Kegiatan I
A. Judul
: Reseptor Rasa
B. Tujuan :
menentukan daerah pengecap berbagai rasa
mengaitkan
lidah
pada
bagian-bagian
sekitarnya
serta
Nama
Fajrin
Hikmah
Wicianingsi
Faujiah
Tyo
Arif
Manis
+
+
+
+
+
+
Asam
+
+
+
+
+
+
Asin
+
+
+
+
+
+
Pahit
+
+
+
+
+
+
Manis
+
+
+
+
+
+
Asam
+
+
+
+
+
+
Asin
+
+
+
+
+
+
Pahit
+
+
+
+
+
+
G. Pembahasan
Lidah atau alat indera pengecap adalah alat indera yang berfungsi untuk
merasakan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Bagian
lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf pengecap. Setiap
bintil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa
tertentu berdasarkan letaknya pada lidah. Lidah dapat merespon berbagai
jenis dan macam rasa.
Pada paratikum alat indera pengecap ini, lokasi pemberian larutan bahan
sangat berpengaruh. Menurut teori umumnya ada 4 pengecap dasar yang
digunakan untuk mengetahui lokasi reseptor. Dimana pada bagian ujung lidah
lebih sensitif terhadap rasa manis, pada bagian tepi depan lidah lebih sensitif
terhadap rasa asin, bagian tepi belakang lidah lebih sensitif terhadap rasa
asam dan pada baian pangkal lidah lebih sensitif terhadap rasa pahit.
Dalam praktikum ini, percobaan dilakukan oleh 6 orang praktikan.
Dengan langkah kerja yang dilakukan adalah menganalisa sensasi dengan
tujuan untuk membedakan sensasi antara lidah yang basah oleh air liur (air
saliva) dan lidah yang kering. Pada lidah yang basah oleh air saliva (air liur)
adalah sebagai berikut: membersihkan rongga mulut denga berkumur air
tawar. Meletakkan larutan bahan manis, asam, asin, dan pahit pada ujung
lidah, tepi lidah, tepi depan, tepi belakang dan pangkal lidah tengah dibagian
yang merupakan reseptornya yang dimana pada bagian ujung lidah lebih
sensitif terhadap rasa manis, pada bagian tepi depan lidah lebih sensitif
terhadap rasa asin, bagian tepi belakang lidah lebih sensitif terhadap rasa
asam dan pada bagian pangkal lidah lebih sensitif terhadap rasa pahit.
Kemudian pemberian bahan lagi (larutanmanis, asam, asin, dan pahit) yang
dileletakkan dengan acak atau dibagian yang bukan merupakan reseptor pada
lidah.
Setelah masing-masing dari praktikan melakukan percobaan diatas,
semua praktikan dapat merasakan rasa manis, asam, asin, dan pahit sesuai
dengan peta rasa yang telah dibuwat baik untuk bahan yang larutan maupun
yang serbuk.
H. Kesimpulan
Pada lidah memiliki 4 peta rasa yaitu rasa manis berada di pangkal lidah
bagian depan, asam dan asin berada disamping-samping lidah bagian kiri dan
kanan serta rasa pahit terdapat pada pangkal lidah bagian belakang.
Setelah masing-masing dari praktikan melakukan percobaan diatas,
semua praktikan dapat merasakan rasa manis, asam, asin, dan pahit sesuai
dengan peta rasa yang telah dibuwat baik untuk bahan yang larutan maupun
yang serbuk.
Kegiatan II
A. Judul
: Menghitung Waktu Sensasi
B. Tujuan
: untuk mencari/ menghitung waktu sensai
C. Dasar Teori
Manusia memiliki lima alat indra, yaitu mata adalah indra penglihatan,
telinga adalah indra pendengar, hidung adalah indra penciuman, kulit adalah
indra peraba dan lidah adalah indera pengecap. Lidah tersusun atas otot otot
rangka yang berbentuk longitudinal , transversal dan sirkuler. Pada bagian
dorsal lidah tertutup oleh selaput lendir sehingga selalu lembab dan tertutup
papila papila yang mengandung kuncup pengecapan ( taste buds ).
Taste buds (kuntum pengecapan), alat indera untuk pengecapan,
merupakan badan ovoid yang berukuran 50 70 m. Tiap-tiap kuntum
pengecap terbentuk oleh 4 jenis sel, yaitu sel basal; sel tipe 1 dan 2, yang
merupakan sel suspentakularis; dan sel tipe 3, yang merupakan sel reseptor
pengecap (gustatorik) yang membuat hubungan sinaps dengan serat saraf
sensorik. Leher dari sel-sel ini berhubungan satu sama lain dan dengan sel
epitel di sekitarnya melalui tight junction. Kuntum pengecap ini dipersarafi
oleh sekitar 50 serat saraf, dan sebaliknya, setiap serat saraf menerima
masukan dari rata-rata 5 kuntum pengecap. Sel-sel basal berasal dari sel epitel
yang mengelilingi kuntum pengecap. Sel-sel ini berdiferensiasi menjadi sel
reseptor baru, dan sel reseptor lama secara terus-menerus diganti dengan
waktu paruh sekitar 10 hari.
Pada manusia, kuntum pengecap terletak di mukosa epiglotidis,
palatum, dan pharinx serta di dinding papila fungiformis dan papila valata
lidah. Papila fungiformis merupakan struktur bulat yang paling banyak
ditemukan dekat ujung lidah; papila valata adalah struktur menonjol yang
tersusun membentuk huruf V di belakang lidah. Papila filiformis yang kecil
berbentuk kerucut, dan menutupi badan dorsum lidah biasanya tidak
mengandung kuntum pengecap.
Serat-serat saraf sensorik dari kuntum-kuntum pengecap di dua per tiga
anterior lidah berjalan dalam cabang korda timpani n. Fasialis, dan serat-serat
dari sepertiga posterior lidah mencapai batang otak melalui n. Glosofaringeus.
Serat-serat dari daerah lain selain lidah mencapai batang otak melalui n.
Nama
Fajrin
Hikmah
Wicianingsi
Faujiah
Tyo
Arif
Manis
25 s
23 s
30 s
25 s
25 s
25 s
Asam
35 s
37 s
35 s
33 s
35 s
36 s
Asin
38 s
38 s
40 s
35 s
38 s
39 s
Pahit
35 s
32 s
30 s
31 s
28 s
28 s
G. Pembahasan
Makanan dapat diketahui rasanya karena adanya reseptor pengecap pada
lidah yang disebut kuncup pengecap. Reseptor pengecap sangat peka terhadap
zat kimia berupa larutan. Puting pengecap terdapat di kuncup pengecap
(papila). Kuncup pengecap lidah dapat merasakan empat macam rasa, yaitu
manis (ujung lidah), asin (lidah bagian depan), asam (tepi lidah) dan pahit
(pangkal lidah). Zat-zat makanan yang telah dikunyah bersama air liur
memasuki papila melalui pori-pori pengecap. Zat makanan tersebut
merangsang rambut-rambut saraf yang terdapat pada papila. Saraf akan
membawa impuls tersebut ke otak. Otak akan menerjemahkannya sebagai
rasa suatu makanan. Rasa manis disebabkan oleh senyawa organik alifatik
yang mengandung gugus OH, beberapa asam amino, aldehid dan gliserol.
Pemanis buatan, sakarin dan siklamat dalam konsentrasi tinggi cenderung
memberikan rasa pahit. Rasa pahit disebabkan oleh alkaloid seperti kafein,
kuinn, fenol, garam Mg, NH4 dan Ca. Rasa asin dihasilkan oleh garam
anorganik, umumnya NaCl kecuali garam Iodida dan bromida memberikan
rasa pahit sedangkan garam Pb dan Be memberikan rasa manis. Rasa asam
disebabkan oleh donor proton. Intensitas rasa asam tergantung ion H+ yang
dihasilkan dari hidrolisis asam. Dari hasil praktikum yang sudah dilakukan,
praktikan rata-rata cepat merespon terhadap rasa mani dan lebih lama
merespon rasa pahit.
H. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat dismpulkan bahwa
bagian depan lidah sensitif terhadap rasa manis, bagian pinggir depan lidah
sensitif terhadap rasa asin dan asam, bagian tepi lidah belakang sensitif
terhadap rasa asam, bagian pangkal lidah sensitif terhadap rasa pahit. Serta
lidah lebih cepat merasakan sensari rasa manis dan paling lama merespon rasa
pahit.
Kegiatan III
A. Judul
: Uji Kepekaan
B. Tujuan
: Mengukur kepekaan reseptor pengecap
C. Dasar Teori
Dalam aktivitasnya, manusia memiliki sistem koordinasi yang
mengatur semua aktivitas. Kinerja sistem koordinasi dibantu oleh reseptor.
Reseptor merupakan bagian-bagian tubuh yang berfungsi untuk menerima
rangsangan dari lingkungan. Reseptor ini berupa alat indera yang terdiri dari
mata, hidung, telinga, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima
indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga
dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting
kita (Godam, 2008).
Lidah merupakan massa jaringan pengikat dan otot lurik yang diliputi
oleh membran mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena
jaringan penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar
berkas-berkas otot. Pada bagian bawah lidah membran mukosanya
halus.Lidah juga merupakan suatu rawan (cartilago) yang akarnya tertanam
pada bagian posterior rongga mulut (cavum oris) dekat dengan katup epiglotis
yang menuju ke laryng. Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra
pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk
menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon
rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke
dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda
(Marco Aponno.2011).
Lidah terletak pada dasar mulut dan tersusun atas otot rangka yang
terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus
di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan
intrinsik. (Domi.2011). Otot intrinsik adalah serat otot yang menghubungkan
lidah dengan bagian disekitarnya, berorigo di luar, terutama pada mandibula,
tulang hyoid dan berinsersi pada lidah. Sedangkan otot ekstrinsik adalah oto
yang origo dan inserdionnya terdapat dalam lidah pada lingu dan aponeurosis
lingua. (Adecha Chann.2012).
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama
Fajrin
Hikmah
Wicianingsi
Faijiah
Tyo
Arif
Apel
Bawang merah
Bawang putih
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
Apel
Bawang merah
Bawang putih
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
b. Tutup mata
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama
Fajrin
Hikmah
Wicianingsi
Faijiah
Tyo
Arif
G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan memakan apel, bawang
merah, bawang putih dengan mata dan hidung tertutup serta hanya dengan
mata tertutup. Praktikan yang melakukan percobaan ini ada 6 orang.
Percobaan pertama dilakukan dengan menutup mata dengan kain penutup dan
hidung dengan jepit kain yang sudah longgar. Setelah masing-masing
praktikan melakukan percobaan ini dibantu dengan teman lainnya hampir
semua praktikan salah membedakan makanan apa yang dimakan. Sedangkan
pada percobaan hanya mata tertutup semua praktikan benar dalam
menentukan jenis makanan. Hal ini dikarenakan ada campuran antara rasa
pengecap dan rasa pembau, dimana saat hanya merasakan jenis makanan
dengan indra pengecap saja bisa salah menentukan walau sebenarnya fungsi
indra pengecap normal. Hal ini berbeda ketika merasakan makanan dengan
mencium terlebih dahulu, kita langsung bisa menentukan jenis makanan
hanya dengan mencium makanan tersebut tanpa harus merakannya.
H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan terhadap kepekaan reseptor
pengecap dapat disimpulkan bahwa indra pengecap dan indra pencium saling
bekerja sama dalam hal menentukan jenis makanan. Dimana lidah hanya
menentukan rasa dari makanan yang diuji. Apakah manis, asam, asin atau
pahit. Tanpa mencium makan kita tidak bisa menentukan jenis makanan
walaupun sebenrnya fungsi indra pengecap normal.
Kegiatan IV
A. Judul
B. Tujuan
: Reseptor Visual
: a. Menentukan jarak bintik buta dari mata
b. Menentukan daerah bintik buta pada kertas
c. Menentukan bintik pandangan dekat
C. Dasar Teori
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan
sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali bendabenda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua
buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak
memiliki mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing pemandu,
dll untuk kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk
bergerak.
Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata
dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini
memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah
satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat.
Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat
dibelakangnya terdapat iris, selain member warna pada mata iris juga dapat
merubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk,
dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat
gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin.
Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi
cahaya yang masuk ke mata. Bagian-bagian mata :
a. Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna
putih dan relatif kuat.
b. Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan
bagian luar sklera.
oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat
benda
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda
jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya
yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang
meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak
sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak
nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian
bintik buta pada retina.
Bintik buta adalah daerah tempat sarap optik meninggalkan bagian
dalam bola mata dan tidak mengandung sel konus dan batang. Dalam
kehiduan sehari hari kita tidak sadar bahwa ada pengaruh bintik buta,
karena bintik buta merupakan bagian terkecil mata yang tidak banyak di
ketahui orang umum. Hanya orang yang mendalami bidang ini saja yang
menyadarinya.
D. Alat dan Bahan
1. Penentu bintik buta
2. Penggaris panjang
3. Kertas gambar besar
4. Pasak / jarum
E. Cara Kerja
a. Menentukan jarak bintik buta dari bola mata
1. Peganglah penentu bintik buta ( titik hitam sebelah kanan tanda (+)
pada jarak 20 inch didepan wajah sejajar dengan mata kanan anda.
2. Tutuplah mata kiri anda, fokuskan mata anda pada tanda (+), dengan
perlahan gerakan penentu bintik buta tersebut mendekati wajah anda.
3. Pada jarak tertentu bintik hitam akan menghilang dari pandangan
anda. Tepat pada saat hilangnya titik hitam dari pandangan anda
ukurlah jarak antara alat penentu bintik buta tersebut dengan mata
anda (dalam cm)
4. Bandingkanlah dengan jarak tang diperoleh oleh praktkum lainnya
dalam satu kelompok.
b. Peta bintik buta
1. Buatlah pada kertas garis-garis sejajar AB dan CD sepanjang 30 cm
dengan jarak diantaranya 1 cm.
2. Buatlah titik atau lingkaran hitam pada titik A dari garis AB.
3. Sediakan sepotong kertsa tebal segiempat panjnag dengan salah satu
ujung nya diberi tanda bintik hitam seukuran dengan titik A.
4. Letakkan kertas gambar pada meja dan rekatlah ujung-ujung nya.
Duduklah anda dengan dagu yang ditopang oleh penopang dagu/
tumpukklah buku sehingga kedudukan kepala stabil.
5. Tutuplah mata kiri dan fokus kan mata kanan memandang titik A.
Sementara kertas penunjuk gerakkan perlahan sepanjang garis AB dari
A ke B hingga tidak tampak titiknya (titik 1 ). Ukurlah jarak A dan 1.
Lanjutkan gerakan hinggabintik hitam terlihat kembali (titik 2) ukur
pula jarak A dan 2.
6. Ulangi gerakan B menuju A. Fokuskan mata tetap dan ukurlah pula
jarak B degan 2 (bayangan hilang) dan Bdengan 1 (bayangan muncul
kembali)
7. Ulangi prosedur 5 dan 6 pada garis CD.
8. Tentukn titik tengan dari garis 1-2 pada AB dan 3-4 Pada CD,
kemudian tarik garis EF melalui kedua titik tersebut. gerakkan
petunjuk sepanjang EF dan tentukan titik 5 dan 6pada tempat hilang
dan munculnya kembali bayangan.
9. Hubungkan titik 1-3-6-2-2-5-1 daerah yang terlingkupi garis-garis ini
adalah peta bintik buta subjek anda.
c. Menentukan titik pandangan dekat
1. Tutuplah datu mata dengan tangan dan fokuskan satu mata yang lain
pada jarum lurus yang dipegang tangan anda jauh-jauh.
2. Doronglah perlahan-lahan mendekati mata anda, hingga benda tampak
kabur
3. Dengan bantuanteman anda, Ukurlah jarak dari mata kejarum yang
kabur. Ini merupakan titik pandang dekat anda.
F. Hasil Pengamatan
a. Jarak bintik buta
No
1.
2.
3.
4.
5.
Nama
Fajrin
Hikma
Wicianingsi
Faujiah
Tyo
Keterangan
Tidak terlihat lagi
Tidak terlihat lagi
Tidak terlihat lagi
Tidak terlihat lagi
Tidak terlihat lagi
6.
Arif
8,5 cm
7,5 cm
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama
Fajrin
Hikma
Wicianingsi
Faujiah
Tyo
Arif
Keterangan
Nama
Fajrin
Hikma
Wicianingsi
Faujiah
Tyo
Arif
Pandangan Dekat
Kanan
Kiri
6,5 cm
5 cm
3,5 cm
4 cm
7 cm
6 cm
6,5 cm
5 cm
7,5 cm
7 cm
8,5 cm
7,5 cm
Keterangan
Tidak terlihat lagi
Tidak terlihat lagi
Tidak terlihat lagi
Tidak terlihat lagi
Tidak terlihat lagi
Tidak terlihat lagi
G. Pembahasan
Pada percobaan yang telah dilakukan, jarak bintik buta dan pandangan
dekat mata kanan dan kiri berbeda. Pada jarak tertentu, benda terlihat dan
pada jarak tertentu benda tidak terlihat. Ketika benda tidak terlihat pada jarak
tertentu, hal ini disebabkan oleh pembiasan cahaya dari benda tersebut jatuh
dibagian bintik buta pada retina yang cahayanya jatuh pada bagian yang tidak
mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang
diteruskan ke saraf optik. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda
jatuh di bagian bintik kuning pada retina, maka benda dapat terlihat.
Bayangan suatu benda tidak nampak pada jarak tertentu, karena
pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada
retina. Bayangan akan nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda
tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina. Kejelasan mata dalam
melihat benda antara orang yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Apabila
rata-rata frekuensi kecil maka kejelasan mata dalam melihat benda masih baik
dan apabila rata-rata frekuensi besar maka kejelasan mata dalam melihat
benda kurang baik.
H. Kesimpulan
Jarak bintik buta pada mata kanan kiri manusia rata-rata adalah sama.
Bayangan benda tidak terlihat pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya
dari benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina karena cahaya yang
jatuh pada bagian ini tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga
tidak ada impuls yang diteruskan ke saraf optik yang akhirnya menyebabkan
tidak terjadinya kesan melihat. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu
benda tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, maka bayangan
benda akan terlihat.
DAFTAR PUSTAKA
Cambridge Communication Limited. Anatomi Fisiologi Sistem Lokomotor dan
Pengideraan. Jakarta: EGC
Evelyn, C Pearce.2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Ganong, W. F., 2003. Fisiologi Kedokteran. Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Gayton & Hall., 1997 . Fisiologi Kedokteran. Buku Kedokteran EGC : Jakarta
Kimball, J. W. 1983. Biologi Jilid 3 edisi kelima. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:
Gramedia.
Setiadi.2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Surabaya: Graha Ilmu