Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN LANJUT

RESEPTOR RASA

Oleh

Azalea Nurul Junia

16320061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN


TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2019
1. Judul : Reseptor Rasa
2. Tanggal : Rabu , 24 Mei 2019

3. Tujuan : Mengetahui ada tidaknya prbedaan daerah pengecapan berbagai rasa


pada lidah setiap probandus

4. Rumusan Masalah : Apakah ada perbedaan daerah pengecapan berbagai rasa


pada lidah setiap probandus

5. Kajian Teori :
Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk
proses informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur
saraf, dan bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera. Umumnya, sistem
indera yang dikenal
adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.
Organ-organ indera merupakan satu-satunya saluran komunikasi antara
dunia luar dengan system sarat pusat. Proses penginderaan dimulai pada organ-
organ indera atau lebih tepatnya pada sel-sel reseptor didalam organ indera
tersebut. Suatu reseptor mungkin merupakan bagian dari sel saraf aferen,
misalnya ujung-ujung sel saraf dibawah kulit atau mungkin sel-sel khusus yang
berhubungan baik dengan ujung peripheral sel-sel saraf aferen, misalnya sel-sel
pengecap lidah.
Indera dibagi menjadi indera umum dan indera khusus. Termasuk
kedalam indera umum adalah rasa sakit, sentuhan ringan (rabaan), tekanan,
sensasi suhu, dan propriosepsi (sensasi posisi tubuh). Indera khusus didukung
oleh reseptor yang lebih maju, meliputi pengecap, pembau, pengelihatan,
pendengaran dan keseimbangan.

1. Indera Pengecap.
Pada mamalia dan vertebrata yang lain, pada lidahnya terdapat reseptor
untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga
disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap.
Kuncup tersebut berbentuk seperti bawang kecil atau piala dan terletak
dipermukaan epitelium pada permukaan atas lidah. Kadang juga dijumpai pada
langit-langit rongga mulut, faring dan laring, walaupun sedikit sekali.
Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang
berkeompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat
macam papila lidah:
1. Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral.
2. Papila fungiformis, pada bagian anterior.
3. Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.
4. Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak
terdapat kuncup-kuncup pengecap.
Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap
dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang
memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan,
mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).
Kuncup-kuncup pengecap pada semua vertebrata mendapat persarafan
dari cabang-cabang saraf kranial nomor VII, IX, dan X.
Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon empat rasa dasar, yaitu
manis, masam, asin dan pahit. Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif
terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam
terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit
dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.

6. Hipotesis :
Ho : Tidak ada perbedaan daerah pengecapan berbagai rasa pada lidah
setiap probandus
Hi : Ada perbedaan daerah pengecapan berbagai rasa pada lidah setiap
probandus

7. Alat bahan :
 Empat buah pinggan kecil.
 Larutan cuka 33%
 Larutan NaCl 10%.
 Larutan aspirin atau kina lemah.
 Larutan gula tebu.
 Cooton but
 Peta rasa
 Kertas hisap/saring

8. Cara kerja :
- Satu persatu probandus praktum diminta untuk berkumur kemudian lidah
dikeringkan dengan kertas hisap.
- Mencelupkan aplikator kedalam larutan yang telah disediakan, kemudian
dibuang dengan menekan pada pinggir pinggan bila kelebihan.
- Aplikator disentuhkan pada daerah ujung, sepanjang sisi, tengah, dan belakang
lidah.- Tuliskan tanda (+) bila daerah tersebut merespon rasa dari aplikator pada
peta pengecapan.
- Tuliskan tanda (-) bila daerah tersebut tidak merespon rasa dari aplikator pada
peta pengecapan.
- Ulangi sampai semua larutan seperti langkah kerja diatas.

9. Hasil Pengamatan :
No Nama Asam Asin Manis Pahit Keterangan
1 Resti Kanan kiri Semua Pangkal Pangkal Setengah
bagian bagiab dan depan normal
belakang kecuali
depan
2 Dyah Semua Kanan kiri Depan Pangkal Normal
bagian bagian
belakang
3 Giva Pangkal Semua Depan Kiri Setengah
bagian bagian normal
belakang
4 Dewi Kiri bagian Kiri bagian Depan Pangkal Normal
depan belakang
5 Azalea Depan Semuanya Depan Kanan Setengah
kiri normal
bagian
belakang
6 Hasna Kanan kiri Kanan kiri Depan Kanan Setengah
bagian bagian kiri normal
belakang belakang bagian
belakang

10. Pembahasan :
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan
kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi
dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel
sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran
yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada
paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur,
dan di permukaan papila berbentuk benang.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat
kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis.
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah
di tempat yang berbeda-beda. Letak masing-masing rasa berbeda-beda yaitu :
1. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan
2. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi
3. Rasa Asam / Asem = Lidah Bagian Samping
4. Rasa Pahit / Pait = Lidah Bagian Belakang

Dan pada mengenai indera pengecap, hampir semua praktikan dapat


merespon berbagai rasa yang di berikan kepada praktikan, baik itu manis, asem,
asin, dan pahit. Semua menunjukkan bahwa pada lidah depan merupakan
reseptor manis, bagian samping kiri kanan merupakan reseptor asem dan asin,
dan bagian pangkal lidah merupakan reseptor rasa pahit. Puting pengecap pada
lidah memiliki perbedaan fungsi, fungsi ini deitentukan oleh jumlah puting
pengecap yang dimiliki oleh papila-papila lidah. Jenis papila lidah secara umum
adalah papili sircum falata, papili fungi formes, papila filiformes, dan papila falata.
Pada papila filiformes tidak memiliki puting pengecap.

Rasa manis dirasakan oleh papila fungiformes, rasa pahit dirasakan oleh
papila sirkum falata, dan rasa manis dan sem dirasakan oleh papila falata. Pada
saat peraktikum setiap perlakukan harus dibersihkan oleh kertas saring,
tujuannya adalah agar larutan yang diuji tidak menyebar kebagian lidah yang lain
sehingga rasa yang di cap oleh masing-masing bagian lidah dapat dibedakan.
Larutan yang akan diuji harus ditempelkan tepat pada bagian-bagian lidah yang
diuji, kemudian masing-masing peraktikan disuruh untuk mengatakan apakah
terdapat rasa atau tidak pada bagian yang diteskan larutan, kemudian dibuat
peta pengecap untuk masing-masing orang. Dari sini kita dapat menemukan
kesimpulan bahwa pada setiap prkatikan yang melakukan pengujina, hampir
semuanya memilki bentuk peta pengecap yang sama. Ini berarti bahwa lidah dari
tiap peraktikan masih normal dan masih baik sehingga dapat merespon
perbedaan rasa yang diujikan pada lidah mereka.
Waktu sensasi pengecap antara wanita dan pria memiliki perbedaan,
namun perbedaan tersebut terlalu kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa
perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap sensitifitas reseptor perasa.
Hal ini juga dikarenakan secara anatomi lidah pria dan wanita tidak jauh
berbeda, sehingga sensitifitas juga tidak berbeda.[3] Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi reseptor perasa yaitu suhu dan usia. Suhu kurang dari 20° atau
lebih dari 30° akan mempengaruhi sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu
yang terlalu panas akan merusak sel-sel pada kuncup rasa sehingga sensitifitas
berkurang, namun keadaan ini cenderung berlangsung cepat karena sel yang
rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari. Suhu yang terlalu dingin akan
membius kuncup lidah sehingga sensifitas berkurang.[8] Usia mempengaruhi
sensitifitas reseptor perasa. Menurut Sunariani (2007), pada orang yang berusia
lanjut terdapat penurunan sensitifitas dalam menraskan rasa asin. Hal ini
disebabkan pada orang berusia lanjut karena berkurangnya jumlah papilla
sirkumvalata seiring dengan bertambahnya usia dan penurunan fungsi transmisi
kuncup rasa pada lidah sehingga mengurangi sensasi rasa.
Adapun prosese pengecapan seperti berikut Proses mengecap yang
terjadi pada lidah terjadi dengan urutan sebagai berikut :Zat yang terkandung
pada makanan dicerna secara mekanis oleh gigi dan ludah. Zat tersebut lalu
menyentuh papila lidah yang kemudian diteruskan ke kuncup pengecap. Dari
kuncup pengecap akan diteruskan menuju serabut saraf sensoris untuk
diteruskan ke otak. Impuls saraf akan diolah di otak, kemudian kita dapan
merasakan rasa dari zat tersebut. untuk jalannya rangsang sendiri : reseptor
(lidah) ⇒ saraf sensorik ⇒ otak ⇒ saraf motorik ⇒ efektor.

11. Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa pada bagian lidah tertentu terdapat
daerah-daerah yang sangat sensitif terhadap berbagai rasa.rasa manis terletak
di ujung lidah, rasa asam terletak di antara ujung dan pangkal lidah, rasa asin
terletak di antara ujung dan pangkal lidah, dan rasa pahit terletak di pangkal
lidah. Dan setiap probandus memiliki kepekaan rasa berbeda beda.

12. Jawaban Pertanyaan :


1. Jelaskan bagaimana jalannya impuls pada percobaan diatas sehingga anda
dapat merasakan rasa manis, pahit, asam dan lain sebagainya!
Jawaban : Di dalam satu papila (pada permukaan lidah) terdapat banyak puting-
puting pengecap (sel penyokong dan sel pengecap sebagai reseptor). Zat-zat
kimia terlarut dalam cairan ludah akan mengadakan kontak dan merangsang sel-
sel pengecap timbul impuls yang akan dijalarkan ke syaraf VII dan syaraf IX otak
terus ke thalamus dan berakhir di daerah pengecap primer lobus parietalis untuk
diinterpretasikan.

13. Daftar Pustaka :


Iqbal, 2009. Alat Indera. Dikutip dari http://iqbalali.com/2008/11/12/indera-
pendengaran-dan-keseimbangan/. Tanggal 11 mei 2010.
Anonim, 2010. Dikutip
dari http://www.google.co.id/search? um=1&hl=id&q =histologi%20indera%20pen
gecap&ie= UTF-8&sa= N&tab=iw
http://www.crayonpedia.org/mw/Alat_Indra_Pada_Manusia_9.1
http://organisasi.org/5-lima-alat-indera-manusia-mata-hidung-telinga-lidah-kulit-
panca-indera
http://articles.myhardisk.com/2009/09/lidah-sebagai-indra-pengecap.http

Anda mungkin juga menyukai