ke dalam mulut
dan bernafas secara normal (inspirasi dan ekspirasi biasa) sebanyak 3
kali sesuai dengan instruksi pemeriksa
2.Setelah steady state kemudian pasien diminta untuk menarik nafas
dalam‐dalam dan menghembuskannya secara maksimal.
3.Test dihentikan setelah ekspirasi maksimal berakhir atau subjek
tidak dapat melanjutkan pemeriksaan.
4.Jumlah manuver dalam satu kali pemeriksaan yang disarankan
adalah 3 kali manuver dan maksimal 4 kali manuver.
2. FVC (Force Vital capacity) Manuver
Terdapat 3 fase penting dalam manuver pemeriksaan FVC, yaitu:
– Inspirasi maksimal
– Ekspirasi cepat dan maksimal
– Ekspirasi komplit sampai end of test (EOT)
• Parameter yang dinilai:
– FVC (Force Vital Capacity)
– FEV1 (Force Expiratory Volume in 1 second)
– FEV1 / FVC (FEV1 %)
– PEF (Peak Expiratory Flow)
– FEF 25-75% (Forced Expiratory Flow 25-75%)
• Minimal 3 manuver, maksimal 8 manuver
TEKNIS
PEMERIKSAAN
FVC Maneuver
1.Pasien diminta untuk memasukkan mouth piece ke dalam
mulut dan menarik nafas maksimal secara cepat dan
kemudian menghembuskannya secara cepat dalam satu
kali usaha sampai tidak ada udara lagi yang dapat
dikeluarkan.
2.Berikan instruksi dengan benar, tepat, dan bersemangat
selama manuver berlangsung.
3.Manuver dihentikan bila ekspirasi telah maksimal atau
subjek telah melakukan ekspirasi ≥ 6 detik dan atau tidak
dapat melanjutkan pemeriksaan.
PARAMETER YANG
DINILAI
1. FVC (Force Vital Capacity) atau Kapasitas Vital
Paksa (KVP)  volume maksimal yang
didapatkan dari ekspirasi tunggal yang kuat dan
cepat
2. FEV1 (Force Expiratory Volume in 1 second) 
volume udara yang diekspirasikan dalam 1 detik
pertama
3. FEV1 / FVC (FEV1 %)
SPIROGRAM
MENILAI HASIL
riteria Penerimaan/ Acceptable/ Valid
Permulaan uji harus baik, cepat, tidak ragu-ragu
 Grafik flow‐volume memiliki puncak 1 buah
 gradually slow dan pemeriksaan selesai
Waktu ekspirasi minimal 3 detik
Terbebas dari artefak: Batuk, valsava/ Penutupan
glottis, Sumbatan mouth piece, Meniup lebih dari 1
kali dan Kebocoran
MENILAI HASIL
riteria Penerimaan/ Acceptable/ Valid
Permulaan uji harus baik, cepat, tidak ragu-ragu
 Grafik flow‐volume memiliki puncak 1 buah
 gradually slow dan pemeriksaan selesai
Waktu ekspirasi minimal 3 detik
Terbebas dari artefak: Batuk, valsava/ Penutupan
glottis, Sumbatan mouth piece, Meniup lebih dari 1
kali dan Kebocoran
MENILAI HASIL
riteria Reproduksibel / Reproduceable
Ditentukan setelah didapatkan 3 manuver
yang memenuhi kriteria acceptable.
Dinyatakan reproduksibel bila 2 manuver
dengan nilai terbesar memiliki perbedaan
volume absolut kurang dari 5% atau kurang dari
150 mL untuk nilai FVC dan FEV1, pilih yang
lebih besar
CONTOH
CONTOH
INTERPRETASI
HASIL
>

> >
GANGGUAN RESTRIKSI
GANGGUAN
OBSTRUKSI
Obstruksi :
perlambatan aliran udara
ekspirasi
INTERPRETASI SPIROMETRI
BERBASIS OKUPASI
 Indikator awal adanya kelainan / “Deteksi Dini” : Temuan
penurunan sebanyak 5 % dari populasi merupakan tanda
penting perlunya evaluasi Respiratory Protection Program
 Medical surveillance (Prakerja sebagai data based dan
berkala)

Kelaikan kerja pada jenis Pekerjaan spesifik Pekerjaan yang


membutuhkan cardiorespirasi yang baik (ruang hampa udara,
penyelaman, kebugaran tinggi)
LATIHAN
INTERPRETASI

Anda mungkin juga menyukai