Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan. Ada lima macam indera yaitu :
1. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
2. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya
indera keseimbangan 9 statoreseptor
3. Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
4. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
5. Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)

Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna apabila :


a. Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
b. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
c. Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
d. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.

Dalam makalah ini kami akan membahas tentang indra pengecap atau perasa yaitu
lidah. Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera
pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam
tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Bagaimana fisiologi indera pengecap ?
1.2.2 Bagaimana persarafan indera pengecap ?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui fisiologi indera pengecap.
1.3.2 Untuk mengetahui persarafan indera pengecap.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 FISIOLOGI INDERA PENGECAP


Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium
yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap.
Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan. Permukaan
atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk
jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit parit papilla bentuk dataran, di bagian samping
dari papilla berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.

2.1.1 Fungsi Indera Pengecap


Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rasa dari benda
benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan
macam rasa, seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam, rasa asin dan pedas. Kita dapat
menikmati makanan dan minuman karena adanya indera pengecap yang berfungsi

2
dengan baik. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian
yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan
rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit. Lidah digunakan untuk
mengecap rasa.

2.2 PERSARAFAN INDERA PENGECAP


Lidah adalah organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini
peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut
adalah kuncup-kuncup pengecap (taste buds).
Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds,tetapi indera penghidu pun
sangat berperan dalam persepsi pengecapan. Indera pengecapan memungkinkan kita
merasakan tekstur makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung dalam makanan, serta
rasa dari makanan itu sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa pengecapan memungkinkan
manusia memilih makanan sesuai keinginannya. Sensasi pengecapan terjadi karena
rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada beberapa reseptor kimia yang
ada pada sel-sel pengecapan, antara lain:
1. 2 Reseptor Natrium
2. 2 Reseptor Kalium
3. 1 Reseptor Klorida
4. 1 Resptor Adenosine
5. 1 Reseptor Inosin
6. 1 Reseptor Manis

3
7. 1 Reseptor Pahit
8. 1 Reseptor Glutamate, dan
9. 1 Reseptor ion hydrogen.

Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum : asam, asin,


manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan utama.
1. Rasa asam disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogen
2. Rasa Asin dihasilkan oleh garam yang terionisasi,karena konsentrasi Na
3. Rasa manis dibentuk oleh beberapa zat kimia organic (gula, glikol, alcohol, aldehide,
keton, amida, ester, asam amino, protein,asam sulfonat, asam halogenasi) dan garam
anorganik dari timah dan berilium.
4. Rasa Pahit juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat pembentuk rasa manis bila
terjadi perubahan pada struktur kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit juga dapat
mengindikasi bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau beracun.
5. Rasa Umami artinya lezat, untuk menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara
kualitatif. Rasa ini dominan ditemukan pada L-glutamat ( terdapat pada ekstrak
daging dan keju ).

Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam
tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat macam papila lidah:
1. Papila foliate pada pangkal lidah bagian lateral
2. Papila fungiformis pada bagian anterior
3. Papila sirkumfalata melintang pada pangkal lidah
4. Papila Filiformis terdapat pada bagian posterior.
Pada foliate tidak terdapat kuncup kuncup pengecap.

Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel
penunjang. Pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke
lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup
pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).
Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung
lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah.
Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.

4
Mekanisme terjadinya pembentukan impuls makanan digambarkan pada bagan di
bawah ini :

Gambar Skema Pembentukan Impuls Saraf Pada Papilla Pengecap

CARA KERJA LIDAH


Rambut rambut sensor menyembul dari sel sel ke pori pori sentral tunas
pengecap. Pada bagian ini rambut rambut sensori terendam dalam zat kimia yang terlarut
dalam air ludah manusia. Zat zat yang terlarut dalam ludah itu akan dideteksi oleh sensor
ini sehingga dapat dibedakan baik iru manis, asam, asin dan pahit

5
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa lidah merupakan indra perasa yang sangat rentan terhadap
berbagai penyakit. Lidah dapat dijadikan sebagai alat pendeteksi penyakit pada tubuh
manusia. Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.

3.2 SARAN
Melihat dari banyaknya penyakit berbahaya yang dapat menyerang lidah, maka kita
harus menjaga dan merawat kebersihan mulut terutama lidah. Rutinlah memeriksakan
kesehatan mulut dan lidah minimal 6 bulan sekali ke dokter.

Anda mungkin juga menyukai