Anda di halaman 1dari 7

STUDI EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN


KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2018

Erna Lusianah1), Budi Utomo 2)

Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang,


Jl.Raya Baturaden KM 12 Purwokerto, Indonesia

Abstrak
[Studi Epidemiologi Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwokerto
Selatan] Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebkan oleh virus
dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyumas, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten banyumas tahun 2015 dengan jumlah
264 kasus, tahun 2016 dengan jumlah 990, tahun 2017 dengan 68 kasus. wilayah Kecamtan Purwokerto
selatan pada tahun 2015 sampai dengan 2017 dengan (IR=2,20). Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui
gambaran kejadian DBD yang berdasarkan variabel Epidemiologi (orang, waktu dan tempat) di Kecamatan
Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas tahun 2015 sampai dengan 2017. Metode Penelitian yang
digunakan adalah deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelusuran data dan wawancara.
Data disajikan dalm bentuk narasi struktur, grafik dan tabel. Analisis data dilakukan dengan cara analisis
tabel dan grafik. Kesimpulan Penelitian adalah penderita umumnya antara 16 – 55 tahun dengan jenis
kelamin perempuan dan dengan pekerjaan Pelajar. Waktu kejadian tertinggi kasus DBD ada di bulan
Januari. Tempat persebaran tertinggi adalah kelurahan Teluk. Serta telah dilakukan pengendalian vektor
DBD secara berkala dan berkelanjutan. Saranya adalah melakukan program PSN dan penyuluhan
masyarakat 1 minggu 1 kali untuk menjaga kebersihan ligkungan dan melakukan kegiatan 3M plus untuk
mencegah persebaran kasus DBD.
.

Kata kunci: Epidemiologi, Demam Berdarah Dengue

Abstract

[Epidemiological studies of dengue hemorrhagic fever (dbd) in the work area of puskesmas
purwokerto south 2018]. Dengue hemorrhagic disease (DHF) is an infectious disease transmitted by
dengue virus and transmitted by Aedes Aegypti mosquitoes. Based on the report of Banyumas District
Health Office, the number of Dengue Hemorrhagic Fever cases in Banyumas District in 2015 amounted to
264 cases, 2016 with 990 number, 2017 with 68 cases. the southern Purwokerto Kecamtan region from 2015
to 2017 with (IR = 2.20). The purpose of this research is to know the description of DHF incidence based on
Epidemiology variable (person, time and place) in South Purwokerto Sub-district of Banyumas Regency
2015 until 2017. The type of research used is descriptive. Data collection is done by data search and
interview. Data is presented in the form of narrative structures, graphs and tables. Data analysis is done by
analysis of tables and graphs. The conclusions of the study were general patients between 16 - 55 years old
with female gender and with the work of the Student. The time of the highest incidence of dengue cases was
in January. The highest dispersion area is the Teluk district. And has been done dengue vector control
periodically and continuously. The trick is to conduct PSN program and community counseling 1 week 1
times to maintain clean environment and do 3M plus activities to prevent the spread of DHF cases

Keywords: Epidemiology, Dengue Hemorhagic Fever (DHF),


1)
E-mail: Astela505@gmail.com
2)
E-mail: Budut17@yahoo.com

Keslingmas Vol.38 No.2 Hal.124-243 | 141


Pendahuluan obat dan vaksin dalam menyembuhkannya (Abdilillah
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Imron Nasution, 2015:2)
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Faktor yang mempengaruhi kejadian
dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti penyakit demam berdarah dengue antara lain factor
(Depkes RI, 2003:4). DBD merupakan salah satu agent, hospes (host), dan lingkungan (environment).
penyakit yang cenderung meningkat jumlah kasus dan Faktor lingkungan fisik yaitu ( jenis tempat
penyebarannya serta sering menimbulkan Kejadian penampungan air, curah hujan, kecepatan angin, dan
Luar Biasa dan kematian sehingga menjadi masalah kepadatan nyamuk sebagai vektor penular
kesehatan masyarakat (Depkes RI, 1992:1). Seluruh penyakit.(Soegeng Soegijanto;2006,h.11).
wilayah Indonesia, mempunyai risiko untuk Kabupaten Banyumas dalam dua tahun terahir
kejangkitan penyakit DBD karena virus penyebab dan jumlah kasus penderita DBD fluktuatif dengan data
nyamuk penularnya tersebar luas, baik dirumah-rumah yang diperoleh dari dinas kesehatan kabupaten
maupun ditempat umum, kecuali yang ketinggiannya Banyumas sebagai berikut. Tahun 2015 sebanyak 264
lebih dari 1000m diatas permukaan laut (Depkes RI, kasus (IR=16,43), terjadi pada tahun 2016 sebanyak
1992:6). Pada kasus-kasus terjangkitnya wabah DBD, 990 kasus (IR=55,07) dan terjadi pada tahun 2017
awalnya hanya sering terjangkit di kota-kota besar sebanyak 68 kasus (IR=3,35). (Profil Dinkes
terlebih pada kota-kota yang padat penghuninya, Kabupaten Banyumas Tahun 2016 Kecamatan
namun sejak beberapa tahun lalu, seiring dengan Purwokerto Selatan dengan jumlah penduduk 80.835
lajunya perkembangan pembangunan dan bertambah jiwa, merupakan wilayah yang endemis dan sering
lancarnya transportasi, nyamuk Aedes aegypti telah terjadi kasus DBD yaitu dengan distribusinya sebagai
pula ikut bertransmigrasi dan berkembang biak di berikut: Karang Klesem 11 kasus (IR=7,6), Berkoh 3
hampir seluruh pelosok Indonesia (Indrawan, kasus (IR=2,73), Purwokerto Kidul 3 kasus (IR=4,09),
2001:22) Purwokerto kulon 7 kasus (IR=9,73), Tanjung 22
Di Indonesia yang merupakan negara kasus (IR=20,88). Karang pucung 12 kasus (IR=8,97),
kepulauan dengan iklimnya yang tropik, terjadinya Teluk 12 kasus (IR=7,20).
epidemik suatu penyakit di Jakarta yang kemungkinan Berdasarkan latar belakang di atas penulis
besar adalah DBD dilaporkan pertama kali oleh David terdorong melakukan penelitian dengan judul “Studi
Baylon pada tahun 1779.Demam Berdarah Dengue Epidemiologi Penyakit Demam Berdarah Dengue
adalah salah satu penyakit infeksi yang serius. Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwokerto Selatan
Penyakit ini mulanya lebih sering menyerang anak- Kabupaten Banyumas Tahun 2018”.
anak dibanding orang dewasa, ataupun kaum remaja.
Tetapi kini sudah merata, bisa menyerang siapa saja, Bahan dan Metode
tanpa batasan usia (Indrawan, 2001:21) Kasus DBD Penelitian ini termasuk jenis penelitian
lebih cenderung meningkat selama musim penghujan. deskriptif yang artinya menggambarkan kejadian
Perubahan musim agaknya mempengaruhi frekuensi Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja
gigitan nyamuk atau panjang umur nyamuk. Di Puskesmas Purwokerto Selatan Kabupaten banyumas
Jakarta survei terhadap kebiasaan mengigit Aedes Tahun 2018.
aegypti menunjukkan bahwa pada musim kemarau Waktu dalam penelitian ini dibagi menjadi 3
nyamuk itu paling sering mengigit pada pagi hari, tahap yang pertama tahap persiapan September-
sedangkan pada musim hujan puncak jumlah gigitan Desember 2017, tahap pelaksanaan Januari-Maret
terjadi pada siang sampai sore hari (Sumarno Sunaryo, 2018, dan tahap penyelesaian April-Mei 2018.
1988:23). Cara Pengumpulan Data
Penyakit DBD merupakan penyakit infeksi a. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data
yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. dengan cara melakukan tanya jawab menggunakan
Penyakit ini ditemukan nyaris diseluruh belahan dunia kuesioner dengan pihak Puskesmas Purwokerto
terutama di negara tropik dan subtropik baik secara Selatan.
endemik maupun epidemik dengan outbreak yang b. Observasi yaitu pengumpulan data dengan secara
berkaitan dengan datangnya musim penghujan. Di langsung.
Asia Tenggara termasuk Indonesia epidemik DBD Instrumen pengumpul data dalam penelitian
merupakan problem abadi dan penyebab utama ini, Kondisi Umum Lingkungan di Kecamatan
morbiditas dan mortalitas pada anak-anak. Kedepan Purwokerto Selatan dan Variabel Orang pada
peluang penyebaran DBD masih akan terus meningkat Penderita Penyakit Demam Berdarah Dengue.
sehubungan dengan kendala pemberantasan vektor Analisis yang digunakan dalam penelitian
nyamuk dan mobilitas manusia semakin tinggi antar adalah deskriptif dengan menguraikan hasil
negara (Djono Djunaedi, 2006:8). pengamatan yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik
Dampak dari kerugian yang ditimbulkan dan narasi.
akibat penyakit demam berdarah sangat besar.
Ditinjau dari segi kesehatan, seseorang yang
menderita penyakit demam berdarah mempunyai
resiko yang tinggi. Mengingat penyakit ini belum ada

Keslingmas Vol.38 No.2 Hal.124-243 | 142


Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Umum No Kelurahan Laki- Perempuan
1. Keadaan Geografi Laki
Wilayah Kecamatan Purwokerto Selatan Jiwa % Jiwa %
terletak di Kabupaten Banyumas Wilayah 1. Tanjung 5.220 13,7 5.363 13,9
Selatan Jl. Mr Moh yamin Kelurahan 2. Karang 5.901 15,5 5.768 15,0
Pucung
Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan
3. Karangklesem 7.689 20,2 7.791 20,2
Berada dalam Ketinggian 74 m dari Permukaan
4. Teluk 7.952 20,8 7.792 20,2
Air Laut , Suhu Lingkungan 21,4 0C – 30,9 0C
5. Berkoh 5.155 13,5 5.312 13,8
dan Luas wilayah adalah 1375,31 Ha atau 6. Purwokerto 2.962 7,7 3.086 8,0
13,75 Km2, terdiri dari 7 Kelurahan yaitu Kidul
Kelurahan Tanjung (1,59 Km2), Kelurahan 7. Purwokerto 3.216 8,4 3.339 8,6
Karangpucung (1,48 Km2), Kelurahan Kulon
Karangklesem (3,02 Km2), Kelurahan Teluk Jumlah 38059 100 38451 100
(3,51 Km2), Keluarahan Berkoh (1,86 Km2),
Kelurahan Purwokerto Kidul (1,11 Km2), dan B. Data Khusus
Kelurahan Purwokerto Kulon (1,18 Km2 1. Variabel Orang
a. Data Umur
2. Kondisi Demografi
a. Jumlah Penduduk No Gol. Tahun
Berdasarkan data dari Kecamatan Umur 2015 % 2016 % 2017 %
Purwokerto Selatan jumlah penduduk sampai 1 0-<1 1 1,1 1 1,4 0 0
dengan akhir tahun 2017 adalah 76.510 jiwa th
dan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 38.059 2 1-5 4 4,5 6 8,6 5 55,5
jiwa dan jumlah penduduk perempuan th
3 6-15 21 23,3 22 31,4 4 44,5
sebanyak 38.451 jiwa. Jumlah penduduk
th
terbanyak yaitu Kelurahan Teluk (15.744 jiwa) 4 16-55 57 63,3 41 58,6 0 0
dan yang paling sedikit Kelurahan Purwokerto th
Kidul (6.012 jiwa). Sementara itu, Kepadatan 5 >56 7 7,8 0 0 0 0
penduduk tertinggi justru berada di Kelurahan th
yaitu, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini Jumlah 90 100 70 100 9 100
No Kelurahan Jumlah
Penduduk Berdasarkan data diatas maka dapat
2015 2016 2017 diketahui bahwa banyaknya penderita Demam
1. Tanjung 9.607 10.535 10.583 Berdarah Dengue pada tahun 2015 tertinggi
2. Karang Pucung 11.428 13.364 11.669 golongan umur 16-55 tahun dengan 57 kasus
3. Karangklesem 12.967 14.373 15.480 (63,3%). Dan terendah golongan umur 0>1 tahun
4. Teluk 16.943 17.093 15.744 1 kasus (1,1%). Tahun 2016 tertinggi golongan
umur 16-55 tahun dengan 41 kasus (58,6%). Dan
5. Berkoh 10.913 10.959 10.467
terendah golongan umur 0>1 tahun 1 kasus
6. Purwokerto 7.418 7.322 6.012 (1,4%). Dan tahun 2017 golongan umur 1-5 tahun
Kidul
dengan 5 kasus (55,5%) dan golongan umur 6-15
7. Purwokerto 7.274 7.189 6.555
Kulon tahun 4 kasus (44,5%) dari tahun 2015 sampai
Jumlah 76.559 80.835 76.150 dengan 2017 total 169 kasus.
Pada usia 6-15 tahun dan 16-55 tahun
sangat dimungkinkan terkena penyakit DBD
karena tergolong usia produktif. Pada golongan
b. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
umur 6-15 tahun dan 16-55 tahun kebanyakan
Data jumlah penduduk menurut penduduk melakukan aktivitas pada siang hari
jenis kelamin di wilayah Kecamatan diluar rumah pada suatu tempat dengan jumlah
Purwokerto Selatan, dapat dilihat pada orang banyak dan jika terdapat orang yang sudah
tabel di bawah ini. terkena Demam Berdarah dengue maka dapat
mudah tertular, dan nyamuk Aedes aegypti
melakukan aktifitas menggigit mulai pagi sampai
petang dengan 2 puncak aktifitas antara pukul
09.00-10.00 dan 16.00-17.00. Penderita Demam
Berdarah Dengue di Banyumas tahun 2017
didominasi umur >15 tahun dengan 62 kasus.
Selaras dengan penelitian (Nur Zahra Priharyanti,
2017) di Purbalingga menyebutkan bahwa

Keslingmas Vol.38 No.2 Hal.124-243 | 143


karateristik responden pada tahun 2014 Hasil Penelitian Berdasarkan
berdasarkan umur paling banyak pada kelompok Pekerjaan pada tahun 2015 penderita DBD
umur 12-25 tahun, 53 kasus (38,97%) terbanyak Pelajar dengan 30 kasus (33,3%),
IRT 24 kasus (26,7% dan terendah PNS
b. Jenis Kelamin dengan 3 kasus (3,3%). Pada tahun 2016
penderita tebanyak terjadi pada Pelajar dengan
N Jenis Tahun 38 kasus (54,2%), IRT 8 kasus (11,4), dan
o Kelamin terendah Pedagang dengan 2 kasus (2,8%),Dan
201 % 201 % 201 % pada tahun 2017 penderita DBD terbanyak
5 6 7
1. Laki- 29 32, 31 44, 3 33, Balita dengan 5 kasus (55,5%) dan terendah
Laki 3 3 3 pada pelajar 4 kasus (44,5%).
2 Perempua 61 67, 39 55, 6 66, Berdasarkan hasil penelitian penyakit
n 7 7 7 Demam Berdarah Dengue menurut Pekerjaan
Jumlah 90 100 70 100 9 100
tertinggi pada tahun 2015 sampai dengan 2017
terjadi pada Pelajar dengan jumlah 73 kasus
Hasil Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin dan terendah terjadi pada PNS 6 kasus. Hal ini
pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 dapat disebabkan karena Pelajar masih dalam
penderita DBD terbanyak berjenis kelamin
usia produktif dan banyak melakukan aktivitas
perempuan. Pada tahun 2015 terdapat 29 kasus
diluar ruangan dan berhubungan dengan
(32,3%) laki-laki dan 61 kasus (67,7%) banyak orang sehingga dapat memungkinkan
perempuan, pada tahun 2016 terdapat 31 kasus tertular pada saat di sekolah, maupun saat
(44,3%) laki-laki dan 39 kasus (55,7%)
perempuan, pada tahun 2017 terdapat 3 kasus bermain di luar ruangan.
(33,3%) laki-laki dan 6 kasus (66,7%)
2. Variabel Epidemiologi Berdasarkan Waktu
perempuan.
Hal tersebut dapat disebabkan karena
jumlah penduduk jenis kelamin perempuan lebih
Kasus Berdasarkan Waktu
banyak di banding laki-laki dan sangat
dimungkinkan tergigit nyamuk Aedes aegypti. 2015-2017
Penderita Demam Berdarah Dengue di Banyumas 16 17 15 15
14
20 12
11 12 11
tahun 2016 didominasi Jenis Kelamin 15 9 9
4 6 5
Perempuan. Jenis Kelamin Perempuan 520 kasus 10 3
5
1 0 10 0 20 1 0 0 0 2
1 0
1
(IR=51,9) dan Laki-laki 470 kasus (IR=46,1). 0

Septem…

Desem…
Novem…
Selaras dengan penelitian (Nur Zahra Priharyanti,
Juli
Maret
Januari

Juni
Februari

Agustus
April

Oktober
Mei

2017) di Purbalingga menyebutkan bahwa


karateristik responden pada tahun 2015
berdasarkan Jenis Kelamin paling banyak Jenis
Kelamin Laki-laki 98 kasus (IR=35,8). 2015 2016 2017

c. Pekerjaan
Hasil Penelitian Berdasarkan Waktu
N Pekerja Tahun pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017
o an kejadian tertinggi terjadi pada bulan Januari
201 % 201 % 201 % sampai dengan bulan Agustus secara terus
5 6 7
menerus pada 3 tahun terahir dengan jumlah
1 Balita 5 7 10 5 55,
5,6 5 kasus pada bulan Januari 29 kasus, Feruari 24
kasus, Maret 26 kasus, April 29 kasus, Mei
2 Pelajar 30 33, 38 54, 4 44, 16 kasus, Juni 17 kasus, Juli 13 kasus, dan
3 2 5 Agustus 10 kasus. Sedangkan bulan
September sampai dengan bulan desember
3 IRT 24 26, 8 11, 0 0
7 4 mengalami penurunan kasus dengan jumlah 3
4 Petani 12 13, 6 8,8 0 0 kasus dengan total selama tahun 2015 sampai
3 dengan 2017 169 penderita Demam Berdarah
5 Pedagan 7 2 2,8 0 0 Dengue.
g 7,8
Hal ini disebabkan karena bulan
6 PNS 3 3 4,2 0 0
3,3 Januari sampai dengan bulan Agustus masih
7 Swasta 9 6 8,8 0 0 termasuk musim hujan sehingga banyak
10 genangan air diluar rumah dan
Jumlah 90 100 70 100 9 100 memungkinkan sekali nyamuk aedes aegypti.
berkembang biak di tempat-tempat yang
tergenang air (Pot bunga, Selokan,

Keslingmas Vol.38 No.2 Hal.124-243 | 144


Tempayan, Kaleng Bekas dll). Kegiatan kasus (IR=0,66), Kelurahan Karang pucung 2
untuk mengurangi penyebaran penyakit kasus (IR=0,17) dan kelurahan Teluk 2 kasus
demam berdarah dengue dapat dilakukan (IR=0,12) sedangkan terendah kelurahan
dengan upaya pengendalian seperti kegiatan Karangklesem 1 kasus (IR=0,06).
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan Berdasarkan hasil penelitian penyakit
masyarakat dapat berperan aktif dalam Demam Berdarah Dengue menurut Tempat
pelaksanaannya. Di Wilayah kerja Puskesmas tertinggi pada tahun 2015 sampai dengan
Purwokerto Selatan, kesadaran masyarakat 2017 terjadi pada Kelurahan Teluk dengan
akan PSN yang masih kurang sehingga pada jumlah 34 kasus dan terendah terjadi pada
tahun 2017 masih terdapat 9 kasus meskipun Kelurahan Purwokerto Kulon dengan 10
jumlahnya menurun. Selaras dengan kasus. Hal ini disebabkan karena Kelurahan
penelitian (Nur Zahra Priharyanti, 2017) di Teluk terletak pada perkotaan dan kurangnya
Purbalingga menyebutkan bahwa karateristik kesadaran penduduk akan kebersihan
responden pada tahun 2014 berdasarkan lingkungan dan kesehatan bagi tubuh. Selaras
waktu paling banyak dan tertinggi pada bulan dengan penelitian (Nur Zahra Priharyanti,
Februari dengan 70 kasus. 2017) di Purbalingga menyebutkan bahwa
karateristik responden pada tahun 2014
3. Variabel Epidemiologi Berdasarkan berdasarkan Tempat paling banyak dan
Tempat tertinggi pada Kelurahan Wirasna dengan 45
kasus.
Tahun Insiden Rate (IR)
No Kelurahan C. Program Pengendalian Demam Berdarah
2015 2016 2017 2015 2016 2017
Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas
1. Tanjung 6 22 0 1,66 2,08 000 Purwokerto Selatan.
2. Karang 18 12 2 1,57 0,89 0,17
Pucung No Kelurahan Pengendalian Yang
3. Karangklesem 21 11 1 1,61 0,76 0,06 Dilakukan
4. Teluk 20 12 2 1,18 0,70 0,12 PSN Fogging Penyuluh
5. Berkoh 12 3 0 1,09 0,28 000 an
6. Purwokerto 10 3 4 1,34 0,40 0,66 1 Tanjung   
Kidul 2 Karang Pucung   
7. Purwokerto 3 7 0 0,41 0,97 000
Kulon 3 Karangklesem   
Jumlah 90 70 9 8,86 6,08 1,01 4 Teluk   
5 Berkoh   
Hasil Penelitian Berdasarkan Tempat 6 Purwokerto   
pada tahun 2015-2017 terdapat total 169 Kidul
penderita. Pada tahun 2015 terdapat 90 kasus. 7 Purwokerto   
Dengan kasus terbanyak pada Kelurahan Kulon
Karangklesem dengan 21 kasus (IR=1,61)
dan terendah pada Kelurahan Purwokerto Hasil Penelitian Pengendalian
Kulon dengan 3 kasus (IR=1,34) sedangkan Puskesmas Purwokerto Selatan telah
kelurahan Tanjung 6 kasus (IR=1,66), melakukan hampir semua pengendalian. Ada
Kelurahan Karang Pucung 18 kasus beberapa pengendalian yang telah dilakukan
(IR=1,57), kelurahan Teluk 20 kasus oleh Puskesmas Purwokerto Selatan seluruh
(IR=1,18), Kelurahan Berkoh 12 kasus kelurahan seperti Pemberantasan Sarang
(IR=1,09), Kelurahan Purwokerto Kidul 10 Nyamuk (PSN), Fogging dan Penyuluhan
kasus (IR=0,41). tentang penyakit demam berdarah dengue.
Pada tahun 2016 terdapat 70 kasus, Pada pelaksanannya Puskesmas Purwokerto
dengan kasus terbanyak pada Kelurahan Selatan melaksanakan PSN, Kelurahan
Tanjung 22 kasus (IR=2,08) dan Kelurahan Tanjung periode waktu 1 minggu sekali,
terendah kelurahan Purwokerto Kidul 3 kasus Kelurahan Karang Pucung 2 period waktu 2
(IR=0,40), Kelurahan Berkoh 3 kasus minggu sekali, Kelurahan Teluk periode
(IR=0,28), sedangkan kelurahan Karang waktu 1 bulan sekali, Kelurahan Berkoh 1
Pucung 12 kasus (IR=0,89), Kelurahan Bulan sekali, kelurahan Purwokerto Kidul 1
Karangklesem 11 kasus (IR=0,76), bulan sekali, Kelurahan Purwokerto Kulon 2
Kelurahan Teluk 12 kasus (IR=0,70), minggu sekali, Karangklesem 1 bulan sekali.
Kelurahan Purwokerto Kulon 7 kasus oleh petugas puskesmas dengan jumlah 2
(IR=0,97). Pada tahun 2017 terdapat 9 kasus, orang petugas dan dibantu kader tiap
Kelurahan tertinggi Purwokerto Kidul 4 kelurahan. Penyuluhan dilakukan
menggunakan metode audio visual yaitu

Keslingmas Vol.38 No.2 Hal.124-243 | 145


menggunakan LCD dan bahan presentasi. kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Penyuluhan mengenai pemberantasan sarang dilaukan oleh seluruh masyarakat Kecamatan
nyamuk (PSN), dan bahaya penyakit demam Purwokerto Selatan sesuai program yang
berdarah dengue. Penyuluhan dilakukan di berlaku di Puskesmas Purwokerto. Kegiatan
semua wilayah kerja Puskesmas Purwokerto fogging dilaksanakan setelah terjadinya
Selatan. kenaikan kasus atau telah terjadi kasus di satu
Puskesmas Purwokerto Selatan wilayah lebih dari 2 (>2) dan/atau telah terjadi
memiliki waktu yang berbeda dalam kematian akibat kasus demam berdarah dengue.
pelaksaan penyuluhan. Pada Puskesmas Sedangkan kegiatan penyuluhan dilakukan
Purwokerto Selatan, penyuluhan dilakukan diseluruh wilayah Kecamatan Purwokerto
dengan periode 1 bulan sekali pada setiap Selatan oleh petugas Puskesmas pada saat
kelurahan. Penyuluhan dilakukan bersama melakaukan fogging dan pertemuan kader.
dengan petugas dari Kelurahan/Desa
setempat. Adapun periode lanjutan yaitu 3 Ucapan Terimakasih
kali dalam satu tahun. Petugas yang Terima kasih disampaikan kepada Wilayah
melaksanakan kegiatan penyuluhan dari Kerja Puskesmas Purwokerto Selatan, Jurusan
puskesmas Purwokerto Selatan adalah 2 atau Kesehatan Lingkungan, dosen pembimbing karya
3 orang. Selaras dengan penelitian (Nur tulis ilmiah Politeknik Kesehatan Kemenkes
Zahra Priharyanti, 2017) di Purbalingga Semarang serta pihak-pihak yang terkait sehingga
menyebutkan bahwa Kecamatan Purbalingga penelitian ini dapat terlaksanakan.
Telah melakukan hampir semua
pengendalian, satu pengendalian yang belum Daftar Pustaka
dilakukan yaitu survey nyamuk dewasa. Ada
beberapa pengendalian yang telah dilakukan Chasan S, Kusnadi. 2006. Pengendalian Vektor dan
oleh seluruh kelurahan seperti Pemeriksaan Binatang Pengganggu(Vektor Control
Jentik Berkala (PJB), Pemberantasan Sarang Manual). Makasar: Poltekkes Kesehatan
Nyamuk (PSN), dan Penyuluhan demam Lingkungan Makasar.
berdarah dengue.
Departemen Kesehatan R.I. Direktorat Jendral
Kesimpulan Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
1. Penyebaran penyakit demam berdarah dengue Lingkungan (DIT.JEN.PP&PL),
(DBD) di Kecamatan Purwokerto Selatan 2001, Pedoman Ekologi Dan
berdasarkan variabel golongan umur tertinggi Aspek Perilaku Vektor, Jakarta :
sejak tahun 2015-2017 adalah golongan umur DIT.JEN.PP&PL.
pelajar yaitu 16-22 tahun dan 6-15 tahun.
Penyebaran penyakit DBD berdasarkan Departemen Kesehatan R.I. Direktorat Jendral PPM
variabel jenis kelamin tertinggi sejak tahun & PLP, 1986, Demam Berdarah Dengue
2015-2017 adalah Perempuan. Penyebaran Epidemiologi dan Pemberantasan Di
penyakit DBD berdasarkan variable pekerjaan Indonesia, Jakarta :
tertinggi terjadi pada Pelajar. DIT.JEN.PPM&PLP.
2. Kasus demam berdarah dengue (DBD) yang
terjadi di Kecamatan Purwokerto Selatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2015,
berdasarkan variabel waktu tertinggi sejak Laporan Kasus Demam Berdarah
tahun 2015-2017 adalah pada bulan Januari Dengue Tahun 2015, Banyumas :
sampai dengan bulan agustus secara terus
menerus pada 3 tahun terahir denan jumlah Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2016,
kasus bulan Januari 29 kasus, Februari 24 Laporan Kasus Demam Berdarah
kasus, maret 26 kasus, April 29 kasus, Mei 16 Dengue Tahun 2016, Banyumas :
kasus, Juni 17 kasus, Juli 13 kasus.
3. Kasus demam berdarah dengue (DBD) yang Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2017,
terjadi di Kecamatan Purwokerto Selatan Laporan Kasus Demam Berdarah
berdasar tempat tertinggi pada tahun 2015-2017 Dengue Tahun 2017, Banyumas :
adalah di Kelurahan Teluk dengan jumlah 34
kasus. Depkes RI, 1992, Petunjuk Teknis Penemuan
4. Di Kecamatan Purwokerto Selatan yaitu Pertolongan dan Pelaporan Penderita
wilayah kerja Puskesmas Purwokerto Selatan Penyakit DBD, Jakarta: Ditjen PPM dan
telah melakukan beberapa pengendalian PPL.
Demam Berdarah Dengue (DBD) seperti
Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN), kegiatan fogging, dan penyuluhan.

Keslingmas Vol.38 No.2 Hal.124-243 | 146


Kementerian Kesehatan RI Ditjen PP&PL Dit. Nur Zahra Priharyati. 2017.Deskripsi Epidemiologi
PPBB. 2012. Petunjuk Teknis dan Pengendalian vektor Demam
Pemberantasan Sarang Nyamuk oleh Berdarah Dengue di Kecamatan
Jumantik. Jakarta : DIT.JEN.PP&PL. Purbalingga Kabupaten Purbalingga
Tahun 2012-2016
Lawrence F Wolper, 2001, Administrasi Layanan
Kesehatan, Jakarta: EGC. Soegeng Soegijanto, 2006, Demam Berdarah Dengue,
Surabaya: Airlangga University Press.
Pramurditya Ratna. 2014.Deskripsi Pelaksanaan
Pemberantasan SArang Nyamuk (PSN) Sumarmo Sunaryo, 1988, Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue (DBD) Di pada Anak, Jakarta: Universitas
Kelurahan Karangpucung Kecamatan Indonesia.
Purwokerto Selatan Kabupaten
Banyumas Tahun 2014 . Purwokerto : Utari, P. 2012. Deskriptif Demam Berdarah Dengue
Jurusan Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Variabel Epidemiologi di
Poltekkes Kemenkes Semarang. Wilayah Puskesmas I Wangon
Kabupaten Banyumas Tahun 2011.
Nur Nasry Noor, 2008, Epidemiologi, Jakarta: Rineka Purwokerto : Jurusan Kesehatan
Cipta. Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Semarang.

Keslingmas Vol.38 No.2 Hal.124-243 | 147

Anda mungkin juga menyukai