Antepartum Bleedingg
Antepartum Bleedingg
BLEEDING
Perdarahan Pada
Kehamilan
(< 20 minggu)
(> 20 minggu)
Abortus Ruptur
Mola Placenta
Hidatidosa Previa uteri
Kehamilan Ektopik
solutio
Terganggu (KET)
placenta
ABORTUS
4
DEFINISI
• Ancaman/ pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan
5
KLASIFIKASI
Presentation title 6
ABORTUS IMINENS
DEFINISI GEJALA PEMERIKSAAN TATALAKSANA
• Perdarahan bercak yang • Perdarahan dari uterus pada Pemeriksaan Fisik 1. Tirah baring
menunjukkan ancaman terhadap kehamilan sebelum 20 minggu • Ostium uteri masih tertutup 2. Progesterin 10mg sehari
kelangsungan hidup suatu berupa flek-flek • TFU sesuai dengan umur 3. Tes kehamilan
kehamilan. • Nyeri perut ringan kehamilan 4. Pemeriksaan USG
• Berlanjut, dipertahankan. (mulas)/tidak sama sekali • Serviks belum membuka dan 5. Fenobarbital 3x30mg
dilatasi serviks (-) 6. Disarankan untuk tidak
• Keluar jaringan hasil konsepsi
Pemeriksaan Penunjang berhubungan badan terlebih
(-)
dahulu
• Tes kehamilan urin (+)
• USG : gestasional sac (+),
fetal plate (+), fetal
movement (+), fetal heart
movement (+)
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
7
ABORTUS INSIPIENS
DEFINISI GEJALA PEMERIKSAAN TATALAKSANA
• Perdarahan intrauterine <20minggu • Kram menetap/kontraksi yang Pemeriksaan Fisik 1. Jika ada tanda syok atasi dulu
dengan dilatasi serviks berlanjut sering dan kuat • Ostium uteri telah membuka 2. Jika UK <12 minggu, yang biasanya
tanpa pengeluaran product of • TFU sesuai dengan umur kehamilan disertai perdarahan:
• Perdarahan masif sesuai
conception (POC). • Serviks membuka • Kuretase
pembukaan serviks uterus & usia
• Injeksi ergometrin 0,5mg IM
kehamilan <20 minggu • Penipisan serviks derajat sedang
3. Jika UK >12 minggu: Infus oksitosin
• Dilatasi serviks >3cm
• Keluar jaringan hasil konsepsi (-) 10 IU dalam dekstrose 5% 500 ml
dimulai 8 tetes per menit dan naikkan
Pemeriksaan Penunjang
sesuai kontraksi uterus sampai terjadi
• Tes kehamilan urin (+)
abortus komplet.
• USG : gestasional sac (+), fetal plate 4. Janin keluar, plasenta tertinggal
(+), fetal movement (+/-), fetal heart pengeluaran plasenta secara digital
movement (+/-), lihat pelepasan yang dapat disusul dengan kerokan.
plasenta dari dinding uterus (+/-) 5. Berikan antibiotic sebagai profilaksis
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 8
ABORTUS INKOMPLIT
DEFINISI GEJALA PEMERIKSAAN TATALAKSANA
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
9
ABORTUS KOMPLIT
DEFINISI GEJALA PEMERIKSAAN TATALAKSANA
• Perdarahan pada kehamilan • Perdarahan (+) Pemeriksaan Fisik 1. Jika anemia → sulfas ferosus
muda dimana hasil konsepsi • Nyeri perut (–/+) • Ostium uteri telah menutup (sedang) atau transfusi darah
keluar seluruhnya dari kavum • Keluar seluruh jaringan (+) • Kontraksi uterus + (berat).
uteri melalui kanalis servikalis pada UK <20mgg / BJ • TFU <kurang dari UK 2. Antibiotik untuk mencegah
<500gram (mengecil) infeksi.
Pemeriksaan Penunjang
• Tes kehamilan urin (+) pada 7–
10 hari setelah abortus.
• USG : sisa hasil konsepsi (–)
1. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
10
MISSED ABORTIONS
DEFINISI GEJALA PEMERIKSAAN TATALAKSANA
• Embrio telah meninggal • Perdarahan (–) Pemeriksaan Fisik • Tergantung Usia kehamilan
dalam kandungan • Nyeri perut (–) • TFU kurang dari umur pasien
kehamilan 1. Evakuasi Langsung dengan
sebelum UK 20 minggu • Pertumbuhan dilatasi dan kuretase
dan hasil konsepsi masih kehamilannya tidak • Dilatasi serviks (–)
2. Pematangan serviks lalu dilatasi
tertahan seluruhnya di seperti yang diharapkan. dan kuretase
dlm kandungan. • Bila kehamilannya >14 Pemeriksaan Penunjang 3. Pematangan serviks + Induksi +
• Tes kehamilan urin (–) 1mgg Kuretase
minggu sampai 20
setelah terhentinya
minggu penderita pertumbuhan kehamilan.
merasakan rahimnya • USG : uterus mengecil,
semakin mengecil, tanda- gestasional sac mengecil,
tanda kehamilan bentuk tidak beraturan, tidak
sekunder pada payudara ada gambaran kehidupan
mulai menghilang. fetus.
1. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
11
ABORTUS HABITUALIS
DEFINISI PEMERIKSAAN TATALAKSANA
• Abortus spontan sebanyak ≥3x atau lebih • Pemeriksaan Fisik
1. Memperbaiki keadaan umum,
secara berurutan, mudah hamil tetapi • Inspekulo : menilai diameter kanalis
berakhir dengan keguguran/abortus. servikalis >8mm dan didapati selaput 2. Konsumsi makanan yang sehat
ketuban mulai menonjol saat memasuki 3. Istirahat yang cukup
• Penyebab : inkompetensia serviks >>> trimester 2
4. Larangan koitus
5. Olaraga
6. Stop merokok dan minum alcohol
7. Pada serviks inkompeten terapinya adalah
operatif: Shirodkar atau Mac Donald
(cervical cerclage)
1. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
12
ABORTUS INFEKSIOUS, ABORTUS SEPTIK
DEFINISI (KOMPLIKASI ABORTUS)
PEMERIKSAAN TATALAKSANA
• Infeksiosa : Abortus yang disertai Pemeriksaan Fisik 1. Tingkatkan asupan cairan.
infeksi pada alat genitalia • Perdarahan pervaginam yg berbau
• Uterus membesar & lembut, nyeri tekan 2. Jika perdarahan banyak, lakukan transfusi
• Septik: abortus yang disertai darah.
• Tampak lelah, panas tinggi, menggigil,
penyebaran infeksi di peredaran TD turun (Sepsis) 3. Penanggulangan infeksi: Gentamycin 3 x 80
darah tubuh / peritoneum. • Takikardia
mg dan Penicillin 4 x 1,2 juta. Chloromycetin
• Tanyakan riwayat upaya abortus
Pemeriksaan Penunjang 4 x 500 mg. Cephalosporin 3 x 1. Sulbenicilin
yang tidak memakai alat steril.
- Leukositosis 3 x 1-2 gram.
4. Kuretase dilakukan dalam waktu 6 jam.
5. Pada abortus septik diberikan antibiotik
dalam dosis yang lebih tinggi misalnya
Sulbenicillin 3 x 2 gram.
6. Pada kasus tetanus perlu diberikan ATS,
irigasi dengan H2O2, dan histerektomi total
secepatnya.
13
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
MOLA
HIDATIDOSA
Annual revenue growth
15
DEFINISI
• Mola hidatidosa merupakan kehamilan yang berkembang
tidak wajar (konsepsi yang patologis) dimana tidak
ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami
perubahan/degenerasi hidropik menyerupai buah anggur
atau mata ikan.
16
KLASIFIKASI
ETIOLOGI & FAKTOR
17
RESIKO
• Faktor ovum yang memang sudah patologik, tetapi terlambat untuk
dikeluarkan;
• Imunoselektif dari trofoblas
• Keadaan sosio-ekonomi yang rendah
• Malnutrisi, defisiensi protein, asam folat, karoten, vitamin, dan lemak
hewani
• Paritas tinggi;
• Umur, risiko tinggi kehamilan dibawah 20 atau diatas 40 tahun
• Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas;
• Suku bangsa (ras) dan faktor geografi yang belum jelas.
Presentation title 18
DIAGNOSIS
Deploy strategic
Foster holistically
Synergize scalable Coordinate e- networks with
superior
e-commerce business applications compelling e-
methodologies
business needs
19
DIAGNOSIS
1. Perdarahan pervaginam (usia kehamilan 6-16 minggu)
2. Riwayat terlambat haid (amenorea)
3. Mual muntah hebat (hyperemesis gravidarum)
4. Perut terasa lebih besar
ANAMNESIS 5. Tidak terasa adanya pergerakan anak
6. Adanya tanda-tanda tirotoksikosis berdebar-debar)
7. Hasil pemeriksaan tes kehamilan positif (hasil urin negatif tidak
menyingkirkan kehamilan mola)
8. Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan
20
DIAGNOSIS
1. Takikardi
2. Uterus > dari Usia kehamilan
3. Tidak teraba bagian janin dan ballotement, juga gerakan
PEMERIKSAAN janin. Adanya fenomena harmonica
FISIK 4. Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin.
5. Pemeriksaan dalam: Untuk mengetahui apakah terdapat
perdarahan atau jaringan pada kanalis servikalis dan
vagina.
DIAGNOSIS 21
DEFINISI
• Kehamilan ektopik didefinisikan sebagai suatu kehamilan
yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak
menempel pada dinding endometrium kavum uteri, tetapi
biasanya menempel pada daerah didekatnya.
GEJALA KLINIS
26
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Ginekologi Pemeriksaan Penunjang
• KU : Pucat tampak sakit • Uterus teraba • Lab darah : Hb↓ , Hct↓ ,
• Terdapat tanda syok (kadang) • Cavum douglas : teraba dan nyeri leukositosis
• Perut nyeri tekan (hematokel retrouretenia) •Tes kehamilan urin (+/-)
• Suhu kadang naik • Tes hormon β-hCG dalam urin
atau serum
•USG gestasional sac diluar
cavum uteri
•Laparoskopi jika ragu
•Kuldosintesis Evaluasi cavum
douglas
27
USG & KULDOSENTESIS 28
TATALAKSANA
DEFINISI
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada
segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi
seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum
KLASIFIKASI
• menutupi • menutupi
TOTALIS seluruh sebagian PARSIAL
OUI
OUI
• tepinya • berada
dalam jarak LETAK
berada ± 2 dari
MARGINA RENDA
L pada OUI.
pinggir • > 2cm letak H
OUI normal
32
DIAGNOSIS
33
Click icon to add picture Click icon to add picture Click icon to add picture
• Perdarahan merah • Janin masih hidup,
USG: Menetukan letak
segar • bagian terendah janin tidak
plasenta untuk
• Tidak nyeri pada UK masuk PAP (pada presentasi
kepala)→ floating head menentukan lokasi insisi
> 28 mgg
• Perdarahan pervaginam SC
• Berulang
kemerahan.
• Syok tergantung
derajat
perdarahan
TATALAKSANA
1. Bed rest
Manajemen Pasif
Tatalaksana
1. Perdarahan tidak banyak, janin sehat, prematur (<2000
gram), DJJ normal, KU baik
2. Belum ada tanda inpartu
Manajemen Aktif 1. SC
1. Perdarahan Banyak dan bayi viable → terminasi tanpa
memperhitungkan usia kehamilan
2. Aterm atau janin mati
3. Ada tanda-tanda inpartu 34
SOLUSIO
PLASENTA
36
DEFINISI
Terlepasnya plasenta sebagian atau seluruh permukaan
plasenta dari tempat implantasinya yang normal dan terjadi
sebelum lahirnya janin.
KLASIFIKASI
KLINIS RINGAN SEDANG BERAT
Lebih dari
Jumlah 250ml
darah yg <250 ml sampai 1000ml
keluar kurang dari atau lebih
1000ml
Gejala
komplikasi Belum ada Ada Jelas
37
DIAGNOSIS
38
Click icon to add picture Click icon to add picture Click icon to add picture
• Perdarahan merah tua • Perdarahan pervaginam
USG : membedakan
• Nyeri perut dan uterus yang berwarna kehitaman
solusio plasenta dan
tegang →bagian janin (clotting).
plasentaprevia
sulit dipalpasi
Color Doplpler : pada
• Tanda Syok
solusio tidak tampak
• DJJ Abnormal → fetal
sirkulasi aktif seperti
death
• TFU bisa lebih tinggi plasenta normal
dari Usia kehamilan
39
TATALAKSANA
▪ Resusitasi cairan (kristaloid)
▪ Transfusi apabila perlu
▪ Persalinan pervaginam atau perabdominam bergantung
pada banyaknya perdarahan
RUPTUR UTERI
41
DEFINISI
Ruptur uteri adalah robeknya dinding uterus pada saat
kehamilan atau persalinan pada saat umur kehamilan lebih dari
28 minggu.
DIAGNOSIS 42