Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Implementasi 3 (2) Oktober (2023): 132-137

Jurnal Implementasi
http://jurnalilmiah.org/journal/index.php/ji/index

Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti di Kelurahan Sekaran Kota Semarang

Destri Yanti¹, Nova Alviana², Hesty Sri Kusumastuti³, Zaura Sudiptha Kinanty⁴, Ammar Kazhim
Wicaksono⁵, Dian Citra Rahma⁶
1,2,3,4,5,6 Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui vektor nyamuk Aedes
aegypti (Kemenkes RI, 2011). DBD merupakan masalah serius di Provinsi Jawa Tengah, dengan IR DBD
Disubmit 20 Agustus 2023
yang meningkat pada tahun 2010 dengan IR sebesar 5,98/10.000 penduduk. Kota Semarang menempati urutan
Diterima 21 September 2023 pertama angka kesakitan DBD di Jawa Tengah. Kelurahan Sekaran merupakan wilayah padat kos-kosan
Diterbitkan 1 Oktober 2023 mahasiswa UNNES dengan berbagai perbedaan tingkah laku dalam merawat kos nya. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kondisi tempat tinggal dan perilaku PSN DBD terhadap
Kata Kunci: kelangsungan hidup jentik di Kelurahan Sekaran Kota Semarang. Metode penelitian ini menggunakan metode
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi diambil dari mahasiswa di Kelurahan
Aedes aegypti, DBD, PSN 3M Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Data responden berdasarkan tingkat pengetahuan yang baik
plus, perilaku, tempat tinggal sebesar 17 responden (80,07%), tingkat pengetahuan yang buruk sebanyak 4 responden (19,97%), perilaku
yang baik sebesar 11 responden (52,84%), dan perilaku yang buruk sebanyak 10 responden (47,16%).
Penelitian ini berguna untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengetahuan dan perilaku terhadap
pemberantasan nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.

Corresponding author e-ISSN: 2747-0768


Email:
1
destriyanti1712@students.unnes.ac.id
²novaalfiana06@students.unnes.ac.id
³hestisri84@students.unnes.ac.id
⁴zaurazsky@students.unnes.ac.id
⁵awicaksono2404@students.unnes.ac.id
⁶diancitrarahma6@students.unnes.ac.id
Jurnal Implementasi 3 (2) Oktober (2023): 132-137 133

PENDAHULUAN dan ABJ pada tahun 2009 mengalami kenaikan


Demam Berdarah Dengue (DBD) umum dibandingkan tahun 2008, yaitu CFR 1,19 dan ABJ
terjadi di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, 73,57% pada tahun 2008. Namun, di tahun 2010 CFR
terutama Asia Tenggara, Amerika Tengah, dan dan ABJ mengalami penurunan dibandingkan tahun
Karibia. Manusia merupakan inang dari virus DBD 2009 (CFR 1,29% dan ABJ 73,43%). Kota Semarang
dan Dengue dari kategori famili Flaviviridae dan agen menempati posisi teratas dalam tingkat kesakitan DBD
penyebab dari genus Flavivirus. Cara penularan virus di Jawa Tengah selama tiga tahun berturut-turut
dengue ke inang manusia adalah melalui vektor berdasarkan penelitian oleh Lucky Radita Alma dalam
nyamuk yang terinfeksi, termasuk nyamuk Aedes Unnes Journal of Public Health 3 (3) (2014) pada tahun
aegypti dan Aedes albopictus (Chen et al., 2006). 2008-2010 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
World Health Organization atau WHO menyimpulkan 2011).
bahwa kejadian DBD meningkat sangat pesat di Dalam Laporan Program DBD Direktorat
seluruh dunia, sekitar 390 juta orang terinfeksi virus Jenderal Pencegahan Penyakit Lingkungan (P2P-PL)
dengue setiap tahunnya. Di kawasan Amerika, Asia Tahun 2007 Kementerian Kesehatan Republik
Tenggara, dan Pasifik Barat, diperkirakan lebih dari Indonesia, Provinsi Jawa Tengah menempati urutan
3,2 juta orang terinfeksi DBD pada tahun 2015 (WHO, teratas dengan jumlah kematian sebesar 3,27% dari 35
2016). provinsi. Terinfeksi dan 57 meninggal. Selanjutnya
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan menurut Laporan Program Pencegahan dan
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan Pemberantasan Dengue Dinas Kesehatan Provinsi
ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti Jawa Tengah, jumlah kasus demam berdarah dengue
(Kemenkes RI, 2011). DBD merupakan masalah meningkat hampir dua kali lipat yaitu mencapai 10.924
kesehatan di Indonesia. DBD adalah penyakit menular pada tahun 2006 dan 10.924 pada tahun 2007 menjadi
berbahaya yang dapat menyebabkan meninggal dalam 20.565. Hal ini disebabkan belum optimalnya
waktu singkat dan menyebabkan wabah. Total sejak pengendalian sarang nyamuk yang menjadi penyebab
1968 Kasus DBD semakin meningkat dan menyebar. utama meningkatnya kasus DBD di Jawa Tengah.
Situasi ini erat kaitannya dengan peningkatan Pemberantasan Sarang (PSN) adalah kegiatan yang
mobilitas penduduk melalui jaringan transportasi yang bertujuan untuk membasmi telur, jentik, dan
lebih lancar dan lebih luas Virus dengue dan nyamuk kepompong nyamuk penular demam berdarah dengue
yang menularkannya di berbagai wilayah Indonesia di tempat perkembangbiakannya (Susanti, 2012).
(Departemen Kesehatan RI, 2005). Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor utama
Penyakit demam berdarah dengue adalah dari penyakit demam berdarah, chikungunya, dan Zika.
perkara yg krusial lantaran bisa mengakibatkan Kota Semarang adalah salah satu kota yang rentan
terjadinya endemi dalam waktu tertentu yang sulit terhadap penyebaran penyakit yang disebabkan oleh
diramalkan (Thomas, 2007; Ramos, 2008). Undang- nyamuk tersebut. Salah satu langkah yang dapat
Undang tentang wabah penyakit menular No. 4 Tahun dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit
1984 tetapkan demam berdarah dengue menjadi adalah dengan melakukan pemberantasan nyamuk.
gerombolan penyakit endemik. Demam berdarah Kelurahan Sekaran, Kota Semarang, menjadi salah
dengue mulai berjangkit di Indonesia tepatnya pada satu kelurahan yang fokus pada upaya pemberantasan
Surabaya & Jakarta dari tahun 1968. Demam berdarah nyamuk Aedes aegypti.
dengue merupakan satu penyakit endemik di Kelurahan Sekaran adalah area kampus
Indonesia, tanda-tanda misalnya syok, pendarahan, & Unnes. Setiap tahun, jumlah siswa yang mendaftar di
bahkan kematian merupakan perindikasi-perindikasi Unnes terus meningkat. Menurut data dari Badan Pusat
yg mungkin berdasarkan penyakit ini. Setelah Statistik Semarang pada tahun 2011, jumlah
Thailand, Indonesia berada pada urutan ke 2 pada Asia mahasiswa Unnes pada tahun 2006 adalah 22.640
Tenggara buat kasus demam berdarah dengue. orang, pada tahun 2007 adalah 25.485 orang, pada
Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit tahun 2008 adalah 26.269 orang, dan pada tahun 2009
infeksi virus arbovirus dimana penyakit tadi termasuk adalah 26.269 orang, yang kemudian menurun menjadi
pada sepuluh jenis penyakit infeksi akut terbanyak & 25.324 orang. Sebagian besar kos-kosan di Kampus
endemis pada Indonesia, sebagai akibatnya jadi satu Unnes terletak di Kelurahan Sekaran, dekat dengan
masalah kesehatan pada Indonesia. Kampus Unnes, dengan akses yang mudah bagi
Penyakit DBD menjadi permasalahan serius di pengguna sepeda motor, sepeda, dan pejalan kaki.
wilayah Jawa Tengah. Angka Insiden (IR) DBD di Mahasiswa memiliki cara yang berbeda-beda dalam
daerah tersebut adalah 5,92/10.000 penduduk pada merawat tempat tinggal mereka, terutama dalam upaya
tahun 2008, mengalami penurunan sebesar 1,54% di pencegahan DBD, dengan berbagai kegiatan yang
tahun 2009 (IR 5,74/10.000 penduduk), tetapi tersedia di kampus.
meningkat kembali pada tahun 2010 dengan IR sebesar Perilaku sehat adalah perilaku yang berkaitan
5,98/10.000 penduduk. Case Fatality Rate (CFR) DBD dengan upaya memelihara dan meningkatkan
di tahun 2009 mencapai 1,42 ABJ dan 79,38%. CFR kesehatan, termasuk perilaku yang ditujukan untuk
134 Yanti, dkk., Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti di Kelurahan Sekaran Kota Semarang

mencegah atau menghindari penyakit dan 2003: 104). Penelitian ini dilakukan di Kelurahan
penyebabnya, serta perilaku yang bertujuan untuk Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
meningkatkan kesehatan. atau aktivitas (Soekidjo Populasi diambil dari mahasiswa yang memenuhi
Notoatmodjo, 2010). Pada kasus DBD, cara yang tepat kriteria pendidikan di Kelurahan Sekaran, Kecamatan
untuk mencegah DBD adalah 3M plus pembuangan Gunungpati, Kota Semarang. Kriteria restriksi yaitu
sarang nyamuk (PSN) (drainase, penutup, mahasiswa baik putra maupun putri dari berbagai
penguburan), pembibitan larvasida, penyemprotan jurusan yang telah tinggal di Desa Sekalan lebih dari 3
waduk dengan ikan, dan perkembangbiakan nyamuk bulan dan bersedia menerima wawancara dan
Aedes aegypti. Kegiatan lain yang menarik nyamuk. pemeriksaan. Pengambilan sampel menggunakan
diberantas (Departemen Kesehatan RI, 2011). metode non random sampling dan purposive sampling
Indeks Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi kriteria yang
tolok ukur tindakan pengendalian vektor DBD dalam dimasukan oleh peneliti. Berdasarkan asumsi tersebut,
PSN mencerminkan partisipasi masyarakat dalam penelitian memperoleh sampel sebanyak 21 partisipan.
upaya pencegahan DBD. Prestasi PSN dapat diukur Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan ABJ. ABJ yang mencapai >95% pengetahuan responden tentang Pemberantasan Sarang
diharapkan dapat menekan penyebaran DBD (Rhode Nyamuk (PSN) dan Demam Berdarah Dengue,
Island Department of Health and Human Services). sedangkan variabel terikatnya adalah perilaku
Tingkat ABJ di seluruh Indonesia, khususnya di Pemberantasan Sarang Nyamuk Aedes aegypti di
Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang, masih di Kelurahan Sekaran yang diperoleh dari kuesioner.
bawah target 95%. Oleh karena itu, dengan
mempertimbangkan wabah DBD di wilayah Chubu
yang sedang menyebar, perlu dilakukan PSN yang HASIL DAN PEMBAHASAN
optimal dengan 3M plus (drainase, penutupan, Penelitian ini menggunakan pengetahuan dan
penguburan, dan pencegahan gigitan nyamuk). perilaku mahasiswa dan masyarakat di Kelurahan
Gerakan eksklusi juga harus ditingkatkan. Angka Sekaran Semarang pada tanggal 7 Maret 2023 dan 8
kejadian DBD di Jawa terus meningkat (Kemenkes, Maret 2023. Subjek penelitian sebanyak 21 responden
2011). Peraturan Daerah Kota Semarang Tahun 2010 tersebut telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
tentang Pengendalian Demam Berdarah Dengue Bab 5
Bab 4 Pasal 10 menegaskan bahwa PSN DBD 3M plus, Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan tingkat
pemeriksaan jentik, dan konsultasi kesehatan dapat pengetahuan tentang PSN DBD
dilakukan untuk mencegah DBD. Pemeriksaan jentik
Tingkat N Persentase
dilakukan secara teratur dan berkala untuk mengukur
Pengetahuan
kepadatan jentik DBD dan menjadi indikator
keberhasilan PSN DBD di masyarakat. Tes larva juga Baik 17 80,07%
dapat dilakukan untuk menemukan keberadaan larva di
akuarium di dalam dan di luar rumah atau bangunan. Buruk 4 19,93%
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti ingin
mengetahui bagaimana PSN DBD dan kondisi Total 21 100%
lingkungan mempengaruhi kelangsungan hidup jentik
(Sumber: Data Primer, 2023)
tepatnya di Kelurahan Sekaran Kota Semarang.
Dari Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa
METODE PENELITIAN
persebaran data responden berdasarkan tingkat
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
pengetahuan menunjukkan bahwa 17 responden
adalah metode observasional analitik dimana peneliti
(80,07%) memiliki tingkat pengetahuan yang
sekadar mengamati subjek dan tidak turun tangan
secara langsung untuk mengintervensi atau memadai, sedangkan 4 responden (19,97%) memiliki
tingkat pengetahuan yang rendah.
mencampuri subjek. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui dampak dari kondisi tempat tinggal
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan
dan perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD
perilaku PSN DBD
terhadap kelangsungan hidup jentik di Kelurahan
Sekaran Kota Semarang. Kemudian dilakukan analisis Perilaku N Persentase
korelasi terhadap outcome atau faktor-faktor yang
terkait dan relevan (Notoatmodjo, 2017). Rancangan Baik 11 52,84%
penelitian ini adalah desain potong lintang (cross
sectional) yang dibuat dengan melihat status paparan Buruk 10 47,16%
dan efek serentak pada perseorangan dari populasi
tunggal pada satu saat atau periode. Periode tersebut Total 21 100%
yaitu tahun dilakukannya penelitian (Bhisma Murti, (Sumber: Data Primer,2023)
Jurnal Implementasi 3 (2) Oktober (2023): 132-137 135

pengetahuan tidak selalu menyebabkan perilaku yang


Dari Tabel 2, dapat dilihat bahwa distribusi buruk. Meskipun seseorang memiliki perilaku buruk,
data responden berdasarkan tindakan menunjukkan bukan berarti pengetahuannya juga buruk. Dari
bahwa 11 responden (52,84%) berperilaku positif dan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
10 responden (47,16%) berperilaku negatif. masyarakat memiliki pengetahuan dan perilaku yang
Berdasarkan hasil penelitian ini, sekitar 21 baik.
peserta sebagai subjek riset merupakan mahasiswa Namun penelitian sebelumnya oleh Widagdo
yang aktif tinggal di wilayah Sekaran dan mayoritas di menunjukkan bahwa faktor pengalaman atau
antaranya adalah mahasiswa Universitas Negeri pengetahuan yang positif berhubungan dengan
Semarang. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan perilaku membersihkan sarang nyamuk (Widagdo,
Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang untuk 2008). Mirip dengan temuan Utomo sebelumnya,
mendeteksi keterkaitan antara pemahaman PSN DBD penelitian ini menunjukkan bahwa elemen
peserta dengan tindakan Pemberantasan Sarang pengetahuan memiliki relevansi penting dengan
Nyamuk Aedes aegypti. Hasil riset menunjukkan praktik yang dilakukan oleh RT terkait praktik
bahwa terdapat korelasi antara tingkat pemahaman pengendalian sarang nyamuk (Utomo, 2003). Namun
dengan tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk penelitian ini berbeda dengan penelitian Sumekar
Aedes aegypti. sebelumnya yang menunjukkan bahwa pengetahuan
Banyak faktor seperti lingkungan, manusia, tersebut berhubungan dengan keberadaan larva Aedes
serta sarana prasarana yang kurang baik menyebabkan aegypti (Sumekar, 2007). Pengetahuan sangat penting
banyaknya keberadaan jentik seperti pada saat untuk mengubah perilaku karena perilaku berbasis
penelitian adalah hujan yang mengakibatkan pengetahuan membutuhkan waktu lebih lama untuk
banyaknya genangan air yang cocok untuk vektor berubah daripada perilaku bodoh. Keyakinan
nyamuk bertelur, dan kepadatan populasi penduduk seseorang tentang kesehatan didasarkan pada
menyebabkan nyamuk berkembang biak serta bergerak pengetahuan, latar belakang pendidikan, dan
dari satu tempat ke tempat lain. Di tempat lain salah pengalamannya dengan berbagai fungsi tubuh dan
satu faktor utama yang menyebabkan ditemukannya penyakit. Kecerdasan adalah kemampuan manusia
jentik nyamuk dalam jumlah besar di sekitar desa untuk berpikir, termasuk kemampuan untuk
Sekaran, yaitu reservoir terbuka dan penurunan arus memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan
masih jarang dan sering ditemukan saat inspeksi. Besar kesehatan dan menggunakan pengetahuan tersebut
dan lamanya air tertampung juga dapat menyebabkan untuk mengelola kesehatan.
nyamuk bertelur, sehingga perilaku masyarakat sangat Salah satu hal yang dapat mempermudah
penting untuk menjaga lingkungan dan mengurangi perubahan perilaku adalah pengetahuan individu dan
penyakit lingkungan. Hasil survei menunjukkan masyarakat. Pengetahuan individu dan masyarakat
adanya korelasi positif antara tingkat pengetahuan merupakan salah satu bentuk rangsangan eksternal
pengendalian nyamuk DBD (PSN) dan tingkat yang dapat menyebabkan perubahan dalam bentuk
pengetahuan di Kelurahan Sekaran Kecamatan perilaku yang lebih baik, termasuk perilaku
Gunungpati Kota Semarang. pemberantasan sarang nyamuk.
Kecenderungan ini diperkuat dengan adanya Pengetahuan individu dan masyarakat
responden yang hanya membersihkan waduk yang merupakan kejadian yang dapat mempermudah
dapat diakses, padahal tindakan PSN adalah perubahan tindakan. Adanya rangsangan luar
membersihkan waduk di mana-mana untuk menghasilkan perubahan tindakan dalam bentuk
mengurangi tempat berkembang biak Aedes aegypti peningkatan informasi, termasuk tindakan
(Azlina, Adrial & Anas, 2016). Masih buruknya pemberantasan sarang nyamuk.
praktik membuang sarang nyamuk DBD menunjukkan Ada hubungan yang signifikan antara
bahwa masyarakat masih kurang memiliki pengetahuan dan perilaku dalam menghilangkan
pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya sarang nyamuk. Artinya, meningkatkan pengetahuan
menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya agar Anda tentang cara membasmi sarang nyamuk akan
terhindar dari DBD. . Perilaku sosial dipengaruhi oleh meningkatkan peluang atau kemungkinan Anda untuk
lingkungan. Hal ini karena lingkungan merupakan membasminya. Sebuah uji regresi logistik
dasar berkembangnya perilaku tersebut (Notoatmodjo, menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan
2007). Berhasil tidaknya pemberantasan sarang yang baik tentang menghilangkan sarang nyamuk lebih
nyamuk Aedes aegypti tergantung pada kurangnya cenderung berperilaku tepat saat membuang sarang
kemampuan atau pengetahuan manusia dalam nyamuk dibandingkan dengan pengetahuan yang
pemberantasan sarang nyamuk DBD. kurang, katanya 2.8. terbukti dua kali lebih tinggi. Ada
Azwar (2011) menyatakan bahwa tidak selalu korelasi positif antara pengetahuan dan tindakan dalam
ada hubungan positif antara pengetahuan dan perilaku menghilangkan sarang nyamuk. H. Meningkatnya
seseorang. Oleh karena itu, pengetahuan yang baik pengetahuan atau potensi untuk menghilangkan sarang
tidak menjamin perilaku yang baik dan kurangnya nyamuk.
136 Yanti, dkk., Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti di Kelurahan Sekaran Kota Semarang

Menurut Notoatmodjo (2014), perilaku dan masyarakat yang tinggal di Kelurahan Sekaran,
manusia mempengaruhi lingkungan karena terjadi di Semarang tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk
dalam lingkungan. Kurangnya tindakan kolektif untuk DBD cenderung baik dengan persentase 80,07%.
memberantas sarang nyamuk menentukan apakah Sedangkan tingkat perilaku mahasiswa dan masyarakat
lingkungan cocok untuk pertumbuhan dan yang tinggal di Kelurahan Sekaran, Semarang tentang
perkembangan nyamuk Aedes aegypti. Organisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD hampir sama
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa perilaku antara baik dan buruknya. Tingkat perilaku baik
manusia dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan seperti dengan persentase 52,84% dan tingkat perilaku buruk
pengetahuan, emosi, pikiran, kepercayaan dan dengan persentase 47,16%. Dari penelitian ini dapat
penyesalan tentang peristiwa (Notoatmodjo, 2014). diketahui bahwa terdapat pengaruh dari kondisi tempat
Gerakan masyarakat dalam mencegah penyakit DBD tinggal dan perilaku PSN DBD terhadap
dipengaruhi oleh pengetahuan tentang pemberantasan keberlangsungan hidup jentik nyamuk aedes aegypti di
sarang nyamuk (Muhammad et al., 2018). Teori Kelurahan Sekaran, Kota Semarang. Pemberantasan
perilaku menyatakan bahwa tindakan dan perilaku nyamuk Aedes aegypti perlu dilakukan secara
didasarkan pada pengetahuan dan teori kesehatan, dan berkelanjutan dan melibatkan semua pihak, termasuk
perilaku buruk merupakan imbas dari ketidaktahuan petugas kesehatan dan masyarakat. Sosialisasi tentang
dan sikap yang tidak supportif terhadap perilaku hidup bahaya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes
yang sehat (Wowiling, 2014). aegypti perlu terus dilakukan untuk meningkatkan
Faktor lain yang mempengaruhi perubahan kesadaran masyarakat. Selain itu, perlu dilakukan
perilaku masyarakat adalah faktor kognitif, yang monitoring secara terus-menerus untuk memastikan
meliputi keyakinan seseorang tentang objek efektivitas dari kegiatan pemberantasan nyamuk yang
perilakunya. Keyakinan muncul dari apa yang kita lihat telah dilakukan.
atau apa yang sudah kita ketahui dan ini kemudian
diimplementasikan menggunakan ide atau konsep Ucapan Terima Kasih
(Chandra, 2008; Lucas, 2010; Phuc, 2007). Sikap Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan
adalah predisposing factor, yaitu respon orang yang Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkah yang
bertanggung jawab untuk mengubah perilaku, dan dilimpahkan kepada kami para peneliti dalam
perilaku adalah reaksi individu terhadap dukungan menyelesaikan artikel ini. Saya ingin mengucapkan
orang lain, setuju dengan dukungan atau terima kasih kepada orang tua penulis yang selalu
ketidaksetujuan, dimana yang lebih baik adalah mendoakannya untuk giat belajar dan memberinya
menunjukkan sikap persetujuan karena hal tresebut cinta dan semangat. Peneliti berterima kasih kepada
akan lebih mudah untuk mengubah perilaku terkait bapak Asep Purwo Yudi Utomo, S.Pd., M.Pd. sebagai
dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Klein, 2006). pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia dan sebagai
Oleh karena itu, responden yang mendukung lebih pembimbing untuk mendampingi peneliti dalam
cenderung melaksanakan atau menerapkan perilaku penulisan makalah. Kepada masyarakat Kelurahan
Pemberantasan Sarang Nyamuk daripada yang tidak. Sekaran yang berbaik hati telah mengisi survei dan
Sikap yang lebih tinggi terhadap perilaku membantu artikel tersebut.
pembersihan sarang disebabkan oleh motivasi yang
berasal dari petugas kesehatan, yang berperan aktif DAFTAR PUSTAKA
dalam pembersihan sarang nyamuk, sehingga perilaku Agung Sutriyawan. “Pencegahan Demam Berdarah Dengue
pembersihan sarang nyamuk cenderung berhasil. (DBD) Melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk.”
Mereka yang memainkan peran kurang aktif Journal of Nursing and Public Health, Volume 9,
Selain itu, ketersediaan informasi terkait Halaman 1-10, Oktober 2021,
https://doi.org/10.37676/jnph.v9i2.1788.
pemberantasan sarang nyamuk juga mempengaruhi
Alma, L. R. (2014). Pengaruh Status Penguasaan Tempat
tingkat pengendalian sikap terhadap pemberantasan Tinggal dan Perilaku PSN DBD terhadap
sarang nyamuk. Data survey pengetahuan responden Keberadaan Jentik di Kelurahan Sekaran Kota
kurang memuaskan, sehingga secara tidak langsung Semarang. Unnes Journal of Public Health, 3(3),
mempengaruhi tingginya kasus demam berdarah yang 1–9.
terjadi setiap tahun. Hubungan antara ketersediaan Asep Purwo Yudi Utomo, Haryadi, Zulfa Fahmy, A. I.
informasi dan perilaku pengendalian sarang nyamuk (2019). Kesalahan Bahasa pada Manuskrip Artikel
menunjukkan bahwa semakin besar ketersediaan Mahasiswa di Jurnal Sastra Indones. Jurnal Sastra
informasi pengendalian sarang nyamuk, semakin Indonesia, 8(3), 234–241.
tinggi kemungkinan perilaku pengendalian sarang https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi/article/
view/36028
nyamuk.
Azka Muda A., Kurnia Fitri J., Rachmad Suhanda.
“Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap
PENUTUP Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik pada Masyarakat di Kecamatan Baiturrahman.”
kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa
Jurnal Implementasi 3 (2) Oktober (2023): 132-137 137

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Medisia, Volume 1, Nuryanti, E. (2013). Perilaku pemberantasan sarang nyamuk
Halaman 1-5, Agustus-November 2016. di masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1),
Azlina, A., Adrial, A., & Anas, E. (2016). Hubungan 15–23.
Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Nuryanti, E., Bm, S., & Cahyo, K. (2011). Perilaku
Keberadaan Larva Vektor DBD di Kelurahan Pemberantasan Sarang Nyamuk pada Masyarakat
Lubuk Buaya. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(1), Desa Karangjati Kabupaten Blora. Jurnal Promosi
221–227. https://doi.org/10.25077/jka.v5i1.472 Kesehatan Indonesia, 6(2), 130–139.
Bakta, N. N. Y. K., & Bakta, I. M. (2015). Hubungan Antara Penyuluhan dan Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah
Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Perilaku Dengue (DBD) Kelurahan Rijang Pittu Kabupaten
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Sebagai Sidrap. Journal of Community Engagement in
Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Health, 4(1), 254–258.
Banjar Badung, Desa Melinggih, Wilayah https://www.jceh.org/index.php/JCEH/article/vie
Puskesmas Payangan Tahun 2014. E-Jurnal w/168
Medika Udayana, 4(6), 1–12. Priesley, F., Reza, M., & Rusdji, S. R. (2018). Hubungan
Dbd, K., Sekolah, D. I., Dasar, T., & Kota, D. I. (2012). Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm. 1. Menutup, Menguras dan Mendaur Ulang Plus
Gama, Z. P., Yanuwiadi, B., & Kurniati, T. H. (2010). (PSN M Plus) terhadap Kejadian Demam Berdarah
Strategi Pemberantasan Nyamuk Aman Dengue (DBD) di Kelurahan Andalas. Jurnal
Lingkungan : Potensi Bacillus thuringiensis Isolat Kesehatan Andalas, 7(1), 124.
Madura Sebagai Musuh Alami Nyamuk Aedes https://doi.org/10.25077/jka.v7.i1.p124-130.2018
aegypti Safe Strategy to Control Mosquito : The Rochmadina Suci B., Purnama Parulian S. “Hubungan
Potential of Bacillus thuringiensis Isolate Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Mahasiswa
Indogenous from Madura as a Natural E. tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Pembangunan Dan Alam Lestari, 1(1), 1–10. Demam Berdarah Dengue (DBD) terhadap
http://download.portalgaruda.org/article.php?articl Keberadaan Jentik Aedes Aegypti.” Biomedika,
e=308828&val=7340&title=Strategi Volume 10, Halaman 1-5, Februari 2018,
Pemberantasan Nyamuk Aman Lingkungan: 10.23917/biomedika.v10i1.5847.
Potensi Bacillus thuringiensis Isolat Madura Rochmadina Suci Bestari, P. P. S. (2018). Hubungan
Sebagai Musuh Alami Nyamuk Aedes aegypti Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Mahasiswa
Hasyim, D. M., Kamuh, S. S. P., Mongan, A. E., & Memah, Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn)
M. F. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Terhadap
Dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk. Keberadaan Jentik Aedes Aegypti the Correlation
Jurnal Kesehatan, 3(3), 738–742. Between Educational Level and Behaviour of
Kusuma, A. P., & Sukendra, D. M. (2016). Analisis Spasial University Student About Mos. Biomedika, Vol.10
Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan No., 1–5.
Kepadatan Penduduk. Unnes Journal of Public Saleh, M., Aeni, S., Gafur, A., & Basri, S. (2018). Hubungan
Health, 5(1), 48. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan
https://doi.org/10.15294/ujph.v5i1.9703 Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di
Kusumawati, Y., Suswardany, D. L., Yuniarno, S., & Wilayah Kerja Puskesmas Pancana Kab. Barru.
Darnoto, S. (2007). Upaya pemberantasan nyamuk. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(2),
Warta, 10(1), 1–11. 93–98.
Lingkungan, H. K., Fakultas, A., Masyarakat, K., & Unair, Siregar, I. S. (2019). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap
F. K. M. (2020). Kesehatan Lingkungan FKM Mahasiswa/i Tentang Penyakit DBD di Akper
UNAIR Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Sehat Binjai Tahun 2019. Jurnal Online
(FKM) UNAIR. 170–183. Keperawatan Indonesia, 2(1), 124–130.
Lucky Radita A. “Pengaruh Status Penguasaan Tempat Tahir, M., & Kenre, I. (2021). Penyuluhan dan
Tinggal dan Perilaku PSN DBD terhadap Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah Dengue
Keberadaan Jentik di Kelurahan Sekaran Kota (DBD) Kelurahan Rijang Pittu Kabupaten Sidrap.
Semarang.” Unnes Journal of Public Health, Journal of Community Engagement in Health, 4(1),
Volume 3, Halaman 1-9, 2014, 254-258.
https://doi.org/10.15294/ujph.v3i3.3541. Tompodung, V. D. A., Kandou, G. D., & Kalesaran, A. F.
Muhammad Saleh, Syahratul Aeni, Abdul Gafur, Syahrul C. (2020). Hubungan Antara Perilaku
Basri. “Hubungan Pemberantasan Sarang Nyamuk Pemberantasan Sarang Nyamuk Aedes Aegypti
(PSN) dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di
aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Pancana Kab. Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang.
Barru.” Jurnal Kesehatan Lingkungan, Volume 4, Jurnal KESMAS, 9(5), 27–35.
Halaman 93-98, Mei-Agustus 2018. Ustiawaty, J., Pertiwi, A. D., & Aini, A. (2020). Upaya
Nahumarury, N. A. (2013). Pengetahuan, Sikap Dan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Melalui
Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Aedes Pemberantasan Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal
Aegypti Dengan Keberadaan Larva Di Kelurahan Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 3(2).
Kassi-Kassi Kota Makassar. Mkmi, September, https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i2.528
147–152.
https://media.neliti.com/media/publications/21282
3-pengetahuan-sikap-dan-tindakan-pemberant.pdf

Anda mungkin juga menyukai