5 Indra Pengecap
2.5.1 Fisiologi indera pengecap
1. Rasa Manis
Beberapa jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliputi: gula, glikol,
alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam
halogen, dan garam anorganik dari timah hitam dan berilium. Hampir
semua zat yang menyebabkan rasa manis merupakan zat kimia organik;
satu-satunya zat anorganik yang menimbulkan rasa manis merupakan
garam-garam tertentu dari timah hitam dan berillium.
2. Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion hidrogen
maupun intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding dengan logaritma
konsentrasi ion hidrogen. Oleh sebab itu, makin asam suatu makanan maka
sensasi rasa asamnya semakin kuat
3. Rasa Asin
Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion
sodium. Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam
lainnya karena beberapa jenis garam juga mengeluarkan rasa lain di
samping rasa asin.
4. Rasa Pahit
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen kimia, tetapi
zat-zat yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir merupakan zat
organik. Pembagian kelas zat yang sering menyebabkan rasa pahit adalah:
a. Zat organik rantai panjang yang berisi nitrogen, dan
b. Alkaloid, terdiri dari banyak obat yang digunakan dalam kedokteran
seperti kuinin, kafein, striknin, dan nikotin.
5. Rasa Umami
Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami
mempunyai ciri khas yang jelas berbeda dari keempat rasa lainnya,
termasuk sinergisme peningkat rasa antara dua senyawa umami, L-glutamat
dan 5'- ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama setelahnya. Umami
adalah rasa yang dominan ditemukan pada makanan yang mengandung L-
glutamat (terdapat pada ekstrak daging dan keju).
Gambar 1. Reseptor rasa pada lidah
Proses Pengecapan :
Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah.
Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan
kontak dan merangsang ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul
impuls yang akan menjalar ke nervus facial (VII) dan nervus glossopharyngeal
(IX). Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus (X). Impuls
di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus
traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan
leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls
diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar
ke thalamus dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke
dalam mulut kita. Tiap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses spesifik,
artinya rasa oleh masing-masing ion atau molekul zat tersebut dapat bereaksi pada
saat yang berlainan dengan setiap epitel neuron ujung serabut syaraf pengecapan.
Jadi setiap taste buds dapat bereaksi untuk semua rasa walau dengan intensitas
berbeda.
Chemoreseptor
Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Saat dijulurkan, ujung lidah akan
meruncing dan bila terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah akan
membulat. Selaput lendir lidah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna
merah jambu (Irianto, 2012).
Sel reseptor pengecap pada mamalia adalah sel epitel termodifikasi yang
terorganisasi menjadi kuncup pengecap ( taste bud) yang tersebar di sejumlah
area lidah dan mulut.Kuncup lidah terasosiasi dengan penjuluran berbentuk
puting yang disebut papila yang bertugas untuk untuk mengenali berbagai
macam rasa
1. Papila sirkumvalata, ada delapan hingga dua belas dari jenis ini yang
terletak pada bagian dasar lidah. Papila ini adalah jenis papilla yang
terbesar dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit.
2. Papila fungiformis, menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah
serta berbentuk seperti jamur.
3. Papila filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh
permukaan lidah.
Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan cita rasa, tetapi ciri-ciri itu
merangsang ujung saraf pembau bukan ujung saraf pengecap. Supaya dapat
dirasakan semua, makanan harus menjadi cair serta benar-benar bersentuhan
dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda.
Puting pengecap yang berbeda-beda menimbulkan kesan rasa yang
berbedabeda juga. Adaptasi dari rasa kecap mula-mula berlangsung cepat
dalam 2-3 detik, kemudian adaptasi berjalan lambat.
Acuan untuk pengajaran peta rasa pertama kali diungkapkan oleh Hanig untuk
meraih gelar doctor (Ph.D.) dan dipublikasikan pada Philosophisce Studien
tahun 1901 menyatakan bahwa peta rasa di lidah terdiri atas empat bagian,
yaitu rasa manis, asin, asam, dan pahit (Irianto, 2012).
Umami
Peta rasa ini dikatakan sudah kadaluarsa karena setelah dikaji dan diteliti
selama 100 tahun, para ilmuan menemukan bahwa otak dapat
menginterpretasikan rasa kelima yaitu umami (enak,sedap,lezat) melalui
serangkaian reaksi kimia di dalam sel rasa (taste cell) yang terdapat pada
kuncup rasa (taste bud) di lidah. Kuncup ini berbentuk menyerupai bawang,
terdiri atas 50-100 sel rasa yang masing-masing mempunyai mikrovili dan pori
rasa (taste pore) (Irianto, 2012).
Reseptor rasa asam (kecut) dirangsang oleh ion H + , bukan anion yang terkait.
Untuk setiap bahan asam, rasa asam biasanya setara dengan konsentrasi H +,
tetapi asam-asam organic sering lebih asam daripada asam mineral dengan
konsentrasi H+ yang sama. Hal ini menurutnya disebabkan karena asam
organik lebih cepat menembus sel daripada asam mineral.
Rasa asin dihasilkan oleh Na+ . Beberapa senyawa organik juga terasa asin,
misalnya dipeptida lisiltaurin dan orniltaurin terasa asin, dan berdasarkan
beratnya, lisiltaurin lebih kuat daripada NaCl. Sebagian besar rasa bahan yang
terasa manis adalah bahan organik seperti sukrosa, maltosa, laktosa, glukosa,
serta bahan lain seperti polisakarida, gliserol, kloroform, dsb. Bahan yang
sering digunakan untuk menguji rasa pahit adalah kina sulfat yang disebabkan
oleh adanya kation. Adapun rasa umami ditimbulkam oleh glutamat, asam
amino yang banyak terdapat pada protein daging, ikan, dan legum
Menurut Irianto (2012), kerjasama antara indera pengecap dan pembau dapat
mempengaruhi nafsu makan seseorang. Di samping itu juga mempengaruhi
produksi kelenjar air liur. Bila aroma makanan itu sedap dan rasanya lezat,
maka nafsu makan seseorang akan meningkat, dan produksi air liur juga akan
meningkat untuk ditelan. Sebaliknya jika suatu zat berbau busuk, maka nafsu
atau selera makan akan turun, tetapi produksi air liur akan meningkat untuk
ditelan.
Banyak serangga memiliki indera rasa yang berkembang sangat baik. Kupu-
kupu admiral merah dapat merasakan larutan sukrosa sebanyak 0,000078
molar yang terlau uncer untuk kita rasakan. Reseptor rasa kupu-kupu tersebut
terletak di kaki-kakinya. Insekta lain memiliki reseptor rasa pada antena dan
bagian-bagian mulutnya.
Sel sel reseptor akan terus digantikan lewat pembelahan mitosis dari sel epitel
di sekitarnya sekitar 10 hari. Sel reseptor atau tunas pengecap ada pada
tonjolan tonjolan kecil di permukaan lidah yang disebut dengan papila. Semua
sel tersebut nantinya bisa membedakan rasa manis, asam, pahit, umami, asin
dan bahkan pedas.
Secara garis besar, struktur bagian indra pengecap dibagi menjadi 3 bagian,
yakni:
1. Radiks lingua yakni pangkal lidah.
2. Dorsum linua yakni punggung lidah.
3. Apeks lingua yakni ujung lidah.
Otot lidah termasuk pada otot yang paling kuat di tubuh maunsia. Indra
pengecap sebagian besar terdiri dari 2 kelompok otot, yakni:
Kesulitan mengunyah
Perdarahan Personal
selaput higiene
mukosa
Asupan nutrisi turun
Sukarno AD, Makky AA,Yuliati. 2014. Perbedaan sensitivitas indera pengecap rasa manis
pada perokok dan non perokok. Oral Biology Dental Journal. Vol.1. no.2
Khurana Indu. Textbook of human physiology for dental students (Sense of taste). New Delhi:
Reed Elsevier India Pv. Ltd., 2012:767-70.
Maharani ET. 2011. Analisis kadar deterjen anionik pada sedian pasta gigi anak anak. Jurnal
kesehatan. Vol. 2. No.2
Walker L. 2010. Factors Influencing Taste Perception. Fona international J. Vol. 1. No.2.