Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Biologi

INDRA PENGECAP

(Laporan Praktikum ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Biologi)

DISUSUN OLEH :

FITRIA NUR LAYLA

XI MIPA 2

16

SMA NEGERI 3 JEMBER

TAHUN AJARAN 2020 - 2021


A. Latar Belakang
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar di sekitar
untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh
dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Manusia memiliki 5
indra, sehingga sering disebut panca indera. Salah satu dari panca indera tersebut adalah
indera pengecap. Indera ini terdapat pada lidah manusia. Lidah adalah alat indera yang
berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut
kita. Lidah dapat merespon berbagai macam rasa seperti rasa manis, pahit, asam dan asin.
Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Pada lidah
juga terdapat beberapa bagian yang lebih peka terhadap rasa tertentu, yaitu ujung lidah yang
lebih peka terhadap rasa manis, bagian samping kanan dan kiri setelah ujung lidah yang lebih
peka terhadap rasa asin, bagian samping kanan dan kiri sebelum pangkal lidah yang lebih
peka terhadap rasa asam, dan bagian pangkal lidah yang lebih peka terhadap rasa pahit.

B. Tujuan
1. Menentukan area kepekaan rasa pada lidah
2. Mengetahui pengaruh indra pembau terhadap kepekaan indra pengecap

C. Alat dan Bahan


 Cotton bud
 Kertas tisu
 Sendok kecil
 Air tawar untuk berkumur
 Larutan gula, garam, air jeruk nipis, ekstrak daun pepaya. cabe, dan minuman sirup
beraroma pandan/vanili.

D. Prosedur Kerja
1. Menentukan Area Kepekaan Rasa Pada Lidah
2. Salah satu siswa berkumur dengan air tawar, kemudian menjulurkan lidahnya untuk
dikeringkan dengan menggunakan tisu.
3. Celupkan cotton bud ke dalam larutan gula, sentuhkan pada area ujung lidahnya
dengan cepat (jangan sampai larutan menyebar ke bagian lidah lainnya). Tanyakan
kepada siswa tersebut apakah dapat mengecap rasa manis atau tidak.
4. Dengan cara yang sama, lakukan untuk area lidah yang lainnya, yaitu bagian samping
depan, samping belakang, tengah, dan pangkal lidah.
5. Gunakan cotton bud yang baru untuk pengujian dengan menggunakan larutan garam,
air jeruk nipis, ekstrak daun pepaya, dan cabe. Catatlah datanya ke dalam tabel.
6. Mengetahui Pengaruh Indra Pembau Terhadap Kepekaan Indra Pengecap
7. Teteskan sedikit minuman sirup pada lidah, catatlah rasanya.
E. Hasil Pengamatan
1. Menentuka Area Kepekaan Rasa Pada Lidah

Kemampuan Mengecap Rasa Pada Lidah


Nama
1 2 3 4 5
Rasa
Samping Samping Pangkal
Ujung Depan Belakang Tengah Lidah

Manis ++ ++ + + –
FITRIA NUR
Asin ++ ++ + + ++
LAYLA
Asam ++ + + + +

Pahit – + + + ++

Pedas + ++ + ++ –
Ket :

(+)   = dapat merasakan

(++) = sangat merasakan

(-)    = tidak dapat merasakan

       2. Megetahui Pengaruh Indra Pembau Terhadap Kepekaan Indra Pengecap

Kemampuan Mengecap Rasa


Nama Siswa Kondisi Manis Sirup

FITRIA NUR Hidung Terbuka +

LAYLA Hidung
Tertutup ++
 Ket :

(+)   = dapat merasakan

(++) = sangat merasakan

(-)    = tidak dapat merasakan

F. Pembahasan
1. Kemampuan Mengecap pada Lidah
Saya telah melakukan praktikum tentang lokasi dan sensasi reseptor pengecap pada
manusia yang bertujuan untuk mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia serta
mengetahui variasi waktu sensasi. Menurut teori ada 4 pengecap dasar yang digunakan untuk
mengetahui lokasi reseptor dan kepekaan sensasinya, Dimana pada bagian ujung lidah lebih
sensitif terhadap rasa manis, pada bagian tepi depan lidah lebih sensitif terhadap rasa asin,
bagian tepi belakang lidah lebih sensitif terhadap rasa asam dan pada bagian pangkal lidah
lebih sensitif terhadap rasa pahit.

Berdasarkan data tersebut setiap praktikan memiliki sensari reseptor yang berbeda-
beda hal tersebut terjadi adanya perbedaan genetik setiap orang yang menyebabkan
berbedanya jumlah kuncup kecap di permukaan lidah. Kuncup kecap adalah salah satu sel
reseptor yang menerima impuls berupa senyawa kimia rasa yang akan diteruskan ke sistem
saraf pusat.

Pengecapan adalah sensasi yang dirasakan oleh kuncup kecap, yaitu reseptor yang
terutama terletak pada lidah (terdapat kurang lebih 10.000 kuncup kecapa pada lidah
manusia) dan dalam jumlah yang lebih kecil pada polatum mole dan permukaan laringeal dari
epiglottis. Kuncup kecap terbenam dari epitel berlapis dari papilla sirkumvalata, papilla
foliota, papilla fungiformis. Bahan kimia masuk melalui pori pengecap, yaitu lubang kecil
menuju ke sel-sel reseptor. Penyebaran kuncup kecap berada pada seluruh permukaan lidah
sehingga setiap lidah dapat merasakan rasa pada penjuru lidahnya. Tetapi kuncup kecap
menunjukkan adanya penyebaran berkelompok yaitu untuk reseptor rasa manis berada di
ujung lidah, reseptor rasa pahit di pangkal lidah reseptor reasa asin di tepi lidah depan
sedangkan reseptor rasa asam di tepi lidah belakang.

Tingkat sensitivitas lidah seseorang juga mempengaruhi kemampuannya mengecap


suatu rasa. Ada beberapa hal yang mempengaruhi sensitivitas ini. Sensitivitas mungkin
disebabkan struktur dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak bagus akibat dari pola makan
seseorang. Hal lain yang mempengaruhi sensitivitas adalah proses pengantaran rangsang dari
organ menuju otak, hal tersebut biasanya terjadi pada orang uang kondisi tubuhnya lemah
(sakit) sehingga daya tanggap terhadap rangsang sedikit terganggu. Cepat lambatnya
seseorang dalam mengecap rasa dapat dipengaruhi oleh kecepatan penghantaran rangsang
yang diberikan jika dalam penyampaian rangsang tersebut terjadi gangguan maka dapat
mempengaruhi waktu sensasi yang dihasilkan. Selain itu jenis kelamin juga kemungkinan
mempengaruhi sensasi reseptor pengecap. (Jalmo, 2007).  Waktu sensasi pengecap antara
wanita dan pria memiliki perbedaan, namun perbedaan tersebut terlalu kecil, sehingga dapat
disimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap sensitifitas reseptor
perasa. Hal ini juga dikarenakan secara anatomi lidah pria dan wanita tidak jauh berbeda,
sehingga sensitifitas juga tidak berbeda (Jalmo, 2007).Sensasi rasa dipengaruhi oleh saliva
(air liur). Hal ini disebabkan karena saliva akan melarutkan dan mengkatalis zat yang masuk
ke dalam mulut. Kuncup kecap hanya akan dapat terstimulasi bila zat tersebut telah dikatalis
oleh saliva (chemoreseptor), sehingga apabila konsentrasi saliva terlalu rendah maka
dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengkatalis zat-zat tersebut, dan semakin lambat
pula respon rasa tersebut (Jalmo, 2007) Faktor lain yang mempengaruhi reseptor perasa
adalah suhu dan usia. Suhu kurang dari 20° atau lebih dari 30° akan mempengaruhi
sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu yang terlalu panas akan merusak sel-sel pada
kuncup rasa sehingga sensitifitas berkurang, namun keadaan ini cenderung berlangsung cepat
karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari. Suhu yang terlalu dingin
akan membius kuncup lidah sehingga sensifitas berkurang (Jalmo, 2007).Usia mempengaruhi
sensitifitas reseptor perasa. Menurut Sunariani (2007), pada orang yang berusia lanjut
terdapat penurunan sensitifitas dalam menraskan rasa asin. Hal ini disebabkan pada orang
berusia lanjut karena berkurangnya jumlah papilla sirkumvalata seiring dengan bertambahnya
usia dan penurunan fungsi transmisi kuncup rasa pada lidah sehingga mengurangi sensasi
rasa (Jalmo,2007).

2. Membuktikan Hubungan Indra Pembau dan Perasa


Berdasarkan hasil percobaan, hidung yang ditutup tidak dapat mencermatik bau
dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan
baik. Aroma yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena bau tidak dapat
masuk dan terdeteksi oleh serabut saraf. Kita mersakan bau buah apel berbeda dengan jeruk
dan pepaya karena adanya organ pembau. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir
yang mengandung sel – sel pembau. Pada sel – sel pembau terdapat ujung –ujung saraf
pembau atau saraf kranial, yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut – serabut
saraf pembau untuk menjalin dengan serabut – serabut otak. Dengan adanya indra pembau,
otak lebih peka dalam menerima rangsangan minuman beraroma. Untuk hidung yang tertutup
akan menurunkan jumlah rangsangan sehinga otak menjadi kurang merasakan minuman
beraroma tersebut. Dalam percobaan yang kami lakukan, terdapat beberapa siswa yang dapat
lebih merasakan aroma saat hidung tertutup atau merasakan aroma yang sama saat hidung
dalam keadaan terbuka taupun tertutup. Hal ini terjadi karena hidung tidak tertutup dengan
baik ataupun menurunnya fungsi sel – sel saraf pembau pada hidung.

G. Kesimpulan
Berdasarkan teori yang telah dipelajari bahwa lidah manusia memiliki 4 bagian untuk
merasakan setiap rasa yaitu ujung lidah merasakan rasa manis, lidah bagian samping depan
merasakan rasa asin, lidah bagian samping belakang merasakan rasa asam, dan pangkal lidah
merasakan rasa pahit. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan setiap bagian lidah dapat
merasakan semua rasa, tidak hanya pada bagian-bagian yang telah disebutkan. Hal tersebut
dikarenakan setiap bagian lidah terdapat kuncup lidah atau yang biasa disebut papila. Setiap
orang mempunyai jumlah papila yang berbeda-beda.

Hal tersebut menyebabkan sensitivitas pada setiap orang pun berbeda-beda sehingga
setiap rasa yang dirasakan pada setiap anggota kelompok pun berbeda-beda. Tidak hanya itu,
sensitivitas lidah untuk mengecap dengan keadaan hidung tertutup dan hidup terbuka
berbeda. Dengan adanya indra pembau, otak lebih peka dalam menerima rangsangan
minuman beraroma. Untuk hidung yang dijepit akan menurunkan jumlah rangsangan
sehingga otak menjadi kurang merasakan minuman beraroma tersebut.

Anda mungkin juga menyukai