Abstrak
[Studi Epidemiologi Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwokerto
Selatan] Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebkan oleh virus
dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyumas, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten banyumas tahun 2015 dengan jumlah
264 kasus, tahun 2016 dengan jumlah 990, tahun 2017 dengan 68 kasus. wilayah Kecamtan Purwokerto
selatan pada tahun 2015 sampai dengan 2017 dengan (IR=2,20). Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui
gambaran kejadian DBD yang berdasarkan variabel Epidemiologi (orang, waktu dan tempat) di Kecamatan
Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas tahun 2015 sampai dengan 2017. Metode Penelitian yang
digunakan adalah deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelusuran data dan wawancara.
Data disajikan dalm bentuk narasi struktur, grafik dan tabel. Analisis data dilakukan dengan cara analisis
tabel dan grafik. Kesimpulan Penelitian adalah penderita umumnya antara 16 – 55 tahun dengan jenis
kelamin perempuan dan dengan pekerjaan Pelajar. Waktu kejadian tertinggi kasus DBD ada di bulan
Januari. Tempat persebaran tertinggi adalah kelurahan Teluk. Serta telah dilakukan pengendalian vektor
DBD secara berkala dan berkelanjutan. Saranya adalah melakukan program PSN dan penyuluhan
masyarakat 1 minggu 1 kali untuk menjaga kebersihan ligkungan dan melakukan kegiatan 3M plus untuk
mencegah persebaran kasus DBD.
.
Abstract
[Epidemiological studies of dengue hemorrhagic fever (dbd) in the work area of puskesmas
purwokerto south 2018]. Dengue hemorrhagic disease (DHF) is an infectious disease transmitted by
dengue virus and transmitted by Aedes Aegypti mosquitoes. Based on the report of Banyumas District
Health Office, the number of Dengue Hemorrhagic Fever cases in Banyumas District in 2015 amounted to
264 cases, 2016 with 990 number, 2017 with 68 cases. the southern Purwokerto Kecamtan region from 2015
to 2017 with (IR = 2.20). The purpose of this research is to know the description of DHF incidence based on
Epidemiology variable (person, time and place) in South Purwokerto Sub-district of Banyumas Regency
2015 until 2017. The type of research used is descriptive. Data collection is done by data search and
interview. Data is presented in the form of narrative structures, graphs and tables. Data analysis is done by
analysis of tables and graphs. The conclusions of the study were general patients between 16 - 55 years old
with female gender and with the work of the Student. The time of the highest incidence of dengue cases was
in January. The highest dispersion area is the Teluk district. And has been done dengue vector control
periodically and continuously. The trick is to conduct PSN program and community counseling 1 week 1
times to maintain clean environment and do 3M plus activities to prevent the spread of DHF cases
Septem…
Desem…
Novem…
Selaras dengan penelitian (Nur Zahra Priharyanti,
Juli
Maret
Januari
Juni
Februari
Agustus
April
Oktober
Mei
c. Pekerjaan
Hasil Penelitian Berdasarkan Waktu
N Pekerja Tahun pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017
o an kejadian tertinggi terjadi pada bulan Januari
201 % 201 % 201 % sampai dengan bulan Agustus secara terus
5 6 7
menerus pada 3 tahun terahir dengan jumlah
1 Balita 5 7 10 5 55,
5,6 5 kasus pada bulan Januari 29 kasus, Feruari 24
kasus, Maret 26 kasus, April 29 kasus, Mei
2 Pelajar 30 33, 38 54, 4 44, 16 kasus, Juni 17 kasus, Juli 13 kasus, dan
3 2 5 Agustus 10 kasus. Sedangkan bulan
September sampai dengan bulan desember
3 IRT 24 26, 8 11, 0 0
7 4 mengalami penurunan kasus dengan jumlah 3
4 Petani 12 13, 6 8,8 0 0 kasus dengan total selama tahun 2015 sampai
3 dengan 2017 169 penderita Demam Berdarah
5 Pedagan 7 2 2,8 0 0 Dengue.
g 7,8
Hal ini disebabkan karena bulan
6 PNS 3 3 4,2 0 0
3,3 Januari sampai dengan bulan Agustus masih
7 Swasta 9 6 8,8 0 0 termasuk musim hujan sehingga banyak
10 genangan air diluar rumah dan
Jumlah 90 100 70 100 9 100 memungkinkan sekali nyamuk aedes aegypti.
berkembang biak di tempat-tempat yang
tergenang air (Pot bunga, Selokan,