Anda di halaman 1dari 9

ANATOMI SISTEM PENGHIDU

BUKU ANFIS PINK http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/DAFTAR-ISI-DAN-


ANATOMI-FISIOLOGI.pdf

BUKU ANFIS MERAH http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Anatomi-dan-


Fisiologi-Manusia-Komprehensif.pdf

https://docplayer.info/47126756-Anatomi-sistem-pengecapan-penghidu.html

1 ANATOMI SISTEM PENGECAPAN & PENGHIDU Dr. Simbar Sitepu, AAI Dr. Lita Feriyawati, M.Kes
DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2 SISTEM PENGECAPAN

3 PENGECAPAN (Gustation, special visceral afferent) Pengecapan : daya seseorang secara subjektif untuk
mengetahui cita rasa makanan/minuman manis asam asin pahit pedas lezat rasa teh rasa coklat rasa lemak
rasa sepet dsb.

4 INTENSITAS RASA : Pahit Iarut 1/ masih terasa Asam Iarut 1/ masih terasa Asin Iarut 1/400 masih terasa
Manis Iarut 1/200 masih terasa LOKASI PENGECAPAN Manis ujung lidah Asam dan Asin pinggir lidah Pahit
dorsal pangkal lidah

5 PROSES PENGECAPAN Terjadi setelah makanan / minuman larut dalam air liur mulut zat terurai dalam ion
mis. Asin oleh Na+ Asam oleh HSO4, dll Yang tidak larut dalam ion tetap dlm btk molekul pahit : Kinine,
Tetracycline, Kemicetine

6 JALUR SYARAF PENGHANTAR KE OTAK n.lingualis chorda tympani (n.vii) dr. 2/3 lidah depan Mel. n. IX dr
1/3 lidah belakang Mel. n. X dr Pharynx dan Epiglottis. Setiap epithel neuron ujung serabut saraf pengecap. Jadi
setiap pucuk pengecapan dapat bereaksi untuk semua rasa walau dgn intensitas berbeda.

7 TEMPAT NEURON PENGECAPAN utk n.vii di dalam : Ganglion Geniculatum dlm. Canalis Facialis utk n.ix
dan n.x Ganglion Nodosum dekat For. Jugularis

8 TINGKAT NEURON PENGECAPAN MELALUI N.VII 1.Neuron I : dr. pucuk lidah n. lingualis, chorda tympani
n.vii ganglion geniculatum 2.Neuron II : dr. synaps ganglion geniculatum inti solitarius bgn. caudal. 3.Neuron III :
dr. synaps inti solitarius thalamus inti ventro posteromedial 4.Neuron IV : dr. inti thalamus bgn. tertentu dari
Gyrus Posterior Centralis

9 TINGKAT NEURON PENGECAPAN MELALUI N.IX 1.Neuron I : pucuk lidah n.ix ganglion nodosum 2.Neuron
II : dr. synaps gang.nodosum inti solitarius (bgn.cranial/cephal) 3.Neuron III : dr. synaps inti solitarius inti ventro
post medial 4.Neuron IV : dr. inti thalamus ventro post medial Gyrus Post.Centralis

10 Ion dan mol. zat bersentuhan dengan sel neuron epitel yang mengelilingi ujung halus rambut dari syaraf
pengecapan yang menempati beberapa lokasi permukaan dorsal lidah TASTE BUDS (PUCUK PENGECAPAN)

11

12

13
14 BENTUK PUCUK PENGECAPAN 1. PAPILLA FILIFORMIS : terhalus penampang 0,1-0,25 mm jlh : ±
puluhan ribu menyebabkan dorsum lidah halus seperti beledru tiap papilla dimasuki ser.saraf halus untuk
sensori

15 BENTUK PUCUK PENGECAPAN 2. PAPILLA FUNGIFORMIS : Jumlah ± 30 buah btk cendawan tangkai
kecil atas melebar penampang 0,5 0,75 mm terdapat pd.ujung lidah dan pinggir lidah tdd.core dan Lapisan Epitel
disekelilingnya. tiap papilla dimasuki sejumlah ser. syaraf

16 BENTUK PUCUK PENGECAPAN 3. PAPILLA CIRCUM VALLATAE penampang : 2,5mm tinggi 1mm terdpt
pd pangkal dorsum lidah depan Sulcus terminalis linguae Jumlah 14 buah tiap papilla dimasuki sejumlah ser.
saraf

17 BENTUK PUCUK PENGECAPAN 4. PAPILLA FOLIATAE Jumlah : 4-6 bh ; besar : 0,3 mm terdpt pd pinggir
lidah bgn belakang neuro epithel masing masing ujung rambut syaraf akan mengadakan reaksi proses kimia
mikroelektris dgn mol. zat yang larut untuk mengenal rasanya.

18

19

20 SISTEM PENGHIDU (PEMBAUAN)

21 PEMBAUAN (OLFACTION SPECIAL VISCERAL AFFERENT) Organ alat pembau terdpt pada atap cav.nasi
proprii setentang lamina cribrosa ossis ethmoidalis (pars horizontalis). Filum olfactorius adalah neurit dr. badan
sel n.i pd lapisan mucosa area olfactorius. Bentuk badan sel : columnar dan dr ujung keluar 2-3 cilia yg
terendam dlm cairan mucosa regio olfactoria dan akan bersentuhan dgn mol. zat yg larut dlm lendir
perm.mucosa penciuman. Jenis bau yang umum : - wangi - etheris alkohol - sedap / mengesankan - busuk /
amis

22

23

24 MICROSMIC Beberapa buah mol. zat uap / gas yang tertangkap oleh cilia sudah dikenal baunya penciuman
tajam mis. pada anjing. MACROSMIC Perlu sejumlah banyak molekul untuk dapat dibaui ANOSMIA Tidak ada
kemampuan untuk membaui sesuatu apapun.

25 Daya membaui sesorang lekas jenuh (fatique) utk. sementara tdk. dapat membaui Untuk dapat membaui zat
harus dalam bentuk gas masuk rongga hidung daerah regio olfactoria & larut dalam lendir mucosa melekat dan
larut pada Cilia sel receptor Struktur mol. bereaksi dengan cilia pada sel receptor timbul reaksi microelectris
transmisi microelectris mel. sel receptor dan neurit filum radicularis menuju sel miter dalam cortex bulbus
olfactorius mel. circuit neuron cortex primer pembauan pada area pyriformis/uncus utk. mengenal bau tersebut

26

27

28

29

30

31 HUBUNGAN HIDUNG DENGAN SINUS PARANASALIS


32 Terima Kasih

https://www.academia.edu/35420176/Anatomi_Fisiologi_Sistem_Pengindraan

INDERA PENCIUMAN
 
            Indra penciuman adalah indra yang digunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu
aroma yang dihasilkan. Hidung merupakan indra pembau yang peka tehadap rangsang berbentuk gas
dan uap. Di dalam rongga hidung terdapat sel-sel reseptor yang dilengkapi dengan rambut-rambut halus
berselaput lender. Pada waktu kamu mencium aroma makanan, zat berbau yang menguap dari masakan
tersebut terhirup bersama udara pernapasan. Kemudian larut bersama selaput lender di dalam rongga
hidung. Hal ini merangsang ujung sel saraf pembau di didalam rongga hidung. Dari ujung sel saraf
pembau ini impuls akan diteruskan ke otak. Setelah dari otak, kamu dapat mengatakan bahwa masakan
tersebut harum.
Fungsi indra pembau akan hilang jika terjadi penyumbatan rongga hidung ( misalnya oleh polip
atau tumor ) dan adanya infeksi pada reseptor pembau oleh virus. Hilangnya fungsi indra penciuman ini
disebut anosmia. ( Sumber : Ilmu Pengetahuan Alam, djoko Arisworo, hal. 68 )

Menurut Roger Watson: 
“Alat indra untuk merasakan cita rasa dari berbagai makanan dan untuk mengenali lingkungan atau
suatu aroma yang dihasilkan. Alat pencium terdapat dalam rongga hidung dari ujung saraf, otak,
nervus olfaktorius”.[4]
 
Reseptor pencium dan pengecap keduanya adalah kemoreseptor yang dirangsang oleh molekul-
molekul dalam larutan dalam cairan hidung dan mulut. Akan tetapi, kedua indra ini secara anatomis
sangat berbeda reseptor pencium adalah reseptor jauh (teleseptor) lintasan penciuman tidak mempunyai
sambungan dalam talamus dan tidak terdapat daerah proyeksi dalam neokorteks untuk penciuman.
 
A. Membran Mukosa Penciuman
 
          Reseptor pencium terletak pada bagian khusus dari mukosa hidung, membran mukosa pencium
berpigmen kekuning-kuningan.  Sel-sel penyangga mensekresi lapisan mukus yang terus menerus
melapisi epitel dan mengirimkan banyak mikrofili rambut halus ke dalam mukus ini. Tersebar diantara
sel-sel penyangga membran mukosa ini terdapat 10-20 juta reseptor. Tiap-tiap reseptor pencium adalah
satu neuron.
 
Membran mukosa penciuman dikatakan merupakan tempat dimana sistem saraf paling dekat
dengan dunia luar. Neuronnya mempunyai dendrit yang pendek dan tebal dengan ujung-ujung yang
melebar dan dinamakan batang pencium atau (olfactory rods). Dari batang ini cilia diulurkan ke
permukaan mukus.
 
Akson dari neuron reseptor pencium menembus laminal cribosa dari os ethmoidale dan masuk
ke dalam bulbus olfactorius.
 
B. Bulbus olfactorius
 
Di dalam bulbus olfactorius akson reseptor berakhir diantara dendrit-dendrit dari sel-sel mitral dan
sel-sel berjambul (tufted) untuk membentuk kompleks sinaps bulat yang dinamakan glomeruli olfactori.
Rata-rata 26.000 akson sel reseptor berkonvergensi pada tiap-tiap glomerulus. Akson dari sel mitral dan
berjambul melintas ke posterior melalui stria olfactori media unutk berakhir pada substantia perforata
anterior dan trigonom olfactorium. Implus yang berhubungan dengan refleks penciuman melintas dari
daerah ini ke sisi sistem limbik dan hipotalamus. Sebagian besar akson dari sel-sel mitral, melintas dari
glomeruli melalui stria olfactori lateral ke korteks dan bagian medial dari nukleus amigdalae ipsilateral
dan ke korteks prepiriform dan periamigdalae. Disamping input dari luar berasal dari membran mukosa
penciuman melalui nervus olfactorius, terdapat pula tiga input dari lain-lain bagian otak masuk ke
dalam bulbus olfactorius. Satu dari input sentral berasal dari nukleus cabang horisontal jalur diagonal
(serabut sentrifugal). Input lain berasal dari nukleus olfactorius anterior sisi yang sama, sedangkan
input yang ketiga berasal dari nukleus olfactorius anterior kontralateral dan mencapai bulbus olfactorius
melalui commissuraanterior
https://www.sehatq.com/artikel/rincian-anatomi-hidung-manusia-serta-fungsi-dan-cara-kerjanya

Susunan anatomi hidung dan perannya


Anatomi hidung manusia terdiri dari beberapa bagian. Masing-masingnya, memiliki
peranan tersendiri, tapi saling bekerjasama agar organ yang satu ini bisa berfungsi
dengan sempurna. Hidung manusia lebih dari yang sekedar terlihat secara langsung
oleh mata. Berikut ini pembagiannya secara rinci.
• Hidung bagian luar
Dari luar, kita bisa lihat bahwa hidung memiliki dua lubang yang secara anatomis
disebut sebagai nares. Kedua lubang hidung dipisahkan oleh struktur yang terbuat
dari tulang rawan, dan disebut sebagai septum.Secara keseluruhan, bagian luar
hidung yang bentuknya terlihat seperti segitiga, dinamakan meatus
eksternal. Selain tulang rawan, meatus eksternal juga terdiri dari kulit dan jaringan
lemak. Di hidung bagian luar juga terdapat otot yang membantu dalam
membentuk ekspresi wajah.
• Rongga hidung
Susunan rongga hidung manusia sebenarnya cukup kompleks. Struktur ini dimulai
dengan bagian depan lubang hidung yang dinamakan vestibulum. Area ini, dilapisi
oleh lapisan sel yang bernama epitelium.Di belakang vestibulum, terdapat struktur
yang bernama concha nasalis atau turbinate. Lalu, di atasnya ada area olfaktori
yang berperan dalam proses penciuman. Area ini adalah satu-satunya bagian yang
tidak berperan dalam proses pernapasan.Lalu di area rongga hidung paling
belakang, terdapat nasofaring yang menghubungkan hidung dengan mulut. Di
dalam nasofaring, ada semacam saluran yang mengaitkan hidung dan mulut,
ke telinga bagian tengah.
• Membran mukosa
Membran mukosa merupakan bagian yang melapisi sebagian besar area rongga
hidung. Lapisan ini berfungsi untuk membuat udara yang kita hirup, menjadi lebih
lembap dan hangat. Selain itu, lapisan membran mukosa juga berfungsi untuk
menyaring udara.Proses ini memungkinkan udara yang masuk ke paru-paru sudah
dalam keadaan bersih, dan siap diedarkan ke seluruh tubuh.
• Lubang sinus
Libang sinus juga merupakan bagian dari struktur rongga hidung. Terdiri dari
empat jenis, lubang-lubang ini berfungsi juga untuk meringankan beban di
tengkorak kepala, sehingga kepala kita tidak terasa terlalu berat.

 Sinus etmoidal. Sinus ini terletak di area dekat batang hidung. Sinus ini
sudah muncul sejak lahir, dan akan terus berkembang.
 Sinus maksila. Sinus ini terletak di area dekat pipi, dan sudah muncul sejak
awal lahir. Sama seperti sinus etmoidal, sinus maksila juga akan terus
berkembang.
 Sinus frontalis. Sinus frontalis terletak di area dahi. Berbeda dari dua sinus
sebelumnya, sinus ini tidak muncul sejak awal kelahiran, dan baru terbentuk
pada usia sekitar tujuh tahun.
 Sinus sfenoidal. Terletak paling dalam dibanding sinus-sinus lainnya, sinus
spenoidal tersembunyi di balik rongga hidung. Sinus ini pun biasanya baru
terbentuk saat seseorang sudah memasuki usia remaja.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/DAFTAR-ISI-DAN-ANATOMI-
FISIOLOGI.pdf

1. Bagian-bagian hidung
Bagian-bagian dari penampang hidung bagian luar ditunjukkan pada gambar 5 berikut ini.

Hidung manusia dibagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang disebut
dengan nostril. Dinding pemisah disebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang
sangat tipis. Rongga hidung dilapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir
lengket. Selanjutnya, gambar 6 berikut ini menyajikan gambaran terkait bagian-bagian
hidung.
a. Rongga hidung
(nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan
menuju paru paru. Rongga hidung ini dihubungkan dengan bagian belakang
tenggorokan. Rongga hidung dipisahkan oleh langit-langit mulut kita yang
disebut dengan palate. Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel
reseptor atau ujung- ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini
timbul bersama dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir yang
berada di dalam rongga hidung bagian atas. Rongga ini dapat membau
dengan baik.
b. Mucous membrane berfungsi menghangatkan udara dan melembabkannya.
Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk
menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat
merusak paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai