Anda di halaman 1dari 15

Case Based Discussion

“Perdarahan Pada Kehamilan


Trimester 1”

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
RSI JEMURSARI SURABAYA
2021
Pembimbing :
dr. farizka, Sp.OG

Dokter Muda :
agus prayogo pangestu 6120018043
marlia alief R 6120018
Definisi
Abortus (Early Pregnancy Loss) adalah Pengguguran kandungan atau ab
orsi (bahasa Latin: abortus) adalah berakhirnya kehamilan dengan dikeluarkannya
janin (fetus) atau embrio sebelum memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di l
uar rahim, sehingga mengakibatkan kematiannya. Aborsi yang terjadi secara spon
tan disebut juga "keguguran". Aborsi yang dilakukan secara sengaja sering kali dis
ebut "aborsi induksi" atau "abortus provokatus".(Obstetri Williams, 2006).
Etiologi
1. Faktor Janin : kelainan genetik, terjadi pada 50% - 60% kasus

2. Faktor Ibu :
– Kelainan Hormonal (DM, Kadar Progesteron yg rendah)

– Faktor Imunologi (SLE, Anti Phospholipid Syndrome)

– Infeksi Bakteri (Bacterial vaginosis), Virus (TORCH, HSV, HIV), Parasit, Spirokaeta (Treponema pallidum)

– Kelainan Anatomik (Septum uterus, Mioma Uteri, Sindroma Asherman)

3. Faktor Ayah : kelainan kromosom dan infeksi sperma

4. Faktor Lingkungan (Rokok (Nikotin), Karbon Monoksida)

5. Faktor lain :- Kelainan Congenital uterus, Autoimune, Defek Fase luteal, Hematologi, Hormonal.
Epidemiologi

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 15-50%


kematian ibu disebabkan oleh abortus.
Indonesia memiliki abortion rate sebesar 37 per 1.000
wanita usia 15 – 44 tahun, angka ini belum sesuai dengan abortion rat
e untuk negara berkembang, yaitu 29 per
1.000 wanita usia 15 – 44 tahun.
Klasifikasi Abortus
DIAGNOSIS BANDING GEJALA PEMERIKSAAN PENATALAKSANAAN

Pemeriksaan Fisik
- Penderita tirah baring sampai perdarahan
- Ostium uteri masih tertutup
berhenti
- TFU sesuai dengan umur kehamilan
- Perdarahan dari uterus pada kehamilan - Spasmolitik : uterus tidak kontraksi
- Dilatasi serviks (–)
ABORTUS sebelum 20 minggu berupa flek – flek
Pemeriksaan Penunjang - Hormon progesteron : mencegah abortus
IMINENS - Nyeri perut ringan (mulas) - Penderita boleh dipulangkan jika
- Tes kehamilan urin (+)
- Keluar jaringan hasil konsepsi (–) perdarahan sudah berhenti, dan tidak
- USG : gestasional sac (+), fetal plate (+),
boleh berhubungan seksual selama
fetal movement (+), fetal heart
±2minggu
movement (+)

Pemeriksaan Fisik
- Ostium uteri telah membuka
- Perhatikan KU & Perubahan keadaan
- Nyeri perut berat ok/ kontraksi yang - TFU sesuai dengan umur kehamilan
hemodinamik
sering dan kuat - Dilatasi serviks(+) : mendatar & menipis
- Segera lakukan evakuasi / pengeluaran
ABORTUS - Perdarahan banyak sesuai pembukaan Pemeriksaan Penunjang
hasil konsepsi disusul dengan kuretase
INSIPIEN serviks uterus & usia kehamilan pada - Tes kehamilan urin (+)
bila perdarahan banyak
kehamilan sebelum 20 minggu - USG : gestasional sac (+), fetal plate (+),
- Pasca tindakan : perbaikan KU, diberikan
- Keluar jaringan hasil konsepsi (–) fetal movement (+/-), fetal heart
uterotonika, dan AB profilaksis
movement (+/-), lihat pelepasan
plasenta dari dinding uterus (+/-)

- Perdarahan banyak / sedang dari uterus Pemeriksaan Fisik - Jika perdarahan hebat, segera lakukan
pada kehamilan sebelum 20 minggu - TFU kurang dari umur kehamilan pengeluaran sisa konsepsi secara manual
- Nyeri perut ringan - Dilatasi serviks (+) agar kontraksi bisa berlangsung baik dan
ABORTUS - Keluar jaringan sebagian dan masih ada - Teraba jaringan dari cavum uteri/masih perdarahan berhenti
INKOMPLIT yang tertinggal di cavum uteri (+) menonjol pada osteum uteri eksternum - Lakukan kuretase dengan karet vakum
- Bisa anemia / Syok Hemoragik Pemeriksaan Penunjang menggunakan kanula dari plastik
sebelum sisa jaringan dikeluarkan - Tes kehamilan urin (+) - Post tindakah : uterotonika parenteral/PO
semua - USG : terdapat sisa hasil konsepsi (+) dan AB
DIAGNOSIS BANDING GEJALA PEMERIKSAAN PENATALAKSANAAN
Pemeriksaan Fisik
- Ostium uteri telah menutup
- Perdarahan sedikit (+) - TFU <kurang dari UK (mengecil)
- Tidak memerlukan tindakan khusus
ABORTUS - Nyeri perut (–) - Dilatasi serviks (-)
- Diberi roboransia / hematenik (bila perlu)
KOMPLIT - Keluar seluruh jaringan (+) pada UK Pemeriksaan Penunjang
- Tidak memerlukan uterotonik
<20mgg / BJ <500gram - Tes kehamilan urin (+) pada 7–10 hari
setelah abortus.
- USG : sisa hasil konsepsi (–)
- Tindakan operasi & kuretase
- Embrio telah mennggal dalam
menimbulkan komplikasi
kandungan sebelum UK 20mgg dan
perdarahan/tidak bersihnya kuretase
hasil konsepsi masih seluruhnya di dlm Pemeriksaan Fisik
dalam 1x tindakan
kandungan - TFU kurang dari umur kehamilan
- Perhatikan mental pasien
- Perdarahan (–) - Dilatasi serviks (–)
- Bila UK antara 12 – 20mgg lakukan induksi
MISSED - Nyeri perut (–) Pemeriksaan Penunjang
untuk mengeluarkan janin dengan
ABORTION - Pertumbuhan kehamilannya tidak - Tes kehamilan urin (–) 1mgg setelah
pemberian infus IV oksitosin mulai 10unit
seperti yang diharapkan. Bila terhentinya pertumbuhan kehamilan.
dlm
kehamilannya > 14 minggu sampai 20 - USG : uterus mengecil, gestasional sac
500cc dekstrose 5%, tetesan 20 tts/mnt
minggu penderita merasakan rahimnya mengecil, bentuk tidak beraturan, tidak
dan bisa diulangi hingga 50 unit oksitosin
semakin mengecil, tanda-tanda ada gambaran kehidupan fetus.
dgn tetesan dipertahankan u/ mencegah
kehamilan sekunder pada payudara
retensi cairan. Induksi max 3x dan dilanjut
mulai menghilang.
dgn kuretase sebersih mungkin.
• Disarankan periksa kehamilan seawal
mungkin & bila dicurigai inkompetensia
serviks maka dilakukan tindakan u/ fiksasi
- Abortus spontan sebanyak ≥3x secara - Pemeriksaan Fisik
serviks supaya bisa menahan
ABORTUS
berurutan, mudah hamil tetapi berakhir - Inspekulo : menilai diameter kanalis
kehamilannya.
dengan keguguran/abortus berturut servikalis >8mm dan didapati selaput
HABITUALIS • OP pada UK 12 – 14mgg dengan
- Penyebab : inkompetensia serviks >>> ketuban mulai menonjol saat memasuki
SHIRODKAR / McDONALD dgn melingkari
trimester 2
kanalis servikalis dgn benang sutera yg
tebal & simpul dibuka saat UK aterm &
bayi siap lahir
DIAGNOSIS BANDING GEJALA PEMERIKSAAN PENATALAKSANAAN

- Perhatikan keseimbangan cairan


- Penisillin 4x1,2juta unit atau
- Infeksiosa : Abortus yang disertai
Pemeriksaan Fisik Ampisilin 4x1g ditambah
infeksi pada alat genitalia
- Perdarahan pervaginam yg berbau, Gentamisin 2x80mg dan
- Septik : abortus yang disertai
uterus membesar & lembut, nyeri Metronidazol 2x1g
ABORTUS INFEKSIOUS penyebaran infeksi di peredaran
ABORTUS SEPTIK darah tubuh / peritoneum
tekan - AB sesuai kultur
- Tampak lelah, panas tinggi, - Kuretase saat kondisi sudah
(Komplikasi Abortus) - Tanyakan riwayat upaya abortus
menggigil, TD turun (Sepsis) membaik min. 6jam setelah masuk
yang tidak memakai alat steril
Pemeriksaan Penunjang AB
- Panas tinggi, tampak sakit & lelah,
takikardia - Leukositosis - Beri uterotonika
- AB dilanjutkan sampai 2hr bebas
demam

- Kehamilan patologi dimana Pemeriksaan Fisik


mudigah tidak terbentuk sejak - TFU kurang dari usia kehamilan
awal walaupun gestational sac - OUE menutup
tetap terbentuk. Pemeriksaan Penunjang
KEHAMILAN AN – EMBRIONIK - Terminasi kehamilan dengan
(BLIGHTED OVUM) - Perdarahan berupa flek – flek - Tes kehamilan urin (+)
dilatasi dan kuretase secara elektif
- Nyeri perut ringan - USG : ditegakkan dx ini pada UK 7
- Tanda kehamilan (+) – 8mgg didapatkan gestasional sac
- Sekitar UK 14 – 16mgg terjadi (+), namun kosong (tidak terisi
abortus spontan janin).
DIAGNOSIS BANDING GEJALA PEMERIKSAAN PENATALAKSANAAN
Pemeriksaan Fisik
- Perbaikan KU (transfusi u/ mencegh
- TFU lebih dari umur kehamilan
syok & mengurangi penyulit (PE)
- Perdarahan (+) antara 12 - 14 mgg, - Terdapat banyak atau sedikit
bersifat intermiten. gelembung mola - Pengeluaran Jaringan Mola :
Vakum Kuretase
MOLA - mual, muntah, pusing hebat - DJJ (–)
Histerektomi
HIDATIDOSA - Terdapat banyak atau sedikit Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan tindak lanjut :
gelembung mola - Tes kehamilan urin (+) (Kadar HCG
Tes hCG harus mencapai nilai
- Nyeri perut (+) ringan >100,000 mIU/mL)
normal 8 minggu setelah evakuasi
- USG : adanya pola badai salju (Snow
storm) & sarang lebah (honeycomb)
Pemeriksaan Fisik
- Nyeri Goyang Portio (+)
- Cavum douglas menonjol berisi - Dx : USG, Laparoskopi, Kuldosintesis
darah dan nyeri bila diraba (pungsi Cavum Douglas)
- Nyeri abdomen (+) - Tx : Salpingektomi atau
- Tanda-tanda syok (+/-) : hipotensi, Salpingostomi / reanastomosis tuba
pucat, ekstremitas dingin, TD↓ N↑
- Perempuan dlm masa reproduksi - Tanda-tanda akut abdomen (+) : Pada KE di pars ampullaris tuba dg obat
KEHAMILAN - Nyeri perut bagian bawah (+) perut tegang bagian bawah, nyeri kemoterapi, syaratnya :
EKTOPIK - Perdarahan pervaginam (+) tidak tekan dan nyeri lepas dinding 1. Kehamilan blm pecah
banyak, warna coklat tua abdomen. 2. diameter gestas sac ≤4cm
TERGANGGU
(KET) - Amenorea (+/-) / haid terlambat - Rasa nyeri pada pergerakan servik. 3. Perdarahan rongga abd. ≤100cc
- Tanda kehamilan (+) - Uterus dapat teraba agak membesar 4. TTV baik & stabil
  dan teraba benjolan disamping
uterus yang batasnya sukar Obat yg digunakan :
ditentukan. 5. Metotreksat 1mg/kg IV
Pemeriksaan Penunjang 6. Faktor Sitrovorum 0,1 mg/kg IM
- Lab darah : Hb↓, Hct↓, leukositosis Diberikan selang seling selama 8hari
- Tes kehamilan urine (+)
- USG : gestasional sac diluar cavum
uteri.
Penatalaksaan umum abortus
Penilaian cepat tanda – tanda vital, jika dijumpai keadaan sepsis
atau dugaan abortus dengan komplikasi, berikan antibiotic dengan
kombinasi :
1. Ampicilin 2g IV/IM kemudian 1 g setiap 6 jam
2. Gentamicin 5mg/KgBB setiap 24jam
3. Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
4. Segera melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan sekunder/RS
Pencegahan
• Pemeriksaan rutin antenatal
• Makan, makanan yang bergizi (sayuran, susu, ikan, daging, telur)
• Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewanitaan dengan tujuan
mencegah infeksi
• Hidari rokok, karena nikotin mempunayi efek vasoaktif menghambat
sirkulasi uretroplasenta
• Apabila anemia sedang berikan table sulfas ferosus 600mg/hari selama 2
minggu bila anemia berat maka berikan transfuse darah
Komplikasi
• Perdarahan
• Syok
• Emboli udara
• Inhibisi vagus
• Keracunan obat / zat abortivum
• Infeksi dan sepsis
Daftar Pustaka
• Cunningham, G. 2006. Obstetri William Vol. 1.
Jakarta : EGC.
• Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidana
n. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroh
ardjo.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai