PROPOSAL SKRIPSI
1
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada
kita semua sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan proposal penelitian ini
dengan judul “Efektivitas Etos Kerja Buruh dalam Mensejahterakan Keluarga Menurut
Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Bumi ratu, Kecamatan Rawajitu, Kabupaten Tulang
Bawang”.
Penyusunan laporan proposal penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu
persyaratan kelulusan pada Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darusy Safa’ah Lampung
Tengah, Program Studi Ekonomi Syariah. Penyusunan dapat terlaksana dengan baik
berkat dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Lampung Tengah beserta Jajaranya.
2. Bapak Arif Ismunandar, M.H, Selaku Ketua Prodi Ekonomi Syari’ah Sekolah
Tinggi Ilmu Syari’ah DarussySyafaah Lampung Tengah.
3. Bapak Khufyah Robe’nur, M.E, Selaku Pembimbing Akademik 1.
4. Bapak Aang Kurnia, M.Pd, Selaku Pembimbing Akademik 2.
5. Bapak Mujiono, selaku Kepala Desa Bumi ratu dan Beserta Staf Jajaranya.
6. Ayah dan ibunda tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan serta
do’a.
7. Sahabt terbaikku Putri Kamilatun, Ahmad Syarifudin Zuhri, Esti Winarsih, dan
Roikhatul Jannah, yang senantiasa meluangkan waktu dan pikiran untuk
membantu dalam penyelesaian penyusunan proposal skripsi ini.
8. Teman-Teman satu angkatan yang selalu memberikan motivasi, dukungan,
semangat, canda dan tawa.
9. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu-persatu yang telah membantu
penulis baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan laporan
penelitian ini.
Walaupun demikian, dalam penyusunan Proposal Skripsi ini, peneliti menyadari masih
belum sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan penelitian ini. Namun demikian adanya, semoga proposal skripsi ini dapat
dijadikan acuan tindak lanjut penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi Jurusan Ekonomi Syariah.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
tentang judul pada proposal skripsi ini. Adapun beberapa istilah yang perlu di
uraikan yaitu :
2. Etos kerja adalah semangat dan sikap batin tetap seseorang atau
suatu keadaan yang meliputi rasa aman dan tentram lahir dan batin.
kepentingan kelompok/keluarganya.2
4. Hukum Islam adalah syariat yang berarti aturan yang diadakan oleh Allah
untuk umat-Nya yang di bawa oleh seorang Nabi, baik hukum yang
1
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi, Teoro Pengantar, edisi ke-3 (Jakarta: Rajawali Pers, 2006).
2
Asih Kuswardinah, Ilmu Kesejahteraan Keluarga (Semarang: UNNESPRESS, 2017), 2.
5
berhubungan dengan amaliyah (perbuatan) yang dilakukan oleh umat
muslim semuanya.
B. Latar Belakang
dalam kehidupan sehari-hari, baik skill yang secara alami maupun skill yang
intervesi. Dengan potensi skill yang dimiliki manusia akan bekerja untuk
memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani dan saling tolong menolong antara satu
mampu bekerja dengan sendirinya. Kerja merupakan salah satu bagian yang harus
manusia lakukan dalam kehidupan, bekerja juga bisa dikatakan ibadah kepada
Allah SWT3, hal ini diperkuat dengan adanya hadits yang menerangkan tentang
anjuran untuk bekerja keras, seerti dalam QS. At-Taubah ayat 105 :
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan ghaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. At-
3
Hasby As-Shiddiqy, Kuliah Ibadah, Cet. 1 (Jakarta: Bulan Bintang, 1945), 4.
6
Kemudian dalam di perjelas juga dalam QS. Al-Ankabut ayat 17, yang
berbunyi :
Yang artinya : “Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan
Dari kedua ayat tersbut dapat diketahui bahwa, manusia harus bekerja
keras demi kebutuhan jasmani dan rohaninya. Jika manusia hanya memenuhi
kebutuahn jasmani tanpa kebutuhan rohani maka manusia tersebut akan celaka,
begitupun sebaliknya jika manusia hanya mencari kebutuhan rohaninya saja tanpa
sandag,pangan, dan papan serta kesehatan dan pendidikan, pangan dan sandang
adalah kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Tidak seorang pun yang
dapat melepaskan dari dua kebutuhan tersebut.4 Hal ini juga di jelaskan dalam QS.
An-Nahl ayat 68 :
4
Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam (Jakarta: Rabbani, 2011), 66.
7
Yang artinya : “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah : “Buatlah
dibikin manusia”.5
kebutuhan hidupnya dan harus mampu bertahan hidup guna memenuhi kebutuhan
hidupnya. Salah satu cara yang dapat ditempuh manusia agar kebutuhanya
hidupnya yakni dengan bekerja keras menjadi penjamin akan kemampuan dirinya
Etos kerja adalah semangat atau spirit seseorang dalam melakukan suatu
pekerjaan. Etos kerja yang didorong oleh semangat hanya untuk mengejar uang
semata-mata adalah etos kerja yang berdimensi tubuh yang bersifat kebendaan
saja, bukan etos kerja yang berdimensi spiritual dan bersifat sosial.6
hidupnya baik itu bekerja maupun bermasyarakat (sosial), dan pada kenyataanya
dan tidak memiliki etos kerja. Yang dimaksut etos kerja adalah sikap yang muncul
5
Departemen Agama RI, Al –Hikmah Al-Qur‟anulkarim (Bandung: CV.Penerbit Diponegoro, 2010), 274.
6
Panji Anoraga, Psikologi Kerja (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), 26.
8
atas kehendak dan kesadaran diri sendiri yang didasarkan oleh sistem orientasi
Yang artinya : “Dan bagi mereka derajat menurut apa yang telah mereka
yang layak atau yang minimal dapat mencukupi kebutuhan pokok kepada
pekerja/buruh mereka. Ayat ini juga menjelaskan bahwa upah yang diterima
kerjasama produksi dan untuk itu harus dibayar tidak kurang dan tidak lebih dari
setiap musim tanam dan panen padi itu berbeda, jika buruh tanam padi
7
Nyoman Sukardewi, et all, “Kontribusi Adversity Quotient (AQ) Etos Kerja dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Amlapura". dalam Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala, volume 4,” 2013, 3.
9
hari ada orang yang membutuhkan buruh tanam padi. Kemudian untuk buruh
panen padi yang biasanya dilakukan oleh para lelaki mendapat upah kisaran
hanya mendapat upah sebesar Rp. 3.000.000/bulan. Dan untuk buruh panen padi
satu bulan buruh panen padi mendapat upah sebesar Rp. 6.000.000/hektar, itupun
jika setiap hari ada yang membutuhkan buruh panen padi. Hal tersebut
menggambarkan bahwa buruh tanam dan panen padi di Desa Bumi Ratu
Kecamatan Rawajitu mendapat upah yang tidak menentu karena dalam satu tahun
tanam dan panen padi hanya 1-2 kali tanam dan panen padi.
Kemudian, pada era modern ini dimana buruh tanam dan panen padi tidak
menggantikan pekerjaan manusia seperti mesin tanam padi dan mesin panen padi.
Hal ini berdampak pada pendapatan buruh tanam dan panen padi, yang seharusnya
para buruh bisa mendapatkan penghasilan dari buruh tanam dan panen padi, tetapi
setelah masuk nya mesin teknologi canggih para buruh tidak mendapatkan hasil
lagi.
penghasilan dari buruh tanam padi didapat bahwa masuknya mesin tanam dan
panen padi di desa Bumi raatu Kecamatan Rawajitu Utara mengakibatkan tidak
adanya pengahsilan yang penuh seperti sebelum adanya mesin teknologi canggih,
walaupun masih ada juga orang yang membutuhkan jasa para buruh untuk
10
menanam padi di sawahnya. Hal ini mengakibatkan turunya pendapatan para
buruh tanam padi, sehingga untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari para
buru harus bekerja tambahan seperti cabut rumput di sawah (matun). Itupun tidak
Selanjutnya hasil wawancara dari salah satu buruh panen padi yakni bapak
berkata bahwa dengan adanya mesin tanam dan panen padi ini masyarakat tidak
perlu lagi menyuruh orang/para buruh untuk menanam dan memanen padi lagi,
dan dengan teknologi yang ada ini pekerjaan semakin cepat dan biayanya pun
tentang penelitian yang berjudul “Efektivitas Etos Kerja Buruh dalam Upaya
C. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
8
“Wawancara dengan Ibu Hanifah selaku buruh tanam padi di Desa Bumi Ratu, Kecamatan rawajitu,
Kabupaten Tulang Bawang, ( 8 Desember 2021).
11
2. Bagaimana efektivitas etos kerja buruh di desa Bumi Ratu Kecamatan
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian
ini adalah :
2. Untuk mengetahui etos kerja buruh di desa Bumi ratu Kecamatan rawajitu
hukum islam.
E. Manfaat/Keguanaan Penelitian
1. Secara teoritis
2. Secara Praktis
12
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan
A. Skripsi
dipengaruhi oleh etos kerja Islam, maka semakin tinggi etos kerja
13
G. Metodologi Penelitian
1. Jensi Penelitian
fenomena, atau setting social terjewentah dalam suatu tulisan yang bersifat
naratif, artinya data dan fakta yang dihimpun berbentuk kata atau gamar
a. Observasi
9
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), 13.
10
Djami’an Satori, Metodologi Penelitan Kualtatif (Bandung: Alfabeta, 2013), 28.
14
demikian, pengertian observas penelitian kualitatif adalah
data penelitian.11
b. Wawancara
pemahaman diperoleh.12
c. Dokumentasi
11
Djami’an Satori, 105.
12
Djami’an Satori, 129.
15
dalam pengolahan data tersebut dan mengklasifikasikan
e. Sumber Data
1) Data Primer
2) Data Skunder
Analisis data adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau
bentuk sesuatu yang siurai itu tampak dengan jelas dan karenanya
13
Djami’an Satori, 200.
16
H. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan proposal ini, penulis membagi pembahasan dalam lima bab
BAB I PENDAHULUAN
sistematika Penulisan.
Bab kedua : Sejarah dan Visi Misi Desa Bumi ratu, Kondisi
Sejahteran.
ISLAM
BAB V PENUTUP
17
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Efektivitas
a. Pengertian Efektivitas
pandang (View Point) dan dapat dinilai dengan berbagai cara dan
atau misi) dari pada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya
14
Nasution, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1983), 56.
19
diartikan jika efektivitas sebagai suatu pengukuran akan tercapainya
15
Ulum Ihyaul MD, Akuntasin Sektor Publik (Malang: UMM Press, 2004), 294.
16
Asnawi, “Efektivitas Penyelenggaraan Publik Pada Samsat Corner Wilayah Malang Kota” (Skripsi S-1
Jurusan Ilmu Pemerintahan, UMM, FISIP, 2013), 6.
20
Dari beberapa oendpat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
efektivitas ialah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat dari apa
dalam suatu pekerjaanya itu atas kehendak diri sendiri dengan maksut
direncanakan seblumnya.
b. Ukuran Efektivitas
hal yang sangat sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai
nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan
tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan
tidak efektif.17
17
Iga Rosalina, “Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan Pada
Kelompok Pinjaman Bergulir Di Desa Mantren Kec Karangrejo Kabupaten Madetaan”. Jurnal Efektivitas
Pemberdayaan Masyarakat, Vol. 01 No 01,” Februari 2012, 3.
21
1) Tujuan yang akan dicapai harus diperjelas, hal ini
suatu cara atau strategi adalah “pada jalan” yang diikuti dalam
pengendalian.
c. Pendekatan Efektivitas
22
Pendekatan efektivitas digunakan untuk mengukur sejauh mana
18
Dimianus Ding, “‘Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Pedesaan’. Jurnal Ilmu Pemerintah, Vol. 02 No. 02,” Februari 2014, 8–10.
19
Dimianus Ding, 8.
23
B. Etos Kerja
a. Pengertian Etos
kerja itu sendiri berasal dari bahawa Yunani ethos yang memiliki arti
Kemudian dari kata ini dilahirkan kata ethic atau etika yang memiliki
manusia.20
santun, oleh karena itu lebih bersifat outer action yaitu tindakan yang
kita bertindak.21
melainkan lebih mendalam lagi, dia adalah martabat, harga diri, dan
20
Imam Sonny Keraf, Etika Bisnis, Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi Luhur (Yogyakarta: Kanisius,
2005), 10.
21
Pareno S. A, Etika Bisnis Wirausaha Muslim : Suatu Arah Pandang (Surabaya: Papyrus, 2002), 13.
24
Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa etos adalah semnagat kerja sikap atau sikap
b. Etos Kerja
22
Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian (Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan
Ekonomi dan Sosial, 2009), 3.
23
Ahmad Janan Asifudin, Etos Kerja Islami (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2004), 27.
24
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 135.
25
Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli diatas, maka
dapat disimpulkan bawah etos kerja adalah sebagai daya dorong di satu
sisi, dan daya nilai pada setiap individu atau kelompok pada sisi lain.
25
Jansen Sinamo, Etos Kerja: 21 Etos Kerja Profesional di Era Digital Global Edisi 1 (Jakarta: Institut
Darma Mahardika, 2002), 2.
26
individu mnegarahkan dirinya pada tujuan agung Sang
gagasan inovatif.
keunggulan.
1) Keahlian Interpersonal
2) Inisiatif
26
Jansen Sinamo, 3.
27
Musa Ayi’Ari, Islam, Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat (Yogyakarta: Lesfi, 2007), 97.
27
kinerjanya dan tidak langsung merasa puas dengan kinerja
yang biasa.
3) Dapat diandalkan
tampak dalam sikap dan tingkah lakunya yang dilandaskan pada suatu
3) Menghargai waktu
impromevements)
28
Tasmara Toto, Etos Kerja Pribadi Muslim (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima, 2009), 18.
28
8) Keinginan untuk mandiri
melakukan aktivitasnya.
malasan.
29
Kh. Toto Tasmara, Membudidayakan Etos Kerja Islami (Depok: Gema Insani, t.t.), 24.
29
Yang artinya : “Dari Rifa’ah bin Rafi, bahwasanya Nabi SAW
30
C. Buruh
a. Pengertian Buruh
upah jasa. Buruh adalah setiap orang yang melakukan pekerjaan dan
mendapat upah atau imbalan dalam bentuk uang, barang, dan lain-lain.
kompromi setelah dalam kurun waktu yang amat panjang, dua istilah
30
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet-7 (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), 158.
31
“Undang-Undang No 13 Tahun 2003 BAB 1 Pasal 1,” t.t.
31
dalam faham sosialisme. Tidak juga membebaskan sebebas-bebeasnya
alat produksi.
32
kata lain, majikan tidak dibenarkan mengekploitasi buruh dan
c. Hak-hak Buruh
yang cukup luas, yaitu perlindungan dari segi fisik yang mencangkup
tanpa diskriminasi.
32
Djoko Triyanto, Hubungan Kerja pada Perusahaan Jasa (Bandung: Mandar Maju, 2008), 102.
33
2) Hak untuk memperoleh peningkatan dan pengembangan
5) Hak atas waktu kerja dan waktu istirahat cuti, kerja lembur dan
D. Kesejahteraan Keluarga
spiritual dan materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
33
“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009,” t.t.
34
Kesejahteraan keluarga tidak terleps dari upaya pemberdayaan
keluarga.
34
Marti Sanrida Simanjuntak, “Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga (Studi
Kasus Pada Perempuan Pedagang Sayuran di Pasar Induk Sidikalang)” (UNSU MEDAN, 2017),
35
Tamadi, Petunjuk Teknis Pencatatan dan Pelaporan Pendapatan Keluarga (Jakarta: BKKBN, 2000).
35
1) Kebutuhan dasar yang terdiri dari kebutuhan pangan,
kesehatan.
dan eksternal.
36
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014.
Ahmad Janan Asifudin. Etos Kerja Islami. Surakarta: Muhammadiyah University Press,
2004.
Asih Kuswardinah. Ilmu Kesejahteraan Keluarga. Semarang: UNNESPRESS, 2017.
Asnawi. “Efektivitas Penyelenggaraan Publik Pada Samsat Corner Wilayah Malang
Kota.” Skripsi S-1 Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP, 2013.
Departemen Agama RI. Al –Hikmah Al-Qur‟anulkarim. Bandung: CV.Penerbit
Diponegoro, 2010.
Dimianus Ding. “‘Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Pedesaan’. Jurnal Ilmu Pemerintah, Vol. 02 No. 02,” Februari 2014, 8–
10.
Djami’an Satori. Metodologi Penelitan Kualtatif. Bandung: Alfabeta, 2013.
Djoko Triyanto. Hubungan Kerja pada Perusahaan Jasa. Bandung: Mandar Maju, 2008.
Hasby As-Shiddiqy. Kuliah Ibadah, Cet. 1. Jakarta: Bulan Bintang, 1945.
Iga Rosalina. “Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perkotaan Pada Kelompok Pinjaman Bergulir Di Desa Mantren Kec Karangrejo
Kabupaten Madetaan”. Jurnal Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat, Vol. 01 No
01,” Februari 2012, 3.
Jansen Sinamo. Etos Kerja: 21 Etos Kerja Profesional di Era Digital Global Edisi 1.
Jakarta: Institut Darma Mahardika, 2002.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet-7. Jakarta: Balai Pustaka, 1995.
Kh. Toto Tasmara. Membudidayakan Etos Kerja Islami. Depok: Gema Insani, t.t.
Marti Sanrida Simanjuntak. “Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Keluarga (Studi Kasus Pada Perempuan Pedagang Sayuran di Pasar Induk
Sidikalang).” UNSU MEDAN, 2017.
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/4193/140902062.pdf?se
quence=1&isAllowed=y.
Mubyarto. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan
Penerangan Ekonomi dan Sosial, 2009.
37
Muchdarsyah Sinungan. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Musa Ayi’Ari. Islam, Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Yogyakarta: Lesfi,
2007.
Nasution. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1983.
Nyoman Sukardewi, et all. ““Kontribusi Adversity Quotient (AQ) Etos Kerja dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Amlapura". dalam Jurnal
Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, volume 4,” 2013, 3.
Panji Anoraga. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Pareno S. A. Etika Bisnis Wirausaha Muslim : Suatu Arah Pandang. Surabaya: Papyrus,
2002.
Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi, Teoro Pengantar, edisi ke-3. Jakarta: Rajawali Pers,
2006.
Sonny Keraf, Imam. Etika Bisnis, Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi Luhur.
Yogyakarta: Kanisius, 2005.
Tamadi. Petunjuk Teknis Pencatatan dan Pelaporan Pendapatan Keluarga. Jakarta:
BKKBN, 2000.
Tasmara Toto. Etos Kerja Pribadi Muslim. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima, 2009.
Ulum Ihyaul MD. Akuntasin Sektor Publik. Malang: UMM Press, 2004.
“Undang-Undang No 13 Tahun 2003 BAB 1 Pasal 1,” t.t.
“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009,” t.t.
“Wawancara dengan Ibu Hanifah selaku buruh tanam padi di Desa Bumi Ratu,
Kecamatan rawajitu, Kabupaten Tulang Bawang, ( 8,” t.t.
Yusuf Qardhawi. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. Jakarta: Rabbani,
2011.
38