Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI : INDRA

PENGECAP
10 June 2019

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


INDRA PENGECAP

 
 
OLEH :
KELOMPOK 2
ASRAF BAYU PRABOWO
EUNIKE ANITA PABIRI
M. ABU SHAKER HUNAIF
M. DHIKI AULIA RAHMAN
PUTRI EKA ANDINI
SANTIKA RIZKY ALFINTIA
 
SMA AVEROS KOTA SORONG
TAHUN AJARAN 2018/2019
 
 
A. Latar Belakang
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar di sekitar untuk
dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat
ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera.

Manusia memiliki 5 indra, sehingga sering disebut panca indera. Salah satu dari panca indera
tersebut adalah indera pengecap. Indera ini terdapat pada lidah manusia.

Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda
yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai macam rasa seperti rasa
manis, pahit, asam dan asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya
indra pengecap ini. Pada lidah juga terdapat beberapa bagian yang lebih peka terhadap rasa
tertentu, yaitu ujung lidah yang lebih peka terhadap rasa manis, bagian samping kanan dan
kiri setelah ujung lidah yang lebih peka terhadap rasa asin, bagian samping kanan dan kiri
sebelum pangkal lidah yang lebih peka terhadap rasa asam, dan bagian pangkal lidah yang
lebih peka terhadap rasa pahit.
B. Tujuan
1. Menentukan area kepekaan rasa pada lidah
2. Mengetahui pengaruh indra pembau terhadap kepekaan indra pengecap
C. Alat dan Bahan
 Cotton bud
 Kertas tisu
 Sendok kecil
 Air tawar untuk berkumur
 Larutan gula, garam, air jeruk nipis, ekstrak daun pepaya. cabe, dan minuman sirup beraroma
pandan/vanili.
D. Prosedur Kerja
1. Menentukan Area Kepekaan Rasa Pada Lidah
2. Salah satu siswa berkumur dengan air tawar, kemudian menjulurkan lidahnya untuk
dikeringkan dengan menggunakan tisu.
3. Celupkan cotton bud ke dalam larutan gula, sentuhkan pada area ujung lidahnya  dengan
cepat (jangan sampai larutan menyebar ke bagian lidah lainnya). Tanyakan  kepada siswa tersebut
apakah dapat mengecap rasa manis atau tidak.
4. Dengan cara yang sama, lakukan untuk area lidah yang lainnya, yaitu bagian samping depan,
samping belakang, tengah, dan pangkal lidah.
5. Gunakan cotton bud yang baru untuk pengujian dengan menggunakan larutan garam, air
jeruk nipis, ekstrak daun pepaya, dan cabe. Catatlah datanya ke dalam tabel.
6. Mengetahui Pengaruh Indra Pembau Terhadap Kepekaan Indra Pengecap
7. Teteskan sedikit minuman sirup pada lidah, catatlah rasanya.
8. Ulangi kegiatan tersebut dengan hidup tertutup. Catat hasilnya, apakah dapat mengecap rasa
yang sama.
E. Hasil Pengamatan
1. Menentuka Area Kepekaan Rasa Pada Lidah

Kemampuan Mengecap Rasa Pada Lidah

1 2 3 4 5

Samping Samping Pangkal


Nama Rasa Ujung Depan Belakang Tengah Lidah

Manis ++ ++ + + –

Asin ++ ++ + + ++

Asam ++ + + + +

Pahit – + + + ++
Asraf
Bayu
Prabowo Pedas + ++ + ++ –
Manis + ++ + – +

Asin + + + – +

Asam + ++ + + ++

Pahit + + + + ++
Eunike
Anita
Pabiri Pedas ++ + + ++ –

Manis + + ++ + –

Asin ++ ++ ++ + –

Asam ++ + + ++ +

Pahit ++ + + – +
M. Abu
Shaker
Hunaif Pedas ++ – – + –

Manis + + + + ++

Asin ++ ++ + + +

Asam ++ ++ + + ++

Pahit ++ + + ++ ++
M. Dhiki
Aulia
Rahman Pedas ++ + ++ + ++

Putri Eka Manis ++ + + + +


Andini

Asin + ++ + + +
Asam ++ ++ + + +

Pahit + + ++ – ++

Pedas ++ + + + –

Manis ++ ++ + + +

Asin ++ ++ ++ + +

Asam + ++ + + ++

Pahit + + + + ++
Santika
Rizky
Alfintia Pedas ++ + + ++ +

Ket :

(+)   = dapat merasakan

(++) = sangat merasakan

(-)    = tidak dapat merasakan

       2. Megetahui Pengaruh Indra Pembau Terhadap Kepekaan Indra Pengecap

Kemampuan
Mengecap
Rasa Manis
Nama Kondisi Sirup Keterangan

Hidung
Terbuka +

Asraf
Bayu Hidung
Prabowo Tertutup ++
Hidung
Terbuka +

Eunike
Anita Hidung
Pabiri Tertutup ++

Hidung
Terbuka +

M. Abu
Shaker Hidung
Hunaif Tertutup +

Hidung
Terbuka +

M. Dhiki
Aulia Hidung
Rahman Tertutup +

Hidung
Terbuka +

Putri Eka Hidung


Andini Tertutup ++

Hidung
Terbuka ++

Santika
Rizky Hidung
Alfintia Tertutup ++

 Ket :

(+)   = dapat merasakan

(++) = sangat merasakan

(-)    = tidak dapat merasakan

F. Pembahasan
1. Kemampuan Mengecap pada Lidah
Kami telah melakukan praktikum tentang lokasi dan sensasi reseptor pengecap pada manusia
yang bertujuan untuk mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia serta mengetahui
variasi waktu sensasi.Menurut teori ada 4 pengecap dasar yang digunakan untuk mengetahui
lokasi reseptor dan kepekaan sensasinya, Dimana pada bagian ujung lidah lebih sensitif
terhadap rasa manis, pada bagian tepi depan lidah lebih sensitif terhadap rasa asin, bagian tepi
belakang lidah lebih sensitif terhadap rasa asam dan pada bagian pangkal lidah lebih sensitif
terhadap rasa pahit.

Berdasarkan data tersebut setiap praktikan memiliki sensari reseptor yang berbeda-beda hal
tersebut terjadi adanya perbedaan genetik setiap orang yang menyebabkan berbedanya jumlah
kuncup kecap di permukaan lidah. Kuncup kecap adalah salah satu sel reseptor yang
menerima impuls berupa senyawa kimia rasa yang akan diteruskan ke sistem saraf pusat
untuk diterjemahkan (Jalmo, 2007).

Setelah melakukan pengamatan didapat bahwa pada percobaan rasa asin anggota yang sangat
merasakan (++) rasa manis adalah Asraf, Putri, dan Santika pada ujung lidah. Pada percobaan
rasa asin yang sangat merasakan (++) ialah Asraf, Abu, Dhiki, Putri, dan Santikayang
merasakan pada bagian samping depan lidah. Pada percobaan rasa asam semua anggota
hanya dapat merasakan (+) pada bagian samping belakang lidah. Pada percobaan rasa pahit
yang sangat merasakan (++) adalah Anita, Asraf, Dhiki, Putri, dan Santika di bagian pangkal
lidah. Pada percobaan terakhir, utuk rasa pedas yang sangat merasakan (++) ialah Anita,
Asraf dan Santika.

Pengecapan adalah sensasi yang dirasakan oleh kuncup kecap, yaitu reseptor yang terutama
terletak pada lidah (terdapat kurang lebih 10.000 kuncup kecapa pada lidah manusia) dan
dalam jumlah yang lebih kecil pada polatum mole dan permukaan laringeal dari epiglottis.
Kuncup kecap terbenam dari epitel berlapis dari papilla sirkumvalata, papilla foliota, papilla
fungiformis. Bahan kimia masuk melalui pori pengecap, yaitu lubang kecil menuju ke sel-sel
reseptor. Penyebaran kuncup kecap berada pada seluruh permukaan lidah sehingga setiap
lidah dapat merasakan rasa pada penjuru lidahnya. Tetapi kuncup kecap menunjukkan adanya
penyebaran berkelompok yaitu untuk reseptor rasa manis berada di ujung lidah, reseptor rasa
pahit di pangkal lidah reseptor reasa asin di tepi lidah depan sedangkan reseptor rasa asam di
tepi lidah belakang (Junqueira, 1995).

Tingkat sensitivitas lidah seseorang juga mempengaruhi kemampuannya mengecap suatu


rasa. Ada beberapa hal yang mempengaruhi sensitivitas ini. Sensitivitas mungkin disebabkan
struktur dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak bagus akibat dari pola makan seseorang.
Hal lain yang mempengaruhi sensitivitas adalah proses pengantaran rangsang dari organ
menuju otak, hal tersebut biasanya terjadi pada orang uang kondisi tubuhnya lemah (sakit)
sehingga daya tanggap terhadap rangsang sedikit terganggu. Cepat lambatnya seseorang
dalam mengecap rasa dapat dipengaruhi oleh kecepatan penghantaran rangsang yang
diberikan jika dalam penyampaian rangsang tersebut terjadi gangguan maka dapat
mempengaruhi waktu sensasi yang dihasilkan. Selain itu jenis kelamin juga kemungkinan
mempengaruhi sensasi reseptor pengecap. (Jalmo, 2007).  Waktu sensasi pengecap antara
wanita dan pria memiliki perbedaan, namun perbedaan tersebut terlalu kecil, sehingga dapat
disimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap sensitifitas reseptor
perasa. Hal ini juga dikarenakan secara anatomi lidah pria dan wanita tidak jauh berbeda,
sehingga sensitifitas juga tidak berbeda (Jalmo, 2007).Sensasi rasa dipengaruhi oleh saliva
(air liur). Hal ini disebabkan karena saliva akan melarutkan dan mengkatalis zat yang masuk
ke dalam mulut. Kuncup kecap hanya akan dapat terstimulasi bila zat tersebut telah dikatalis
oleh saliva (chemoreseptor), sehingga apabila konsentrasi saliva terlalu rendah maka
dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengkatalis zat-zat tersebut, dan semakin lambat
pula respon rasa tersebut (Jalmo, 2007) Faktor lain yang mempengaruhi reseptor perasa
adalah suhu dan usia. Suhu kurang dari 20° atau lebih dari 30° akan mempengaruhi
sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu yang terlalu panas akan merusak sel-sel pada
kuncup rasa sehingga sensitifitas berkurang, namun keadaan ini cenderung berlangsung cepat
karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari. Suhu yang terlalu dingin
akan membius kuncup lidah sehingga sensifitas berkurang (Jalmo, 2007).Usia mempengaruhi
sensitifitas reseptor perasa. Menurut Sunariani (2007), pada orang yang berusia lanjut
terdapat penurunan sensitifitas dalam menraskan rasa asin. Hal ini disebabkan pada orang
berusia lanjut karena berkurangnya jumlah papilla sirkumvalata seiring dengan bertambahnya
usia dan penurunan fungsi transmisi kuncup rasa pada lidah sehingga mengurangi sensasi
rasa (Jalmo,2007).

2. Membuktikan Hubungan Indra Pembau dan Perasa


Berdasarkan hasil percobaan, hidung yang ditutup tidak dapat mencermatik bau dengan baik.
Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma
yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena bau tidak dapat masuk dan
terdeteksi oleh serabut saraf. Kita mersakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan pepaya
karena adanya organ pembau. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang
mengandung sel – sel pembau. Pada sel – sel pembau terdapat ujung –ujung saraf pembau
atau saraf kranial, yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut – serabut saraf
pembau untuk menjalin dengan serabut – serabut otak. Dengan adanya indra pembau, otak
lebih peka dalam menerima rangsangan minuman beraroma. Untuk hidung yang tertutup
akan menurunkan jumlah rangsangan sehinga otak menjadi kurang merasakan minuman
beraroma tersebut. Dalam percobaan yang kami lakukan, terdapat beberapa siswa yang dapat
lebih merasakan aroma saat hidung tertutup atau merasakan aroma yang sama saat hidung
dalam keadaan terbuka taupun tertutup. Hal ini terjadi karena hidung tidak tertutup dengan
baik ataupun menurunnya fungsi sel – sel saraf pembau pada hidung.

G. Kesimpulan
Berdasarkan teori yang telah dipelajari bahwa lidah manusia memiliki 4 bagian untuk
merasakan setiap rasa yaitu ujung lidah merasakan rasa manis, lidah bagian samping depan
merasakan rasa asin, lidah bagian samping belakang merasakan rasa asam, dan pangkal lidah
merasakan rasa pahit.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan setiap bagian lidah dapat merasakan semua rasa,
tidak hanya pada bagian-bagian yang telah disebutkan. Hal tersebut dikarenakan setiap
bagian lidah terdapat kuncup lidah atau yang biasa disebut papila.

Setiap orang mempunyai jumlah papila yang berbeda-beda. Hal tersebut menyebabkan
sensitivitas pada setiap orang pun berbeda-beda sehingga setiap rasa yang dirasakan pada
setiap anggota kelompok pun berbeda-beda.

Tidak hanya itu, sensitivitas lidah untuk mengecap dengan keadaan hidung tertutup dan hidup
terbuka berbeda. Dengan adanya indra pembau, otak lebih peka dalam menerima rangsangan
minuman beraroma. Untuk hidung yang dijepit akan menurunkan jumlah rangsangan
sehingga otak menjadi kurang merasakan minuman beraroma tersebut.
 
H. Daftar Pustaka
https://docplayer.info/64558994-Lokasi-dan-sensasi-reseptor-pengecap-laporan-praktikum-
fisiologi-hewan.html
http://mizanpublishing.com/bagaimana-lidah-merasakan-rasa-pedas/
http://asfarinda.blogspot.com/2013/05/uji-panca-indera-hunbungan-indera.html
Advertisements

A.            Latar Belakang 


  

Panca indera adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu.
Serabut saraf yang melanyaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ
indera menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti
sentuhan, pengecapan, penglihatan dan penciuman juga pendengaran.

Sensitivitas lidah terhadap rasa disebabkan adanya papilla, karena pada papilla didapatkan taste
buds yang berfungsi untuk menerima rangsangan bahan kimia dari luar. Pada sisi atas dan sisi
samping lidah banyak dijumpai papilla pengecap, yang jumlahnya ditaksir 2000 buah dan terletak
tersebar di atas lidah (Anonym, 2012).

Oleh karena itu pada kesempatan kali ini mahasiswa melakukan praktikum ini untuk menguji
sensitivitas resetor pengecap pada manusia. Selain itu nantinya mahasiswa dapat mengetahui
bagaimana mekanisme syaraf yang hubungnnya dengan rasa.

B.              Tujuan

Tujuan dari percobaan ini  adalah :

1.        Mahasiswa dapat mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia

2.            Mahasiswa dapat memahami variasi waktu sensasi.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Indera adalah suatu reseptor atau alat tubuh yang mampu menerima rangsangan.

Manusia mempunyai lima macam indera,yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran
(telinga), indera peraba (kulit), indera pengecap (lidah), dan indera pembau (hidung). Fungsi alat
indera adalah menerima rangsangan. Indera merupakan organ yang mempunyai reseptor khusus
untuk menerima rangsangan. Alat Indera bertugas mengenal lingkungan dan memberi respons
terhadap segala rangsangan yang terjadi terhadap tubuh. Dengan adanya Indra, tubuh mampu
merespon lingkungan dan memproteksi diri dari berbagai gangguan. Rangsangan adalah semua
penyebab perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh. Berdasarkan asal sumbernya, rangsangan
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

A. Rangsangan dari luar

Rangsangan ini dapat berupa bau, rasa asin, manis, pahit, sentuhan cahaya, kelembapan, suhu,
tekanan dan sebagainya.

B. Rangsangan dari dalam

Rangsangan ini dapat beruparasa nyeri, lapar, haus, kelelahan,kenyang, dan


sebagainya.  (Brotowidjoyo, 1989).

Pada manusia, indera rasa pengecap merupakan hal yang sangat berarti, karena dengan indera rasa
pengecap tersebut dapat merasakan nikmat dan enaknya makanan serta minuman. Sensasi rasa
pengecap timbul akibat adanya zat kimia yang berikatan pada reseptor indera rasa pengecap (taste
buds) yang kebanyakan terdapat di permukaan lidah dan palatum molle. Hanya zat kimia dalam
larutan atau zat padat yang telah larut dalam saliva yang dapat berikatan dengan sel reseptor (Budi
Riyanto, 2004; Sherwood, 2001).

Rangsangan sekresi saliva dapat secara mekanis misalnya dengan memakan makanan yang keras
atau mengunyah permen karet, dan secara kimiawi misalnya oleh rangsangan rasa seperti asam,
manis, asin, pahit (Amerongen, 1991). Hubungan yang terpenting dengan pengecap adalah
kecenderungan indera rasa pengecap untuk melayani sensasi utama tertentu yang terletak di
daerah khusus. Rasa manis dan asin terutama terletak pada ujung lidah, rasa asam pada dua
pertiga bagian samping lidah, dan rasa pahit pada bagian posterior lidah dan palatum molle
(Guyton, 1997). Rasa asin dibentuk oleh garam terionisasi yang kualitas rasanya berbeda-beda
antara garam yang satu dengan yang lain karena garam juga membentuk sensasi rasa lain selain
rasa asin. Garam akan menimbulkan rasa ketika ion natrium (Na+) masuk melalui kanal ion pada
mikrovili bagian apikal (atas), selain masuk lewat kanal pada lateral (sisi) sel rasa (Diah Savitri, 1997;
Kus Irianto. 2004).

Sel pengecap mengalami perubahan pada pertumbuhan, mati dan regenerasi. Proses ini bergantung
dari pengaruh saraf sensoris karena jika saraf tersebut dipotong maka akan terjadi degenerasi pada
pengecap. Taste buds yang dilayani oleh serat saraf sensoris adalah taste buds pada 2/3 lidah
bagian anterior (papilla filiformis dan sebagian papilla fungiformis) dilayani oleh chorda tympani
cabang dari N. Facialis (N.VII) (Ganong, 1998; Boron, 2005). Masing-masing papilla pengecap
dipersarafi 50 serat saraf dan setiap serat saraf menerima masukan dari rata-rata 5 papilla
pengecap. Papilla circumvalata yang lebih besar masing-masing mengandung sampai 100 papilla
pengecap, biasanya terletak di sisi papilla, tetapi karena terbatasnya data maka disebutkan ada
sekitar 200-250 taste buds per papilla circumvalata pada setiap individu dibawah usia 20 tahun, dan
menurun hingga 200 taste buds atau kurang menjelang maturitas, dan kurang lebih 100 taste buds
menjelang usia 75 tahun. Penelitian dengan mikroelektroda pada satu taste buds memperlihatkan
bahwa setiap taste buds biasanya hanya merespon terhadap satu dari empat rangsang kecap
primer, bila substansi pengecap berada dalam konsentrasi rendah. Pada konsentrasi tinggi, sebagian
besar taste buds dapat dirangsang oleh dua, tiga atau bahkan empat rangsang pengecap primer
dan juga oleh beberapa rangsang pengecap yang lain yang tidak termasuk dalam kategori primer
(Diah Savitri,1997; Ganong, 1998).

Pada orang usia lanjut, permukaan dorsal lidah cenderung menjadi lebih licin karena atrofi papilla
lidah. Perubahan histopatologi pada lidah menunjukkan adanya atrofi papilla yang sering dimulai
dari ujung lidah dan sisi lateral. Beberapa peneliti melaporkan jumlah taste buds yang terdapat pada
papilla circumvalata berkurang yang menyebabkan menurunnya sensitivitas rasa (Anonim,2012). 

  

III. PROSEDUR PERCOBAAN

A.            Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :


1.            Kristal / bubuk gula

2.            Kristal / asam jawa

3.            Garam dapur

4.            Puyer

5.            Stopwatch

6.            Air tawar untuk berkumur

B.              Cara Kerja

Adapun cara kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah :

a.                  Bersihkan dahulu rongga mulut dengan berkumur air tawar

b.                  Perlakuan no. 1 samapai dengan no. 4 denhgan cara sebagai berikut :

1.            ujung lidah

2.            tepi lidah depan

3.            tepi lidah belakang

4.            pangkal idah tengah

c.                  Menentukan waktu sensasi dengan bantuan stopwatch dengan cara sbb:

1.            Menjulurkan lidah, usahakan agar lidah tetap diluar mulut

2.            Letakkan sedikit puyer pada lokasi yang sudah diketahui, sambil menghidupkan stopwatch segara
matikan bila sudah terasa sensasinya.

3.            Mencatat waktunya.

4.            Berkumur dengan air tawar lagi, tetapi lidah tidak dikeringkan

d.                Kerjakan prosedur 1-4 diatas tetapi bahannya diganti-ganti berturut-turut

1.            Puyer

2.            Asam

3.            Garam

4.            Dan gula


IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.            Hasil Pengamatan

Nama Gula (detik) Garam (detik) Puyer (detik)

4 3 2 1 4 1 3 2 1 2 3 4

Arin 0,94 0,74 0,68 60 0,52 0,73 120 0,58 94 97 158 0,84

Shofi 127 96 0,68 0,62 0,84 0,64 0,66 0,55 86 130 0,89 0,67

Rika 0,6 0,4 0,3 0,2 0,6 0,4 0,12 0,3 0,15 0,10 0,3 0,2

Rodi 0,2 0,6 0,7 0,4 0,6 0,4 469 0,2 74 79 72 0,19

Aulia 0,13 0,6 0,3 0,1 0,3 0,1 0,2 0,1 0,6 0,11 0,25 0,15

Lestari 0,2 0,3 0,31 0,1 0,1 0,2 0,1 0,1 0,3 0,4 61 302

Nurul 102 1,6 153 69 108 0,73 142 102 0,2 67 61 112

Monic 323 320 76 0,52 114 0,68 68 93 0,81 85 0,96 302

Indah 138 114 154 108 94 0,75 112 105 120 61 60 80

Aris    157 140 88 0,25 0,97 0,52 0,5 0,2 120 127 60 0,52

Dito 134 114 80 0,24 80 0,24 80 0,85 0,69 0,27 132 102

Dimas 364 120 1,5 0,8 0,81 0,72 0,54 0,32 0,25 65 0,1 0,53

Billi 770 126 127 0,91 0,67 0,54 0,56 0,54 151 165 130 99

Nama Asam (detik)

1 4 2 3
Arin 0,94 200 65 0,74

Shofi 0,69 88 0,50 63

Rika 65 122 187 189

Rodi 361 666 122 0,2

Aulia 0,3 0,6 0,4 0,2

Lestari 0,2 0,1 0,2 0,1

Nurul 0,93 0,57 0,57 135

Monic 121 442 118 268

Indah 0,88 0,53 0,53 196

Aris    0,54 76 0,31 0,36

Dito 0,97 111 0,47 0,30

Dimas 0,73 0,52 0,36 0,61

Billi 0,80 0,50 0,52 0,38

Keterangan lokasi   :

1.            ujung lidah

2.            tepi lidah depan

3.            tepi lidah belakang

4.            pangkal idah tengah

B.      Pembahasan

Dari hasil praktikum diatas yaitu pada data kelompok didapat bahwa pada sample gula lidah yang
paling merasakan adalah pada ujung lidah, hal ini dikarenakan pada ujung lidah terdapat papilla-
papila pengecap kuat rasa manis. Pada garam yang paling kuar merasakan adalah pada bagian tepi
depan lidah, hal ini dikarenakan pada tepi lidah memiliki papilla pengecap yang kuat terhadap rasa
asin.  Sedangkan pada percobaan untuk obat puyer  reseptor yang paling peka adalah pada pangkal
lidah, hal ini dikarenakan obat  yang memiliki rasa pahit yang berhubungan dengan reseptor pada
pangkal lidah.
Untuk pengamatan yang terakhir yaitu asam jawa yang paling merasakan adalah tepi lidah
belakang hal ini dikarenakan reseptor tersebut merespon rasa asam pada asamjawa yang
merupakan penerima sensasi asam. Pada data waktu sensasi reseptor pengecap dapat dikatakan
bahwa keadaan lidah pria sedikit lebih cepat merasakan reseptor dari pada keadaan wanita.namun
hal ini berbeda,  menurut (Salata, 1991), waktu sensasi pengecapan antara pria dan wanita memiliki
perbedaan, namun perbedaan tersebut sangat kecil, sehingga dapat simpulkann bahwa perbedaan
jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap sensitifitas reseptor perasa. Hal ini juga dikarenakan
secara anatomi lidah pria dan wanita tidak jauh berbeda, sehingga sensitifitas juga tidak berbeda.
Sehingga dapat dikatakan bahwa dari hasil pengamatan secara kebetulan sensitifitas pria pada
kelompok ini khususnya memilki sensitifitas lebih tinggi dibandingkan wanita.

Faktor lain yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. Suhu kurang dari 20° atau
lebih dari 30° akan mempengaruhi sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu yang terlalu panas
akan  merusak sel-sel pada kuncup rasa sehingga sensitifitas berkurang, namun keadaan ini
cendrung berlangsung cepat karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari. Suhu
yang terlalu tinggi juga akan membius kuncup lidah sehingga sensitifitas berkurang (Zuhra, 2006).

Gambar lidah dengan lokasi reseptor pengecap                                    

Ujung organ untuk indera pengecap yang disebut taste buds (putting cita rasa) terdiri atas sel-sel
gustatory fusiform, tercampur dengan sel-sel sustakular yang terangkai dalam bentuk kelompok
yang menyerupai tong. Prosesus yang menyerupai rambut dari sel-sel gustatory ini menjulur melalui
pori pada bagian superficial dari putting cita rasa. Ujung serabut-serabut saraf berakhir di sekitar
sel-sel gustatory ini.

Bagian lidah yaitu valet dan papilla fungiform mengandung banyak sekali putting cita rasa meskipun
putting itu terdapat juga pada palatum, farink, dan larink. Sensasi cita rasa di bawa kea rah dua per
tiga bagian rostral lidah oleh cabang-cabang saraf fasial korda timpani yang menyertai cabang
lingual dari saraf trigeminus.   Sebaliknya bagian lidah yang sepertiga (arah kaudal = posterior)
menerima cita rasa melalui cabang lingual dari saraf (glosofarinkeal).

Pada manusia, modalitas rasa yang spesifik ada 4, yaitu manis, asin, pahit, dan asam. Sensasi yang
lain merupakan campuran dari cita rasa dasar, atau kombinasi berbagai cita rasa dengan indera
penciuman. Pangkal lidah sangant peka dengan cita rasa pahit.

Agar suatu zat tersakan zat tersebut harus larut dalam kelembaban mulut. Hanya bila ada dalam
larutan zat itu baru dapat menstimulasikan rasa. Dapat dibedakan empat tancup rasa secara
morfologis. Kebanyakan terletak di terletak dipermukaan lidah walaupun beberapa ditemukan di
langit-langit lunak. Pada lidah terdapat kemoreseptor yang merespon rasa asin, manis, asam dan
pahit. Komoreseptor ini berfungsi untuk menangkap rangsangan yang bersifat senyawa kimia yang
larut dalam air.

TRANDUKSI RASA MANIS


Rasa mais dimulai dengn melekatnya molekul gua pada porus perasa. Kemudian hal ini akan
mengaktifkan stimulator yang terdapat pada sitoplasma yang terdapat pada membran. Stimulator
(protein G ) akan teraktivasi selanjutnya akan mengaktifkan enzim adenilat siklase. Enzim ini akan
mengaktifkan pembentukan Camp dari ATP. Terjadinya peningkatan camp akan mengakibatkan
terstimulasinya enzim sitoplasma lainnya. Hal ini akan membuat ion K dapat keluar sehingga
mengakibatkan depolarisasi pada puting pengecap. Hal ini akan mengakibatkan terlepasnya
neotransmiter ke sinaps dan selanjutnya akan diteruskan ke otak.

TRANDUKSI RASA ASIN


Rasa asin disebabkan masuknya ion Na. Masuknya ion Na mengakibatkan tertutupnya saluran
keluar ion K. Depolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar, dan impuls bisa diterima oleh otak.

TRANDUKSI RASA PAHIT


Transtan pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran. Pelekatan ii akan mengakibatkan
teraktivasinya protein G lainnya yang kemudian akan mengaktifkan enzim fosfolipase. Enzim ini
akan membuat IP3 yang merupan senyawa yang larut daam sitoplasma yang terdapat dalam RE.
Berikatan IP3 dengan reseptor akan membuat terbukanya ion Ca. Maka ion Ca akan keluar menuju
Sitoplasma. Peningkatan ion Ca akan membuat saluran K terbuka dan terjadi sinaps.

TRANDUKSI RASA ASAM


Tidak sepeti rasa manis dan pahit, ras asam terjadi karena konsentrasi proteon atau ion H. Membran
sanyat permeable terhadap proton ini. Masuknya proton akan membuat depolarisasi akibatnya
neotransmiter dilepaskan ke sinaps.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1.            Pada lidah terdapat area yang berbeda-beda untuk merasakan reseptan.  Ujung lidah peka
terhadap  rasa manis. Lidah  bagian tepi depan peka terhadap rasa asin. Bagian tepi
belakanglidah peka terhadap rasa masam, sedangkan bagian pangkal lidah  peka terhadap rasa
pahit.

2.              Pengenalan rasa oleh otak terjadi karena tranduksi rasa pada lidah

3.              Waktu sensasi adalah waktu yang diperlukan oleh reseptor untuk mengenali dan menanggapi
rangsangan dan diteruskan keotak sehingga akan dikenali rasanya.

4.              Faktor  yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. Sedangkan jenis kelamin tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Idel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia Press:Jakarta.

Kimball.W.J.1991. Biologi Umum 2. Erlangga: Jakarta

Pearce,evelyn.2005.Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Gramedia Press: Jakarta

Salata, J.A. 1991. Differential sensitivity of tongue areans and palet to electrical stimulation: a
suprathreshold cross-modal matching
study.http://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongu eAreas.pdf .http://journal.usu.ac.id/
PDF/Flavor/Citarasa.pdf  . Diakses pada tanggal 12 November 2012.
http://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-
sensasi.html#ixzz2C3oix88A. Diakses tanggal 9 November 2012.

http:///C:/Users/acer/Documents/LAPORAN.PRAKTIKUM.20FISHEW.201/BIOLOGI.0LOKASI.20DAN.
WAKTU.SENSASI.RESEPTOR.20PENGECAP.htm. Diakses tanggal 9 November 2012.
http://taripanya.blogspot.com/2012/12/lokasidan-sensasi-reseptor-pengecap.html

Judul : Indera Pengecap (Alat Indera)

Hari/Tanggal :1 November 2007

Tujuan : 1. Untuk mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia.

2.Untuk mengetahui variasi waktu sensasi pada reseptor pengecap.

I.Pendahuluan

Landasan Teori

Panca indera adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu.
Serabut saraf yang melanyaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ
indera menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti
sentuhan, pengecapan, penglihatan dan penciuman juga pendengaran.

Dalam segala hal serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir, khusus guna
mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu dimana setiap organ berhubungan.

Nampaknya seolah-olah kita mengecap dengan ujung syaraf pada lidah, mendengar dengan
saraf dalam telinga dan seterusnya, tetapi sesungguhnya otaklah yang menilai semua perasaan itu.

Pada hakikatnya indera pengecap mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus
pengecap. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrisik lidah melakukan semua
gerakan khusus sementara otot ekstrisik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta
melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan pada
langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorong ke faring.

Lidah terletak pada dasar mulut sementara pembuluh darah dan urat syaraf masuk dan keluar pada
akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah. Sementara dorsum
merupakan permukaan melengkungpada bagian atas lidah. Bila lidah digulungkan ke belakang, maka
tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguale, sebuah struktur ligament halus
yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait.
Bila dijulurkan maka ujung lidah berbentuk bulat.

Selaput lendir membran mukosa ludah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu.
Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil yang terdiri atas tiga jerus.
(Parce.E.G.2005)
Agar suatu zat tersakan zat tersebut harus larut dalam kelembaban mulut. Hanya bila ada dalam
larutan zat itu baru dapat menstimulasikan rasa. Dapat dibedakan empat tancup rasa secara
morfologis. Kebanyakan terletak di terletak dipermukaan lidah walaupun beberapa ditemukan di
langit-langit lunak.(Kimball.WJ.1992)

Pada lidah terdapat kemoreseptor yang merespon rasa asin, manis, asam dan pahit. Kmoreseptor ini
berfungsi untuk menangkap rangsangan yang bersifat senyawa kimia yang larut dalam air.

Bagian-bagian lidah terdapat putting kemoreseptor adalah:

Bagian tepi depan merasakan manis

Bagian belakang merasakan pahit

Bagian samping merasakan asam

Bagian depan merasakan asin. (Idel.A.200)

II.Pelaksanaan Praktikum

Alat dan Bahan

A.Alat

1. Stopwatch

2. Kertas tisu

3.Lidah Praktikan

B.Bahan

1. Gula

2. Jeruk nipis

3. Garam

4. Obat

5. Permen

6. Air

C.Cara Kerja

Digunakan lidah yang paling tegas/tajam terhadap masing-masing bahan

Dibersihkan lidah dengan tisu.

Dioleskan/diletakkan bahan keberbagai tempat dipermukaan lidah dan ditandai lidah yang
merasakannnya

Dengan memberi tanda

(++++)àPaling Terasa

(+++) àTerasa

(++) àKurang Terasa
(+) àTidak Terasa

III.Hasil dan pembahasan

A.Hasil

1.Data Kelompok

Tabel 1 Menentukan daerah tegas/tajam terhadap masing-masing bahan.

No Bahan Ujung Lidah Tepi Lidah Tepi lidah Pangkal Lidah


Depan Belakang

1 Gula ++++ ++ + ++

2 Garam + ++++ + +

3 Jeruk Nipis ++ ++ ++++ +++

4 Obat + ++ +++ ++++

5 Rimbang + ++ +++ ++++

6 Kopi + ++ +++ ++++

7 Sawo mengkal + +++ ++ +++

Tabel 2 Mengenal waktu pada reseptor pengecap

No Bahan Waktu

Lidah Basah Lidah kering

1 Gula 7,64 detik 15,31 detik

2 Garam 6,81 detik 30,20 detik

3 Jeruk Nipis 4,35 detik 15,01 detik

4 Obat 11,61 detik 26,01 detik

5 Rimbang 1,00 detik 32,63 detik

6 Kopi 6,97 detik 14,18 detik

7 Sawo Mengkal 12,11 detik 28,16 detik

Rata-rata 7,21 detik 23,07 detik

Tabel 3 Data Kelas

Bahan Kelompok Ujung lidah Tepi lidah Tepi lidah Pangkal lidah
depan

Gula 1 ++++ ++ ++ +

2 ++++ ++ ++ ++

3 ++++ +++ ++ ++
4 ++++ ++ ++ ++

5 ++++ +++ ++ ++

6 ++++ ++ +++ ++

7 ++++ +++ ++ +

8 ++++ +++ ++ +

9 ++++ ++ ++ +

10 ++++ ++ + ++

Garam 1 ++ ++ ++++ ++

2 ++ +++ + +

3 ++ +++ ++++ ++

4 +++ ++++ +++ ++

5 ++ +++ + +

6 ++ ++++ +++ ++

7 + ++++ ++++ +

8 ++++ ++ ++ +

9 + ++++ ++++ +

10 ++ ++++ + ++

Obat 1 ++ +++ +++ ++++

2 ++ ++ +++ ++++

3 ++ ++ +++ ++++

4 + ++ +++ ++++

5 + + +++ ++++

6 ++ ++ +++ ++++

7 + ++ ++ ++++

8 + + +++ ++++

9 + ++ ++ ++++

10 + ++ +++ ++++

Jeruk Nipis 1 ++ ++++ +++ +

2 ++ +++ ++++ +

3 +++ ++++ ++++ +


4 ++ +++ ++++ ++

5 ++ +++ ++++ +++

6 ++ ++++ +++ ++

7 ++ + ++ ++++

8 +++ +++ + ++

9 ++ ++++ ++++ +

10 ++ ++ ++++ +++

Permen 1 ++++  ++ ++ ++
++++
2 +++ +++ ++
++++
3 +++ ++ ++
++++
4 ++ ++ +++
++++
5 ++ ++ +++
++++
6 +++ ++ +
++++
7 +++ ++ +
++++
8 +++ ++ +
++++
9 +++ ++ +
++++
10 +++ ++ +

B.Pembahasan

Pada hasil praktikum diatas yaitu pada data kelompok didapat bahwa pada sample gula lidah yang
paling merasakan adalah pada ujung lidah, hal ini dikarenakan pada ujung lidah terdapat papilla-
papila pengecap kuat rasa manis. Pada garam yang paling kuar merasakan adalah pada bagian tepi
depan lidah, hal ini dikarenakan pada tepi lidah memiliki papilla pengecap yang kuat terhadap rasa
asin. Pada jeruk nipis yang paling merasakan adalah tepi lidah belakang dan pangkal lidah hal ini
dikarenakan kedua reseptor tersebut merespon rasa asam pada jeruk nipis yang merupakan
kombinasi dari rasa manis dan pahit. Pada obat, kopi, sawo mengkal dan rimbang, reseptor yang
paling peka adalah pada pangkal lidah, hal ini dikarenakan obat, kopi, sawo mengkal dan rimbang
yang memiliki rasa pahit yang berhubungan dengan reseptor pada pangkal lidah.

Pada data waktu sensasi reseptor pengecap dapat dikatakan bahwa keadaan lidah lembab lebih
cepat merasakan reseptor dari pada keadaan kering. Hal ini dikarenakan bila terdapat kelembaban
pada lidah maka reseptor akan lebih cepat larut, bereaksi dan menimbulkan rasa.

Sebagai mana dikatakan dalam literatur Selaput lendir membran mukosa ludah selalu lembab dan
pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-
papil yang terdiri atas tiga jerus.(Parce.E.G.2005)

Pada data kelas, umumnya gula dan permen dirasakan pada ujung lidah, hal ini dikarenakan oleh
ujung lidah terdapat papilla-papila pengecap kuat rasa manis Sedangkan pada garam rasa yang kuat
umumnya adalah pada tepi lidah depan hal ini dikarenakan adanya papilla pengecap yang sensitive
terhadap rasa asin pada tepi lidah depan. Ketidak homogenan hasil praktikum dikarenakan oleh
kelelaian praktikan. Pada obat, data homogen didapat bahwa lebih kuat dirasakan pada pangkal
lidah, hal ini dikarenakan pada pangkal lidh didapat papilla kuat rasa pahit. Sedangkan pada sample
jeruk nipis, umumnya terasa pada tepi lidah depan dan tepi lidah belakang karna sensasi jeruk nipis
adalah kombinasi rasa pahit dan manis.

Dalam segala hal serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir, khusus guna
mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu dimana setiap organ berhubungan.

Nampaknya seolah-olah kita mengecap dengan ujung syaraf pada lidah, mendengar dengan
syaraf dalam telinga dan seterusnya, tetapi sesungguhnya otaklah yang menilai semua perasaan itu.

Pada hakikatnya indera pengecap mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus
pengecap. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrisik lidah melakukan semua
gerakan khusus sementara otot ekstrisik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta
melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan pada
langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorong ke faring.

Lidah terletak pada dasar mulut sementara pembuluh darah dan urat syaraf masuk dan keluar pada
akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah. Sementara dorsum
merupakan permukaan melengkungpada bagian atas lidah. Bila lidah digulungkan ke belakang, maka
tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguale, sebuah struktur ligament halus
yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait.
Bila dijulurkan maka ujung lidah berbentuk bulat.

Selaput lendir membran mukosa ludah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu.
Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil yang terdiri atas tiga jerus.
(Parce.E.G.2005)

Agar suatu zat tersakan zat tersebut harus larut dalam kelembaban mulut. Hanya bila ada dalam
larutan zat itu baru dapat menstimulasikan rasa. Dapat dibedakan empat tancup rasa secara
morfologis. Kebanyakan terletak di terletak dipermukaan lidah walaupun beberapa ditemukan di
langit-langit lunak.(Kimball.WJ.1992)

Pada lidah terdapat kemoreseptor yang merespon rasa asin, manis, asam dan pahit. Kmoreseptor ini
berfungsi untuk menangkap rangsangan yang bersifat senyawa kimia yang larut dalam air.

Bagian-bagian lidah terdapat putting kemoreseptor adalah:

Bagian tepi depan merasakan manis

Bagian belakang merasakan pahit

Bagian samping merasakan asam

Bagian depan merasakan asin. (Idel.A.200)

IV.Penutup

A.Jawaban Pertanyaan

Gambarkan permukaan lidah beserta keterangannya!

Berdasarkan pengamatan pada percobaan 2. Yang manakan yang lebih peka antara lidah lembab
dan kering? Beri alasan
Bagai mana kepekaan pangkal lidah terhadap rasa manis,asim dan asam?

Mengpa permukaan lidah memiliki kepekaan terhadap rasa?

Jawab:

Gambar:

Keterangan:

Uvula

Pelatum Keras

Pelatum lunak

Papila Fungiformis

Papila filiformis

Kuncup rasa asin

Kuncup rasa manis

Kuncup rasa Pahit

Kuncup rasa asam

Yang lebih peka terhadp rasa adalah keadaan lidah yang lembab karena keedaan lembab dapat
mempercepat reaksi kimia yang terjadi. Atau dapat membantu mempercepat larutnya zat kimia
hingga menjadi kemoreseptor rasa pada indera pengecap.

Rasa manis lebih peka dirasakan pada ujung lidah, hal ini dikarenakan pada ujung lidah terdapat
papilla pengecar rasa manis yang kuat.

Rasa asin terletak pada tepi depan lidah, hal ini dikarenakan pada tepidepan lidah mengandung papil
pengecar rasa asin yang kuat.

Rasa asam dapat dirasakan padaUjung belakang lidah karena papil pemgecapnya lebih kuat
merasakan rasa asam pada bagiantersebut.

4. Perukaan lidah memiliki kepekaan terhadp rasa karena memiliki papilla pengecap sebagai indera
untuk kemoreseptor zat-zat yang masuk kedalam mulut.

B.Kesimpulan

1. Bagian-bagian lidah terdapat puting kemoreseptor adalah:

Bagian tepi depan merasakan manis

Bagian belakang merasakan pahit

Bagian samping merasakan asam

Bagian depan merasakan asin. (Idel.A.200)

2. Lidah yang lembab lebih cepat merasakan sensasi rasa bila dibandingkan dengan lidah kering
karena kelembaban pada lidah dapat mempercepat pelarutan reseptor kimia. Selaput lendir
membran mukosa ludah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan
atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil yang terdiri atas tiga jerus.

DAFTAR PUSTAKA

Idel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia Press:Jakarta

Kimball.W.J.1991. Biologi Umum 2. Erlangga: Jakarta

Pearce,evelyn.2005.Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Gramedia Press: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai