1
Qosa Mursit
2
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Intan lampung
e-mail :
Abstrak
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
menuju Desa Peduli Kebersihan dan Kesehatan di Desa Kota Tengah Marga Way
Sindi Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat DBD merupakan
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegypti dan/atau Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir
di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempattempat ketinggian >1000 mdpl.
dengan jumlah kontribusi kasus DBD terbanyak kedua setelah kota Palu. Tujuan
pelaksanaan KKN-DR ini adalah untuk menciptakan kepedulian masyarakat desa
dalam melakukan pencegahan penyakit DBD, dan mewujudkan lingkungan desa
yang bebas DBD menuju desa peduli kebersihan (lingkungan) dan kesehatan yang
merupakan tipologi desa dalam pencapaian SDGs. Target program KKN-DR ini
adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pencegahan
penyakit DBD, dimana masyarakat sudah mampu/berdaya dalam menciptakan
lingkungan yang terbebas dengan DBD, sehingga dapat menekan laju kasus DBD.
Luaran pengabdian berupa artikel ilmiah di jurnal pengabdian kepada masyarakat,
publikasi di media massa, video kegiatan yang dipublikasikan di Youtube, dan
laporan wajib (laporan hasil pelaksanaan KKN, buku catatan harian kegiatan, buku
catatan keuangan, dan laporan kegiatan mahasiswa). Kegiatan ini dilaksanakan di
Desa Kota Tengah Marga Way Sindi Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten
Pesisir Barat
Tengah selama 40 hari terhitung mulai tanggal 22 Juni 2022 - 31 Juli 2022 dengan
jumlah peserta sebanyak 17 mahasiswa, yang terdistribusi di Desa Kota Tengah
Marga Way Sindi Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat.
Gejala penyakit ini antara lain demam tinggi mendadak dan tanpasebab yang
jelas,berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari,manifestasi perdarahan,
termasuk ujiTourniquet positif, trombositopeni (jumlahtrombosit ≤ 100.000/μl),
hemokonsentrasi(peningkatan hematokrit ≥ 20%), disertaidengan atau tanpa
perbesaran hati.DBD masih merupakanmasalah kesehatan masyarakat serta
menimbulkandampak sosial maupun dampak ekonomi.Jumlah kasuscenderung
meningkat serta daerah penyebarannyasemakin luas.Infeksi virus dengue telah
berada diIndonesia sejak abad ke 18, dan saat ituinfeksi virus dengue dikenal
sebagai penyakit demamlima hariatau dalam istilah lain disebut jugademam
sendi.2
1 Depkes RI, Pusat Data dan Surveilens Epidemologi Demam Berdarah Dengue (Jakarta:
Lahan Dengan Pendekatan Spasial Di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2013,”
Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, WHOmencatat negara Indonesia sebagai
negara dengan kasus DBD tertinggi diAsia Tenggara. Di Indonesia, DBD pertama
kali ditemukan di Kota Surabayapada tahun 1968, sebanyak 58 orang terinfeksi
dan 24 orang meninggaldunia. Sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke
seluruh Indonesia(Depkes RI, 2010). Pada tahun 2002 jumlah kasus sebanyak
40.377 (IR:19,24/100.000 penduduk dengan 533 kematian (CFR: 1,3%), tahun
2003 jumlah kasus sebanyak 52.566 (IR: 24,34/100.000 penduduk) dengan
814kematian (CFR: 1,5%), tahun 2004 jumlah kasus sebanyak 79.462
(IR:37,01/100.000 penduduk) dengan 957 kematian (IR: 1,20%), tahun
2005jumlah kasus sebanyak 95.279 (IR: 43,31/100.000 penduduk) dengan
1.298 kematian (CFR: 1,36%) tahun 2006 jumlah kasus sebanyak
114.656 (IR:52,48/100.000 penduduk) dengan 1.196 kematian (CFR:
1,04%) sampaidengan bulan November 2007, kasus telah mencapai
124.811 (IR:57,52/100.000 penduduk) dengan 1.277 kematian (CFR: 1,02%).3
DBD mulai ditemukan di Sulawesi Tengah sejak tahun 1992 dan meningkat
hingga tahun 1994 dengan jumlah kasus berturut-turut 8 orang, 17orang dan
44 orang. Mulai tahun 1996, keadaan di SulawesiTengah cukup
memprihatinkan karena dari 50 kasus suspek ditemukan 16 penderita yang positif
DBD, dengan kematian sejumlah 4 orang. Sampai saat ini telah ditemukan 2.092
kasus dengan 29 kasus meninggal danIR 79,4/100.000 penduduk dengan CFR
1,4% (UPT Surdatin,2010).Kabupaten Banggai merupakan kabupaten yang
berada di Provinsi Sulawesi Tengah dengan jumlahkontribusi kasus DBD
terbanyak kedua setelah KotaPalu. Pada tahun 2005 ada 53 kasus, dan melonjak
tinggi padatahun 2012 dengan jumlah 100 kasus, dan kembali turun pada tahun
2013 dengan 51 kasus.
Tingginya angka penderita DBD di di desa kota tengah marga way sindi
Journal of Information Systems for Public Health, Vol. 1 No. 1 (2016): h. 47-54.
3 Sukohar A, “Demam Berdarah Dengue (DBD).,” Medula Vol. 2 No. 2 (2014): h. 1-15.
kecamatan karya penggawa kabupaten pesisir barat untuk melakukan beberapa
upaya pencegahan dan pemberantasan penyebarannya, yaitu dengan mewujudkan
desa peduli kebersihan (lingkungan) dan kesehatan.
Target
Luaran
Adapun Luaran wajib hasil pengabdian kepada masyarakat ini berupa :
1. Artikel ilmiah di jurnal pengabdian kepada masyarakat
2. Publikasi di media massa (elektronik)
3. Video kegiatan yang dipublikasikan di Youtube
4. Laporan wajib :
Laporan hasil pelaksanaan KKN
Buku catatan harian kegiatan
Buku catatan keuangan
Laporan kegiatan mahasiswa
TUJUAN
Tujuan pelaksanaan KKN Desa Kota Tengah Marga Way Sindi Kecamatan Karya
Penggawa Kabupaten Pesisir Barat ini adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan kepedulian masyarakat desa dalam melakukan pencegahan
penyakit DBD.
2. Menciptakan lingkungan desa yang bebas DBD menuju desa peduli
kebersihan (lingkungan) dan kesehatan yang merupakan tipologi desa
dalam pencapaian SDGs.
4 Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo, romosi Kesehatan Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2005), h. 29.
5 Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo, h. 47.
c. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Budiman dan Riyanto (2013) faktor yang mempengaruhi
pengetahuan meliputi :
1. Pendidikan
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok dan merupakan usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka
semakin capat menerima dan memahami suatu informasi sehingga
pengetahuan yang dimiliki juga semakin tinggi.
2. Informasi / Media
Massa Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan,
menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,
menganalisis dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.
Informasi diperoleh dari pendidikan formal maupun nonformal. dapat
memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan
perubahan dan peningkatan pengetahuan. Semakin berkembangnya
teknologi menyediakan bermacam-macam media massa sehingga dapat
mempengaruhi pengetahuan masyarakat. Informasi mempengaruhi
pengetahuan seseorang jika sering mendapatkan informasi tentang
suatu pembelajaran maka akan menambah pengetahuan dan
wawasannya, sedangkan seseorang yang tidak sering menerima
informasi tidak akan menambah pengetahuan dan wawasannya.
3. Sosial, Budaya dan Ekonomi
Tradisi atau budaya seseorang yang dilakukan tanpa penalaran apakah
yang dilakukan baik atau buruk akan menambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan. Status ekonomi juga akan menentukan
tersedianya fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu sehingga
status ekonomi akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Seseorang
yang mempunyai sosial budaya yang baik maka pengetahuannya akan
baik tapi jika sosial budayanya kurang baik maka pengetahuannya akan
kurang baik. Status ekonomi seseorang mempengaruhi tingkat
pengetahuan karena seseorang yang memiliki status ekonomi dibawah
rata-rata maka seseorang tersebut akan sulit untuk memenuhi fasilitas
yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan.
4. Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi proses masuknya pengetahuan kedalam
individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
direspons sebagai pengetahuan oleh individu. Lingkungan yang baik
akan pengetahuan yang didapatkan akan baik tapi jika lingkungan
kurang baik maka pengetahuan yang didapat juga akan kurang baik.
5. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman orang lain maupun diri
sendiri sehingga pengalaman yang sudah diperoleh dapat meningkatkan
pengetahuan seseorang. Pengalaman seseorang tentang suatu
permasalahan akan membuat orang tersebut mengetahui bagaimana
cara menyelesaikan permasalahan dari pengalaman sebelumnya yang
telah dialami sehingga pengalaman yang didapat bisa dijadikan sebagai
pengetahuan apabila medapatkan masalah yang sama
6. Usia
Semakin bertambahnya usia maka akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh
juga akan semakin membaik dan bertambah
6 Sutanto, Pengertian Demam berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever, 2015, h. 69.
7 Umaya, R., Faisya, A. F., & Sunarsih, E., “Hubungan Karakteristik Pejamu,Lingkungan Fisik dan
Pelayanan Kesehatan dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ubi Pendopo Tahun 2012”
Vol. 4 (2013): h. 265.
8 Umaya, R., Faisya, A. F., & Sunarsih, E., h. 95.
penularan penyakit (Ditjen PP dan PL, 2011).
Mubarak, menjelaskan bahwa pencegahan berarti menghindari suatu
kejadian sebelum terjadi. Upaya pencegahan DBD yang paling tepat dengan
3M+, upaya pencegahan ini merupakan upaya pencegahan prevensi primer
yaitu usaha sungguh-sungguh untuk menghindari suatu penyakit atau
tindakan kondisi kesehatan yang merugikan dan tindakan perlindungan
penelitian tentang pengaruh merupakan dasar dari upaya pencegahan
primer. Upaya pencegahan 3M+ itu sendiri yaitu :9
1. Menguras tempat penampungan air secara teratur
sekurangkurangnya seminggu sekali atau menaburkan bubuk abate
kedalamnya.
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, setelah mengambil
airnya, agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak.
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air hujan; seperti kaleng bekas, plastik, bambu-bambu
yang terbuka, drum-drum bekas dll.
4. Pencegahan menurut Notosoedirdjo dan latinpun,10 pencegahan
adalah upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya
gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat.
Sedangkan pengertian pencegahan menurut Nasry (2006)
menjelaskan bahwa pencegahan adalah pengambilan suatu tindakan
yang diambil terlebih dahulu sebelum kejadian, dengan berdasarkan
pada data/keterangan yang bersumber dari hasil analisis
epidemologi atau hasil pengamatan/ penelitian epidemiologi.
Berbagai metode pengendalian vektor DBD, yaitu:
a) Kimiawi
b) Biologi
c) Manajemen lingkungan
d) Pemberantasan Sarang Nyamuk/PSN
METODE PENGABDIAN
Penulis melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan cara observasi, dan
wawancara. Dimana apenulis melakukan kegiatan langsung bersama para
masyarakat yang ada di Desa tersebut kemudian memberikan penyuluhan dan
pengertian Tentang DBD dan cara pencegahannya. Mewawancarai beberapa
masyarakat tentang kegiatan tersebut dan bagaimana tangapan terhadap adanya
kegiatan tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar persetujuan dari beberapa pihak salah satunya
yaitu kepala desa dan kepala lurah yang bersangkutan serta para staff dan tokoh
masyarakat lainnya.
Kegiatan yang dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan inti dan tambahan yaitu
mengadakan perkenalan dan sosialisasi Desa Kota Tengah Marga Way Sindi
Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat yang dilanjutkan dengan
melakukan kajian kondisi desa melalui diskusi, wawancara dan observasi. Hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh informasi terkait permasalahan dan alternatif
pemecahan masalahnya. Penentuan program kerja dilakukan dengan melakukan
koordinasi dengan pihak pemerintah kelurahan/desa, yang disinkronkan dengan
program yang tertuang dalam RPJM dan RKP Kelurahan/Desa. Setelah itu
dilanjutkan dengan pemaparan program kerja untuk memperkenalkan program inti
dari KKN.
SARAN
a. Bagi pemerintah dan masyarakat Kelurahan Pagimana dan Desa Kota
Tengah Marga Way Sindi Pesisir Barat, kegiatan yang telah dilaksanakan
diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi peengembangan
potensi desa. Selain itu masyarakat diimbau untuk tetap menjaga
lingkungan serta senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
agar terhindar dari berbagai jenis penyakit khususnya DBD.
b. Bagi mahasiswa, dapat menjadi pribadi yang bertanggung jawab (agent of
change), yang dapat memberi solusi atas permasalahan yang ada di lokasi
KKN.
DAFTAR PUSTAKA