Anda di halaman 1dari 58

Panelis membandingkan 2 produk atau

lebih
Apakah ada perbedaan
Bisa juga diminta untuk mendeskripsikan
perbedaanya dan memperkirakan seberapa
besar perbedaannya
Berdasar arah pembedaan :
Pembedaan Sederhana (Simple Difference Test /
True Difference)
Panelis hanya menentukan apakah ada
perbedaan atau tidak, tanpa mengetahui arahnya
Pembedaan Berarah (Directional Difference
Test)
Ada arah pembedaan, lebih besar / kecil dari
suatu kriteria
1. UJI PEMBEDAAN PASANGAN
PAIRED-COMPARISON(DIFFERENCE TEST)

Rangsangan disajikan dalam pasangan


untuk dibandingkan berdasar kriteria ttt
Arah dan dimensi atribut yang dievaluasi
harus ditentukan
Biasanya digunakan untuk 2 sampel yang
berbeda dalam hal khusus
Uji langsung dengan atribut ttt sebagai
kriteria pembedaan
Mis : mana sampel yang lbh manis/lembut
dll
Sampel yang lbh manis/lembut dll dapat
dideteksi, tetapi tingkat perbedaannya
tidak diukur
Contoh kuesioner
Nama :.
Tanggal:.
Kepada saudara disajikan 2 sampel
kerupuk.
Cicipi kedua sampel tersebut, kemudian
tentukan mana sampel yang teksturnya
lebih renyah.
Lingkari kode sampel yang mempunyai
tekstur lebih renyah.
Kode sampel: 562 793
Penyajian Sampel
2 Sampel (mis A dan B) disajikan dalam
wadah sampel yang identik dan diberi
kode 3 digit angka acak
Ada 2 kemungkinan penyajian :
AB atau BA
Setiap kemungkinan harus disajikan dalam
jumlah yang sama
Mis 20 panelis maka :
- 10 panelis disajikan urutan 1 (A B)
- 10 panelis disajikan urutan 2 (B A)
( Kode 3 digit urutan 1 berbeda dengan
urutan 2)
(Pendapat lain : penyajian ke panelis boleh
acak, tidak harus seimbang dengan
kemungkinannya)
Merasakan kembali produk yang diujikan
diperbolehkan
Analisa Data
1. Tabel Binomial one-tailed (p=1/2)
(Tabel G. 5. a, Tabel 4, atau Tabel A-1)
n = jumlah panelis
x = jumlah yg diperlukan untuk probabilitas ttt
~ dianggap berbeda nyata (signifikan) bila p<
0,05
Mis : jumlah panelis (n) = 20
Tingkat signifikan 5% perlu 15 panelis
Tingkat signifikan 1% perlu 16 panelis
Catatan : uji kesukaan pasangan menggunakan
tabel binomial two-tailed (p=1/2)

3. Chi square (rumus jadi satu dengan duo-


trio dan triangle)
2. UJI DUO-TRIO
Untuk menentukan apakah ada perbedaan
tak spesifik diantara 2 sampel

Penyajian sampel
Kepada panelis disajikan 3 sampel
Satu sampel diberi tanda R (Refference) atau S
(Standard)
Dua sampel berkode ( salah satu sama dengan
standar)
Panelis diminta merasakan R dulu, baru
kemudian sampel berkode untuk
menentukan mana yang sama dengan
standar

Analisa data
Sama dengan uji pembedaan pasangan
(berdasarkan jawaban yang benar)
3. UJI TRIANGLE
Untuk menentukan apakah ada perbedaan
tak spesifik diantara 2 perlakuan
Penyajian sampel
Kepada panelis disajikan 3 sampel berkode
(dua sampel sama, yang satu berbeda
~ masing-masing sampel diberi kode
berbeda)
Mis : sampel A dan sampel B
~ Panelis bisa menerima :
- 2A dan 1B atau
- 2B dan 1A
Ada 6 kemumgkinan urutan penyajian :
AAB ABA BAA
BBA BAB ABB
Setiap kemungkinan urutan disajikan dengan
kesempatan yang sama / seimbang
~ penyajiannya kelipatan 6 (lihat jumlah
panelis yang diperlukan)
Bisa juga acak ~ setiap panelis mempunyai
kesempatan yang sama untuk menerima 6
kemungkinan urutan penyajian
Panelis diminta untuk menentukan mana
sampel yang berbeda
~ Panelis harus menentukan mana yang
berbeda (bila panelis tak dapat mendeteksi
perbedaan maka harus menebak)
Analisa data
1. Tabel Binomial one-tailed (p=1/3) ~
Tabel G.5.c, Tabel 6, atau Tabel A2
2. Chi square
Contoh :
Uji triangle untuk menentukan apakah
kacang yang diblansing berbeda dengan
yang tidak diblansing, setelah
penyimpanan beku selama 6 bulan pada
kondisi yang sama.
Setiap sampel direbus pada kondisi
optimum mengikuti prosedur standard
36 panelis diminta untuk menguji sampel
tersebut
Contoh kuesioner
Nama :.
Tanggal:.
Kepada saudara disajikan 3 sampel kacang,
2 diantaranya sama dan 1 berbeda.
Rasakan ketiga sampel, kemudian tentukan
mana sampel yang berbeda.
Lingkari kode sampel yang berbeda tsb.
Kode sampel: 837 693 425

Bila 20 panelis menjawab benar, apa


kesimpulannya?
CHI SQUARE UNTUK UJI PEMBEDAAN
PASANGAN, DUO-TRIO DAN TRIANGLE

(O1 - E1)2 (O2 E2) 2

2 = +
E1 E2
O1 = jumlah jawaban yang benar
O2 = jumlah jawaban yang salah
E1 = harapan jawaban benar
E2 = harapan jawaban salah
Uji pembedaan pasangan dan duo-trio :
E1 dan E2 = dari jumlah panelis
Uji triangle : E1 = 1/3, E2 = 2/3 dari
jumlah panelis
Lihat Tabel 12
- df 1 (karena hanya 2 sampel yg
dibandingkan)
df = degree of fredom/derajat bebas
(sampel-1)
- A = probabilitas, dianggap signifikan bila
p<0,05
Bila 2 > nilai tabel ~ berbeda nyata
UJI RANGKING
Untuk memperkirakan arah perbedaan
spesifik di antara sampel

~ Panelis mengurutkan sampel berdasar


intensitas yang dideteksi untuk
karakteristik sensoris tertentu

Jumlah sampel 3 5 (5 sampel merupakan


batas atas)
Penyajian sampel

(3-5 sampel) berkode disajikan dalam


wadah identik dengan urutan seimbang
atau acak

Panelis diminta merangking sampel untuk


intensitas karakteristik ttt
Analisa data
Uji Friedman
12
r2 = R2 3 n(p+1)
np(p+1)

r2 = chi square untuk rangking


n = jumlah panelis
p = jumlah perlakuan
R = jumlah ranking untuk perlakuan tertentu
Angka 12 dan 3 adalah konstanta
p-1 = derajat bebas/ degree of freedom
Sampel 4 df = (4-1) = 3.
Tabel 12, df 3 (0.05) = 7.81.
(0.01) = 11.34
Perhitungan= 17 > 7.81 signifikan (0.05)
> 11.34 signifikan (0.01)

Setelah diketahui perlakuan berbeda perlu


dicari perlakuan mana yang berbeda dengan
membandingkan masing-masing pasangan
sampel
Yang bernilai lebih kecil diberi angka 1
Yang bernilai lebih besar diberi angka 2
Dihitung chi squarenya , df = 1 (sampel 2-1)
Semua kemungkinan pasangan sampel
dihitung
Tampilan akhir uji rangking
Cara lain analisa data uji rangking adalah
langsung membandingkan dengan tabel
statistik (Tabel 7.3)
Contoh
Panelis A B C D
1 1 2 3 4
. . . . .
. . . . .
10 1 3 2 4
TOTAL 18 26 20 36
Perbedaan antara pasangan total rangking
D-A = 36 - 18 = 18
D-B = 36 - 26 = 10
D-C = 36 - 20 = 16
C-A = 20 18 = 2
B-C = 26 20 = 6
B-A = 26 18 = 8
Tabel 7.3, p < 0,05 untuk 10 panelis dan 4
sampel = 15
hanya sampel D-A dan D-C yang berbeda nyata
5. UJI SKORING (RATING)
Panelis memberi nilai terhadap sampel untuk
karakteristik sensoris yang dirasakan pada
skala garis atau skala kategori
Panyajian sampel
Sampel disajikan pada wadah sampel yang
sama, diberi kode 3 digit.
Semua sampel disajikan serentak dalam urutan
seimbang atau acak.
Panelis diminta untuk menguji berdasar
karakteristik yang diminta menggunakan skala
yang disediakan
Analisa data
Untuk data skala kategori dikonversi ke nilai
numerik dengan memberi angka berturut-
turut, biasanya 1 untuk kategori paling
rendah
Untuk data skala garis, tanda dari panelis
dikonversi ke nilai numerik dengan mengukur
jarak dalam cm dari kiri ke kanan, konversi
nilai 0,5 cm = 1 unit skor.
Nilai numerik ditabulasi dan dianalisa dengan
anova.
Uji skoring biasanya diulang beberapa kali
untuk memperoleh ulangan data, sehingga :
- Data lebih akurat
- Dapat digunakan untuk unjuk kerja panel

Contoh (di uji kesukaan)


TAMBAHAN (1)
Uji 1-3 (pembedaan pasangan, duo-trio
dan triangle) ada yang mengistilahkan
sebagai uji diskriminasi.
Uji tersebut paling banyak digunakan.
Jenis uji diskriminasi yang lain : uji
pembedaan dari kontrol, Two out of five
dan Magnitude estimation.
A. UJI PEMBEDAAN DARI KONTROL
Kepada panelis disajikan standard/kontrol
Sampel berikutnya dinilai dengan skala
yang menunjukkan tingkat perbedaan dari
kontrol
Penilaian : berkisar dari tidak berbeda
sampai sangat berbeda dari kontrol
Panelis bisa diminta menunjukkan dalam
hal apa berbeda dari kontrol
Hasil bisa dianalisa dengan anava
B. TWO OUT OF FIVE
Uji ini analog dengan uji triangle
Dalam uji ini produk yang diuji 2 macam,
sampel yang disajikan 5 (kombinasi dari 2+3)
Panelis menentukan mana 2 sampel yang
sama
Kemungkinan penyajian :
AABBB atau AAABB
Masing2 mempunyai 10 kemungkinan, total
20 kemungkinan urutan penyajian.
Uji ini sangat cocok bila atribut yang diuji
adalah warna atau ketampakan
Bila rasa/dengan indra pencecap, panelis
akan kesulitan
Data dianalisa dengan chi square maupun
dengan tabel binomial
C. MAGNITUDE ESTIMATION
Setiap panelis menerima 2 sampel atau lebih
Sampel pertama ditetapkan sebagai referensi
dengan nilai yang dapat diubah-ubah untuk
atribut yang diuji
Sampel berikutnya diuji dan diberi nilai lebih
tinggi atau lebih rendah dengan menentukan
jarak perbedaannya dengan kontrol.
Uji ini merupakan contoh pengujian yang
menggunakan skala rasio
TAMBAHAN (2)
Beberapa uji berikut juga sering digunakan
dalam uji pembedaan
UJI RANGSANGAN TUNGGAL
(SINGLE STIMULUS / UJI A BUKAN A)
Sampel disajikan bergantian / sendiri-sendiri
Salah satu dari 2 sampel dinyatakan sebagai baku
(pembanding)
Sampel baku disajikan / dicicip beberapa kali untuk
membiasakan
Sampel disajikan berulang , bandingkan dengan baku
ada efek memory
Peluang = (hanya 2 alternatif : sama atau tidak dgn
baku)
Biasa dinamakan uji A dan bukan A
Menggolongkan suatu sampel dengan sampel
lainnya
Kedua sampel tidak ada perbedaan nyata
kecuali untuk kriteria yang diuji
Cara penyajian

A 803 475
Kuesioner
Nama panelis : .
Tanggal pengujian :
Jenis sampel : Susu
Instruksi : setelah mengenali sampel baku A,
tentukan sampel mana yang termasuk golongan
A dan bukan golongan A. Beri tanda pada kolom
yang dipilih
Kode Penilaian
sampel
Golongan A bukan A
803
475
Data uji rangsangan tunggal
Panelis Golongan A Bukan A

P1 1 0
P2 1 0
P3 1 0
P4 1 0
P5 1 1
P6 1 0
P7 1 0
P8 0 1
P9 0 0
P10 1 0
Jumlah 8 2
Analisa data
Lihat tabel 4 atau 5a (minimum numbers one tailed,
p=1/2)
Panelis 10, probabilitas 0,05 = 9
0,01 = 10
Hasil pengamatan : 8
Kesimpulan : kedua sampel tidak berbeda nyata

CATATAN :
Kuliah terdahulu :
Lihat tabel 5 a / 4
Sebutkan kesimpulan susu tersebut apakah A atau
bukan A
UJI BAKU GANDA (DUAL STANDARD)
Menyerupai uji duo trio (baku : 2)
Kedua baku disajikan simultan

A B
Setelah panelis mengetahui perbedaan kriteria
diantara 2 contoh baku (A & B)
Disajikan pasangan kedua yang tidak diketahui,
panelis mencocokkan contoh-contoh yang tidak
diketahui dengan contoh baku
? ?
Mana contoh = A
Mana contoh = B
Peluang =
Uji ini cocok untuk membedakan bau / sifat
bau komoditi
UJI BAKU JAMAK (MULTIPLE STANDARD)
Contoh baku 3
Sifat-sifat contoh baku sama, hanya ada
perbedaan kecil tingkat intensitasnya
Misal : Tingkat Kemanisan
Tingkat Ketajaman Warna
Tingkat Kehalusan Tekstur
Contoh baku tidak perlu dikenal lebih dahulu,
tapi disajikan bersama secara acak dengan
contoh yang tidak diketahui
1
Peluang :
contoh
Contoh mana yang paling berbeda ?
Mana yang paling berbeda tingkat
kemanisannya
PASANGAN JAMAK (MULTIPLE PAIRS)
Disajikan sekelompok contoh a & b secara acak
Penyajian satu per satu / simultan
Panelis menentukan mana sampel A mana
sampel B
A B B A MANA A ?
MANA B ?

B A A B

Anda mungkin juga menyukai